5. Tidak ada alasan untuk tidak bahagia

"Dasar wanita kampungan! Makanlah! Ingatlah, aku seperti ini bukan untukmu, tapi karena anakmu"

"Saya mengerti pak!" Balas Alice dengan senyuman, meskipun semua ini Agra lakukan demi anaknya bukan Alice, tetapi Alice merasa senang Berada di restoran itu

Alice pun menikmati makanan yang ada di depan matanya sekarang. Ia hanya diam dan terus melahap makanan

Tanpa ia sadari, sedari tadi Agra terus memperhatikannya, bahkan Agra ketinggalan makan dengan Alice. Makanan Alice sudah hampir habis, sedangkan punya Agra masih banyak

"Deg"

Jantung Agra mulai berdegup kencang, ia merasakan hal yang sangat panas, dan pipinya mulai memerah ketika melihat pipi Alice penuh dengan Makanan

"Kenapa dia imut sekali ketika pipinya penuh seperti itu?"

"Ah, tidak tidak. Aku tidak boleh tergoda dengannya, dia bukan tipe ku. Aku hanya menyukai anakku bukan dia!"

Sebenarnya Agra Merasakan hal yang sangat aneh ketika melihat wajah Alice yang imut dimatanya, namun sesegera mungkin Agra menyadarkan dirinya untuk tidak tergoda dengan Alice, karena Alice bukanlah Wanita idamannya

Bahkan Agra pernah berfikir saat menikah dengan Alice seperti seorang yang telah kehilangan harapan. Karena seharusnya Agra menikah dengan seseorang yang ia sukai.

Dan sekarang, Agra tak tau lagi kehidupan selanjutnya apa yang akan ia hadapi dengan Alice. Apakah Agra tidak akan Pernah hidup bahagia seterusnya karena tidak saling mencintai dengan Alice?

Agra tidak tau tentang itu, untuk saat ini, Agra hanya fokus pada anak yang ada di dalam perutnya Alice, merawat anak itu hingga besar dan bisa menjadi masa depannya.

"Pak, terimakasih karena sudah Membawa ku kesini, aku sangat bahagia malam ini" seru Alice menjelaskan perasaannya

"Hahaha kau benar-benar ya,,,, hey, bagaimana dengan keadaan anakmu jika itu bukan anakku? Bagaimana jika kau tak menikah denganku? Apakah anakmu tidak akan mendapatkan makanan yang sehat atau enak?"

"Deg" seketika jantung Alice berdegup kencang. Dadanya sesak, hatinya sangat sakit mendengar ucapan Agra yang sangat pedas.

Bagaimana bisa Agra mengatakan hal seperti itu? Sedangkan andai saja Riyan tidak meninggal maka kehidupannya juga akan sangat baik. Ia akan menjalani kehidupannya dengan seseorang yang ia cintai

Saat itu juga mata Alice berkaca kaca namun Alice masih tersenyum agar tak merusak suasana makan malam ini.

"Iya, maka dari itu Aku Sangat berterimakasih kepada pak Agra" seru Alice berbicara lembut sembari tersenyum, Manahan Air matanya dengan menyuap makanan

Tadi Alice makan dengan sangat enak, namun seketika Makanan yang ia suap sekarang menjadi hambar tak ada rasa apapun.

Sedangkan Agra, yang melihat Alice tersenyum tetapi matanya berkaca kaca, ia jadi sedikit berfikir. Alice matanya berkaca kaca terharu, atau sedih karena ucapannya?

"Kurang ajar wanita ini! Kenapa dia membuatku bertanya-tanya? Aku tidak mau peduli pokoknya!"

Sedangkan Alice, kini hanya diam dan terus menyuap makanannya hingga habis. Setelah Makanannya habis, Alice tak ingin melihat wajah Agra, ia lebih memilih untuk melihat ke sembarang arah. Karena jika melihat wajah Agra akan membuatnya menjadi sedih

Mengingat dirinya yang tidak dicintai Agra dan terus mendengar ucapan Agra yang pedas membuat Alice sedih. Mata Alice berkaca kaca menahan rasa tangisnya, ia melihat ke sembarang arah agar Agra tidak mengetahuinya.

