Seorang pria turun dari mobil setelah memarkirkannya. Ia berada di sebuah sekolah. Tersenyum tipis melihat bangunan sekolahnya, yang sudah banyak perubahan.
"Roni..." Panggil seorang pria seusianya.
Pria itu menghampiri pria yang memanggilnya, yang sedang berkumpul bersama teman-teman yang lain.
Hari ini diadakan Reuni Akbar di sekolah tersebut. Semua alumi diundang. Baik yang alumni lama sampai alumni tamatan kemarin sore.
'Apa dia datang?' Roni mengalihkan tatapan ke sekitar. Berharap bertemu seseorang yang ingin dilihatnya.
"Roni... Apa kabarmu?" Tanya teman-temannya.
"Aku baik, bagaimana kabar kalian semua?" Tanyanya kembali.
"Baik dong. Kau sudah menikah, Ron?" Tanya seorang wanita.
"Roni sudah duda. Aku yang jadi pengacara saat perceraiannya." Sambung seorang pria lain.
Wanita itu menutup mulutnya karena kaget. "Benarkah?" Masih memastikan.
"Benar. Setahun yang lalu aku sudah bercerai." Jawab Roni sekenanya.
"Jadi kau sudah bercerai dari adikkan kelas kita itu? Siapa ya namanya?" Tanya wanita yang lain.
"Da-Dara kalau nggak salah."
Roni menggeleng. "Aku tidak menikah dengannya."
"Masa sih? ku dengar setelah kau tamat SMA, kau masih menjalin hubungan denganya?" Sambung yang lain mulai kepo.
"Maaf, aku mau ke sana dulu!" Roni pun menghindar dari kumpulan teman-temannya. Mereka sangat penasaran membahas dirinya.
"Kau nggak tahu, si Roni itu batal menikah dengan Dara."
"loh kenapa?"
"Katanya Roni yang membatalkannya. Si Dara itu ditinggalkan di hari pernikahannya."
"Masa seperti itu? di hari H? pas hari pernikahannya?"
"Aku dengar gosipnya gitu sih. Kasihan lah si Dara itu. Terus si Roni menikah dengan wanita yang lain."
"Terus kok bisa cerai?"
"Istrinya ketahuan berselingkuh."
"Mampus!!! Kena karma itu si Roni!"
Gosip tetap berlanjut, walau Roni sudah pergi.
Roni berjalan mengelilingi sekolahnya. Waktu sudah lama berlalu.
"I-ini untukmu." Seorang siswi memberikan botol berisi air minum pada siswa lelaki yang telah selesai berolah raga.
Siswa itu melihat dengan bingung, karena setelah memberikan itu, siswi tersebut sudah kabur dari hadapannya.
Di botol air minum tersebut diselip lipatan kertas. Roni pun membukanya. Kertas tersebut tertulis sesuatu.
Dear Roni
Aku sangat menyukaimu
Jika kamu juga menyukaiku, temui aku di perpustakaan pulang sekolah.
Dari Dara Natasha kelas XB
Roni tersenyum kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan Dara. Seorang gadis yang berani menembak dirinya.
'Apa aku harus ke perpustakaan?' Batin Roni saat mendengar bel berakhirnya jam pelajaran berbunyi.
Roni berniat pulang saja dan mengacuhkan Dara. Dalam suratnya tertulis. Jika dia juga menyukai siswi tersebut, dia bisa menemuinya. Tapi jika tidak menyukai, tidak masalah tidak menemuinya di perpustakaan.
Helm sudah terpakai, mesin motor sudah dihidupkan. Roni sudah siap meluncur pulang. Tapi, pandangannya melihat sekelompok siswa tak jauh darinya.
"Di perpus dia."
"Serius?"
"Aku melihatnya berjalan ke sana!"
"Beraninya dia menolakku!!! Aku harus membalasnya!!!" Salah satu dari mereka langsung berlari kencang, kembali masuk ke area sekolah.
Tak lama... Roni sampai di perpustakaan dengan nafas terengah-engah. Ia mencari siswi yang memberikannya air minum.
"Apa yang kau lakukan?"
"Kenapa kau menolakku? Aku menyukaimu."
"Tolong-tolong..."
Roni mendengar suara perempuan minta tolong. Ia pun berlari ke arah suara.
"Lepaskan dia!!!" Roni menarik siswa yang akan bertindak kurang ajar pada siswi di depannya.
Siswa itu tidak terima. Ia pun menonjok Roni. Dan Roni tidak diam. Ia membalasnya. Keduanya pun terlibat perkelahian.
Bagh bugh bagh bugh
"Jangan pernah menganggunya lagi. Atau aku akan menghabisimu!" Ancam Roni. Ia memelintir tangannya lalu mendorong siswa itu hingga tersungkur ke lantai.
"Awas kau ganggu pacarku lagi!" Roni akan menginjak siswa itu dan dengan cepat siswa itu segera kabur. Roni sengaja mengatakan itu, agar siswa tersebut tidak menganggu siswi itu lagi.
