Eps 11

Hari kedatangan putra mahkota negara Ming dan pangeran Xia tiba, semua orang telah bersiap menyambut kedatangan mereka berdua.

Kaisar Shun sudah duduk diatas singgahsananya menanti mereka berdua masuk kedalam istana kerajaannya.

"Dimana permaisuri Yan?" Ucap kaisar Shun pada pelayannya.

"Mohon ampun yang mulia, yang mulia permaisuri berkata beliau akan sedikit terlambat."

"Wanita itu, apakah sampai seperti itu dia tidak mau duduk disampingku?"

Tangan kaisar Shun meremas kursi singgahsana dengan kuat.

Diluar bangunan istana yang megah, dua kereta kuda dari dua kerajaan negara tetangga itu berhenti.

Pangeran Xia turun terlebih dulu dari dalam keretanya, di susul dengan putra mahkota negara Ming yang juga turun dari keretanya.

"Selamat datang di istana kami pangeran Xia dan putra mahkota Zhang." Ucap Xuan Yuwen menyambut dua orang penting itu bersama dengan kasim ketua.

"Terima kasih raja Xuan, kami sangat terhormat mendapat sambutan dari mu." Ucap pangeran Xia.

"Silahkan, yang mulia kaisar telah menunggu pangeran Xia dan putra mahkota Zhang didalam istana kerajaan."

"Hahaha, kakak mu ini selalu saja tidak berubah."

Pangeran Xia berjalan kearah istana kerajaan bersama dengan Xuan Yuwen, sementara putra mahkota Zhang yang sejak tadi diam melihat ke kanan dan ke kiri.

"Yang mulia putra mahkota Zhang. Apa yang sedang yang mulia cari?" Tanya kasim ketua yang masih berdiri didepan putra mahkota itu.

"Tidak apa-apa, aku hanya melihat sedikit perubahan pada istana kalian ini." Ucap putra mahkota Zhang beralasan.

Tanpa menunggu perkataan lain lagi dari kasim ketua, putra mahkota Zhang berjalan menuju istana kerajaan dan disusul oleh kasim ketua di belakangnya.

Didepan pintu ruang istana, pangeran Xia ternyata menunggu putra mahkota. Dia ingin masuk kedalam istana kerajaan bersama dengan putra mahkota Zhang.

"Putra mahkota Zhang, apa kau tadi mencari permaisuri Yan?" Pangeran Xia berbisik.

"Tidak, aku hanya merasa bangunan kerajaan negara Qin ini sedikit ada perubahan. Jadi aku melihat-lihat sebentar."

Pangeran Xia yang tahu itu hanyalah alasan mulai merasa tidak senang.

"Pangeran Xia dan putra mahkota Zhang tiba." Ucap kepala pengawal dengan nada sedikit keras.

Semua orang yang ada didalam istana menyambut kedatangan pangeran Xia dan putra mahkota Zhang yang berjalan masuk kedalam istana.

"Salam kepada yang mulia kaisar Shun, semoga yang mulia panjang umur." Ucap pangeran Xia dan putra mahkota Zhang bersamaan.

"Selamat datang di kerjaanku, kalian adalah temanku jadi tidak perlu terlalu sungkan."

"Terima kasih yang mulia." Ucap putra mahkota Zhang.

Beberapa orang datang membawakan beberapa kotak dari pangeran Xia dan putra mahkota Zhang sebagai hadiah dari negara mereka.

"Yang mulia, ini adalah ginseng 1000 tahun yang hamba dapatkan dari pegunungan Wang, memiliki banyak khasiat dalam pengobatan dan menjaga agar tubuh yang mulia tetap sehat." Ucap pangeran Xia.

"Terima kasih pangeran Xia, semoga negara kalian selalu sejahtera."

"Terima kasih yang mulia."

"Yang mulia, hamba membawakan bunga lili es langka yang didapat dari bukit Yang. Bunga lili es terkenal dengan khasiatnya untuk menjaga kaisar dari berbagai racun dan apabila di letakan didalam kamar, akan membuat kaisar merasa lebih tenang dan tidur lebih nyaman." Ucap putra mahkota Zhang.

"Ini hadiah yang bagus, terima kasih putra mahkota Zhang."

Setelah memberikan hadiah kepada kaisar Shun, putra mahkota Zhang dan pangeran Xia duduk di tempat mereka yang telah di siapkan.

"Pesta penyambutan bagi kedua sahabat negara Qin di mulia, mari kita nikmati pesta ini dengan bahagia." Ucap kaisar Shun sambil mengangkat gelas yang ada ditangannya.

