Terluka

Langit yang mulai berubah warna menjadi jingga kini menjadi teman. Senja yang terlihat di peraduan nabastala kini terlihat begitu indah. Tangis yang awalnya teman kini tergantikan senyuman, gundah dan kekhawatiran kini berganti lega.

Itulah yang kini Queena rasakan setelah ia melihat Arsen yang kini berada di depannya. Ia benar-benar lega mengetahui jika akhirnya ada yang membantunya, apalagi orang tersebut adalah laki-laki yang dicintainya. Queena benar-benar senang rasanya.

“Kenapa bisa jatuh gini sih?” tanya Arsen dengan begitu tajamnya saat melihat kaki dan kening Queena yang sudah berdarah.

“Tadi tuh udah mau balik, tapi malah gak sengaja kepleset,” ujar Queena menjelaskan pada Arsen sambil menghapus air matanya dengan kasar. Kini menatap Arsen dengan tatapan sendunya. Arsen melihat kayu yang tadi di bawa oleh Queena dan ia cukup tercengang melihat kayu yang Queena bawa memiliki ukuran yang cukup besar.

“Lo yang bawa ini?” tanya Arsen tak percaya namun Queena hanya membalasnya dengan anggukan. Arsen tak percaya jika ternyata Queena bisa membawa beban seberat ini.

“Yakin?” tanya Arsen memastikan yang kini berhasil membuat Queena kesal sendiri mendengar ucapan dari laki-laki yang dicintainya itu.

“Ya terus? Masak setan,” kesal Queena. Arsen menghembuskan nafasnya kasar lalu membelakangi Queena.

“Ayo naik,” ucap Arsen yang membuat Queena kini mengerjapkan matanya beberapa kali. Masih bingung dengan ucapan Arsen.

“Kenapa masih bengong? Cepat naik,” ucap Arsen sambil menepuk punggung nya. Mengerti apa Arsen katakan, Queena dengan segera naik ke punggung Arsen lalu mengalungkan tangannya pada leher laki-laki tersebut.

Arsen langsung menggendong Queena untuk menuju ke arah tempat camping. Rasanya sekarang Queena tak menyangka jika Arsen menggendong nya dengan benar. Karena biasanya laki-laki itu hanya akan menggendongnya seperti karung beras di pundaknya.

“Loh kayu aku?” tanya Queena yang langsung teringat pada kayu bakar yang dicarinya namun Arsen malah meninggalkannya begitu saja di tempat mereka tadi.

“Biarin aja,” ucap Arsen datar yang membuat Queena menghembuskan nafasnya kasar mendengar ucapan laki-laki tersebut.

“Kalau gitu buat apa susah susah cari sampai jatuh,” ucap Queena dengan helaan nafas kasar nya.

Arsen yang mendengar gerutuan dari gadis dalam gendongannya itu menghembuskan nafasnya namun tanpa mau mempedulikannya. Arsen tetap berjalan menuju ke arah lokasi camping karena tak ingin membuat yang lainnya merasa khawatir karena hari yang semakin sore dan sudah hampir malam.

“Kak Arsen, kenapa sih selama ini cuek banget sama Queena?” tanya Queena tiba-tiba saat mereka lama saling terdiam.

Queena kini meletakkan kepalanya pada puncak Arsen sambil menoleh ke arah laki-laki tersebut dengan raut wajahnya yang penuh tanya. Arsen yang mendengar pertanyaan Queena juga menoleh ke arah gadis tersebut hingga kini jarak wajah mereka begitu dekat.

Queena mengerjapkan matanya beberapa kali. Sedangkan Arsen dengan segera mengalihkan tatapannya ke arah depan. Tak ingin untuk menatap gadis tersebut lebih lama lagi karena entah mengapa kini jantungnya malah berdetak tak menentu karena nya.

“Karena gue gak suka sama lo, jadi berhenti ngejar-ngejar gue,” ucap Arsen dengan begitu tajamnya pada Queena yang kini hanya berdecak kesal mendengar ucapan Arsen.

Salah nya memang harus mempertanyakan hal yang sudah jelas ia ketahui jawabannya. Arsen padahal sudah sering menolaknya lalu untuk apa Queena menanyakannya lagi dan hanya membuat hatinya sakit saja.