"Hei... kamu tidak apa?" Roni menghampiri siswi yang ketakutan itu.
"Kenapa kamu datang terlambat, Roni?! aku sangat takut...!" ucap Dara sambil menangis.
Deg
Deg
Deg
Hati remaja laki-laki itu berdebar kencang. Ini pertama kalinya ia dipeluk seorang perempuan.
Roni datang ingin menolong Dara. Malah di saat itu pula perasaannya berdebar pada adik kelasnya itu.
Roni tersadar dari lamunan masa lalunya. Kini semua hanya tinggal kenangan.
\=\=\=\=\=\=
"Mereka sudah pindah."
"Ke mana ya Bu kalau boleh tahu?" Tanya Roni saat mendatangi rumah Dara. Rumah yang kala itu sering di datanginya, saat masih menjalin kasih.
"Katanya ke luar kota. Gosipnya tetangga di sini, setelah putrinya batal nikah mereka langsung pindah. Putrinya itu stress berat, sampai hampir bunuh diri. Kalau tetap tinggal di sini, orang tuanya takut putrinya tetap teringat kejadian itu. Makanya mereka pindah..." Cerita ibu-ibu yang sekarang menempati rumah Dara.
Deg
'Bu-bunuh diri???' Mendengar kata bunuh diri. Ada rasa sakit dan menyesal di hati Roni. Ia telah menyakiti wanita itu. Bukan hanya hati tapi mungkin jiwa dan mentalnya.
"Maaf ya... anda siapa?" Tanya Ibu tersebut setelah panjang bercerita.
"Saya temannya, Bu. Terima kasih Bu informasinya, saya permisi kalau begitu." Roni pun segera melangkah pergi.
'Dia pasti sangat menderita. Kenapa aku begitu tega padanya? aku memang bukan manusia!!!'
Roni menjedut-jedutkan kepala ke setir mobilnya. Menyesali perbuatannya pada Dara kala itu.
Roni dan Dara menjalin kasih selama 9 tahun lebih. Bagi Roni, Dara adalah cinta pertamanya. Begitu pun dengan Dara. Roni adalah cinta pertamanya.
Mereka melewati hari-hari dalam suka dan duka. Selalu bersama saling mendukung. Walau sering bertengkar lalu akan baikkan kembali.
Dara itu wanita yang sangat manja dan gampang merajuk. Mungkin, karena ia anak semata wayang orang tuanya. Kalau sudah merajuk, membujuknya sangat sulit. Penuh dengan drama panjang.
Kini Roni berada di fase mulai bosan dengan sikap Dara yang seperti itu. Ia merasa hubungan mereka mulai terasa hambar.
Roni sering curhat dengan Ratu, temannya Dara. Curhat tentang sikap manjanya Dara yang menurutnya sangat berlebihan.
Ratu menanggapi curhatan Roni tentang Dara. Merasa hal seperti itu sangat wajar. Sikap Dara memang sangat manja dengan orang-orang terkasihnya.
Keseringan curhat. Membuat pandangan Roni berbeda pada Ratu. Wanita itu sangat dewasa dan juga sangat mandiri. Tidak seperti Dara, untuk hal sepele masih merengek meminta bantuannya.
Roni diam-diam sering mengajak Ratu jalan dengan alasan mau curhat. Dari situlah Roni dan Ratu makin dekat. Mereka kemudian menjalin hubungan di belakang Dara.
Padahal di saat itu... Roni dan Dara sudah bertunangan. Dan akan menikah bulan depan.
Roni bimbang dan mulai ragu untuk memulai masa depan dengan Dara. Dengan wanita yang menurutnya sangat manja dan tidak bisa mandiri. Apa pernikahan mereka akan bahagia nantinya?
Hingga akhirnya, tepat di hari H pernikahan itu. Ia pun mengikuti hatinya dan lebih memilih Ratu. Meninggalkan Dara dengan begitu kejam di hari pernikahan mereka. Padahal ia bisa membatalkannya, jauh sebelum hari pernikahan itu tiba.
Roni memilih bersama Ratu, menurutnya ia akan memiliki keluarga harmonis dan bahagia pastinya. Tapi yang terjadi...
Sekarang Roni adalah seorang duda. Ia sudah bercerai dari Ratu setahun yang lalu.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Zieya🖤
thor jangan bilang nanti kamu buat Dara balik lagi sama si Roni....
tak ku gigi kamu thor.....
2024-09-25
2
Reeka Rsm
kok aku jadi kesel kalo dara dapet Roni kembali. kasihkan dara; suami yg lebih baik. yg gak plin plan
2024-09-02
2
Dwi Setyaningrum
alasan klise kalau memang cinta semua pasti bisa diomongkan to apalg mau menikah hrsnya bisa ngobrol bagaimana jalurnya nti dlm berumahtangga apa yg ga suka diomongkan semua bisa didiskusikan to malah curhat k org lain..apalg curhatnya k cewek..curhat itu ya sesama lelakilah ada2 aja🤪🤪
2024-07-10
1