Bab 6 - Awal Bertemu

Seorang pria turun dari mobil setelah memarkirkannya. Ia berada di sebuah sekolah. Tersenyum tipis melihat bangunan sekolahnya, yang sudah banyak perubahan.

"Roni..." Panggil seorang pria seusianya.

Pria itu menghampiri pria yang memanggilnya, yang sedang berkumpul bersama teman-teman yang lain.

Hari ini diadakan Reuni Akbar di sekolah tersebut. Semua alumi diundang. Baik yang alumni lama sampai alumni tamatan kemarin sore.

'Apa dia datang?' Roni mengalihkan tatapan ke sekitar. Berharap bertemu seseorang yang ingin dilihatnya.

"Roni... Apa kabarmu?" Tanya teman-temannya.

"Aku baik, bagaimana kabar kalian semua?" Tanyanya kembali.

"Baik dong. Kau sudah menikah, Ron?" Tanya seorang wanita.

"Roni sudah duda. Aku yang jadi pengacara saat perceraiannya." Sambung seorang pria lain.

Wanita itu menutup mulutnya karena kaget. "Benarkah?" Masih memastikan.

"Benar. Setahun yang lalu aku sudah bercerai." Jawab Roni sekenanya.

"Jadi kau sudah bercerai dari adikkan kelas kita itu? Siapa ya namanya?" Tanya wanita yang lain.

"Da-Dara kalau nggak salah."

Roni menggeleng. "Aku tidak menikah dengannya."

"Masa sih? ku dengar setelah kau tamat SMA, kau masih menjalin hubungan denganya?" Sambung yang lain mulai kepo.

"Maaf, aku mau ke sana dulu!" Roni pun menghindar dari kumpulan teman-temannya. Mereka sangat penasaran membahas dirinya.

"Kau nggak tahu, si Roni itu batal menikah dengan Dara."

"loh kenapa?"

"Katanya Roni yang membatalkannya. Si Dara itu ditinggalkan di hari pernikahannya."

"Masa seperti itu? di hari H? pas hari pernikahannya?"

"Aku dengar gosipnya gitu sih. Kasihan lah si Dara itu. Terus si Roni menikah dengan wanita yang lain."

"Terus kok bisa cerai?"

"Istrinya ketahuan berselingkuh."

"Mampus!!! Kena karma itu si Roni!"

Gosip tetap berlanjut, walau Roni sudah pergi.

Roni berjalan mengelilingi sekolahnya. Waktu sudah lama berlalu.

"I-ini untukmu." Seorang siswi memberikan botol berisi air minum pada siswa lelaki yang telah selesai berolah raga.

Siswa itu melihat dengan bingung, karena setelah memberikan itu, siswi tersebut sudah kabur dari hadapannya.

Di botol air minum tersebut diselip lipatan kertas. Roni pun membukanya. Kertas tersebut tertulis sesuatu.

Dear Roni

Aku sangat menyukaimu

Jika kamu juga menyukaiku, temui aku di perpustakaan pulang sekolah.

Dari Dara Natasha kelas XB

Roni tersenyum kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan Dara. Seorang gadis yang berani menembak dirinya.

'Apa aku harus ke perpustakaan?' Batin Roni saat mendengar bel berakhirnya jam pelajaran berbunyi.

Roni berniat pulang saja dan mengacuhkan Dara. Dalam suratnya tertulis. Jika dia juga menyukai siswi tersebut, dia bisa menemuinya. Tapi jika tidak menyukai, tidak masalah tidak menemuinya di perpustakaan.

Helm sudah terpakai, mesin motor sudah dihidupkan. Roni sudah siap meluncur pulang. Tapi, pandangannya melihat sekelompok siswa tak jauh darinya.

"Di perpus dia."

"Serius?"

"Aku melihatnya berjalan ke sana!"

"Beraninya dia menolakku!!! Aku harus membalasnya!!!" Salah satu dari mereka langsung berlari kencang, kembali masuk ke area sekolah.

