MENIKAHI SAUDARA ANGKAT

MENIKAHI SAUDARA ANGKAT

Sebuah Permintaan

Seorang wanita cantik tampak tegang duduk di antara kedua orang tuanya yang memasang wajah serius. Ia tidak pernah melihat wajah papa dan mamanya seserius ini.

"Pa, ma, papa sama mama mau bicara apa?" tanya wanita itu mengawali percakapan.

Pria paruh baya itu terdengar mengenal napas pelan. Sebelum kemudian mengatakan apa yang saat ini ingin di bicarakan pada putri semata wayang nya.

"Geya, papa rasa kau sudah dewasa. Jadi, sudah saatnya kau mencari pendamping hidup, sayang."

"Iya, nak. Apa yang di katakan oleh papa itu benar. Mama juga sudah tidak sabar ingin segera menimang cucu darimu," timpal mamanya.

"Bagaimana jika kau menikah Ethan?"

Geya tersenyum dan merasa jika apa yang kedua orang tuanya bicarakan itu hanya sebuah candaan.

"Apa? Menikah dengan Ethan?" terdengar gelak tawa wanita itu yang membuat papa dan mamanya saling memandang heran.

"Pa, ma, please. Tolong jangan bercanda."

"Papa tidak sedang, Geya! Papa serius. Papa rasa Ethan bisa menjadi suamimu. Selama ini, sedari kecil Ethan yang selalu menjaga, melindungi, bahkan papa lihat dia begitu menyayangimu. Jadi tidak ada salahnya jika kau menikah dengan Ethan," ucap pria paruh baya itu menegaskan.

Geya merasa jika kedua orang tuanya memang benar-benar serius ingin ia menikah dengan Ethan. Ethan sendiri merupakan anak angkat dari orang tuanya. Jadi hubungan ia dengan Ethan saudara angkat.

"Pa, ma. Ethan memang baik, dia menjaga aku, melindungi aku, menyayangi aku, itu semua dia lakukan sebagai balas budi dia karena papa sama mama pun sudah baik sama dia. Bukan berarti dia harus menjadi suami aku dan aku harus menikah dengannya. Aku tidak mau menikah dengannya, pa. Aku bisa mencari pria yang menurut aku pantas buat aku."

"Geya!" sergah pria paruh baya itu ketika putrinya beranjak pergi dari sana.

"Pa, sudah. Biarkan dulu saja," cegah Elin, mamanya Gea.

"Tapi, ma-"

"Kita tidak bisa memaksa Geya juga, pa. Kita berhak memberi dia pilihan. Dan semua keputusan tetap ada di tangan Geya."

Adnan, pria paruh baya itu mengangguk setuju dengan apa yang istrinya katakan barusan. Lebih baik beri ruang Geya untuk berpikir, siapa tahu Geya nanti bisa berubah pikiran dan memberi keputusan sesuai dengan keinginan nya.

Dari balik tembok, seorang pria berdiri dan mendengar jelas apa yang di katakan oleh ketiga orang barusan.

"Den .. " panggilan tepukan di pundak membuat tubuh pria itu terlonjak kaget.

Ia menoleh dan mendapati bi Yayan, pelayan di rumah tersebut.

"Bi Yayan."

"Den Ethan sedang apa di sini?" tanya pelayan tersebut.

Pria yang di panggil dengan nama Ethan tersebut menggeleng.

Bi Yayan melihat ke arah ruang keluarga dimana kedua majikannya sedang duduk di sana.

"Kenapa Den Ethan tidak temui tuan dan nyonya saja langsung? Mereka ada di sana."

"Iya, bi. Ini aku mau temui mereka. Tapi, bi Yayan jangan bilang jika aku barusan berdiri di sini, ya."

Bi Yayan mengangguk. "Baik, Den."

Ethan pun pergi dari hadapan bi Yayan menuju ruang keluarga dimana papa dan mamanya Geya di sana.

"Paman, bibi," sapa Ethan begitu dia datang.

Adnan dan Elin sedikit terkejut dengan kedatangan Ethan yang tiba-tiba.

"Ethan .. "

Ethan menyalami kedua orang yang sudah membesarkannya dari usia lima tahun itu. Kedua orang hebat yang membuat ia merasakan kasih sayang orang tua yang tidak pernah ia dapatkan. Sebelum Adnan dan Elin menjadikan Ethan anak angkatnya, Ethan adalah anak yang tinggal di panti asuhan sejak masih bayi. Dan sekarang tinggal di rumah yang sengaja di belikan oleh Adnan sejak satu tahun lalu.

"Ethan, tumben datang ke sini tidak bilang-bilang," ujar Elin.

"Iya, bibi. Maaf. Tadi aku kebetulan lewat sini dan aku putuskan untuk mampir," jawab Ethan.

"Owh, begitu."

"Iya. Ah ya, aku boleh tanya sesuatu."

"Iya, boleh. Mau tanya apa?" tanya Elin dengan antusias.

Ethan menatap kedua orang yang ia panggil dengan sebutan paman dan bibi itu secara bergantian.

"Mm .. Tadi aku tidak sengaja dengar pembicaraan paman dan bibi dengan Geya."

Adnan dan Elin saling memandang untuk beberapa saat.

"Kenapa paman dan bibi meminta Geya untuk menikah dengan aku?"

Adnan dan Elin seketika bergeming. Mereka khawatir jika Ethan akan marah lantaran sudah lancang membuat keputusan tanpa meminta persetujuan Ethan sendiri.

_Bersambung_

Terpopuler

Comments

kia

kia

mampir LG q kak😁

2023-03-20

1

irfah albeghyttu

irfah albeghyttu

q mampir kak....salam kenal dari pekalongan...🙏🙏🙏

2023-01-19

2

Defi

Defi

jangan hanya memaksa Geya, tapi tanyakan juga pada Ethan jangan sampai karena balas budi Ethan mengorbankan kebahagiaannya

2023-01-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!