6. kau ibu macam apa?

Tak lama dari perjalanan itu, Alice dan Agra telah sampai di rumah. Mereka pun keluar dari mobil dan langsung masuk ke rumah.

Kini Alice dan Agra berjalan menuju ke kamarnya masing masing. Namun sebelum masuk ke kamar, Agra mengingatkan Alice untuk tidur cepat

"Oh ya, kau juga harus tidur sekarang dan jangan begadang. Aku tidak mau kau sakit, nanti bagaimana dengan anakku jika kau sakit?" Seru Agra menyuruh Alice untuk cepat tidur

"Iya,,," seru Alice tersenyum sembari menatap Agra. Ia senang Karena Agra memperhatikannya

Alice lebih senang ketika Agra tidak marah kepadanya. Artinya, Agra menghargai keberadaannya meskipun tidak dicintai oleh Agra. Maka dari itu, ia tersenyum

Sedangkan Agra, kini ia bingung dengan dirinya sendiri karena di tatap oleh Alice dengan senyuman, dan wajahnya pun mulai memerah.

Alice yang melihat itu pun khawatir, mengapa Tiba tiba wajah Agra memerah?

"Kenapa pak? Kok wajah bapak merah?" Seru Alice khawatir dengan Agra yang tiba tiba wajahnya memerah.

*Doeng*

Agra pun langsung menyadarkan dirinya untuk tidak tergoda lagi dengan Alice. Dan akhirnya Agra menggunakan cuaca panas sebagai alasan wajahnya memerah

"Kau tak tau ya,,, cuaca malam ini sangat penas, jadi ya wajar saja kalau wajahku merah karena kepanasan" seru Agra sembari mengibaskan ngibaskan tangannya sebagai pengganti kipas untuk mendapatkan Angin setelah itu ia pergi meninggalkan Alice

"Sudahlah! Kau cepat tidur sekarang!" Agra membentak Alice supaya Alice cepat masuk ke kamarnya, dan tidak terus terusan mencurigai wajahnya yang memerah

Alice yang melihat itu pun bingung, perasaan cuaca hari ini sangat dingin, apakah dirinya yang tidak waras?

Ah,,, sudahlah lebih baik pergi ke kamar!

*Klap*

"Huufff" Alice bernapas panjang dan langsung merebahkan dirinya ke kasur.

"Hmmm" Alice tersenyum bahagia karena dirinya merasa terjaga bersama Agra di rumah ini. Bagi Alice memiliki seorang suami itu penting untuk menjaga dirinya sendiri.

Namun, di satu sisi lain ia sedih karena tiba tiba ia mengingat Riyan. Seandainya Riyan masih hidup, ia pasti juga bisa makan seperti tadi bersama Riyan. Apalagi Mereka saling mencintai, pasti mereka akan lebih romantis.

Tidak seperti tadi semua Makanan menjadi hambar karena Alice tersinggung dengan perkataan Agra.

"Hah! Pria itu sombong sekali,,,, jika Riyan masih hidup aku juga bisa makan di restoran mewah bersama Riyan! Riyan kan juga sukses!"

"Huh, aku harus sukses aku akan terus bekerja supaya bisa makan enak di restoran yang mewah!" Gerutu Alice kesal dengan Agra yang meremehkannya

"Tok tok tok"

Saat Alice menggerutu, tiba tiba Alice mendengar seseorang tengah mengetuk pintunya. Alice pun langsung cepat cepat membukakan pintu.

*Ctak*

Ternyata yang datang adalah Agra sembari membawa susu di tangannya. Agra pun langsung masuk ke kamar Alice dengan lantang

"Hum hum" Agra mengendus endus saat masuk ke kamar Alice. Ia tidak mencium bau wangi apapun

"Apakah kau tak pernah membersihkan ruangan ini? Kenapa tidak wangi" seru Agra mengomeli Alice, karena Agra terbiasa masuk ke ruangan yang sering tercium bau parfum, maupun kopi

"Aku membersihkannya kok,,,, setiap hari, memangnya harus ada baunya? Kan yang penting tidak bau busuk" balas Alice tak terima karena Agra mengira Alice tidak membersihkan kamarnya

Setiap hari Agra selalu Mencium bau ruanganya, dengan bau parfum maupun kopi. Jadi, saat Agra masuk ke kamar Alice yang tidak ada baunya, ia tak menyukainya

Lalu Alice pun penasaran mengapa Suaminya membawa susu ke kamarnya? Apakah itu untuk dirinya atau untuk siapa?