Tak lama... Roni sampai di perpustakaan dengan nafas terengah-engah. Ia mencari siswi yang memberikannya air minum.

"Apa yang kau lakukan?"

"Kenapa kau menolakku? Aku menyukaimu."

"Tolong-tolong..."

Roni mendengar suara perempuan minta tolong. Ia pun berlari ke arah suara.

"Lepaskan dia!!!" Roni menarik siswa yang akan bertindak kurang ajar pada siswi di depannya.

Siswa itu tidak terima. Ia pun menonjok Roni. Dan Roni tidak diam. Ia membalasnya. Keduanya pun terlibat perkelahian.

Bagh bugh bagh bugh

"Jangan pernah menganggunya lagi. Atau aku akan menghabisimu!" Ancam Roni. Ia memelintir tangannya lalu mendorong siswa itu hingga tersungkur ke lantai.

"Awas kau ganggu pacarku lagi!" Roni akan menginjak siswa itu dan dengan cepat siswa itu segera kabur. Roni sengaja mengatakan itu, agar siswa tersebut tidak menganggu siswi itu lagi.

"Hei... kamu tidak apa?" Roni menghampiri siswi yang ketakutan itu.

"Kenapa kamu datang terlambat, Roni?! aku sangat takut...!" ucap Dara sambil menangis.

Deg

Deg

Deg

Hati remaja laki-laki itu berdebar kencang. Ini pertama kalinya ia dipeluk seorang perempuan.

Roni datang ingin menolong Dara. Malah di saat itu pula perasaannya berdebar pada adik kelasnya itu.

Roni tersadar dari lamunan masa lalunya. Kini semua hanya tinggal kenangan.

\=\=\=\=\=\=

"Mereka sudah pindah."

"Ke mana ya Bu kalau boleh tahu?" Tanya Roni saat mendatangi rumah Dara. Rumah yang kala itu sering di datanginya, saat masih menjalin kasih.

"Katanya ke luar kota. Gosipnya tetangga di sini, setelah putrinya batal nikah mereka langsung pindah. Putrinya itu stress berat, sampai hampir bunuh diri. Kalau tetap tinggal di sini, orang tuanya takut putrinya tetap teringat kejadian itu. Makanya mereka pindah..." Cerita ibu-ibu yang sekarang menempati rumah Dara.

Deg

'Bu-bunuh diri???' Mendengar kata bunuh diri. Ada rasa sakit dan menyesal di hati Roni. Ia telah menyakiti wanita itu. Bukan hanya hati tapi mungkin jiwa dan mentalnya.

"Maaf ya... anda siapa?" Tanya Ibu tersebut setelah panjang bercerita.

"Saya temannya, Bu. Terima kasih Bu informasinya, saya permisi kalau begitu." Roni pun segera melangkah pergi.

'Dia pasti sangat menderita. Kenapa aku begitu tega padanya? aku memang bukan manusia!!!'

Roni menjedut-jedutkan kepala ke setir mobilnya. Menyesali perbuatannya pada Dara kala itu.

Roni dan Dara menjalin kasih selama 9 tahun lebih. Bagi Roni, Dara adalah cinta pertamanya. Begitu pun dengan Dara. Roni adalah cinta pertamanya.

Mereka melewati hari-hari dalam suka dan duka. Selalu bersama saling mendukung. Walau sering bertengkar lalu akan baikkan kembali.

Dara itu wanita yang sangat manja dan gampang merajuk. Mungkin, karena ia anak semata wayang orang tuanya. Kalau sudah merajuk, membujuknya sangat sulit. Penuh dengan drama panjang.

Kini Roni berada di fase mulai bosan dengan sikap Dara yang seperti itu. Ia merasa hubungan mereka mulai terasa hambar.

Roni sering curhat dengan Ratu, temannya Dara. Curhat tentang sikap manjanya Dara yang menurutnya sangat berlebihan.

Ratu menanggapi curhatan Roni tentang Dara. Merasa hal seperti itu sangat wajar. Sikap Dara memang sangat manja dengan orang-orang terkasihnya.

