Pedang Lin.

Tubuh Tomo tertembak oleh pemburu liar. dan Karasu juga tertembak oleh pemburu tersebut ketika mencoba menyerangnya. di saat kritis datang seseorang di hadapan Karasu.

Melihat Karasu yang sekarat tetapi berusaha mengatakan sesuatu, orang tersebut menggunakan sihirnya untuk mengubah karasu menjadi dapat berbicara.

"Sungguh gagak yang malang." ujar orang tersebut.

"Si. Siapa kau? kumohon tolonglah anak yang terluka itu." mohon Karasu yang sedang menoleh ke arah Tomo.

Orang tersebut diam sejenak dan tersenyum.

"Baiklah. Saya akan menolong kalian berdua. Tetapi saya punya syarat untukmu." ujar orang tersebut.

"Semua akan kulakukan. Kumohon tolonglah Tomo." dengan sisa tenaganya Karasu masih mencoba memohon.

Tanpa berbicara panjang lebar lagi. Orang tersebut menggunakan sihirnya kembali menyembuhkan Karasu dan Tomo.

Terlihat luka di tubuh Karasu dan Tomo perlahan-lahan menutup.

"Sekarang adalah proses penyembuhan kalian berdua. Saya akan mengatakan syarat yang akan kuberikan padamu. Ayo kita pergi dari sini." ucap orang tersebut sembari mengangkat tubuh Karasu yang masih lemah dan meninggalkan Tomo sendirian disana.

"Kamu tenang saja. Anak itu akan segera sembuh dan langsung pulang ke rumahnya." sambungnya lagi.

Tibalah mereka berdua di sebuah goa dalam hutan.

"Perkenalkan namaku Omura Oni. saya adalah raja iblis. Hari ini kamu akan menjadi pelayanku. dan bayaran untuk saya yang telah menyembuhkan kamu dan anak itu adalah kamu tidak boleh lagi berhubungan dan bertemu dengan anak tersebut. Ingat! Kamu hanyalah pelayanku saja." ucap sang raja iblis dengan senyum kejamnya.

Karasu sudah berjanji tentu harus menepatinya.

"Baik tuan. Perkenalkan nama saya Karasu tuan." ucap Karasu sembari memberi hormat.

"Kamu hanya gagak biasa. Akan susah menjadi kuat tanpa energi tambahan. Akan kuberikan kamu sedikit dari energi saya supaya kamu bisa bertambah kuat." ujar Omura Oni yang meletakkan tangannya di kepala Karasu.

Tiba-tiba Karasu merasakan sakit yang luar biasa.

"AARRGGHHH!" jerit Karasu.

"Tenanglah. Ini memang sedikit sakit." Ujar Omura Oni mencoba membuatnya diam.

Seketika tubuh Karasu berubah menjadi sesosok monster seperti yang pernah mencoba mencuri jiwa Hitomi.

"Sekarang kamu bisa sedikit berlatih menggunakan kekuatan barumu. Tetapi ini hanya bisa dilakukan sekali. Jika kamu kehilangan energimu. Maka kamu harus berlatih sendiri supaya menjadi kuat." jelas Omura Oni.

Sejak saat itu Karasu berlatih menggunakan jurus bayangan dan mengendalikan gagak lainnya.

Kembali ke masa sekarang. Ingatan Karasu tentang masa lalunya membuatnya rindu akan Tomo.

"Apakah Tomo baik-baik saja saat ini?" gumam Karasu.

"Saya tidak boleh bersantai. ayo lanjutkan lagi latihan ini." ucap Karasu yang langsung bangkit dan melanjutkan latihannya.

Karasu mencoba memusatkan energinya pada seluruh tubuhnya. "AAARGH" Karasu memaksakan dirinya mengeluarkan semua energi sampai pada batasnya. Energi yang terkumpul cukup besar sehingga membuat tubuh Karasu berubah. Sayapnya, cakar dan seluruh tubuhnya membesar. Sekarang ukuran Karasu sudah seperti manusia.

"Ber.. Berhasil." gumam Karasu.

"Sekarang akan saya lanjutkan lagi latihan ini agar saya bisa berubah ke wujud yang sempurna." pikir Karasu.

Sementara itu Omura Oni mengawasi secara diam-diam dari kejauhan.

"Tampaknya Karasu berhasil mendapatkan gaya bertarungnya. Sepertinya dia memilih cara menggunakan energi untuk mengubah wujudnya. Hmm.." gumam Omura Oni.

"Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan bocah malaikat itu ya?" pikir Omura Oni sambil menuju tempat Lin.

Kembali ke Lin. Saat ini dia juga sedang berusaha mengendaikan energinya. Dia mencoba menggumpulkan semua energi di tangannya. Terlihat energi yang terkumpul sedikit membentuk gagang pedang. Setelah itu energi tersebut pecah dan hilang tak bersisa.

"SIALLLL." teriak kesal Lin.