“Nanti bakalan suka kok kak. Aku gak bakalan nyerah gitu aja buat dapetin kakak,” ucap Queena dengan senyuman mengembangnya yang hanya membuat Arsen kini menatap datar pada Queena.

“Keras kepala,” ucap Arsen yang sama sekali tidak Queena hiraukan. Ia malah semakin mengeratkan pelukannya pada Arsen. Pikir nya kapan lagi ia bisa memeluk laki-laki tersebut? Jadi ia harus memanfaatkan waktu dan situasi ini dengan baik.

“Buat kakak aku akan terus berjuang. Kakak itu cinta pertama aku, juga orang yang aku cintai hanya dengan melihat kakak untuk pertama kali ini,” ucap Queena dengan senyumannya berusaha untuk mengungkapkan perasaannya pada Arsen yang kini hanya diam saja mendengarkan ucapan Queena.

“Kakak tau apa itu cinta?” tanya Queena sambil menoleh pada Arsen yang kini hanya menampilkan wajah datarnya. Namun Queena sama sekali tidak mempedulikannya.

“Enggak. Emang lo tau apa itu cinta? Gampang banget perasaan lo ngomong begitu,” ucap Arsen yang kini malah membuat Queena menyengir mendengar pertanyaan kakak kelasnya itu.

“Queena juga gak tau apa itu cinta. Karena yang Queena tahu, Queena menginginkan kakak. Queena pengen kakak selalu ada untuk Queena dan nemenin Queena, kakak tahu? Kalau Queena liat kakak, Queena selalu ngerasa jantung Queena berdetak tidak menentu, kalau Queena lama gak ketemu kakak, Queena rindu banget sama kakak,” ucap Queena menjelaskan apa yang ia rasakan dengan senyuman tulusnya.

Arsen yang mendengarnya hanya diam. Tak menyangka jika Queena bisa mengatakan hal seperti itu dengan begitu mudah nya. Padahal ia sendiri sebagai laki-laki  begitu sulit mendeskripsikan perasaannya.

“Lo mending diem deh,” ucap Arsen yang mulai salah tingkah dengan tingkah Queena. Jika ia terus mendengarkan ocehan Queena yang ada ia semakin di buat bingung dengan apa yang terjadi pada jantungnya sendiri.

Queena yang mendengar ucapan Queena hanya mengerucutkan bibirnya kesal. Dan pada akhirnya hanya mengerucutkan bibirnya kesal dan memilih untuk diam seperti yang Arsen perintahkan karena tak ingin jika Arsen malah meninggalkannya di hutan seperti ini.

Hingga tak lama mereka akhirnya sampai di tempat camping saat hari sudah mulai gelap. Guru juga sahabat Queena dan Arsen yang sedari tadi menunggu mereka langsung menghembuskan nafasnya lega dan segera menghampiri Queena dan Arsen saat melihat yang mereka tunggu akhirnya datang juga.

“Queena apa yang terjadi pada mu nak?” tanya seorang guru menghampiri Queena dengan wajah khawatirnya. Jelas banyak guru yang khawatir karena jika terjadi sesuatu pada Queena yang ada mereka lah yang akan disalahkan oleh ayah Queena yang merupakan pemilik yayasan.

Arsen segera menurunkan Queena di kursi yang tersedia di ruang pengawas. Lalu Arsen beralih untuk mengambil kotak P3K juga mengambil air untuk membersihkan luka di kaki Queena agar tidak infeksi karena kotor.

“Queena lo gak papa? Gue khawatir banget sama lo,” ucap Calya dengan tatapan khawatirnya pada Queena yang kini hanya tersenyum saja pada sahabatnya itu.

“Tenang aja, gue gak papa kok. Tadi untung ada kak Arsen yang bantuin,” ucap Queena dengan senyuman menenangkannya yang membuat semua orang yang berada di sana menghembuskan nafasnya lega.

Kini Arsen dengan begitu telaten mengobati luka di kaki Queena. Sesekali membuat gadis tersebut menangis karena perih yang dirasakan. Setelah membersihkan dan mengobati lukanya. Arsen juga memasang perban di sana.

Tanpa bisa di sembunyikan ia begitu senang saat ini. Jika seperti ini ia rela jatuh dan terluka terus asal Arsen yang merawat nya.