"Terima kasih atas kebaikan yang mulia." Ucap semua orang.

Para penari cantik dan sexy masuk kedalam istana dan musik mulai dimainkan.

Semuanya menikmati pesta penyambutan yang meriah itu.

20 menit kemudian para penari itu telah menyelesaikan bagian tarian pertama mereka dan pergi dari hadapan semua orang.

"Yang mulia, hamba tidak melihat yang mulia permaisuri Yan. Apakah yang mulia permaisuri baik-baik saja?" Tanya putra mahkota Zhang.

"Permaisuri Yan baik-baik saja, terima kasih atas perhatian dari yang mulia putra mahkota Zhang."

"Yang mulia putra mahkota Zhang, aku mendengar jika saat ini negara Ming sedang melakukan peningkatan perdagangan. Apakah negara Ming bersedia bekerjasama dengan negara ku?" Ucap pangeran Xia mengalihkan topik pembicaraan.

"Yang mulia pangeran Xia benar, karena sebentar lagi kita akan mengalami musim gugur lalu berganti musim dingin. Akan sangat sulit mendapatkan sayur dan buah di tempat kami. karena negara Ming kami terletak di dataran tinggi dan tanah kami tidak sebagus tanah negara lainnya."

"Jika begitu negara Qin kami juga akan ikut memajukan perdagangan negara kalian. Kami mempunyai banyak sayur dan buah segar setiap musim, negara Qin pasti akan mengirimkan masing-masing 5 ton buah dan sayuran segar untuk negara Ming."

"Terima kasih atas kebaikan hati yang mulia kaisar Shun." Ucap putra mahkota Zhang.

"Yang mulia permaisuri Yan, selir Nuan, dan selir Zhu tiba." Ucap pengawal kerajaan.

Mendengar itu semua orang melihat kearah pintu ruang istana kerajaan.

Mereka melihat permaisuri Yan yang memakai pakaian berwarna merah, terlihat begitu cantik dan mempesona. Banyak dari mereka yang datang memuji kecantikan permaisuri Yan.

Di belakang permaisuri Yan ada selir Nuan dan selir Zhu, yang memakai pakaian pilihan permaisuri Yan. Membuat mereka tidak kalah cantik.

"Salam kepada yang mulia kaisar." Ucap ketiga wanita cantik itu.

"Berdirilah, kalian tidak perlu begitu ketat." Ucap kaisar Shun.

"Terima kasih yang mulia."

Permaisuri Yan mengangkat kepalanya, dia lalu menoleh kesamping kanan dan melihat pangeran Xia dan putra mahkota Zhang duduk disana.

"Salam kepada pangeran Xia dan putra mahkota Zhang. Maaf karena saya tidak dapat menyambut kedatangan kalian dengan baik." Ucap permaisuri Yan sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa yang mulia, kami mengerti yang mulia permaisuri pasti tidak terbiasa dengan pesta seperti ini." Ucap pangeran Xia.

"Terima kasih atas kebesaran hati pangeran Xia dan putra mahkota Zhang."

Putra mahkota Zhang menatap permaisuri Yan tanpa berkedip, wanita yang diam-diam dia sukai berdiri tepat didepannya. Membuat hatinya sangat bahagia.

Kaisar Shun yang melihat permaisuri Yan tersenyum lembut pada kedua tamunya merasa tidak senang, itu karena dia tidak pernah melihat permaisuri Yan tersenyum seperti itu padanya. Bahkan hanya tersenyum sedikit saja pun tidak pernah.

Permaisuri Yan menyadari akan ketidak senangan kaisar Shun, tapi dia tidak peduli karena itulah tujuan dia sengaja terlambat masuk kedalam istana.

Setelah sedikit berbicara dengan kedua tamu istimewa mereka, permaisuri Yan pergi dan duduk di singgahsananya.

Sebenarnya dia sangat tidak senang duduk disamping kaisar Shun yang sangat arogan dan egois itu. Tapi demi negara Qin dan membalas kaisar Shun juga selir Ning, dia terpaksa melakukannya.

Tidak lama setelah permaisuri Yan dan kedua selir kaisar Shun datang. Kepala pengawal memberitahu jika selir Ning tiba.

"Lihatlah selir kesayangan kaisar ini, bahkan dia sengaja datang lebih terlambat dari permaisuri nya. Benar-benar sangat arogan." Ucap permaisuri Yan kepada kaisar Shun.

"Dia datang terlambat karena berdandan, jadi itu sangat wajar." Ucap kaisar Shun membela diri.

