You Are My Best Husband
Alice seorang wanita yang berusia 21 tahun. Ia hidup sendirian Karena kedua orangtuanya telah meninggal dua tahun yang lalu akibat penyakit mereka.
Alice pun memutuskan Untuk bekerja agar bisa memenui kehidupannya. Ia bekerja sebagai seorang Waiter di Restoran Wevues. Restoran terkenal mewah dan besar.
Namun, pada saat ia bekerja, tiba-tiba Alice merasakan pusing dan mual. Karena sepertinya rasa mual itu tak bisa ia tahan, akhirnya ia berlari ke toilet.
Hoekk...
Selang beberapa menit, Alice keluar dari toilet. Ia berjalan seraya membungkuk dan menekan bagian perutnya yang terasa tidak enak.
"Alice lo kenapa?" Tanya Qiana, teman kerja Alice. Ia melihat wajah Alice yang sangat pucat.
"Nggak tau juga nih kayaknya gua sakit."
"Yaudah lu izin aja."
"Iya kayaknya gue mau izin aja."
"Yaudah kalau gitu gua lanjut kerja dulu ya.. kalo ada apa-apa Lo telfon gue aja."
"Oke."
Setelah berbicara dengan temannya, Alice langsung menuju ke lift untuk sampai di lantai 3. Tempat dimana sang bos berada.
Ting!
3 menit kemudian pintu lift telah terbuka dan Alice pun langsung memasuki lift itu.
Tak lama dari itu, lift telah sampai di lantai 3. Alice pun keluar dari lift tersebut dan berjalan menuju ke ruangan bosnya.
Tok tok tok..
"Silahkan masuk .."
Setelah di izinkan masuk, Alice langsung memasuki ruangan tersebut. .
"Ada apa Alice? Wajahmu terlihat pucat?" Tanya sang bos dengan wajah galaknya. Hal itu membuat Alice jadi grogi dan takut.
Tapi meskipun begitu Alice harus berani berbicara agar dirinya mendapatkan izin.
"Maaf menganggu waktu bapak. Saya kesini ingin meminta izin kepada bapak untuk pulang hari ini karena saya tiba-tiba merasakan sakit."
Pak Irwan seorang bos yang kejam namun juga lucu. Yang membuatnya kejam adalah ketegasan dan raut wajah yang galak yang beliau miliki. Tapi beliau juga memiliki kelucuan dengan tingkahnya atau terkadang dengan cara bicaranya.
"Hmm... Kamu ini kok bisa sakit-sakitan saat sibuk begini. Ya sudah kamu saya izinkan sampai 3 hari. Tapi kalau besok sudah sembuh yaaa silahkan bekerja lagi."
Hati Alice terasa tenang setelah pak bos memberinya izin untuk pulang. Karena pak bos Sangat kejam dan tidak sembarangan mengizinkan karyawannya untuk pulang. Tapi kali ini Alice diizinkan.
Setelah itu Alice langsung pamit dan kembali menuruni lift di lantai 1 untuk mengganti baju kerjanya menjadi sweater. Lalu kemudian ia langsung menunju ke halte bus. Dan betapa beruntungnya Alice bus langsung datang ketika ia butuh.
Alice pun langsung menaiki bus itu dan duduk di samping jendela. Ia pun langsung menyadarkan bahu dan kepalanya di kursi itu.
Selang beberapa menit bus pun telah berhenti. Alice pun turun dari bus dan berjalan kaki lagi untuk sampai ke rumahnya.
Cuaca hari ini sangat panas. Namun tidak membuat Alice kepanasan sedikit pun. Bahkan Alice merasakan hangat di badannya seperti seorang yang kedinginan.
Hanya butuh beberapa langkah saja Alice sudah sampai di rumahnya. Alice pun langsung membuka pintu yang ia kunci tadi dan langsung memasuki rumahnya.
Ia berjalan mendekati galon untuk mengambil segelas air, lalu ia meneguk segelas air putih itu.
Gluk gluk gluk ahhh...
Setelah meneguk segelas air putih tersebut, Alice merasa lebih enakan. Lalu ia pun langsung Masuk ke dalam kamarnya.
Bruk...
Alice menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk itu. Ia merasakan tubuhnya yang sangat lemas dan tidak enak itu.
Ia memejamkan matanya sesaat. Lalu kemudian ia membuka ponselnya dan berniat untuk meminta tolong pada Riyan. Karena saat ini Riyan adalah satu-satunya orang yang Alice punya.
"Halo sayang, ada apa?"