“Lain kali kalau cari kayu bakar itu bareng-bareng,” peringat Arsen dengan begitu tegasnya dan penuh penekanan dalam setiap katanya yang membuat sahabat Queena yang lain kini hanya menundukkan kepalanya karena takut. Berbeda dengan Queena yang sudah menampilkan senyuman lebar nya karena mengira jika Arsen tengah perhatian padanya.

Setelah mengobati luka Queena, Arsen segera pergi dari sana setelah berpamitan pada guru di sana. Queena pun akhirnya ikut berpamitan dan kembali ke tendanya dengan bantuan sahabatnya.

***

Episodes
1 Queena
2 Gadis Manja
3 Dewi
4 Supermarket
5 Masuk Kandang Macan
6 Arsen
7 BadMood
8 Pengganggunya Libur!
9 Berbeda
10 Rindu Mommy
11 Rumah Mommy
12 Terlambat
13 Guru Privat
14 Pulang Bersama
15 Jangan Ganggu Dia!
16 Camping
17 D-Day
18 Hutan
19 Terluka
20 Perbedaan
21 Api Unggun
22 Edsel Nyarik Ribut
23 Posesif?
24 Si Manja
25 Adnan
26 Rasa Bersalah
27 Arsen dan Basket
28 Cafe
29 Cantik
30 Perduli
31 Kakak yang Buruk?
32 Tewasnya Ikan Queena
33 Hanya di Manfaatkan
34 Terungkap
35 Rindu
36 Bahu Arsen
37 Queena Sakit
38 Ingatan Masa Lalu
39 Perhatian Arsen
40 Jalan Bareng Arsen
41 Berbicara Dengan Luka
42 Pilihan Arsen
43 Pawang?
44 Arsen Mode Manja?
45 Pelukan Pertama dan Terakhir
46 Queena Yang Bingung
47 Terkejut
48 Bukan Dia
49 Pilihan Queena
50 Ketegasan Arsen
51 Queena dan Arsen
52 Larangan Bertemu
53 I Love You Queena
54 Harus Memilih
55 Keputusan Akhir Queena
56 Jemputan Pagi
57 Kehebohan sekolah
58 Razia
59 Queena Ngambek
60 Golf
61 Pemilihan Osis
62 Gak Panas Tuh!
63 Dua Pengganggu
64 Ulang Tahun
65 Haruskan Berpisah?
66 Baswara Hanya Akara
67 Haruskah Hancur?
68 Keputusan Akhir
69 Dia Kembali
70 Akan Kah Menjadi Luka
71 Luka Yang Menganga
72 Hanya Rasa Sakit
73 Fakta dan Kebohongan
74 Akhir Yang Sulit
75 Dedemit Alaska
76 Cemburu Kan?
77 Pensi
78 Masih Kecewa
79 Arsen Yang Hancur
80 Akan Jadi Lebih Baik?
81 Ingin Memulai Kembali
82 Kembali Bimbang
83 Akan Berakhir
84 Sebuah Usaha
85 End
86 Ex Part
87 GIVEAWAY!!
88 S2 Rayuan Queena
89 S2 Duda
90 S2 Makan Siang Bersama
91 S2 Cantiknya Arsen
92 S2 Hilang
93 S2 Nasihat Daddy
94 S2 Pengaruh Arsen
95 S2 Tuan Putri
96 S2 Marah
97 S2 Penunggu Kamar Mandi
98 S2 Keras Kepala
99 S2 Manja
100 S2 Hati Yupi
101 S2 Masih Ngambek
102 S2 Bunga
103 S2 Syarat
104 S2 Party
105 S2 Barta
106 S2 Dunia Arsen
107 S2 Time
108 S2 Permintaan
109 S2 Rumah Arsen
110 S2 Calon Mantu
111 S2 Kukis
112 S2 Dewasa
113 S2 Tentang Bisnis
114 S2 Klien
115 S2 Masa Kecil
116 S2 Kejutan
117 S2 Rahasia Arsen
118 S2 Berubah
119 S2 Penjelasan
120 S2 Permintaan Carol
121 S2 Mulai Menerima