"Bagaimana Caranya saya mengeluarkan pedang ketika menghadapi gurita raksasa. Saat itu saya tidak sadar sama sekali telah menggunakan energi." pikir Lin.

Lin yang terlihat kelelahan duduk di bawah pohon mengistirahatkan tubuhnya.

"Lin. Ini kubawakan makanan untukmu." ucap Ying yang tiba-tiba muncul di belakang Lin.

"Kenapa kamu bisa ada disini." tanya Lin.

"Saya bosan di rumah. Jadi saya diam-diam mengikuti kamu ke sini. He.. He.." jawab Ying.

"Duduklah. Temani saya disini." minta Lin kepada Ying.

Ying segera duduk disebelahnya menyetujui permintaan Lin.

"Bagaimana latihanmu hari ini?" tanya Ying.

"Masih belum bisa. Sangat sulit memusatkan energi di satu tempat. saya dulu pernah tidak sengaja menciptakan pedang saat bertarung dengan gurita raksasa di bawah laut. Tetapi itu saya lakukan tanpa sadar." jelas Lin.

Ying hanya diam dan tampak rasa kecewa di wajahnya.

"Kenapa kamu murung?" tanya Lin

"Saya hanya kesal dengan diri saya sendiri. Saya sungguh tidak berguna. Hanya bisa mengangkat dan menjual ikan. Tidak dapat membantumu sama sekali." jawab Ying

"Kamu sudah banyak membantuku." ujar Lin yang memamerkan kotak makanan yang di buat Ying dan memakannya.

Melihat tingkah Lin. Ying pun terhibur dan tertawa.

"Ha.. Ha.. Kalau begitu saya akan masak tiap hari untuk kamu supaya kamu semangat latihannya." goda Ying.

mereka menghabiskan waktu bersama dengan hangat. Hari pun berlalu dengan damai.

Besoknya seperti biasa. Lin mulai latihan memanfaatkan energinya. Kali ini dia mencoba lagi membentuk pedang atau senjata lainnya. Lin menargetkan sebuah pohon menjadi objek dari kumpulan energinya. Dibentuk sebuah pedang dengan susah payah. Meskipun bentuk pedang tidak begitu bagus dan sempurna. Lin mencoba membelah pohon tersebut. "Syattt" pohon hanya tergores saja. pedang Lin sama sekali tidak cukup tajam untuk membelah pohon tersebut. Seperti biasa juga, Ying datang mengantarkan bekal makanan untuk lin. Saat mengambil makanan dari tangan Ying. lin melihat tangan Ying yang terbalut sedikit perban.

"Ada apa dengan tanganmu, Ying? tanya Lin yang penasaran.

"Oo.. Yang ini? Tidak apa-apa. Ketika tadi saya hendak memasak. Saya mengambil kayu untuk menyalahkan api. Tetapi kayu yang saya ambil ternyata mempunyai bentuk yang sangat pipih yang aneh dan sangat tipis di ujung kayu itu. Tanpa sengaja tangan saya tertusuk dan sedikit tersayat terkena kayu tersebut." jawab Ying.

Mendengar pernyataan Ying. Lin berpikir sejenak "tipis dan tajam?". tak berapa lama Lin tiba-tiba tersadar.

"Itu dia!!! Tipis dan tajam." teriak Lin yang bangkit seketika.

Lin lalu memusatkan energinya lagi. dibentuk energi tersebut menjadi sebuah pedang. Kali ini pedang yang terbentuk oleh Lin memiliki bentuk yang lebih tipis pada mata pedangnya. setelah terbentuk pedang energi tersebut. Lin mengayunkan pedang. "Bruakk" suara pohon jatuh terdengar setelah Lin mengayunkan pedangnya.

"Ber.. Berhasil." kejut Lin melihat satu pohon tumbang dibelah olehnya dengan mudah.

"Baiklah. Sekarang saya harus dapat memotong 10 pohon sekaligus dalam satu tebasan. Saya harus berlatih lebih kuat lagi." ujar Lin yang mulai semangat.

"terima kasih Ying." ucap Lin kepada Ying. Sementara Ying terlihat kebinggungan melihat tingkah Lin yang tiba-tiba berterima kasih.

Sementara itu di dunia manusia.

"Tok..tok..." bunyi suara pintu rumah di ketuk. Terlihat ibu Ying membuka pintu.

"Siapa ya?" tanya ibu Ying.

"Selamat pagi tante. Saya Hitomi, teman dari Ying. Apakah Ying berada di rumah?" tanya Hitomi.

Bersambung ...

Bagaimana Hitomi dapat muncul mencari Ying? Dimanakah Sean saat ini? Dan apakah Lin dapat menyempurnakan jurusnya? Ayo ikuti terus cerita HAI.. MALAIKAT MAUTKU.

terima kasih telah membaca cerita HAI.. MALAIKAT MAUTKU. Mohon kritik dan sarannya agar saya dapat memgembangkan kemampuan saya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!