Sudah 3 hari sejak kejadian Lucas berlangsung. Ying juga sudah mulai pulih dan kakinya sudah bisa berjalan perlahan-lahan. sedangkan malaikat Lin terus bersama Ying sepanjang hari karena tidak dapat kembali ke dunia asalnya. "selamat pagi." sapa seseorang dari balik pintu kamar rumah sakit. Lalu tampaklah sosok Hitomi yang datang.
"Ehh, Hitomi. kenapa kamu datang? Ada apa ya?" tanya Ying. "saya datang ingin menjengukmu. Saya ingin berterima kasih kepadamu karena telah menemaniku pada saat ditangkap Lucas." jawab Hitomi sambil meletakkan buah yang dibawanya di atas meja.
"Oya. Saya ingin mengundangmu ke apartemenku untuk minum teh bersama. Maukah kamu datang? Saya ingin mengenalmu lebih baik lagi." undang Hitomi. "baiklah. Saya akan ke apartemen kamu minggu ini. Kebetulan saya juga sudah di perbolehkan pulang hari ini." jawab Ying yang menerima tawaran Hitomi.
Hari minggu pun telah tiba. Ying menepati janjinya pergi ke apartemen Hitomi. apartemen Hitomi sedikit jauh dari pelabuhan dan sudah berada di wilayah kota kanagawa. Hitomi tinggal di lantai 12. Ying pun tiba dan segera menaiki lift. Seperti biasa Lin masih mengikuti Ying. Ying juga masih binggung bagaimana mencari petunjuk tentang Lin.
Setelah tiba di lantai 12. "ting tong... Ting tong..." bunyi bel pintu kamar apartemen. seseorang membukakan pintunya "Selamat datang Ying." sapa Hitomi dengan ramah.
"Silahkan masuk. Jangan sungkan ya." ajak Hitomi yang memperbolehkan Ying masuk ke apartemennya. "mana orang tuamu Hitomi?" tanya Ying. "saya tinggal sendiri. Orang tua saya berada di tokyo untuk bekerja." jawab Hitomi.
"Wah... kamu sungguh hebat dapat mengurus dirimu sendiri di usiamu yang sangat muda." kata Ying dengan sedikit rasa kagum.
Ying pun duduk di sofa yang berada di sudut ruangan. Terlihat didepan sofa terdapat televisi dan terdapat dapur yang terletak tidak jauh berada di samping sofa. Sedangkan terdapat ruangan kecil di belakang televisi yang sepertinya adalah kamar Hitomi. Hitomi datang dengan membawa dua cangkir teh. Di letakkan di atas meja yang terletak antara sofa dan televisi.
"Silahkan di minum. Ini adalah teh yang dikirim oleh ayah saya. Sangat enak dan wangi." kata Hitomi sambil meneguk sedikit teh tersebut.
"Ini enak. Sangat wangi." kata Ying. melihat Lin disampingnya Ying tiba-tiba berpikir "apakah malaikat ada makan dan minum? Saya tidak pernah melihatnya makan dan minum selama ini."
"Ayo ceritakan tentang dirimu Ying. Apa pekerjaanmu dan apakah kamu sudah punya pacar?" tanya Hitomi.
"Saya hanya menjual ikan setiap pagi sampai sore. Dan saya masih belum punya pacar. Kamu tahu tidak ada pria yang suka perempuan yang bau ikan sepertiku. Mereka akan seperti berpacaran dengan seekor ikan karena baunya. Ha... Ha... Ha..." jawab Ying sambil tertawa.
"Kamu salah. Kamu sangat cantik. Kulitmu sangat putih dan begitu halus. Saya rasa kamu hanya kurang berdandan saja. Bagaimana kalau saya merias kamu. Saya sangat ahli dalam hal merias." sambil menarik tangan Ying.
Seketika Hitomi melihat Lin yang berada di samping Ying. "Ehhh..?" kaget Hitomi yang tidak sadar melepas tangan Ying.
"Ada apa?" tanya Ying
"Tidak apa-apa. Sepertinya tadi saya melihat sesuatu, tapi mungkin hanya perasaanku saja. Belakangan ini saya merasa ada yang selalu memperhatikan saya. Awalnya saya pikir apakah itu adalah anak buah Lucas. Tapi setelah Lucas dan anak buahnya tewas, saya masih merasa diperhatikan. Tapi mungkin saya terlalu banyak berpikir. He.. He.." jawab Hitomi.