122 S2 Bosan
123 S2 Bertemu Melati
124 S2 Gagal?
125 S2 Hukuman
126 S2 Membujuk Queena
127 S2 Cantik
128 S2 Info
129 S2 Ide Gila
130 S2 Nekat
131 S2 Tidak Fokus
132 S2 Kekuatan Queena
133 S2 Permohonan
134 S2 Janji Arsen
135 S2 Dirayakan
136 S2 Ulangtahun Dewi
137 S2 Ulang Tahun Queena
138 S2 Makam Erlinda
139 S2 Nasihat Carol
140 S2 Bahagia Barta
141 S2 Permohonan Maaf
142 S2 Darka
143 S2 Kebaikan Arsen
144 S2 Terungkap
145 S2 Merajuknya Arsen
146 S2 Sarah
147 S2 Kehangan Keluarga
148 S2 Tentang Dewi
149 S2 Queena dan Barta
150 S2 Carol
151 S2 Minta Maaf
152 S2 Bagas
153 S2 Queena Selingkuh
154 S2 Karma?
155 S2 Sebuah Saran
156 S2 Ujian
157 S2 Sibuk dan Kecewa
158 S2 Cerita
159 S2 Alasan
160 S2 Carol Menyebalkan
161 S2 Akankah Jadi Nyata?
162 S2 Lebih Memilih Barta
163 S2 Benar Berakhir
164 S2 Kehilangan
165 S2 Hanya Mimpi?
166 S2 Manja
167 S2 Perubahan Arsen
168 S2 Datang Pagi
169 S2 Belajar Bareng
170 S2 Gombalan Arsen
171 S2 Bagas, Dewi, dan Danau
172 S2 Lulus?
173 S2 Permintaan Bagas juga Queena
174 S2 Tentang Permintaan Queena
175 S2 Dirayakan
176 S2 Pertunangan
177 S2 Aku Juga Ingin Dirayakan
178 S2 Karena Rumah
179 S2 Selalu Dirayakan
180 S2 Pesta Dewi
181 S2 Bali
182 S2 Keindahan Bali
183 S2 Sanur
184 S2 Ian
185 S2 Uluwatu
186 S2 Rencana Berlibur
187 S2 Rencana Liburan
188 S2 Daddy Gaul
189 S2 Selalu Diabaikan
190 S2 Bali Mandara
191 S2 Terlambat
192 S2 Hukuman
193 S2 Cerita
194 S2 Barta
195 S2 Akankah Baik-Baik Saja?
196 S2 Pergi
197 S2 Kembalilah
198 S2 Gala Bunga Matahari?
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Queena
2
Gadis Manja
3
Dewi
4
Supermarket
5
Masuk Kandang Macan
6
Arsen
7
BadMood
8
Pengganggunya Libur!
9
Berbeda
10
Rindu Mommy
11
Rumah Mommy
12
Terlambat
13
Guru Privat
14
Pulang Bersama
15
Jangan Ganggu Dia!
16
Camping
17
D-Day
18
Hutan
19
Terluka
20
Perbedaan
21
Api Unggun
22
Edsel Nyarik Ribut
23
Posesif?
24
Si Manja
25
Adnan
26
Rasa Bersalah
27
Arsen dan Basket
28
Cafe
29
Cantik
30
Perduli
31
Kakak yang Buruk?
32
Tewasnya Ikan Queena
33
Hanya di Manfaatkan
34
Terungkap
35
Rindu
36
Bahu Arsen
37
Queena Sakit
38
Ingatan Masa Lalu
39
Perhatian Arsen
40
Jalan Bareng Arsen
41
Berbicara Dengan Luka
42
Pilihan Arsen
43
Pawang?
44
Arsen Mode Manja?
45
Pelukan Pertama dan Terakhir
46
Queena Yang Bingung
47
Terkejut
48
Bukan Dia
49
Pilihan Queena
50
Ketegasan Arsen
51
Queena dan Arsen
52
Larangan Bertemu
53
I Love You Queena
54
Harus Memilih
55
Keputusan Akhir Queena
56
Jemputan Pagi
57
Kehebohan sekolah
58
Razia
59
Queena Ngambek
60
Golf
61
Pemilihan Osis
62
Gak Panas Tuh!
63
Dua Pengganggu
64
Ulang Tahun
