13. Keadaan Agra

Namun saat dirinya mendengar suara Alice, ia deg degan. Ia pun langsung membenahi dirinya agar terlihat biasa biasa saja dan tidak gugup

Lalu setelah itu, Agra membukakan pintu untuk Alice

"ctak"

"Hah!" Entah mengapa Alice terkejut saat Agra membukakan pintunya

"Ada apa?" Tanya Agra dengan wajah yang datar, ia tak mengerti mengapa Alice juga membawa teh

"Ah, bolehkah saya masuk?" Seru Alice Bertanya, lalu setelah itu Agra membolehkan Alice untuk masuk.

"Silahkan!" Serunya menyuruh Alice untuk masuk. Agra pun kembali menutup pintunya

Lalu Agra duduk di atas kasurnya, ia penasaran mengapa Alice tiba tiba ingin masuk ke kamarnya

"Kenapa? Duduklah!" Seru Agra bertanya dan menyuruh Alice untuk duduk di sampingnya. Agra pun juga penasaran mengapa wajah Alice terlihat begitu cemas?

Alice pun langsung duduk di samping pak Agra, lalu Setelah itu ia menceritakan tentang ke khawatirannya kepada pak Agra.

"Ah, ja jadi begini pak Agra, saya khawatir dengan pak Agra. Akhir akhir ini pak Agra sering memerah wajahnya, lalu bolehkah saya memeriksa pak Agra?" Seru Alice berbicara jujur, lalu Alice menempelkan tangannya ke dahinya pak Agra

"Aakk panas sekali" pekik Alice merasa sangat panas dengan suhu badan pak Agra. Ia begitu sangat khawatir

"Tu tunggu pak, sepertinya pak Agra sakit, saya akan mengambilkan obat!" Seru Alice Langsung berdiri dan keluar dari kamar Agra untuk mengambil obat

Sedangkan Agra, kini ia hanya terdiam melihat Alice yang khawatir dengan dirinya. Padahal Agra sendiri biasa biasa saja dengan suhu tubuhnya yang panas dari biasanya itu.

Entah mengapa melihat wajah Alice yang khawatir dengannya, membuat jantungnya berdegup kencang.

"Reaksi apa itu?" Serunya bertanya tanya

Jujur, baru kali ini Agra melihat seseorang yang se khawatir itu dengannya. Sebelumnya satu kali pun Agra tak pernah melihatnya.

Meskipun Agra mempunyai keluarga, pacar, mereka tak pernah se khawatir itu dengan Agra. mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing

Tak lama dari itu, Alice kembali datang dengan membawa beberapa obat demam dan segelas air putih. Ia pun kembali duduk di samping pak Agra dan menyuruh pak Agra untuk meminum obat yang telah ia ambilkan itu.

"Pak, ini obatnya, minum sekarang!" Seru Alice memberikan obatnya, lalu Agra pun langsung meminum obat itu. Entah sejak kapan Agra jadi menurut seperti ini dengan Alice, padahal biasanya Alice lah yang menuruti Agra

Setelah minum obat, Alice menyuruh pak Agra untuk istirahat saja. Agra pun menuruti perintah Alice, ia merebahkan tubuhnya ke kasur, lalu Alice pun menyelimutinya

Namun, tak lama dari itu, Alice mendengar suara perut yang lapar

"Grukkk" suara perut Lapar itu, Alice langsung tau bahwa itu merasa dari perut Agra

Agra pun langsung membuang muka, dan wajahnya kembali memerah karena malu perutnya berbunyi di depan Alice.

"Perut sialan!" Umpatnya dalam hati

"Sepertinya pak Agra sedang lapar, tunggu di sini saya akan mengambilkan makanan buat pak Agra! Seru Alice berbicara Sangat tulus. Lalu ia pun langsung keluar dari kamar dan mengambil makanan.

Tak lama kemudian, Alice telah kembali dengan membawa nampan yang berisi, sayur, dan segelas Air putih.

Lalu ia menyuruh Agra untuk duduk di atas kasur, dan Alice menyuapi Agra. Saat Alice menyuapi Agra, Agra bisa melihat dari dekat

Alice,,,, Sangat tulu, perhatian, dan Sangat cantik

Alice memang tulus saat merawat Agra, ia ingin menjadi istri yang baik untuk Agra, agar ia bisa mempertahankan rumah tangganya.

