Melihat raut wajah Eric yang tegang juga ekspresi bingung, Tuan Luise pun segera bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi, Eric? Apa semua ini perbuatan Josh? Apa dia mencoba mencelakai istrinya?!"
"Baik, Tuan. Saya akan menjawab semua pertanyaan itu dan menjelaskan situasi yang sebenarnya. Jadi, sudah sebulan ini Tuan Josh membawa kekasihnya ke dalam rumah itu dan tinggal bersama. Situasi Tuan Muda dan Nona Evelyn tidak seperti yang Anda dan Nyonya bayangkan, keduanya benar-benar tidak berhubungan baik." Eric bisa merasakan bagaimana pria paruh baya itu menahan amarahnya hingga ia mencoba melanjutkan pembicaraan, "lalu, untuk kali ini. Tuan Josh menyuruh Nona Evelyn untuk pergi ke suatu tempat yang di mana tempat itu adalah tempat yang cukup berbahaya jika didatangi sendirian. Saya dan Nina yang merasa khawatir karena sudah seharian Nona tidak kunjung pulang, memutuskan untuk mencarinya dan menemukannya dalam keadaan pingsan."
Bugh!
Tuan Luise meninju perut Eric dengan keras. Amarah yang sedari tadi dirinya tahan kini sedikit tersalurkan. Ia murka dan mencaci-maki sekertaris sang anak itu, "Bodoh! Sialan! Kau tolol, Eric! Kenapa kau tidak memberitahuku selama ini, huh?! Kau sudah aku bayar dua kali lipat agar bisa memantau Josh dan melaporkannya padaku! Bukan malah menuruti perintah anak sialan itu!"
Bugh!
Sekali lagi Tuan Luis memukul perut Eric hingga pria itu tersungkur ke lantai dan merasakan nyeri yang teramat sakit di perutnya. Tuan Luise melotot, urat-urat di lehernya mulai menegang, ia benar-benar berang, "kalau saja kau bukan anak sahabatku! Sudah pasti kau akan mati di tanganku, Eric! Di mana anakku sekarang? Oh, apa Josh bersama jal*ng sialan itu, huh?!"
Eric mengangguk samar, tapi Tuan Luise bisa melihatnya. "Bangun! Kita kembali ke kamar Evelyn dan meminta izin untuk pulang pada istriku!" sentak Tuan Luise.
Eric segera bangkit, meski dengan berjalan tertatih menahan sakit di bagian perutnya. Keduanya berjalan dari arah taman dan kembali masuk ke area dalam rumah sakit.
Sesampainya di ruang VIP. Kedua pria itu bisa merasakan aura kemarahan yang terpancar dari tatapan Nyonya Irish. Wanita cantik nan elegan meski memakai pakaian tidur itu segera menghampiri kedua pria yang baru saja masuk.
"Kalian! Apa kalian tahu jika Josh membawa seorang wanita ke rumah itu, huh?!" tanya Nyonya Irish dengan mata setengah melotot.
Eric menatap Nina yang tengah menunduk, ia tahu, pasti Nina lah yang berbicara pada Nyonya Irish. Ia juga menatap wanita yang tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit. Evelyn belum sadarkan diri.
"Kau tenang dulu, Sayang. Aku sudah mendengar semua penjelasan itu dari mulut Eric langsung sekaligus memberinya sedikit pelajaran," ucap Tuan Luise menenangkan sang istri sembari menatap sinis pada Eric.
Nyonya Irish menatap nyalang Eric. Ia mendengus kesal dan segera meminta penjelasan. "Apa benar semua yang dikatakan Nina, Eric?! Apa anakku memperlakukan Evelyn tidak baik? Astaga! Aku benar-benar tidak habis pikir!"
Eric mengangguk pelan. Tidak ada yang bisa dirinya jelaskan lagi selain mengangguk menyetujui apa yang telah Nina katakan pada wanita paruh baya itu.
"Kau tenang dulu, Sayang. Redakan emosimu, agar penyakitmu tidak kambuh. Aku akan ke rumah Josh sekarang bersama Eric. Kalian berdua di sini saja menunggu Evelyn tersadar," ucap Tuan Luise.
Nyonya Irish menghela napas. Ia masih belum bisa meredakan emosinya, tapi ia juga harus mengontrol emosinya agar penyakitnya tidak kambuh.
Setelah berpamitan, Tuan Luise pun segera berjalan keluar menuju mobil bersama Eric dan beberapa bodyguard–nya yang sudah menunggu di luar.
Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit dari rumah sakit ke kediaman Josh. Kini, Tuan Luise bergegas keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Eric yang mengikuti dari belakang terlihat tampak sangat khawatir, takut terjadi sesuatu nantinya pada kedua pria itu. Apalagi yang dirinya tahu, jika Sarah masih berada di dalam rumah ini.
Saat masuk ke dalam, Tuan Luise kebingungan karena mendapati rumah itu seperti rumah kosong. Tidak ada seorang pun pelayan di rumah ini, padahal dirinya sudah mempekerjakan beberapa pelayan selain Nina.