Sedangkan Agra, ia baru saja selesai menghabiskan makanannya. Ia melihat Alice yang sepertinya ingin menangis, hal itu membuat Agra menjadi rasa bersalah

"Apakah ucapan ku terlalu jahat? Kurang ajar!" Batin Agra menggerutu, ia kesal dengan dirinya sendiri. Kenapa ia harus membuat wanita Menangis

Selama ini Agra selalu menjaga dirinya sendiri untuk tidak pernah menyakiti perasaan wanita. Dan selama ia berpacaran dengan orang lain, Agra selalu membuat pacarnya bahagia

Tetapi, baru kali ini Agra Merasa bersalah karena membuat Alice menangis.

"Kau,,, sudah selesai makan?"

"Ah, iya" seru Alice tersenyum. Sedangkan Agra kini semakin jelas bisa melihat wajah Alice sudah memerah dan ingin menangis

"Kau,,,, Kenapa menangis?"

"Ah, tidak kok. Ini Karena angin yang membuatku seperti ini. Malam ini aku sangat bahagia" seru Alice membohongi dirinya sendiri. Ia tak ingin membuat Agra Merasa bersalah

Agra pun langsung bersandar di kursinya dan berpangku tangan. Ia percaya kepada Alice bahwa Alice menangis karena angin, bukan Karena dirinya

Agra kembali menyombongkan Dirinya yang tak pernah membuat wanita sedih, alias Selalu Membuat Wanita bahagia.

"Tentu saja kau bahagia! Aku yang membuatmu seperti ini" seru Agra dengan percaya diri

Sedangkan Alice, kini ia menyadarkan dirinya untuk menikmati malam ini. Ini adalah kali pertama bagi Alice datang ke restoran seperti ini. Jadi, tidak ada alasan bagi Alice untuk sedih. Apalagi hanya karena omongan pria yang sangat sombong itu.

"Tidak Alice, kau harus bahagia sekarang! Tidak ada alasan untuk sedih. Jangan mudah tersinggung"

Alice pun menarik nafas dan membuangnya pelan. Lalu ia mencoba untuk tersenyum dengan tulus, dan melepaskan semuanya.

Alice dan Agra pun kini menikmati pemandangan kota dan angin yang sejuk malam ini.

Tak lama dari itu, Agra Melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 10 malam. Agra pun memutuskan Untuk mengajak Alice kembali ke rumah. Karena ia ingin Alice segera istirahat.

Saat di perjalanan menuju ke kediamannya Agra. Alice terlihat begitu sangat senang memandangi gedung gedung tinggi dari dalam mobil.

Alice tersenyum sampai terlihat giginya yang kecil-kecil dan putih itu. Sedangkan Agra, ia menyetir tapi ia juga juga memperhatikan Alice yang tengah tersenyum manis itu.

"Hah, dia manis sekali,,, aku Sangat menyukai senyuman nya"

Agra berbicara di dalam hati. Jujur, ia sangat menyukai senyuman Alice. Namun lagi lagi Agra menggelengkan kepalanya cepat, jangan sampai ia tergoda lagi dengan Alice dan memfokuskan dirinya untuk menyetir

"Hey, kau kan bekerja dibar, kau pasti pernah melihat gedung gedung tinggi seperti ini? Kenapa kau begitu sangat senang sekarang?" Seru Agra bertanya kepada Alice

"Em,,, Susananya berbeda, dulu aku selalu jalan kaki. Dan sekarang menaiki mobil, rasanya lebih menyenangkan"

Agra tersenyum mendengar ucapan Alice, entah mengapa Agra begitu sangat senang ketika ia mempunyai pasangan entah itu pacar maupun istri dan dirinya mampu membuatnya bahagia.

Tak hanya itu, Agra juga merasa bangga ketika dirinya dulu berhasil Membuat ibunya bahagia dan bangga terhadapnya, karena kesuksesan yang sekarang ia bisa raih.

Agra memang terlahir dari keluarga yang kaya raya. Namun keluarganya tidak pernah memanjakan Agra, dan selalu menyuruh Agra untuk bisa menghidupi dirinya sendiri hingga sukses.

...Terimakasih sudah membaca teman teman...

...Maaf kalau banyak kekurangan...

...Jangan lupa Like, Vote, komen, dan Favorit nya...

...Terimakasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!