12. terus tergoda dengan Alice

"Gawat Aku lupa soal ini! Meskipun aku tergoda dengannya, tapi aku tidak boleh memperlihatkannya!"

"Emmm enak sih, nilainya satu sampai sepuluh adalah tujuh"

Mendengar nilai dari suaminya, Alice begitu sangat Bahagia. dari awal melihat pak Agra yang tersenyum saat makanan itu tersedia di meja, Alice Sangat berharap bahwa pak Agra benar benar menyukainya.

"Hahaha terimakasih" seru Alice berbicara lembut sembari tertawa kecil.

Alice tertawa kecil hingga giginya yang kecil dan putih itu terlihat. Dan hal itu membuat jantung Agra berdebar. Agra terdiam menganga, wajahnya mulai memerah dan,,,,

"Uhuk uhuk" Agra terbatuk Karena tersedak Makanan yang ia makan. Ia salting karena Alice.

Sedangkan Alice yang melihat itu pun langsung mengambilkan minum untuk Agra karena khawatir

"Pa pak tunggu sebentar Air nya habis ya,,, saya ambilkan lagi" seru Alice segera mengambil Air Putih.

Namun saat Alice hendak mengambil air, Agra memerintahkannya untuk tidak usah mengambilkan air

"Tidak usah! Aku hanya batuk sedikit, aku sudah selesai makan, aku pergi dulu" seru Agra berbicara sembari menutupi wajahnya dengan lengannya, lalu pergi meninggalkan meja makan dan beranjak ke kamar karena sudah tak tahan bersama Alice

Agra pun pergi ke kamar, jika ia tak segera pergi maka Alice akan curiga mengapa wajahnya terus memerah? Apalagi saat tiba tiba seperti ini, dan itu hanya karena melihat Alice

Sedangkan Alice, kini ia terdiam dan tak semangat lagi untuk makan. Ia memikirkan dirinya apakah dirinya membuat kesalahan lagi?

Apakah hanya Karena nilai tadi? Tapi kan Alice sudah senang dengan mendapatkan nilai 7, bahkan Dirinya tak protes juga Tak apa.

"Apakah aku akan di marahi lagi hari ini? Kenapa? Apa yang ku lakukan tadi salah?"

"Apakah aku terlalu lama saat memasak? Apakah aku tidak mengambilkan air minum dengan cepat?"

"Apakah nilai 7 itu Adalah nilai yang buruk? Sehingga pak Agra terbatuk saat makan?

"Duhh,,,, bagaimana ini? Masak aku mau di marahin lagi hahhh" seru Alice bingung memikirkan dimana letak kesalahannya.

Melihat suaminya yang tiba tiba pergi begitu saja saat makan membuatnya khawatir. Ia tak mau lagi bertengkar dengan suaminya.

Karena Alice adalah seorang Wanita yang ramah, ia ingin membawa keharmonisan untuk rumah tangganya. Ia tak mau Canggung saat bersama keluarga. Dan bertengkar adalah hal utama yang membuat keluarga menjadi canggung

Alice berusaha untuk memperbaiki keluarganya, ia tak boleh lagi gagal mempunyai keluarga, setelah gagal membangun keluarga bersama Riyan. Ia berjuang untuk rumah tangganya, meskipun tidak saling mencintai

Alice juga tak mau terus terusan dimarahi oleh suaminya, setiap kali suaminya marah, ia langsung membenahi dirinya.

***

Dikamar Agra

Saat ini Agra masih terus mengingat senyuman Alice yang begitu sangat indah. Senyuman itu terlihat sangat tulus, manis, dan membuat hati menjadi berdebar kencang.

"Hahhh dia cantik sekali, lucu, dan manis" serunya mengakui perasaannya yang ingin ia luapkan, tetapi gengsi

Memang Agra baru akhir akhir ini melihat Alice tersenyum tulus. Karena dulu saat bertemu dengan Alice dan setelah menikah dengan Agra, Alice masih terlihat murung dan tak sebahagia ini.

Karena pada saat itu, Alice belum bisa melepaskan Riyan yang membuat hidupnya hancur karena batal menikah.

Tetapi setelah beberapa bulan hidup dengan Agra, Alice jadi bisa melepaskan Riyan dan mempunyai semangat hidup yang baru.