"Di mana para pelayan itu, Eric? Bukankah aku mengirimkan tiga pelayan selain Nina?" tanya Tuan Luise yang berhenti sejenak sebelum dirinya menaiki tangga.
"Tuan Josh yang menyuruh mereka meliburkan diri, Tuan. Jadi, selama satu minggu ini Nina dan Nona Evelyn bekerja mengurus rumah."
Tuan Luise berdecak sembari menggerutu. "Ckh! Secantik apa wanita itu, hingga Josh tergila-gila dan melupakan Evelyn? Kurang ajar anak itu, sepertinya dia ingin aku lepaskan dari perusahaan!"
Pria paruh baya itu melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga dengan Eric yang mengekor di belakang. Lantai granit itu berdecit kala bersentuhan dengan sepatu Tuan Luise yang tengah berjalan tergesa menuju kamar utama.
Tuan Luise menghentikan langkah kakinya di depan pintu kamar. Samar-samar ia mendengar suara aneh yang dirinya ketahui itu adalah suara dari pergulatan sepasang insan. Dengan napas yang memburu, ia pun membuka paksa pintu itu.
Dan benar saja, manik matanya membulat kala menangkap dua orang manusia tengah bercumbu mesra di atas ranjang. Wanita yang sudah tidak mengenakan sehelai benang itu pun tampak terkejut dan segera menutupi tubuhnya dengan selimut tebal.
Tubuh Josh segera Sarah dorong hingga tersungkur di ranjang. Pria itu benar-benar sudah tidak sadarkan diri akibat terlalu banyak minum.
"Hei, wanita jal*ng! Berani sekali kau menggoda anakku dengan perilaku rendahanmu itu! Apa ini pekerjaanmu merayu pria kaya dan mengajaknya tidur! Sialan! Wajah tengilmu itu terlihat menyebalkan!" cecar Tuan Luise murka.
"Eric! Seret dia dari ranjang, bawa dia keluar dari rumah ini. Aku bahkan tidak sudi wanita sialan ini menginjakan kaki di rumah yang telah kubeli dengan uangku!" titahnya dengan lantang pada Eric.
Eric yang semula hanya menunduk kaku, segera menghampiri Sarah dan memberikan bajunya agar segera dipakai. Setelah itu, ia menarik paksa lengan Sarah dan menyeretnya keluar.
"Ingat ini, wanita jal*ng! Kau tidak akan pernah bisa menginjakkan kakimu di sini lagi! Jika kau ketahuan melakukannya, lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu!" ancam Tuan Luise sebelum Sarah benar-benar keluar dari kamar dibawa oleh Eric.
Pria paruh baya itu menatap murka sang anak yang sudah lunglai di atas kasur. Sepertinya wanita sundal itu mencoba memasukan obat tidur pada alkohol yang diminum Josh.
Keesokannya. Saat Josh membuka mata, ia terkejut melihat sang ayah yang sudah berdiri di tepi ranjang dengan kedua tangannya yang terlibat di dada.
Josh yang masih terkejut itu segera bertanya dengan gugup, "Da–daddy? Se–sejak kapan ada di sini?!"
Bukannya menjawab pertanyaan sang anak, Tuan Luise malah melepaskan Belt miliknya dan segera mencambuk kaki Josh, hingga pria itu meringis, "Da–daddy, apa-apaan ini? Kenapa kau mencambukku?"
"Kau masih bertanya kenapa, Josh?! Apa otakmu sudah kau jual untuk membeli wanita sialan itu!"
Manik mata Josh membulat sempurna. Ya, seingatnya semalam ia baru saja menghabiskan makan malam bersama sang kekasih dan setelahnya ia tidak ingat apa-apa.
Apa ayahnya mengetahui Sarah? Pikirnya.
Josh segera menatap sang ayah kembali, dengan menahan rasa sakitnya akibat cambukan itu. Ia pun bertanya untuk memastikan, "Ma–maksudnya? Apa Daddy sudah tahu tentang Sarah?"
"Kau masih bertanya tentang wanita jal*ng itu? Apa kau tidak tahu di mana istrimu berada, huh?!"
Josh menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu di mana wanita itu selain menyuruhnya untuk pergi ke suatu tempat sesuai apa yang diperintahkan oleh Sarah.
Ctas!
Sekali lagi Tuan Luise mencambuk kaki Josh dengan Belt mewahnya. Ia tidak peduli jika barang itu rusak, karena emosinya sudah tidak terbendung lagi.
"Mulai besok, jika kau masih ingin bersama wanita itu! Daddy akan mencabut jabatan kau di perusahaan. Bahkan, 5 casino itu tidak akan sudi Daddy berikan padamu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Eky Ramadani10
mantap Daddy aku suka karaktermu
2023-02-01
0
Dewi Ansyari
Rasain kamu Ja**Ng Sarah emang enak di usir😡😡😡😡.
dan kamu Josh cambukan itu bahkan belum cukup atas semua kejahatan yg kamu lakukan pada Evelyn😡😡😡😡
2023-01-29
0
Lily
jadi gembel lah kamu Josh, maaf aku tertawa jahat 😅😅😅
2023-01-29
0