Ia harus memberikan keluarga yang baik untuk anaknya.

Kini Alice benar benar tak memilikirkan apapun, ia Fokus merawat Suaminya yang tengah sakot itu.

Tak lama dari itu, Alice telah selesai menyuapi Agra makan. Alice pun Keluar dari kamar Agra.

Entah mengapa saat Agra mengetahui Alice hendak pergi dari kamarnya itu membuatnya sedih dan murung. Ia merasa nyaman ketika Dekat dengan Alice.

"Hahhh apakah itu tulus? Apakah seperti ini rasanya jika mempunyai keluarga yang baik?"

"Hmmm ternyata seru juga mempunyai pasangan hidup! Apalagi,,,, aku akan mempunyai seorang putra. Aku akan merawatnya dengan baik" seru Agra tersenyum memikirkan bertapa senangnya mempunyai keluarga

Memang Agra mempunyai keluarga, tetapi mereka semua selalu sibuk dengan urusan mereka sendiri sendiri, sehingga tidak ada waktu untuk memperhatikan satu sama lain.

Saat Agra sakit, sedih, dan hancur, Agra selalu bangkit dengan dirinya sendiri. Agra selalu mengandalkan dirinya sendiri.

Bahkan ia bersyukur saat keluarganya tidak memperhatikannya sama sekali. Karena hal itu membuat Agra jadi semakin kuat.

Tak lama dari itu, tiba tiba saja ponsel Agra berdering.

"Tung ting tung ting"

Agra pun langsung mengambil ponselnya dan melihat ponselnya dengan mata memicing karena yang menelfonnya adalah nomor tak dikenal

"Hahhh siapa lagi sih ini?" Serunya berfikir keras, namun saat ia hendak mengangkat telepon itu, tiba tiba saja panggilan itu telah mati

"Hahhh Bodoamat orang iseng kurang ajar! Awas kau akan ku temukan!" Seru Agra melemparkan Ponselnya karena dianggap orang yang menelfonnya hanyalah iseng.

Jujur, Agra Paling tidak menyukai seseorang yang terus terusan bercanda. Karena Agra menganggap terus terusan berencana Akan Membuat seseorang sakit hati dengan candaannya

Maka dari itu, Agra selalu serius dalam hal apapun. Bahkan ia pun memarahi Alice saat Alice kurang pandai dalam merawat anaknya

Tetapi tak lama dari itu juga seseorang memberikan pesan kepada Agra

"Klunting!"

Agra pun jadi penasaran dengan siapa yang mengirimkannya pesan. Agra kembali mengambil ponselnya yang telah ia lemparkan itu

Lalu ia melihat ada pesan dari nomor yang baru saja menelfonnya tadi. Agra pun mengerutkan keningnya, lalu dengam cepat membuka pesan itu

Saat dirinya membuka pesan itu, ia benar benar emosi saat itu juga. Karena yang mengirimkan pesan adalah Wendy. Wendy mantan pacar Agra yang saat ini kembali mengejar Agra lagi setelah 3 tahun yang lalu putus karena ketahuan selingkuh

Agra pun langsung menghubungi Adam untuk segera memutuskan semua sambungannya dengan Wendy apapun itu.

"Halo Adam! Mengapa Wendy menghubungi ku lagi? Cepat putuskan semua sambungannya dengan Wendy! Aku tak mau lagi berhubungan dengan Wendy lagi!" Seru Agra memerintahkan Adam

"Ba baik pak akan saya putuskan sekarang!" Seru Adam langsung bangun dari tidurnya karena mendengar bosnya membentaknya

Padahal malam ini Adak sedang enak enakan tidur. Eh malah di suruh kerja lagi dengan bosnya

"Ah, nona Wendy ngapain sih ganggu orang Mulu" geram Adam dengan wendy karena yang membuatnya bangun dari tidurnya yang nyenyak itu adalah Wendy penyeban utamanya.

Dan Adam yang mendapatkan perintah itu pun langsung Bekerja dengan cepat.

...Terimakasih sudah membaca teman teman...

...Maaf kalau banyak kekurangan...

...Jangan lupa Like, Vote, komen, dan Favorit nya...

...Terimakasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!