"Kalian siapa? Queena gak kenal kalian semua," tanya Queena dengan tatapan tak suka nya pada ketiga laki-laki di depannya itu yang kini sudah membuka helm mereka dan menatap Queena dengan seringainya.
"Kenalan dulu deh biar kenal, katanya kan gak kenal maka tak sayang kali aja setelah kenalan lo jadi sayang sama gue," ucap laki-laki dengan senyumannya yang menjijikkan bagi Queena, menggoda Queena dengan kata-kata manisnya. Queena hanya bergidik ngeri karena laki-laki yang terus menggodanya itu terus saja tersenyum ke arahnya.
Ia malah merasa takut jika wajah laki-laki itu tak bisa untuk kembali seperti semula karena terlalu lama tersenyum. Sepertinya Queena memang lupa diri, saat ia bersama dengan Arsen gadis tersebut selalu menampilkan senyumannya.
"Ihh gak mau, nanti kalau gue sayang sama lo, kak Arsen siapa yang nyayangin," ucap Queena yang mampu membuat laki-laki itu tertawa mendengar ucapan polos Queena.
Queena memang terlihat begitu menggemaskan di saat mode polos seperti ini. Apalagi dengan bibirnya yang mengerucut lucu. Siapa yang tak akan gemas dengan gadis satu itu? Queena memang selalu mampu membuat kaum hawa merasa ingin memilikinya. Tentu kecuali Arsen tentunya yang sulit sekali untuk Queena taklukkan.
"Gak papa lo sama gue aja, yuk gue anter pulang," ucap laki-laki itu sambil menarik tangan Queena untuk ikut dengannya, namun sebuah tangan langsung melepaskannya membuat mereka semua melihat siapa pelakunya.
Begitupun dengan Queena yang kini langsung menoleh ke arah laki-laki yang tadi melepaskan tangannya juga kini menggenggam tangannya dengan erat. Dengan wajah datar nya yang terlihat begitu jelas menatap tajam pada laki-laki di depannya.
“Jangan ganggu dia,” ucap laki-laki yang kini menggenggam tangan Queena, laki-laki yang tak lain adalah Arsen. Lihatlah saat dalam keadaan seperti ini pun, kini Queena sudah melebarkan senyumnya saat mengetahui jika yang kini berada di sampingnya adalah Arsen.
Queena begitu senang karena Arsen membantunya dan kini menggenggam tangannya. Begitu nyaman dan terasa pas di tangannya. Queena menyukainya. Jika seperti ini rasanya Queena tak masalah jika sepulang sekolah selalu di ganggu laki-laki lain agar Arsen memperhatikannya.
"Ck, pawangnya raja jalanan? Bukan masalah bagi gue untuk dapetin lo gadis polos. Lo milik gue," ucap laki-laki tadi dengan seringainya.
Queena yang mendengarnya hanya bergidik ngeri. Laki-laki itu ada-ada saja. Baru saja mereka bertemu kini langsung menyatakan cintanya. Lupakan tentang Queena yang juga melakukan hal yang sama pada Arsen karena Queena orang nya memang suka lupa diri.
Arsen yang mendengar ucapan laki-laki tadi hanya menatapnya dengan tatapan datarnya juga tajamnya. Menatap kepergian ketiga laki-laki yang kini sudah menjauh.
Setelah kepergian laki-laki tadi, Arsen langsung menarik Queena menuju motornya yang masih berada di parkiran depan. Tadi saat ia melihat Queena yang diganggu, ia langsung menuju ke arah Queena untuk membantu gadis tersebut.
Selama di perjalanan menuju parkiran Arsen tak ada hentinya memarahi Queena dan memberikan wejangan pada gadis tersebut. Namun bukannya merasa takut Querna kini justru tersenyum dan menatap Arsen dengan tatapan bahagianya. Aneh memang padahal Arsen kini tengah memarahinya namun Queena malah terus tersenyum.
"Lo dengar gue gak sih? Gue dari tadi ngomong malah lo senyum-senyum emang ada yang lucu?” sinis Arsen sambil menghempaskan tangan Queena saat mereka sudah berada tepat di samping motor Arsen.
“Iya kak Arsen, Queena denger,” ucap Queena dengan menampilkan senyumannya ke arah Arsen yang kini hanya menatapnya dengan tatapan yang begitu datar.