65
Haruskan Berpisah?
66
Baswara Hanya Akara
67
Haruskah Hancur?
68
Keputusan Akhir
69
Dia Kembali
70
Akan Kah Menjadi Luka
71
Luka Yang Menganga
72
Hanya Rasa Sakit
73
Fakta dan Kebohongan
74
Akhir Yang Sulit
75
Dedemit Alaska
76
Cemburu Kan?
77
Pensi
78
Masih Kecewa
79
Arsen Yang Hancur
80
Akan Jadi Lebih Baik?
81
Ingin Memulai Kembali
82
Kembali Bimbang
83
Akan Berakhir
84
Sebuah Usaha
85
End
86
Ex Part
87
GIVEAWAY!!
88
S2 Rayuan Queena
89
S2 Duda
90
S2 Makan Siang Bersama
91
S2 Cantiknya Arsen
92
S2 Hilang
93
S2 Nasihat Daddy
94
S2 Pengaruh Arsen
95
S2 Tuan Putri
96
S2 Marah
97
S2 Penunggu Kamar Mandi
98
S2 Keras Kepala
99
S2 Manja
100
S2 Hati Yupi
101
S2 Masih Ngambek
102
S2 Bunga
103
S2 Syarat
104
S2 Party
105
S2 Barta
106
S2 Dunia Arsen
107
S2 Time
108
S2 Permintaan
109
S2 Rumah Arsen
110
S2 Calon Mantu
111
S2 Kukis
112
S2 Dewasa
113
S2 Tentang Bisnis
114
S2 Klien
115
S2 Masa Kecil
116
S2 Kejutan
117
S2 Rahasia Arsen
118
S2 Berubah
119
S2 Penjelasan
120
S2 Permintaan Carol
121
S2 Mulai Menerima
122
S2 Bosan
123
S2 Bertemu Melati
124
S2 Gagal?
125
S2 Hukuman
126
S2 Membujuk Queena
127
S2 Cantik
128
S2 Info
129
S2 Ide Gila
130
S2 Nekat
131
S2 Tidak Fokus
132
S2 Kekuatan Queena
133
S2 Permohonan
134
S2 Janji Arsen
135
S2 Dirayakan
136
S2 Ulangtahun Dewi
137
S2 Ulang Tahun Queena
138
S2 Makam Erlinda
139
S2 Nasihat Carol
140
S2 Bahagia Barta
141
S2 Permohonan Maaf
142
S2 Darka
143
S2 Kebaikan Arsen
144
S2 Terungkap
145
S2 Merajuknya Arsen
146
S2 Sarah
147
S2 Kehangan Keluarga
148
S2 Tentang Dewi
149
S2 Queena dan Barta
150
S2 Carol
151
S2 Minta Maaf
152
S2 Bagas
153
S2 Queena Selingkuh
154
S2 Karma?
155
S2 Sebuah Saran
156
S2 Ujian
157
S2 Sibuk dan Kecewa
158
S2 Cerita
159
S2 Alasan
160
S2 Carol Menyebalkan
161
S2 Akankah Jadi Nyata?
162
S2 Lebih Memilih Barta
163
S2 Benar Berakhir
164
S2 Kehilangan
165
S2 Hanya Mimpi?
166
S2 Manja
167
S2 Perubahan Arsen
168
S2 Datang Pagi
169
S2 Belajar Bareng
170
S2 Gombalan Arsen
171
S2 Bagas, Dewi, dan Danau
172
S2 Lulus?
173
S2 Permintaan Bagas juga Queena
174
S2 Tentang Permintaan Queena
175
S2 Dirayakan
176
S2 Pertunangan
177
S2 Aku Juga Ingin Dirayakan
178
S2 Karena Rumah
179
S2 Selalu Dirayakan
180
S2 Pesta Dewi
181
S2 Bali
182
S2 Keindahan Bali
183
S2 Sanur
184
S2 Ian
185
S2 Uluwatu
186
S2 Rencana Berlibur
187
S2 Rencana Liburan
188
S2 Daddy Gaul
189
S2 Selalu Diabaikan
190
S2 Bali Mandara
191
S2 Terlambat
192
S2 Hukuman
193
S2 Cerita
194
S2 Barta
195
S2 Akankah Baik-Baik Saja?
196
S2 Pergi
197
S2 Kembalilah
198
S2 Gala Bunga Matahari?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!