Keseringan curhat. Membuat pandangan Roni berbeda pada Ratu. Wanita itu sangat dewasa dan juga sangat mandiri. Tidak seperti Dara, untuk hal sepele masih merengek meminta bantuannya.

Roni diam-diam sering mengajak Ratu jalan dengan alasan mau curhat. Dari situlah Roni dan Ratu makin dekat. Mereka kemudian menjalin hubungan di belakang Dara.

Padahal di saat itu... Roni dan Dara sudah bertunangan. Dan akan menikah bulan depan.

Roni bimbang dan mulai ragu untuk memulai masa depan dengan Dara. Dengan wanita yang menurutnya sangat manja dan tidak bisa mandiri. Apa pernikahan mereka akan bahagia nantinya?

Hingga akhirnya, tepat di hari H pernikahan itu. Ia pun mengikuti hatinya dan lebih memilih Ratu. Meninggalkan Dara dengan begitu kejam di hari pernikahan mereka. Padahal ia bisa membatalkannya, jauh sebelum hari pernikahan itu tiba.

Roni memilih bersama Ratu, menurutnya ia akan memiliki keluarga harmonis dan bahagia pastinya. Tapi yang terjadi...

Sekarang Roni adalah seorang duda. Ia sudah bercerai dari Ratu setahun yang lalu.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Zieya🖤

Zieya🖤

thor jangan bilang nanti kamu buat Dara balik lagi sama si Roni....
tak ku gigi kamu thor.....

2024-09-25

2

Reeka Rsm

Reeka Rsm

kok aku jadi kesel kalo dara dapet Roni kembali. kasihkan dara; suami yg lebih baik. yg gak plin plan

2024-09-02

2

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

alasan klise kalau memang cinta semua pasti bisa diomongkan to apalg mau menikah hrsnya bisa ngobrol bagaimana jalurnya nti dlm berumahtangga apa yg ga suka diomongkan semua bisa didiskusikan to malah curhat k org lain..apalg curhatnya k cewek..curhat itu ya sesama lelakilah ada2 aja🤪🤪