Hitomi mengambil alat riasnya. Pertama dia menggambarkan alis Ying sehingga alis Ying makin indah. pipi Ying juga menjadi sedikit kemerahan dan bibirnya yang tipis dan lembut berubah sedikit kemerahan membuat yang memandangnya ingin sekali mengunyah bibir tersebut.
"Lihatlah. Cantik sekali bukan?" kata Hitomi sambil memperlihatkan wajah Ying di cermin yang ada di tangannya. Lin melihat Ying sejenak. Mukanya memerah dan terpesona dengan kecantikannya.
Ying yang malu di puji oleh Hitomi tidak sengaja memutar badannya dan tangannya tanpa sengaja menyenggol air pembersih wajah Hitomi.
Air pembersih wajah jatuh mengenai tubuh Hitomi. Semua baju Hitomi basah. semua lekuk tubuh Hitomi terciplak jelas. bahkan pakaian dalam Hitomi juga terlihat karena basah.
"Maaf Hitomi. Tubuhmu menjadi basah." ucap Ying.
"Tidak apa-apa. Saya akan menganti baju saya." ucap Hitomi sambil menuju ke arah kamar. Ying lalu melihat ke arah Lin. Dilihatnya muka Lin yang memerah.
"DASAR MALAIKAT MESUM!!! PASTI KAMU MELIHAT TUBUH HITOMI MENJADI NAFSU YA??" teriak Ying.
"Bukan, saya sama sekali tidak tertarik dengan tubuh gadis remaja itu." jawab Lin
"Lalu kenapa mukamu memerah. Kamu pasti berpikir yang mesum ya? Ayo ngaku???" tanya Ying kembali.
Lin tidak bisa mengatakan kepada Ying bahwa tadi dia telah terpesona kecantikan Ying. "Pokoknya bukan karena itu!!!" tegas Lin.
Tiba-tiba terdengar teriakan dari dalam kamar "kyaaa..." mendengar teriakan tersebut Lin dan Ying langsung menuju kamar. Terlihat tubuh Hitomi yang terbaring di lantai. Ying lalu memeriksa tubuh Hitomi. "gawat, dia tidak bernafas. Bagaimana ini?" tanya Ying kepada Lin. Lin memegang tangan Hitomi dan memeriksanya. "dia belum mati. Dia sekarat. Cepat bawa dia ke rumah sakit. Jaga tubuhnya supaya tetap hangat dan tidak rusak. Dia masih dapat diselamatkan. Jiwanya telah dibawa pergi. Saya akan mencoba mencari jiwanya sebelum semuanya terlambat." perintah Lin.
Lin mengaktifkan kekuatan mata malaikatnya. Terlihat sebuah bayangan hitam bergerak dari bawah tanah dan naik keatas melahap tubuh Hitomi. Setelah itu Hitomi sudah tidak sadarkan diri. Bayangan hitam tersebut bergerak pergi dengan sangat cepat. Lin yang mengaktifkan kekuatan mata malaikatnya mencoba mengejar jejak dari bayangan hitam tersebut.
Sementara itu, Ying segera menghubungi ambulan dan membawa Hitomi ke rumah sakit. Segala alat bantu dipasang ke tubuh Hitomi. Ying sangat ketakutan kehilangan Hitomi. Meskipun hanya waktu singkat yang dilalui bersama Hitomi. Ying dapat merasakan kehangatan dan kelembutan Hitomi kepadanya.
Lin yang mencoba mengejar bayangan hitam tersebut sampai di sebuah gang rumah yang sepi. Tidak ada siapapun disana. lalu dari dalam tanah muncul bayangan hitam yang mencoba melahap Lin. Lin dengan sigap terbang keatas menghindari serangan itu. lalu perlahan-lahan bayangan hitam tersebut mengecil dan menjelma menjadi sesosok monster berparuh dengan sekujur tubuh dipenuhi bulu hitam dan cakar yang tajam.
"SIAPA KAU??? BERANINYA MENCAMPURI URUSANKU!!!" hardik sang monster.
"Saya Lin sang malaikat maut. Mohon kembalikan jiwa yang telah kau ambil barusan." perintah Lin kepada monster tersebut.
"Ha... Ha.. Ha... Untuk apa sang malaikat maut ikut campur masalah di dunia manusia. Saya tidak akan menyerahkan jiwa ini. Kau pikir siapa dirimu memerintahkan saya begitu saja." Ucap monster itu dengan tegas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments