14. Menemani Agra tidur

"Ba baik pak akan saya putuskan sekarang!" Seru Adam langsung bangun dari tidurnya karena mendengar bosnya membentaknya

Padahal malam ini Adam sedang enak enakan tidur. Eh malah di suruh kerja lagi dengan bosnya

"Ah, nona Wendy ngapain sih ganggu orang Mulu" geram Adam dengan wendy karena yang membuatnya bangun dari tidurnya yang nyenyak itu adalah Wendy penyebab utamanya.

Dan Adam yang mendapatkan perintah itu pun langsung Bekerja dengan cepat.

Disaat yang sama, kini Agra emosi dengan Wendy yang menghubungi nya lagi.

Lalu tak lama dari itu, Agra mendapatkan telepon dari Adam.

"Tung ting tung ting"

Agra pun langsung mengangkat telepon itu. karena ia ingin segera mendengar kabar dari pemutusan semua sambungannya itu dari Adam. Apakah bekerja baik? Atau tidak!"

"Halo Adam bagaimana? Kau sudah putuskan semua sambungannya?"

"Sudah pak! Semua berjalan dengan sangat baik! Saya hanya ingin menginformasikan ini saja!"

Mendengar kabar dari Adam yang semuanya berjalan dengan lancar, Agra tersenyum dan hatinya lega. Ia benar-benar tak mau lagi berhubungan apapun dengan Wendy.

Ia sudah muak dengan Wendy, ia tak peduli kedatangan Wendy apa, tetapi yang pasti Agra tak mau lagi berhubungan dengan Wendy.

"Biklah Adam, mungkin malam ini aku menganggumu, aku akan memberikan uang tambahan untukmu!"

"Hah! Terima kasih banyak pak!" Seru Adam begitu sangat senang Karena ia akan mendapatkan uang tambahan.

Tak lama dari itu, Adam dan Agra mengakhiri sambungan teleponnya.

Agra pun kini bisa bernapas lega. Lalu ia merebahkan dirinya lagi dan tidur karena besok ia harus kembali bekerja.

Tetapi, saat ia memejamkan matanya, ia merasa ada yang kurang. Jujur itu Alice! Agra ingin tidur ditemani Alice malam ini, pasti Sangat nyaman.

"Tidur bersamanya pasti lebih menyenangkan? Lagi pula apa salahnya jika aku tidur dengannya, kami kan sudah menikah?" Serunya ingin ditemani Alice tidur.

Agra pun Benar-benar kehilangan kontrol untuk mengagumi Alice, bahkan ia sudah mulai nyaman dengan Alice.

Agra pun langsung bangun dari tidurnya, ia berjalan keluar dari kamarnya, dan beranjak ke kamar Alice.

Hanya dengan Beberapa Langkah, Agra telah berada di depan kamar Alice. Agra pun langsung mengetuk pintu kamar Alice.

"Tok tok tok"

Sedangkan Alice yang di dalam kamar saat ini, ia sudah tidur. tetapi ia bangaun lagi karena mendengar ada seseorang yang mengetuk pintunya

"Ah, siapa? Apakah itu pak Agra?" Serunya sembari mengusap matanya, lalu membuka pintu kamarnya

"Ah, pak Agra ada apa?" Serunya bertanya mengapa pak Agra menemuinya

"A, aku ingin di temani tidur!" Seru Agra berbicara dengan malu malu.

Sedangkan Alice yang tadinya matanya menyipit Karena masih mengantuk, kini matanya melebar ketika mendengar permintaan suaminya yang menyuruhnya untuk menemani tidur.

"Hah! Ta tapi,, pak Agra? Apakah pa pak Agra tidak apa apa jika saya temani?" Seru Alice merasa tidak enak karena selama ini pak Agra pasti tidak nyaman dengannya

"Apa yang kau katakan! Tentu saja tidak apa apa! Ayo!" Seru Agra menarik tangan Alice mengajak Alice untuk tidur bersama

Alice pun bingung dengan sikap suaminya, akhir akhir ini suaminya menggandeng tangannya.

"Hmmm jangan lupa Alice, semua ini dilakukan karena anaknya, bukan kau!" Seru Alice berbicara dalam hati menyadarkan dirinya untuk tidak berfikir aneh aneh lagi. Nanti kecawa!