“Inget ya kalau ada laki-laki yang ngajakin pulang apalagi lo gak kenal jangan mau," peringat laki-laki yang kini tengah memarahi Queena. Queena menganggukkan kepalanya tegas dan begitu bersemangat yang membuat Arsen menghembuskan nafasnya melihat Queena yang begitu patuh padanya.
"Suka deh liat kak Arsen banyak ngomong gini, makin sayang kan Queena jadinya," ucap Queena yang mampu membuat Arsen terdiam. Ia juga bingung ada apa dengan dirinya sampai mau berbicara banyak pada orang lain apa lagi ini Queena, gadis yang selalu merecokinya. Dan lagi, untuk apa Arsen mau menolongnya dan merasa bingung dengan sikapnya yang kesal jika melihat Queena bersama laki-laki lain. Apakah Arsen menyukainya? Tidak, itu tidak akan terjadi.
“Gue nolongin lo juga gak mau di salihin kalau ada apa-apa sama gadis manja kayak lo,” sarkas Arsen pada Queena yang kini sudah mengerucutkan bibirnya lucu mendengar jawaban Arsen yang tak sesuai dengan yang diharapkan.
Queena tadi sudah berpikir jika Arsen perhatian padanya, nyatanya semua hanya bentuk tanggung jawab. Namun tak masalah, perlahan saja karena semua butuh proses kan?
"Pulang," ucap Arsen yang kembali dingin membuat Queena semakin mengerucutkan bibirnya. Namun setidaknya hari ini Queena bahagia karena untuk pertama kalinya Arsen berbicara panjang, dan Arsen menolongnya. Queena jadi tersenyum sendiri mengingat nya.
Arsen memakaikan helm fullface nya pada Queena dan membantu Queena untuk naik ke atas motornya dengan bantuan dari tangannya sebagai tumpuan. Queena awalnya cukup bingung saat Arsen mengulurkan tangannya. Namun setelah mengerti apa maksud Arsen ia langsung naik ke atas motor Arsen dengan senyuman senangnya.
Karena kini untuk pertama kalinya Arsen mau mengantarnya tanpa Queena yang repot-repot memaksa laki-laki itu untuk mengantarnya pulang. Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi Queena.
“Kakak gak pake helm?” tanya Queena saat melihat Arsen yang tak menggunakan helm nya dan malah memberikannya untuk Queena pakai.
“Gak, lo aja yang pake,” ucap Arsen datar yang semakin membuat Queena tersenyum senang karena terlihat jika Arsen peduli padanya dan begitu melindunginya. Hingga ia lebih memilih melindungi kepala Queena daripada kepalanya sendiri.
“Kakak perhatian banget sih. Besok Queena bawa helm sendiri deh biar kakak juga bisa pakai helm dan gak bahaya,” ucap Queena dengan senyumannya. Arsen yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya saja.
“Emang siapa yang mau nganterin lo lagi?” tanya Arsen begitu sinis. Queena kini malah mendekatkan wajahnya dan menatap Arsen dari spion motornya dengan sinis.
“Kakak gak boleh pelit-pelit. Kalau Queena gak ada yang jemput dan malah di ganggu lagi gimana?” tanya Queena menentang pada Arsen.
“Mangkanya lo tunggu di dalem sampai ada yang jemput,” ucap Arsen memberikan saran yang membuat Queena menggeleng mendengarnya.
“Horor kak,” ucap Queena yang tanpa sadar membuat Arsen tersenyum tipis, sangat tipis hingga Queena tak akan menyadarinya.
Namun setelahnya Arsen hanya memilih untuk diam saja tak menanggapi ucapan Queena.
“Makasih ya kak. Udah bantuan Queena dan sekarang mau nganterin Queena,” ucap Queena dengan senyumannya di balik punggung Arsen. Lalu memeluk Arsen yang membuat laki-laki itu cukup kaget namun akhirnya ia hanya diam dan membiarkan Queena memeluknya.
Ia senang karena Arsen tak protes atas apa yang ia lakukan. Perjalanan mereka terasa begitu jauh. Karena Arsen yang tidak menggunakan helm akhirnya mereka melewati jalan pemukiman dan itu membuat mereka semakin lama di jalan karena jaraknya yang lebih jauh. Queena benar-benar menyukainya. Hari ini ia begitu bahagia.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Fita Fita
coba quena itu tiba" barubah mbk mungkin akan banyak yg tertarik baca novel mbk...
soalnya lama" jujur saya enek baca cerita nya sih
ya coba kali ajh mbk nya buat cerita kaya badboy atau bedggrill gth mbk biar ya agak menetang gth
2023-03-18
0