Jangan Ganggu Dia!

Seorang remaja laki-laki kini tengah duduk di kursi yang tersedia di basecamp tempat berkumpul seluruh anggota geng nya. Rumah yang di ruang tamunya tertulis kan 'ASTAROTH' tertulis cukup besar. Rumah berlantai dua yang sengaja dialihkan sebagai tempat berkumpul para remaja laki-laki yang menamai geng mereka dengan nama Astaroth.

Wajah laki-laki yang kini tengah duduk di kursi paling pojok itu sangat datar tak ada senyuman di wajahnya yang mampu membuat musuh nya bergidik ngeri saat menatapnya.Namun malah membuat kaum hawa menjerit karena ketampanannya.

"Bos di depan ada yang mau ketemu," ucap salah satu anggotanya sekaligus sahabat nya yang baru saja memasuki ruang tamu tempat kini laki-laki yang dipanggil bos tersebut berada.

Laki-laki tadi yang semula menyesap rokoknya dengan segera mematikannya dan berjalan kedepan menemui orang yang ingin menemuinya. Teman-teman nya yang lain hanya menaikkan sebelah alisnya penasaran dengan orang yang menemui bos nya itu di kandangnya sendiri. Seperti tengah menyerahkan dirinya sebagai makanan jika ia tak membawa makanan untuk serigala di dalamnya.

"Arsen Gardasena? Atau harus gue panggil Arseno Gardapati Wirasena?" tanya laki-laki yang kini berada di hadapan laki-laki yang tadi di panggil bos itu.. Arsen menatap dengan tajam laki-laki di depannya itu yangs udah dengan berani menyebutkan nama lengkap nya.,

Ya, laki-laki yang sedari tadi di panggil bos memang tak lain adalah Arsen. Di dunia malam Arsen memang di kenal dengan nama Arseno Gardasena yang merupakan singkatan dari nama tengah dan nama akhirnya karena ia ingin menyembunyikan identitas aslinya juga nama keluarganya. Ia memang nakal jika di malam hari namun ia tak ingin merusak nama keluarganya.  Di dunia malam tak banyak yang mengetahui nama lengkap Arsen, hanya orang tertentu saja yang mengetahuinya.

"Mau apa lo ke sini?" tanya Arsen dengan tatapan datar nya membuat laki-laki di depannya tersenyum sinis dengan kekehannya yang malah terasa merusak indera pendengaran Arsen. Tawa yang terdengar seperti suara iblis yang sedang tertawa bagi Arsen.

"Santai bro, apa salah kalau sepupu lo ini main ke tempat sepupunya?" tanya laki-laki yang tak lain adalah sepupu Arsen. Sepupu yang tak pernah Arsen harapkan kehadirannya tentunya. Sepupu yang lebih terasa seperti musuh bagi Arsen.

"Ck, pergi," usir Arsen dengan bersedekap dada menatap tajam sepupunya itu.

Tak ada ramah tamah nya. Yang ada hanyalah kebencian juga permusuhan. Mereka seperti tak bisa untuk akur. Atau lebih tepatnya laki-laki di depan Arsen lah yang selalu mengibarkan bendera perang untuk Arsen.

"Santai bro, gue kesini juga mau menyampaikan kalau gue tertarik sama cewek lo. Gimana kalau gue juga berjuang buat dapetin dia?" tanya sepupu Arsen dengan senyumannya. Lihat bukan? Bahkan datang ke kandang musuh untuk menyampaikan bendera perangnya secara langsung, seolah tak ada takutnya sama sekali jika ia bisa saja dimakan oleh sekumpulan serigala di depannya itu.

Bugh

Satu bogeman berhasil mendarat di pipi mulus sepupunya saat Arsen memberikan bogeman mentah padanya. Semua anggota yang berada di sana segera menghampiri Arsen dan sepupunya laki-laki itu saat mendengar suara pertengkaran. Mereka selalu siaga untuk melindungi satu sama lain.

Bukannya takut kini sepupu Arsen yang tak lain adalah orang yang tadi siang mengganggu Queena kini malah tersenyum dengan senyuman licik nya ke arah segerombolan serigala di depannya. Ya, Arsen memang memanggil ia dan kawanannya sebagai srigala, bukan singa ataupun harimau.