Tak lama dari itu, Alice dan Agra telah sampai di kamar Agra. Lalu Agra berbaring di kasurnya, lalu menepuk kasur di sampingnya untuk mengode Alice agar tidur di sampingnya itu

"Puk puk puk tidurlah disisni!"

Alice pun masih berdiri diam, ia ingin menolak permintaan suaminya kali ini karena merasa takut melakukan kesalahan.

"Ah, pa pak Agra. Sa saya tidurnya di sofa saja ya? Sa saya takut melakukan kesalahan dan pak Agra nanti marah lagi!" Seru Alice merasa tidak enak tidur dengan pak Agra

Agra yang mendengar hal itu tidak suka, ia tatap menyuruh Alice untuk tidur di sampingnya.

"Sudahlah Alice, hanya tidur memangnya kesalahan apa yang bakal kau lakukan! Kalau kau tidak mau tidur denganku, bilang saja!"

"Bukankah aku sakit? Bukankah seharusnya kau Berada di samping ku untuk merawat ku?" Seru Agra menggoda Alice dengan mengunakan sakitnya Untuk Alasan supaya Alice tetap mau tidur dengannya.

"Ti tidak seperti itu kok pak" seru Alice merasa semua yang di bicarakan suaminya tidak seperti hatinya sekarang. Karena sejujurnya, Alice juga ingin tidur bersama pak Agra, tetapi ia takut jika dirinya melakukan kesalahan lalu pak Agra memarahinya lagi.

Melihat suaminya marah adalah hal yang sangat membuatnya sedih.

"Ya sudah, kalau begitu, tidurlah disini!"

Alice pun akhirnya tidur disamping Agra. Lalu Agra memeluknya dengan erat. Keduanya pun merasakan hal yang sangat nyaman.

Alice pun tersenyum karena merasa sangat nyaman saat dirinya tidur di peluk suaminya.

Disaat yang bersamaan,

"Prang,,,,"

Wendy melemparkan botol Alkoholnya itu ke sembarang Arah. Ia emosi karena tadi ia bisa menghubungi Agra tetapi sekarang tidak bisa lagi dihubungi.

"Aaaakkkkkk" teriaknya sembari menjambak rambutnya. Ia frustrasi sekarang, yang ia inginkan saat ini adalah Bertemu dengan Agra dan kembali bermesraan, tetapi semua yang ia lakukan tak berjalan sedikit pun untuk mendekati Agra kembali.

"Kurang ajar! Aku harus kembali dengan Agra, apapun alasannya! Aku tidak peduli ia sudah mempunyai pacar atau tidak! Yang penting aku harus kembali bersama Agra!" Serunya benar banar lupa diri bahwa penyebab semuanya hubungan mereka berakhir adalah Wendy sendiri.

"Agra,,,, kita harus kembali kau pasti belum bisa move dari ku kan? Aku akan membuatmu jauh lebih bahagia dan aku tak akan menyelingkuhi mu lagi!" Seru Wendy ia sangat percaya bahwa Agra saat ini belum bisa move on darinya.

***

Keesokannya

Perlahan Agra membuka matanya, lalu ia melihat bahwa dirinya Sedang memeluk Alice.

"Hah!"

Ia pun terkejut dan langsung bangun dari tidurnya. Ia benar-benar lupa dengan apa yang ia lakukan semalam.

Agra pun mengingat ingat kejadian semalam bagaimana dirinya bisa tidur dengan Alice?

"Hahh sial!" Umpatnya ketika mengingat kejadian semalam. Bahkan teringat Sangat jelas jika Dirinya lah yang mengajaknya untuk tidur bersama

Agra terus mengumpat, ia kesal dengan dirinya sendiri yang sekarang lemah dan gampang tergoda.

"Ahhhh sialan! Memangnya sejak kapan aku bisa Selemah ini? Gampang sekali aku tergoda dengannya!" Gerutu Agra benar benar kesal dengan dirinya sendiri

Lalu setelah itu ia melirik ke Alice yang tengah tertidur. Agra yang tadinya emosi kini emosinya seketika hilang ketika melihat wajah cantik Alice saat tidur.

...Terimakasih sudah membaca teman teman...

...Maaf kalau banyak kekurangan...

...Jangan lupa Like, Vote, komen, dan Favorit nya...

...Terimakasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!