11. Masakan Alice

"hahahah nantikan saja masakanku enaknya akan melebihi masakan di restoran hahahaha" seru Alice bercanda dengan tawanya

Agra yang melihat itu pun semakin tidak kuat menahan detak jantungnya. Niatnya Agra ingin segera keluar dari parkiran mobil itu. Namun sepertinya keadaan tak memungkinkan untuk Agra menyetir mobil karena tak fokus

"Hmmm senyumnya menenangkan sekali" serunya berbicara dalam hati

Entah sejak kapan hati Agra yang Keras itu bisa di taklukkan oleh seorang wanita. Namun, kali ini Agra Benar-benar merasa lemas

"Duk"

Tiba tiba Agra menyandarkan kepalanya di bahu Alice. Alice pun terkejut mengapa tiba tiba Agra menyandarkan kepalanya di bahunya

"Pak, pa pak Agra ke kenapa?" Serunya berbicara dengan terbata bata, Alice benar benar terkejut dalam hal ini

Pikirannya, benar benar Aneh saat ini. Ia selalu memikirkan bahwa pak Agra telah mulai menyukai dirinya.

Kalau misalkan pak Agra bisa menyukaiku? Aku benar-benar akan bersyukur dan memperjuangkan kehidupan rumah tanggaku dengan pak Agra!

Hal itu juga akan mudah bagiku kan!

Deg

jantung Alice berdegup kencang, merasakan kebahagiaan yang ia bayangkan saat ini.

"Set" secepatnya Alice menyandarkan dirinya bahwa tak mungkin pak Agra mencintainya dengan secepat itu. Sekarang saja pak Agra sedang marah.

"Aku merasa pusing, biarkan saja seperti ini Sebentar!" Seru Agra berbicara dengan nada yang lemah. Bersandar di pundak Alice Membuat Agra semakin nyaman.

"Entah berapa lama aku tidak seperti ini! Tapi ini,,, Sangat nyaman!" Serunya di dalam hati

"Ke kenapa pak? pak Agra mau saya belikan obat?" Seru Alice khawatir dengan keadaan Agra

"Tidak perlu! Kau diam saja!" Seru Agra menyuruh Alice untuk diam. Tetapi Alice masih tak mau diam karena takut Agra jadi sakit beneran

"Ah, Bagaimana kalau kita naik taxi ke rumah sakit?"

"Ku bilang diam! Jangan membantahku!"

"Ba baiklah!"

Alice pun diam dan menuruti perintah Agra, jujur ia Canggung dengan suasana seperti ini. Apalagi posisi seperti ini.

Sedangkan Agra kini ia tertawa dalam hati melihat Alice yang sekali menurutinya membuatnya senang.

"Hahaha Wanita ini baik sekali!" Seru Agra berbicara dalam hati.

Tak lama dari itu, Agra tersadar, ia langsung melebarkan matanya. Ia pun langsung duduk tetap di kursinya

"Kurang ajar! Seharusnya aku hari ini marah! Kenapa malah bersandar di pundaknya?"

"Apa apaan ini? Mamalukan sialan!" Umpatnya dalam hati karena tak Terima tergoda dengan Alice yang bukan tipe idamannya

"Pa pak Agra sudah tak pusing?" Seru Alice bertanya kepada Agra

"Ya! Aku memang selalu sehat!" Seru Agra dengan sombongnya. Lalu ia Segera menyalakan mobilnya dan berjalan menuju ke rumahnya

Sedangkan Alice, ia merasa aneh, ia benar benar tak mengerti dengan perubahan mood suaminya sekarang. Tiba tiba marah, tiba tiba terdiam dan wajahnya memerah, entahlah!

***

Dikediamannya Agra

Kini Alice dan Agra telah sampai di rumah. Alice pun langsung menyiapkan bahan bahan yang akan ia masak hari ini.

Sedangkan Agra, kini dirinya benar benar tak terkontrol untuk mengagumi Alice. Kini suasana di rumah sunyi seperti biasanya

Hanya saja ada suara Alice memotong sayuran, menggoreng daging dan lain lain

"Ctak Ctak Ctak"

Alice Sangat Fokus untuk memasak saat ini. Sedangkan Agra, ia hanya diam dan terus memperhatikan Alice saat memasak.

Melihat Alice yang memasak membuat Agra semakin tertarik dengan Alice.