Karena bagi Arsen, singa memang raja hutan. Harimau adalah yang terkuat. Namun Serigala tak seperti kedua hewan tersebut yang masih bermain sirkus. Meskipun ia tak sekuat hewan tersebut namun ia bukan badut dalam sirkus. Dan mereka akan kuat karena solidaritas mereka yang tinggi. Maka Harimau yang merupakan hewan penyendiri juga akan kalah pada mereka. Singa masih bisa dijinakkan namun tidak dengan serigala yang begitu sulit dijinakkan.

"Pergi dari sini, dan jangan coba buat ganggu dia atau lo punya urusan sama gue," tegas Arsen yang segera berlalu meninggalkan sepupunya, ia sudah meminta anggotanya untuk mengurus laki-laki yang mampu membuat Arsen begitu marah itu, Arsen mendengus dengan kesal merasa ada yang aneh dengan dirinya, jika itu menyangkut gadis yang selalu mengganggunya itu.

Arsen mengusap kasar wajahnya dan menggeram kesal dengan dirinya sendiri yang mungkin sudah mulai menyukai gadis yang selalu saja mengganggunya itu.

***

Makan malam di rumah Queena kini terasa begitu hening. Tak ada yang memulai pembicaraan apa lagi Queena yang biasanya selalu meramaikan meja makan kini tak ikut untuk makan malam karena kini gadis tersebut tengah sibuk mempersiapkan barang yang akan ia dibawa untuk camping besok pagi.

“Queena mana?” tanya Carol dengan wajah datarnya dan menyantap makannya saat tidak melihat keberadaan anak kesayangannya itu. Bertanya tanpa mau repot  untuk melihat orang yang tengah ia ajak berbicara.

“Queena di kamarnya Mas,” ucap Dhisi menjawab pertanyaan suaminya itu meskipun ia tak tahu untuk siapa pertanyaan itu di ajukan karena di sana juga ada pelayan yang melayani mereka.

“Kenapa tidak memanggilnya? Kau ingin anakku kelaparan?” tanya Carol dengan tatapan tajamnya pada Dhisi yang kini sudah menundukkan kepalanya karena terlalu takut dengan suaminya itu. Para pelayan yang bekerja di rumah mereka sudah biasa melihat pertengkaran majikannya tersebut kini hanya terdiam, tak berani untuk ikut campur.

“Mama tadi udah manggil kok Pa, cuma Queena gak mau,” ucap Dewi yang kini membantu ibunya itu untuk berbicara. Carol kini hanya menatap datar pada anaknya itu.

“Jangan hanya bisa menyalahkan Mama saja Pa. Mama sudah menjaga Queena dengan baik,” bela Dewi yang tak tahan melihat ayahnya itu yang selalu saja menyalahkan ibunya saat tak bisa untuk menjaga Queena. Padahal bagi Dewi ibunya sudah menjaga Queena dengan begitu baik dan menganggap Queena sebagai anaknya sendiri.

“Berani sekali kamu berbicara seperti itu pada Papa,” kecam Carol dengan begitu tajam pada anaknya itu. Baru saja Dewi akan menjawab pernyataan dari ayahnya itu namun Dhisi segera menahan anaknya dengan memegang tangan Dewi begitu erat.

“Biar aku bawakan makan untuk Queena ke kamar nya,” ucap Dhisi dengan senyumannya yang memperlihatkan seolah ia baik-baik saja.

“Tak perlu, biar aku saja,” tegas Carol yang setelahnya langsung meminta pelayan untuk menyiapkan makanan untuk ia bawa ke kamar Queena.

Setelah makanan untuk anaknya itu selesai ia segera menuju ke kamar anaknya itu. Dan saat ia membuka pintu kamar Queena dapat dilihat anaknya yang terlihat begitu sibuk untuk menyiapkan barang yang akan ia bawa. Dan anaknya itu malah memasukkan banyak sekali sepatu juga baju serta pengering rambut. Carol yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

“Tak perlu membawa yang tidak perlu sayang. Untuk apa membawa pengering rambut serta baju dan sepatu sebanyak ini? Kau akan pergi camping di hutan bukan di hotel,” ucap Carol dengan tawanya.