"Hahhh jika di ingat ingat,,,, dia dulu selalu murung, tetapi akhir akhir ini dia selalu tersenyum manis"

"Apakah dia dulu juga tak mencintaiku, dan tidak suka hidup denganku, dan ia hidup denganku hanya berjuang untuk anaknya?"

"Hahhh begitupun juga denganku kan, aku tak mencintai juga tak bahagia hidup bersamanya dan selalu membuatku marah dan stres"

"Ta tapi,,,, masalahnya sekarang, dia terus tersenyum, ka kalau se seperti itu apakah,,,, dia mulai senang hidup denganku?" Seru Agra tersenyum entah mengapa memikirkan Alice senang hidup dengannya, membuatnya senang dan bahagia

"Ta tapi,,,, begitu pun juga denganku, aku selalu berdebar akhir akhir ini saat melihatnya?" Serunya membuat wajahnya semakin memerah dan merasakan hal yang sangat panas

"Hahhhh tidak tidak!" Seru Agra kembali menyadarkan dirinya dan memukuli kepalanya agar tidak terus memikirkan Alice

Agra kembali menyadarkan dirinya yang sejak sedari tadi tak bisa mengontrol hatinya yang tergoda dengan Alice.

"Hah! Tidak! Aku tidak boleh jatuh cinta semudah ini! Wanita itu bukanlah apa apa!" Serunya berdiri dan langsung beranjak ke kasur dan berbaring di atas kasur

***

Disaa yang bersamaan

Kini Alice baru saja menghabiskan makanannya, meskipun ia sudah tak nafsu makan lagi, tetapi ia tak mau membuang buang makanan yang telah ia masak itu.

Setelah itu, Alice segera mencuci semua piring dan alat masak yang ia gunakan tadi. Setelah mencuci piring, Alice membersihkan meja makannya.

Saat ia membersihkan meja makan, Alice duduk lagi dan terdiam, lalu ia memikirkan pak Agra.

Kalau di ingat ingat wajah pak Agra akhir akhir ini memang terus memerah, dan saat di mobil, pak Agra merasa pusing, lalu saat makan pun pak Agra batuk.

"Hahhh apakah pak Agra Sakit? Atau jangan jangan pak Agra punya sakit yang parah, lalu menyembunyikannya dariku?" Serunya khawatir dengan pak Agra

Memikirkan hal itu membuat Alice jadi khawatir dan takut.

"Aku harus melakukan sesuatu, aku harus menyelamatkan pak Agra! Aku tidak boleh lagi gagal dalam rumah tanggaku!"

Alice pun akhirnya memutuskan untuk membuatkan teh hangat untuk pak Agra. Meskipun saat ini ia masih tidak tau dengan penyakit pak Agra, tetapi ia harus merawat pak Agra.

Alice pun membuatkan teh hangat untuk Agra

Setelah membuat secangkir teh hangat, Alice langsung membawa teh hangat itu ke kamar Pak Agra.

"Hahhh" Alice menghela napasnya, sejujurnya ia gugup ingin menemui pak Agra. Ia takut bagaimana nanti kalau dirinya langsung kena marah? Bagaimana kalau pak Agra Melemparkan teh itu ke lantai?

"Nggak nggak!" Serunya langsung menggelengkan kepalanya dan memberikan diri untuk melangkah menuju ke kamar pak Agra

Hanya dengan beberapa langkah, Alice telah sampai di depan pintu kamar Agra.

"Huuufff" ia bernapas panjang lalu pelan pelan mengetuk pintu kamar pak Agra

"Tok tok tok"

"Pa pak, ini saya, bolehkah saya masuk?" Seru Alice meminta izin sebelum masuk ke kamar pak Agra

Sedangkan Agra saat ini dikamar, ia tengah berbaring di kasurnya dan berusaha untuk tidur. Hal itu ia lakukan agar berhenti memikirkan Alice.

Namun saat dirinya mendengar suara Alice, ia deg degan. Ia pun langsung membenahi dirinya agar terlihat biasa biasa saja dan tidak gugup

Lalu setelah itu, Agra membukakan pintu untuk Alice

...Terimakasih sudah membaca teman teman...

...Maaf kalau banyak kekurangan...

...Jangan lupa Like, Vote, komen, dan Favorit nya...

...Terimakasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!