Eps 15

Keesokan harinya, seperti apa yang permaisuri Yan inginkan. Rumor tentang permaisuri Yan yang sudah diracuni didalam istana telah menyebar di masyarakat negara Qin.

Negara Qin saat ini sangat ramai, ditambah dengan penangkapan kakak dari selir Ning, itu membuat rumor yang beredar sekarang ini semakin kuat dan nyata.

Disebuah rumah makan yang cukup terkenal di negara Qin, rakyat yang makan disana pun membicarakan tentang rumor yang sedang marak di negara Qin saat ini.

"Bagaimana bisa seorang selir biasa ingin menjadi seorang permaisuri yang agung dengan cara yang begitu rendahan?" Ucap seorang laki-laki yang merupakan anak buah dari ketua yang permaisuri Yan temui saat menyamar sebagai nona Luo.

"Benar, sungguh sangat berani sekali. Apa dia pikir pondasi kerajaan bisa seenaknya di ubah?" Ucap laki-laki lainnya.

Sementara itu didalam istana para pejabat kerajaan sudah berdiri dan menunggu kedatangan kaisar Shun, guna membahas rumor yang sudah beredar di masyarakat sana.

Ayah dari selir Ning sendiri yang merupakan salah satu pejabat kerajaan tidak nampak didalam aula istana, tentu saja itu karena dia merasa malu dan tidak bisa keluar dari rumah seenaknya.

Keluarga selir Ning kini sedang menjadi bahan gosip saat ini, bahkan pelayan dirumah mereka saja tidak berani keluar rumah untuk berbelanja karena orang-orang berkumpul didepan rumah mereka sambil menghina keluarga selir Ning.

"Dimana yang mulia kaisar, kita tidak bisa membiarkan rumor itu terus merajalela diluar sana." Ucap pejabat dari tugu barat.

"Benar, jika sampai rumor ini terdengar oleh negara lainnya. Sudah di pastikan mereka akan menekan kita." Ucap yang lainnya.

Di dalam aula kerajaan, para pejabat pun ikut membicarakan rumor yang beredar. Tapi yang mereka bicarakan adalah bagaimana cara untuk menekan atau menghilangkan rumor yang sudah tersebar di seluruh rakyat negara Qin.

"Yang mulia, para menteri dan yang lainnya sudah menunggu anda di aula." Ucap kasim ketua pada kaisar Shun yang masih berada didalam istana raja nya.

Walau sudah berulang kali kasim ketua memberitahu kaisar Shun, tapi kaisar Shun tetap diam didalam istananya.

Kaisar Shun sedang berfikitlr siapa yang sudah membocorkan permaisuri Yan yang keracunan didalam istana. Karena setahu dia hanya para pelayan yang ada didalam istana saja yang tahu, dan itupun sudah diperintahkan oleh kaisar Shun agar mereka diam.

"Yang mulia." Ucap kasim ketua lagi.

"Diamlah, suruh semuanya pergi. Aku akan mencari tahu siapa orang yang sudah menyebarkan rumor itu. Dan suruh kepala keluarga selir Ning datang ke istana." Ucap kaisar Shun.

"Baik yang mulia."

Kasim ketua segera pergi menuju aula istana.

"Selir Ning, apakah ini memang ada hubungnnya dengan dia?"

Disaat semua orang tengah kebingungan dan mencari cara untuk menghilangkan rumor dan menangkap orang-orang yang menyebarkan rumor itu, permaisuri Yan justru tengah menikmati teh hangatnya dan juga kue bunga plum yang dibuat oleh Xiao Wei didalam istana Yue Ji.

Xiao Wei melihat permaisuri Yan tidak terpengaruh sedikitpun oleh rumor yang sedang panas diluar sana.

"Yang mulia, apakah anda baik-baik saja?" Tanya Xiao Wei.

"Iya aku baik-baik saja, memangnya aku harus tidak baik-baik saja?"

Xiao Wei menggelengkan kepalanya "Ampuni hamba, bukan maksud hamba berkata seperti itu yang mulia."

"Tidak apa-apa Xiao Wei, aku bisa mengerti kekhawatiran mu itu. Tapi percayalah, aku akan baik-baik saja hingga akhir."

"Hingga akhir?"

"Kau tidak akan mengerti Xiao Wei, ayo lebih baik kau ambilkan lagi kue bunga plum nya."

Xiao Wei melihat piring yang ada diatas meja. Piring yang semula berisi penuh kue bunga plum, sekarang tidak ada sama sekali.

"Yang... Yang mulia, anda..."

"Kue yang kau buat sangat enak, jadi aku tidak sadar sudah memakan semuanya."

Xiao Wei tersenyum mendengar pujian dari permaisuri Yan. Dia lalu keluar untuk mengambil kue bunga plum lagi di dapur istana.

"Aku baru saja memulainya, tapi kalian sudah sangat cemas seperti anak kucing yang berada di tengah laut." Ucap permaisuri Yan.

**

Sementara itu didalam kamar selir Ning. Selir Ning sedang mondar mandir karena kebingungan. Dia sangat khawatir jika kakaknya akan membongkar semuanya.

Jika kakaknya membongkar semua rencana mereka, sudah di pastikan jika dirinya tidak akan bisa lari lagi dari hukum yang ada didalam istana.

"Semuanya gagal, itu karena kakak ku yang bodoh! Sekarang kaisar pasti sudah curiga padaku." Gerutu selir Ning.

Pelayan setia selir Ning juga merasa sangat khawatir. Dia berfikir Jika selir Ning dan keluarganya ditangkap atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap anggota keluarga istana, maka dia juga akan ikut mendapatkan hukuman dari istana kerajaan.