“Biarkan saja. Nanti Daddy yang akan mengatur nya,” ucap Carol yang membuat Queena kini menghembuskan nafasnya kasar lalu segera berjalan ke arah ayahnya itu untuk memakan makan malamnya.

Sedangkan Carol kini menata ulang apa saja yang perlu Queena dibawa untuk camping nya. Di saat seperti ini memang terkadang Carol seperti menjadi sosok ibu juga ayah untuk anaknya itu.

***

Terpopuler

Comments

Haryani Yuliwulansih

Haryani Yuliwulansih

setiap ada kata makan jadi dibaca berulang, keingat makam yg tulisannya jg makan/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Queena
2 Gadis Manja
3 Dewi
4 Supermarket
5 Masuk Kandang Macan
6 Arsen
7 BadMood
8 Pengganggunya Libur!
9 Berbeda
10 Rindu Mommy
11 Rumah Mommy
12 Terlambat
13 Guru Privat
14 Pulang Bersama
15 Jangan Ganggu Dia!
16 Camping
17 D-Day
18 Hutan
19 Terluka
20 Perbedaan
21 Api Unggun
22 Edsel Nyarik Ribut
23 Posesif?
24 Si Manja
25 Adnan
26 Rasa Bersalah
27 Arsen dan Basket
28 Cafe
29 Cantik
30 Perduli
31 Kakak yang Buruk?
32 Tewasnya Ikan Queena
33 Hanya di Manfaatkan
34 Terungkap
35 Rindu
36 Bahu Arsen
37 Queena Sakit
38 Ingatan Masa Lalu
39 Perhatian Arsen
40 Jalan Bareng Arsen
41 Berbicara Dengan Luka
42 Pilihan Arsen
43 Pawang?
44 Arsen Mode Manja?
45 Pelukan Pertama dan Terakhir
46 Queena Yang Bingung
47 Terkejut
48 Bukan Dia
49 Pilihan Queena
50 Ketegasan Arsen
51 Queena dan Arsen
52 Larangan Bertemu
53 I Love You Queena
54 Harus Memilih
55 Keputusan Akhir Queena
56 Jemputan Pagi
57 Kehebohan sekolah
58 Razia
59 Queena Ngambek
60 Golf
61 Pemilihan Osis
62 Gak Panas Tuh!
63 Dua Pengganggu
64 Ulang Tahun
65 Haruskan Berpisah?
66 Baswara Hanya Akara
67 Haruskah Hancur?
68 Keputusan Akhir
69 Dia Kembali
70 Akan Kah Menjadi Luka
71 Luka Yang Menganga
72 Hanya Rasa Sakit
73 Fakta dan Kebohongan
74 Akhir Yang Sulit
75 Dedemit Alaska
76 Cemburu Kan?
77 Pensi
78 Masih Kecewa
79 Arsen Yang Hancur
80 Akan Jadi Lebih Baik?
81 Ingin Memulai Kembali
82 Kembali Bimbang
83 Akan Berakhir
84 Sebuah Usaha
85 End
86 Ex Part
87 GIVEAWAY!!
88 S2 Rayuan Queena
89 S2 Duda
90 S2 Makan Siang Bersama
91 S2 Cantiknya Arsen
92 S2 Hilang
93 S2 Nasihat Daddy
94 S2 Pengaruh Arsen
95 S2 Tuan Putri
96 S2 Marah
97 S2 Penunggu Kamar Mandi
98 S2 Keras Kepala
99 S2 Manja
100 S2 Hati Yupi
101 S2 Masih Ngambek
102 S2 Bunga
103 S2 Syarat
104 S2 Party
105 S2 Barta
106 S2 Dunia Arsen
107 S2 Time
108 S2 Permintaan
109 S2 Rumah Arsen
110 S2 Calon Mantu
111 S2 Kukis
112 S2 Dewasa
113 S2 Tentang Bisnis
114 S2 Klien
115 S2 Masa Kecil
116 S2 Kejutan
117 S2 Rahasia Arsen
118 S2 Berubah
119 S2 Penjelasan
120 S2 Permintaan Carol