"Wanita ini sejujurnya seperti apa sih? Dulu tak menarik sama sekali dimataku, tetapi sekarang dia Sangat menarik sekali. Dia cantik, manis, dan Sangat ramah!" Seru Agra berbicara dalam hati.

Ia merasakan seperti ada sesuatu yang baru dan membahagiakan untuk nya. Selama ini Agra selalu kesepian di rumah dan selalu membeli makanan di luar.

Tetapi, dengan adanya Alice sekarang, Agra jadi sering pulang ke rumah Karena Alice, Meskipun kadang Agra terus memarahi Alice.

Namun baru kali ini Agra hidup dengan seseorang yang sangat ramah.

Ternyata hidup bersama seseorang yang ramah itu menyenangkan!

Agra memanglah sering mempunyai pacar dulu, tetapi Agra tak pernah satu kali pun membawa pacar ke rumah karena ia berfikir di rumah selalu sepi dan tidak menyenangkan!

Tapi sekarang, Agra suka di rumah!

Tak lama dari itu, Alice telah selesai memasak

"Sudah selesai" seru Alice sembari tersenyum lalu ia melihat ke belakang, dan,,, Alice terkejut melihat Agra yang menatapnya dengan senyuman sembari menyangga kepalanya

"Sudah selesai? Lama sekali kau masak! Aku sudah lapar tau!"

"Ah, iya maafkan saya pak, saya akan berusaha lagi yang lebih cepat!" Seru Alice bingung dengan suaminya mengapa menatapnya dengan senyuman?

Alice pun secepatnya menggelengkan kepalanya dan memfokuskan dirinya. Agra yang melihat itu pun tersenyum kecil

"Pfffft kenapa kau seperti itu? Apakah kau tergoda dengan senyuman ku tadi?" Seru Agra menggoda Alice

Alice pun melebarkan matanya dan langsung membantah Agra mengetahui dirinya di anggap menyukai senyuman pak Agra

"Ti tidak kok,,,,, sa saya hanya merasa pusing!" Serunya Malu malu

Agra pun tertawa kecil lagi melihat wajah Alice yang Malu dengannya

"Oh ya? Apakah aku menularimu saat aku bersandar tadi, Atau,,,, kau suka dengan sandaran ku tadi ya?" Seru Agra tak ada habisnya untuk menggoda Alice

"Hahhh! Tidak kok pokoknya tidak begitu!" Seru Alice. Lalu ia menyiapkan semua makanannya di meja.

"Deg"

Jantung Agra berdegup kencang lagi. Ia terdiam melihat semua yang Alice sajikan di meja adalah makanan favoritnya

Padahal Alice tidak begitu mengenal pak Agra, tetapi Alice mampu membuat Agra senang karena memasakkan Agra dengan makanan favoritnya yaitu spaghetti

Agra pun tersenyum

Selama ini dirinya tak pernah ada seseorang yang memasakkannya Makanan favoritnya. Jangankan memasak, tau saja tidak.

Meskipun Agra mempunyai pacar, mempunyai Keluarga, mereka tak pernah sekalipun tau Makanan favorit Agra. Dan Mereka tidak pernah bertanya juga. Meskipun Agra terus memakan spaghetti namun tak ada satu orang pun yang mengingat makanan favoritnya

Sekarang semua telah siap di meja, Agra dan Alice pun langsung mencicipi makanan itu.

Saat Agra mencicipi makanan itu, Agra merasa sangat bahagia dan bangga terhadap Alice. Makanan yang di masakkan Alice Sangat enak!

"Rasanya sangat enak" batin Agra

Sedangkan Alice saat ini ia memperhatikan pak Agra yang lahap memakan makanan buatannya itu pun ikut bahagia

"Ah, bagaimana rasanya pak? Enak kan?" Seru Alice dengan percaya diri

Agra yang mendengar hal itu pun langsung berfikir keras

"Gawat Aku lupa soal ini! Meskipun aku tergoda dengannya, tapi aku tidak boleh memperlihatkannya!"

"Emmm enak sih, nilainya satu sampai sepuluh adalah tujuh"

...Terimakasih sudah membaca teman teman...

...Maaf kalau banyak kekurangan...

...Jangan lupa Like, Vote, komen, dan Favorit nya...

...Terimakasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!