Tangan pelayan selir Ning bergetar sambil terus melihat kearah selir Ning yang juga sedang merasa khawatir akan nasibnya.

"Aku harus melakukan sesuatu, aku tidak mau ikut mati karena perbuatan yang mereka lakukan pada yang mulia permaisuri Yan."

Disaat selir Ning ingin semua orang pergi dari dalam paviliun He, pelayan selir Ning pergi menuju istana Yue Ji untuk bertemu dengan permaisuri Yan.

Pelayan itu tidak mempunyai cara lain selain meminta bantuan perlindungan dari permaisuri Yan. Dia merasa yakin jika permaisuri Yan akan memaafkan semua kesalahannya dan menolong dirinya.

"Jangan salahkan aku selir Ning, kau dan keluarga mu sudah melakukan kejahatan besar. Aku tentu tidak mau ikut mati bersama dengan kelian."

Pelayan itu berjalan dengan cepat sambil melihat kesana kemari, memastikan tidak ada orang yang melihat dirinya sedang menuju istana Yue Ji.

Sampai didepan istana Yue Ji, pelayan itu melihat permaisuri Yan sedang bersantai ditaman yang berada di samping kamarnya.

Pelayan itu berjalan mendekati permaisuri Yan.

Permaisuri Yan yang melihat pelayan selir Ning itu menatapnya dengan dingin. Permaisuri Yan sudah menduga jika pelayan selir Ning tidak akan mau ikut mendapatkan hukuman, karena itu saat ini pelayan selir Ning berada didepannya.

Bruk!

Pelayan selir Ning tiba-tiba berlutut didepan permaisuri Yan, kepalanya menunduk dan dia langsung bersujud didepan permaisuri Yan.

"Yang mulia permaisuri, hamba mohon tolong hamba. Semua adalah kesalahan selir Ning dan keluarganya, hamba sama sekali tidak tahu jika mereka akan melakukan itu pada anda, yang mulia." Ucap pelayan selir Ning.

Permaisuri Yan mengambil gelas teh nya lalu meminum teh yang ada didalam gelas itu.

"Kembalilah, aku tidak mempunyai wewenang untuk apa yang sudah kalian lakukan." Ucap permaisuri Yan.

"Yang mulia, hamba mohon kepada yang mulia. Hamba berkata yang sesungguhnya yang mulia."

"Oh, benarkah? Lalu siapa selama ini yang sudah mempengaruhi selir Ning agar terus bermusuhan denganku?"

"Hamba... Itu bukan hamba yang mulia. Hamba berkata yang sebenarnya."

Permaisuri Yan diam, dia melirik kearah Xiao Wei dan menganggukan kepala pada Xiao Wei sebagai kode.

Xiao Wei pun mengangguk, dia lalu dengan cepat pergi ke paviliun He untuk menemui selir Ning.

"Tidak ada saksi jika bukan kau yang melakukannya, jadi kau tidak perlu berkata seperti itu."

Pelayan selir Ning terdiam.

"Lagipula selir Ning adalah tuan mu, dia sudah memperkerjakan mu sangat lama. Jadi tidak mungkin jika itu bukan perbuatanmu."

"Yang mulia, hamba berani bersumpah jika hamba tidak melakukannya. Semua adalah niatan dari selir Ning sendiri."

"Dasar j*lang! Pelayan rendahan!" Seru selir Ning saat mendengar semua yang dikatakan oleh pelayannya.

Kedua mata pelayan selir Ning membulat saat melihat selir Ning datang ke istana Yue Ji.

"Selir Ning." Gumam pelayan itu.

Selir Ning berjalan dengan cepat kearah pelayannya itu dan menampar pelayan itu dengan sangat keras.

"Aku sudah memperlakukanmu dengan baik, membelikanmu pakaian dan juga perhiasan mahal. Tapi kau malah melakukan hal ini padaku!"

Pelayan itu memegangi pipinya yang ditampar oleh selir Ning.

"Ampuni hamba.. Hamba...."

"Cukup! Aku tidak membutuhkan pelayan yang berhianat seperti mu."

Selir Ning menatap permaisuri Yan yang tengah melihat dirinya dan pelayannya.

"Permaisuri Yan, apa kau puas karena sudah membuat pelayan ku berhianat padaku?" Tanya selir Ning dengan penuh penekanan.

Permaisuri Yan tersenyum "Dia sendiri yang merangkak dibawah kaki ku dan memohon padaku. Jadi itu bukan kesalahan ku."

Kedua tangan selir Ning mengepal kuat.

"Pengawal! Seret pelayan rendahan ini, bawa dia kembali ke paviliun He. Dan ikat dia diatas kursi lalu biarkan dia diluar paviliun."

Pelayan yang mendengar itu langsung bersujud dikaki selir Ning sambil memohon ampun padanya. Tapi selir Ning yang sudah emosi dan marah tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh pelayannya itu.

Dua pengawal datang dan menyeret pelayan selir Ning pergi meninggalkan istana Yue Ji. Begitu pun dengan selir Ning yang pergi dengan penuh kemarahan.

"Selir Ning, ini hanya permulaan. Tapi kau terlihat sudah begitu frustasi." Ucap permaisuri Yan penuh ejekan.

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

permaisuri baru ge bergerak,,, semua udah kelabakan, 🤭🤭💪💪

2024-04-29

1

Bzaa

Bzaa

semakin menarik...

2024-05-01

0

Ney maniez

Ney maniez

pengkhianat 🙄

2024-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!