121 S2 Mulai Menerima
122 S2 Bosan
123 S2 Bertemu Melati
124 S2 Gagal?
125 S2 Hukuman
126 S2 Membujuk Queena
127 S2 Cantik
128 S2 Info
129 S2 Ide Gila
130 S2 Nekat
131 S2 Tidak Fokus
132 S2 Kekuatan Queena
133 S2 Permohonan
134 S2 Janji Arsen
135 S2 Dirayakan
136 S2 Ulangtahun Dewi
137 S2 Ulang Tahun Queena
138 S2 Makam Erlinda
139 S2 Nasihat Carol
140 S2 Bahagia Barta
141 S2 Permohonan Maaf
142 S2 Darka
143 S2 Kebaikan Arsen
144 S2 Terungkap
145 S2 Merajuknya Arsen
146 S2 Sarah
147 S2 Kehangan Keluarga
148 S2 Tentang Dewi
149 S2 Queena dan Barta
150 S2 Carol
151 S2 Minta Maaf
152 S2 Bagas
153 S2 Queena Selingkuh
154 S2 Karma?
155 S2 Sebuah Saran
156 S2 Ujian
157 S2 Sibuk dan Kecewa
158 S2 Cerita
159 S2 Alasan
160 S2 Carol Menyebalkan
161 S2 Akankah Jadi Nyata?
162 S2 Lebih Memilih Barta
163 S2 Benar Berakhir
164 S2 Kehilangan
165 S2 Hanya Mimpi?
166 S2 Manja
167 S2 Perubahan Arsen
168 S2 Datang Pagi
169 S2 Belajar Bareng
170 S2 Gombalan Arsen
171 S2 Bagas, Dewi, dan Danau
172 S2 Lulus?
173 S2 Permintaan Bagas juga Queena
174 S2 Tentang Permintaan Queena
175 S2 Dirayakan
176 S2 Pertunangan
177 S2 Aku Juga Ingin Dirayakan
178 S2 Karena Rumah
179 S2 Selalu Dirayakan
180 S2 Pesta Dewi
181 S2 Bali
182 S2 Keindahan Bali
183 S2 Sanur
184 S2 Ian
185 S2 Uluwatu
186 S2 Rencana Berlibur
187 S2 Rencana Liburan
188 S2 Daddy Gaul
189 S2 Selalu Diabaikan
190 S2 Bali Mandara
191 S2 Terlambat
192 S2 Hukuman
193 S2 Cerita
194 S2 Barta
195 S2 Akankah Baik-Baik Saja?
196 S2 Pergi
197 S2 Kembalilah
198 S2 Gala Bunga Matahari?
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Queena
2
Gadis Manja
3
Dewi
4
Supermarket
5
Masuk Kandang Macan
6
Arsen
7
BadMood
8
Pengganggunya Libur!
9
Berbeda
10
Rindu Mommy
11
Rumah Mommy
12
Terlambat
13
Guru Privat
14
Pulang Bersama
15
Jangan Ganggu Dia!
16
Camping
17
D-Day
18
Hutan
19
Terluka
20
Perbedaan
21
Api Unggun
22
Edsel Nyarik Ribut
23
Posesif?
24
Si Manja
25
Adnan
26
Rasa Bersalah
27
Arsen dan Basket
28
Cafe
29
Cantik
30
Perduli
31
Kakak yang Buruk?
32
Tewasnya Ikan Queena
33
Hanya di Manfaatkan
34
Terungkap
35
Rindu
36
Bahu Arsen
37
Queena Sakit
38
Ingatan Masa Lalu
39
Perhatian Arsen
40
Jalan Bareng Arsen
41
Berbicara Dengan Luka
42
Pilihan Arsen
43
Pawang?
44
Arsen Mode Manja?
45
Pelukan Pertama dan Terakhir
46
Queena Yang Bingung
47
Terkejut
48
Bukan Dia
49
Pilihan Queena
50
Ketegasan Arsen
51
Queena dan Arsen
52
Larangan Bertemu
53
I Love You Queena
54
Harus Memilih
55
Keputusan Akhir Queena
56
Jemputan Pagi
57
Kehebohan sekolah
58
Razia
59
Queena Ngambek
60
Golf
61
Pemilihan Osis
62
Gak Panas Tuh!
63
Dua Pengganggu
64