2024-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Tentang Dara
2 Bab 2 - Perawan Tua
3 Bab 3 - Mak Comblang
4 Bab 4 - Modus Pria
5 Bab 5 - Pengangguran
6 Bab 6 - Awal Bertemu
7 Bab 7 - Merantau
8 Bab 8 - Konsumen
9 Bab 9 - Ancaman
10 Bab 10 - Malik
11 Bab 11 - Ole-Ole
12 Bab 12 - Pulang Kampung
13 Bab 13 - Kenalan Dulu
14 Bab 14 - Penguntit
15 Bab 15 - Calon Istri Orang
16 Bab 16 - Ternyata
17 Bab 17 - Janur Kuning
18 Bab 18 - Hari Pertama
19 Bab 19 - Orang Pintar
20 Bab 20 - Bertemu Kembali
21 Bab 21 - Demam
22 Bab 22 - Cara Berkenalan
23 Bab 23 - Bertemu Dia
24 Bab 24 - Mencari Dara
25 Bab 25 - Ayo Kita Menikah
26 Bab 26 - Tidak Sabaran
27 Bab 27 - Dua Pria
28 Bab 28 - Mawar Putih
29 Bab 29 - Blokir
30 Bab 30 - Alasannya
31 Bab 31 - Bukan Tipemu
32 Bab 32 - Masih Menunggu
33 Bab 33 - Ingin Kembali
34 Bab 34 - Aku Akan Menikah
35 Bab 35 - Calon Suami
36 Bab 36 - Kesempatan
37 Bab 37 - Kekasih Sebulan
38 Bab 38 - Ratu Pemarah
39 Bab 39 - Semangat Yoan
40 Bab 40 - Ternyata Dia
41 Bab 41 - Menunggu Dara
42 Bab 42 - Tukang Ojek
43 Bab 43 - Menggemaskan
44 Bab 44 - Ditikung
45 Bab 45 - Meminta Restu
46 Bab 46 - Aku Mau
47 Bab 47 - Calon Menantu
48 Bab 48 - Perhatian Yoan
49 Ban 49 - Bertemu Calon Mertua
50 Bab 50 - Gombal
51 Bab 51 - Mas
52 Bab 52 - Niat Baik
53 Bab 53 - Prewed
54 Bab 54 - Keras Kepala
55 Bab 55 - Alasan Yoan
56 Bab 56 - Tidak Tahu Tentangnya
57 Bab 57 - Bertemu Lagi
58 Bab 58 - Tidak Ingat
59 Bab 59 - Mas Yoan
60 Bab 60 - Fitnah Roni
61 Bab 61 - Aku Mencintaimu
62 Bab 62 - Dara Natasha
63 Bab 63 - Yoan Perdana Putra
64 Bab 64 - Kartu Undangan
65 Bab 65 - Rasa Manis
66 Bab 66 - Tinggalkan Dara
67 Bab 67 - Lupa Sekitar
68 Bab 68 - Ke Toko Sepatu
69 Bab 69 - Percaya
70 Bab 70 - Mantan Dara
71 Bab 71 - Meresahkan
72 Bab 72 - Siap Menikah
73 Bab 73 - Keluarga Jauh
74 Bab 74 - Hari H
75 Bab 75 - Sah
76 Bab 76 - Hari Bahagia
77 Bab 77 - Malam Pertama
78 Bab 78 - Sehari Bersamamu
79 Bab 79 - Menghindar
80 Bab 80 - Olahraga Malam
81 Bab 81 - Saran
82 Bab 82 - Dara Hilang
83 Bab 83 - Masa Lalu
84 Bab 84 - Rumah Baru
85 Bab 85 - Kumpul Keluarga
86 Bab 86 - Sakit Perut
87 Bab 87 - Mencintaimu
88 Bab 88 - Jalan-Jalan
89 Bab 89 - Menggali Kembali
90 Bab 90 - Bertemu Maudy
91 Bab 91 - Terbuka
92 Bab 92 - Sudah Berubah
93 Bab 93 - Rasa Cinta
94 Bab 94 - Kelakuan Roni
95 Bab 95 - Mantan Yoan
96 Bab 96 - Teror
97 Bab 97 - Ketakutan Dara
98 Bab 98 - Perihal Jeri
99 Bab 99 - Anak Siapa?
100 Bab 100 - Jujur
101 Bab 101 - Perselingkuhan
102 Bab 102 - Masa Lalu
103 Bab 103 - Masa Lalu 2
104 Bab 104 - Masa Lalu 3
105 Bab 105 - Hanya Masa Lalu
106 Bab 106 - Berdamai
107 Bab 107 - Mengecek
108 Bab 108 - Hamil
109 Bab 109 - Mundur
110 Bab 110 - Papa
111 Bab111 - Kelakuan Yoan
112 Bab 112 - Ke Kantor Yoan
113 Bab 113 - Kencan Bertiga
114 Bab 114 - Demi Putriku
115 Bab 115 - Bahagia
116 PROMO
117 Promo