"Aku sakit yan, nanti setelah bekerja kamu bisa bawain aku obat?"
"Kamu sakit? Sakit apa? Ba baiklah tunggu ya aku akan segera pulang dan membawakan mu obat."
"Baiklah aku tunggu ya."
Riyan adalah pacar Alice yang kini berusia 25 tahun. Ia bekerja sebagai seorang repsesionis di hotel yang besar dan mewah. Dan gaji yang di dapatkan Riyan lumayan banyak.
Riyan adalah seseorang yang telah di percayai oleh kedua orangtua Alice sebagai laki-laki yang baik dan bertanggung jawab.
Bahkan sebelum kedua orang tua Alice meninggal, Mereka pernah menitipkan Alice kepada Riyan.
Riyan juga di kenal sebagai orang yang baik. Keluarga Riyan sendiri sudah tidak ada. Kedua orang tua Riyan mengalami kecelakaan lalu meninggal. Ia hanya hidup sendiri. Maka dari itulah Riyan menjadi laki-laki yang dewasa dan bertanggung jawab.
"Hahhh kenapa aku bisa sakit ya? Apa aku terlalu lelah?" Ucapnya bertanya pada dirinya sendiri.
Seraya menunggu Riyan, Alice ingin mengecek tentang ciri-ciri penyakit yang ia alami saat ini. Karena Alice sendiri sangat penasaran dengan hal itu.
Dan betapa terkejutnya Alice ketika melihat hasil yang ia cari di internet.
"Ha-hamil...??" Ucapnya. Alice benar-benar terkejut. Namun, Alice langsung menepis perasaannya itu.
"Ah, bodoamat belum tentu juga. Aku pasti cuma sakit biasa." Ucap Alice langsung menaruh ponselnya di atas nakas.
Dan kemudian Alice mencoba untuk tidur. Siapa tahu dengan tidur ia bisa kembali pulih.
***
Sore harinya
Riyan baru saja selesai bekerja, ia pun langsung menyalakan mobilnya dan berjalan menuju ke rumah Alice dengan membawa obat-obatan.
10 menit kemudian, Riyan telah sampai di rumah Alice. Ia pun langsung turun dari mobilnya lalu kemudian menekan bel rumah Alice.
Namun sudah ke 2 kalinya Riyan menekan tombol itu tetap tak ada jawaban dari Alice. Akhirnya Riyan pun langsung masuk ke rumah Alice.
Riyan pun masuk ke dalam rumah Alice dan memanggil nama Alice namun tak ada jawaban. Dan akhirnya Riyan mengecek di kamar Alice.
Dan saat Riyan membuka kamar Alice, ia melihat Alice terbaring lemas. Riyan pun langsung mendekati Alice.
"Alice.... Kamu lemes banget."
Alice yang tadinya tidur, ia membuka matanya Karena mendengar suara Riyan.
"Riyan... Kamu sudah datang?"
"Iya aku sudah datang. Ayo kita ke rumah sakit ya."
"Nggak Usah."
"Nggak jangan nolak!" Ucap Riyan.
Meskipun Alice tak mau, tapi Riyan tetap memaksa Alice untuk pergi ke rumah sakit. Karena Riyan tak mau Alice kenapa-kenapa.
Sesampainya di rumah sakit
Kini seorang dokter tengah memeriksa keadaan Alice dengan raut wajah yang senang.
"Selamat Anda sedang hamil sekarang."
Deg..
Deg ..
Jantung Alice berdegup kencang begitu pun juga dengan Riyan. Tapi meskipun jantung mereka berdegup kencang rasa terkejut yang di rasakan mereka berdua berbeda.
Riyan merasakan kebahagiaan sedangkan Alice merasakan kekhawatiran dan cemas.
Setelah selesai pemeriksaan mereka keluar dari rumah sakit. Dan kembali menaiki mobil untuk sampai ke rumah Alice.
Namun, Riyan juga merasakan ada yang aneh dengan Alice. Ia melihat Raut wajah Alice yang cemas dan gelisah.
"Sayang... Kamu kenapa? Kok kamu ekspresi nya gitu? Kenapa?"
Alice langsung menghadap Riyan dengan ekspresi yang sedih.
"Riyan! Kamu mau bertanggungjawab kan? Kamu mau nikahin aku kan? Kamu mau merawat anak ini bersama-sama kan?" Ucap Alice dengan penuh khawatir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🧭 Wong Deso
Hay hallo, yuk saling mendukung
2023-01-19
1