Ulang Tahun
65
Haruskan Berpisah?
66
Baswara Hanya Akara
67
Haruskah Hancur?
68
Keputusan Akhir
69
Dia Kembali
70
Akan Kah Menjadi Luka
71
Luka Yang Menganga
72
Hanya Rasa Sakit
73
Fakta dan Kebohongan
74
Akhir Yang Sulit
75
Dedemit Alaska
76
Cemburu Kan?
77
Pensi
78
Masih Kecewa
79
Arsen Yang Hancur
80
Akan Jadi Lebih Baik?
81
Ingin Memulai Kembali
82
Kembali Bimbang
83
Akan Berakhir
84
Sebuah Usaha
85
End
86
Ex Part
87
GIVEAWAY!!
88
S2 Rayuan Queena
89
S2 Duda
90
S2 Makan Siang Bersama
91
S2 Cantiknya Arsen
92
S2 Hilang
93
S2 Nasihat Daddy
94
S2 Pengaruh Arsen
95
S2 Tuan Putri
96
S2 Marah
97
S2 Penunggu Kamar Mandi
98
S2 Keras Kepala
99
S2 Manja
100
S2 Hati Yupi
101
S2 Masih Ngambek
102
S2 Bunga
103
S2 Syarat
104
S2 Party
105
S2 Barta
106
S2 Dunia Arsen
107
S2 Time
108
S2 Permintaan
109
S2 Rumah Arsen
110
S2 Calon Mantu
111
S2 Kukis
112
S2 Dewasa
113
S2 Tentang Bisnis
114
S2 Klien
115
S2 Masa Kecil
116
S2 Kejutan
117
S2 Rahasia Arsen
118
S2 Berubah
119
S2 Penjelasan
120
S2 Permintaan Carol
121
S2 Mulai Menerima
122
S2 Bosan
123
S2 Bertemu Melati
124
S2 Gagal?
125
S2 Hukuman
126
S2 Membujuk Queena
127
S2 Cantik
128
S2 Info
129
S2 Ide Gila
130
S2 Nekat
131
S2 Tidak Fokus
132
S2 Kekuatan Queena
133
S2 Permohonan
134
S2 Janji Arsen
135
S2 Dirayakan
136
S2 Ulangtahun Dewi
137
S2 Ulang Tahun Queena
138
S2 Makam Erlinda
139
S2 Nasihat Carol
140
S2 Bahagia Barta
141
S2 Permohonan Maaf
142
S2 Darka
143
S2 Kebaikan Arsen
144
S2 Terungkap
145
S2 Merajuknya Arsen
146
S2 Sarah
147
S2 Kehangan Keluarga
148
S2 Tentang Dewi
149
S2 Queena dan Barta
150
S2 Carol
151
S2 Minta Maaf
152
S2 Bagas
153
S2 Queena Selingkuh
154
S2 Karma?
155
S2 Sebuah Saran
156
S2 Ujian
157
S2 Sibuk dan Kecewa
158
S2 Cerita
159
S2 Alasan
160
S2 Carol Menyebalkan
161
S2 Akankah Jadi Nyata?
162
S2 Lebih Memilih Barta
163
S2 Benar Berakhir
164
S2 Kehilangan
165
S2 Hanya Mimpi?
166
S2 Manja
167
S2 Perubahan Arsen
168
S2 Datang Pagi
169
S2 Belajar Bareng
170
S2 Gombalan Arsen
171
S2 Bagas, Dewi, dan Danau
172
S2 Lulus?
173
S2 Permintaan Bagas juga Queena
174
S2 Tentang Permintaan Queena
175
S2 Dirayakan
176
S2 Pertunangan
177
S2 Aku Juga Ingin Dirayakan
178
S2 Karena Rumah
179
S2 Selalu Dirayakan
180
S2 Pesta Dewi
181
S2 Bali
182
S2 Keindahan Bali
183
S2 Sanur
184
S2 Ian
185
S2 Uluwatu
186
S2 Rencana Berlibur
187
S2 Rencana Liburan
188
S2 Daddy Gaul
189
S2 Selalu Diabaikan
190
S2 Bali Mandara
191
S2 Terlambat
192
S2 Hukuman
193
S2 Cerita
194
S2 Barta
195
S2 Akankah Baik-Baik Saja?
196
S2 Pergi
197
S2 Kembalilah
198
S2 Gala Bunga Matahari?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!