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1 - Tentang Dara
2
Bab 2 - Perawan Tua
3
Bab 3 - Mak Comblang
4
Bab 4 - Modus Pria
5
Bab 5 - Pengangguran
6
Bab 6 - Awal Bertemu
7
Bab 7 - Merantau
8
Bab 8 - Konsumen
9
Bab 9 - Ancaman
10
Bab 10 - Malik
11
Bab 11 - Ole-Ole
12
Bab 12 - Pulang Kampung
13
Bab 13 - Kenalan Dulu
14
Bab 14 - Penguntit
15
Bab 15 - Calon Istri Orang
16
Bab 16 - Ternyata
17
Bab 17 - Janur Kuning
18
Bab 18 - Hari Pertama
19
Bab 19 - Orang Pintar
20
Bab 20 - Bertemu Kembali
21
Bab 21 - Demam
22
Bab 22 - Cara Berkenalan
23
Bab 23 - Bertemu Dia
24
Bab 24 - Mencari Dara
25
Bab 25 - Ayo Kita Menikah
26
Bab 26 - Tidak Sabaran
27
Bab 27 - Dua Pria
28
Bab 28 - Mawar Putih
29
Bab 29 - Blokir
30
Bab 30 - Alasannya
31
Bab 31 - Bukan Tipemu
32
Bab 32 - Masih Menunggu
33
Bab 33 - Ingin Kembali
34
Bab 34 - Aku Akan Menikah
35
Bab 35 - Calon Suami
36
Bab 36 - Kesempatan
37
Bab 37 - Kekasih Sebulan
38
Bab 38 - Ratu Pemarah
39
Bab 39 - Semangat Yoan
40
Bab 40 - Ternyata Dia
41
Bab 41 - Menunggu Dara
42
Bab 42 - Tukang Ojek
43
Bab 43 - Menggemaskan
44
Bab 44 - Ditikung
45
Bab 45 - Meminta Restu
46
Bab 46 - Aku Mau
47
Bab 47 - Calon Menantu
48
Bab 48 - Perhatian Yoan
49
Ban 49 - Bertemu Calon Mertua
50
Bab 50 - Gombal
51
Bab 51 - Mas
52
Bab 52 - Niat Baik
53
Bab 53 - Prewed
54
Bab 54 - Keras Kepala
55
Bab 55 - Alasan Yoan
56
Bab 56 - Tidak Tahu Tentangnya
57
Bab 57 - Bertemu Lagi
58
Bab 58 - Tidak Ingat
59
Bab 59 - Mas Yoan
60
Bab 60 - Fitnah Roni
61
Bab 61 - Aku Mencintaimu
62
Bab 62 - Dara Natasha
63
Bab 63 - Yoan Perdana Putra
64
Bab 64 - Kartu Undangan
65
Bab 65 - Rasa Manis
66
Bab 66 - Tinggalkan Dara
67
Bab 67 - Lupa Sekitar
68
Bab 68 - Ke Toko Sepatu
69
Bab 69 - Percaya
70
Bab 70 - Mantan Dara
71
Bab 71 - Meresahkan
72
Bab 72 - Siap Menikah
73
Bab 73 - Keluarga Jauh
74
Bab 74 - Hari H
75
Bab 75 - Sah
76
Bab 76 - Hari Bahagia
77
Bab 77 - Malam Pertama
78
Bab 78 - Sehari Bersamamu
79
Bab 79 - Menghindar
80
Bab 80 - Olahraga Malam
81
Bab 81 - Saran
82
Bab 82 - Dara Hilang
83
Bab 83 - Masa Lalu
84
Bab 84 - Rumah Baru
85
Bab 85 - Kumpul Keluarga
86
Bab 86 - Sakit Perut
87
Bab 87 - Mencintaimu
88
Bab 88 - Jalan-Jalan
89
Bab 89 - Menggali Kembali
90
Bab 90 - Bertemu Maudy
91
Bab 91 - Terbuka
92
Bab 92 - Sudah Berubah
93
Bab 93 - Rasa Cinta
94
Bab 94 - Kelakuan Roni
95
Bab 95 - Mantan Yoan
96
Bab 96 - Teror
97
Bab 97 - Ketakutan Dara
98
Bab 98 - Perihal Jeri
99
Bab 99 - Anak Siapa?
100
Bab 100 - Jujur
101
Bab 101 - Perselingkuhan
102
Bab 102 - Masa Lalu
103
Bab 103 - Masa Lalu 2
104
Bab 104 - Masa Lalu 3
105
Bab 105 - Hanya Masa Lalu
106
Bab 106 - Berdamai
107
Bab 107 - Mengecek
108
Bab 108 - Hamil
109
Bab 109 - Mundur
110
Bab 110 - Papa
111
Bab111 - Kelakuan Yoan
112
Bab 112 - Ke Kantor Yoan
113
Bab 113 - Kencan Bertiga
114
Bab 114 - Demi Putriku
115
Bab 115 - Bahagia
116
PROMO
117
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!