"Ah, maaf kenapa pak Agra membawa susu ke sini?" Seru Alice Bertanya Kepada Agra

Agra pun langsung memberikan susu yang telah ia buat untuk Alice.

"Minumlah! Itu untuk anakku? Karena anakku ada di dalam perutmu, jadi kau yang minum!" Seru Agra menyuruh Alice untuk meminum susu yang telah ia buat.

"Susu?" Entah mengapa Alice merasa enneg saat melihat susu

Melihat Ekspresi Alice yang tidak suka membuat Agra geram terhadap Alice. Jangan jangan Alice selama ini tidak minum susu?

"Kenapa? Apakah kau tidak membeli susu hamil?" Seru Agra bertanya serius Kepada Alice.

Sedangkan Alice, ia hanya menggelengkan kepalanya. Menandakan bahwa dirinya tidak pernah membeli susu saat dirinya hamil.

Sontak Agra pun ingin marah kepada Alice, bagaimana bisa Alice tidak membeli susu saat dirinya hamil?

"Hey, bagaimana bisa kau tidak membeli susu saat hamil? Bagaimana dengan anak yang ada di dalam perutmu? Dia juga butuh susu loh?"

"Kau ini,,,,, ibu macam apa? Bukankah aku juga telah memberikan mu uang? Bukankah kau juga mendapatkan gaji dari bekerja di bar?" Seru Agra memarahi Alice panjang lebar

Sedangkan Alice, kini dirinya ketakutan ketika Agra memarahinya. Ia tak berani menatap Agra, ia hanya menunduk.

Mata Alice pun mulai berkaca-kaca, namun ia tahan untuk tidak menangis di depan Agra. Namun, Agra masih tetap memarahi Alice

"Dengar Alice, anak yang ada di dalam perutmu itu juga anakku. Dia harus mendapatkan perawatan yang baik. Dia adalah masa depanku!" Seru Agra memarahi Alice terus terusan.

"Lihat aku!" Serunya menyuruh Alice untuk Melihat dirinya. Dan perlahan lahan Alice pun memberanikan dirinya untuk menatap suaminya.

Saat Alice menatap Agra, Alice melihat Agra yang Sedang menatap tajam Dirinya. Lalu Agra yang ingin memarahi Alice, ia urungkan niatnya karena melihat mata Alice berkaca kaca.

"Hahhh" Agra bernapas panjang, membuang muka yang menatap tajam Alice dan mengusap kasar rambutnya

Melihat mata Alice yang berkaca kaca membuatnya merasa kasian dengan Alice. Akhirnya Agra pun menyuruh Alice untuk meminum susunya dan keluar dari kamar Alice.

"Minumlah susu itu!" Seru Agra lalu berjalan keluar dari kamar Alice. Tanpa ada jawaban apapun Alice langsung menutup pintunya dan lalu menangis di belakang pintu itu

Alice duduk dibelakang pintu, lalu menaruh segelas susu itu di sampingnya, dan Alice melupakan semua perasaannya dengan tangisan.

Ia benar-benar sedih malam ini, tak disangka setelah bahagia makan di restoran, Alice malah menangis Setelah nya

Alice terus menangis sembari mengingat Riyan, apakah Riyan juga akan memperlakukan Alice seperti ini?

Tak di sangka sangka juga oleh Alice bahwa hidup bersama orang yang tidak saling mencintai begitu sangat berat, bahkan Sangat sakit.

Berat, hal ini sangat berat untuk Alice menikah dengan seseorang yang tidak saling mencintai. Tetapi semua ini sudah terlanjur, dan semua ini terjadi karena Alice sendiri. Jadi, mau tak mau Alice harus bisa menghadapi semua ini meskipun berat

...Terimakasih sudah membaca teman teman...

...Maaf kalau banyak kekurangan...

...Jangan lupa Like, Vote, komen, dan Favorit nya...

...Terimakasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!