"Oh jadi seperti itu, selir Ning memang terlihat lebih cantik hari ini. Aku pun tidak bisa menandinginya."

"Jangan berulah permaisuri Yan."

"Yang mulia tidak perlu khawatir. Pendamping yang mulia kaisar yang sebenarnya telah tiba, hamba harap yang mulia bisa berbahagia."

Belum sempat selir Ning memberikan salam kepada kaisar Shun dan permaisuri Yan. Semua orang melihat permaisuri Yan berdiri dan turun dari singgahsana nya.

Permaisuri Yan berdiri didepan pangeran Xia dan putra mahkota Zhang.

"Mohon maafkan saya, saya merasa tidak enak badan hari ini. Jadi saya tidak bisa menemani pangeran Xia dan putra mahkota Zhang lebih lama."

"Ah, ternyata yang mulia permaisuri sedang tidak enak badan. Baiklah, lebih baik yang mulia segera beristirahat." Ucap pangeran Xia.

"Terima kasih pangeran Xia. Disini sudah ada selir Ning yang akan menggantikan saya menemani kalian, saya harap tidak membuat pangeran Xia dan putra mahkota Zhang tersinggung."

Mendengar itu, siapapun akan merasa jika kedatangan selir Ning yang terlambat sangat tidak pantas dan membuat permaisuri Yan yang baru pertama kali mendampingi kaisar Shun merasa tidak nyaman.

Semua orang berbisik sambil menatap selir Ning dengan tatapan tidak suka mereka.

Selir Ning yang merasa dipermalukan didepan kaisar Shun dan semua orang meremas pakaiannya dengan kuat.

"Jika begitu, maafkan saya karena harus segera kembali." Ucap permaisuri Yan lagi.

"Baik, silahkan yang mulia."

Permaisuri Yan berbalik dan menatap selir Ning dengan tatapan mengejek.

Kaisar Shun yang melihat permaisuri Yan tidak mendengarkan perkataannya menjadi geram.

"Qing Lian, beraninya dia membuatku malu didepan semua orang."

Permaisuri Yan memang sengaja melakukan itu, dia melangkahkan kakinya keluar dari ruang pesta istana kerajaan dengan anggun dan penuh rasa bahagia karena sudah membuat malu kaisar Shun dan selir Ning.

"Ini hanya permulaan, kalian akan mendapatkan rasa sakit yang telah dirasakan oleh Qing Lian."

Xiao Wei yang mengikuti permaisuri Yan dari belakang tidak mengerti kenapa permaisurinya melakukan hal itu.

Ini adalah kali pertama kaisar Shun menjadikan permaisuri Yan pendampingnya untuk menyambut tamu kerajaan setelah bertahun-tahun dia menjadi seorang permaisuri, tapi permaisuri Yan malah tidak senang dan membiarkan selir Ning menggantikan posisinya disana.

"Yang mulia, mohon ampun. Kenapa yang mulia membiarkan selir Ning menggantikan yang mulia di pesta itu?" Ucap Xiao Wei.

Permaisuri Yan berhenti dan menatap Xiao Wei yang masih sangat polos itu.

"Xiao Wei, sejak awal kaisar tidak pernah menganggapku. Dia ingin aku berada disana karena pangeran Xia dan putra mahkota datang secara bersama. Kaisar Shun hanya tidak mau mempermalukan dirinya sendiri disana."

"Jadi itu sebabnya yang mulia membiarkan selir Ning datang terlambat dan menggantikan permaisuri disana?"

"Benar, Xiao Wei kedepannya kita akan melewati hari yang sulit. Kaisar Shun dan selir Ning tidak akan tinggal diam menerima perlakuan ku tadi."

"Yang mulia, apakah yang mulia kaisar akan kembali memukuli anda?"

Permaisuri Yan mengusap kepala Xiao Wei "Dia tidak akan pernah lagi bisa menyentuhku seperti dulu. Jadi kau tidak perlu khawatir, Xiao Wei."

"Yang mulia."

"Ayo, lebih baik kita kembali."

"Baik yang mulia."

"Perintahkan koki dapur di istana untuk membuatkan beberapa makanan untuk ku."

"Baik yang mulia."

Permaisuri Yan kembali berjalan menuju istana Yue Ji, dimana dia tinggal selama istana kerajaan.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

suka gayamu selir yan😘

2024-05-01

0

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

rasain kamu selir ning😡

2024-03-17

1

Ney maniez

Ney maniez

nahh emnk hrs pke taktik ngalahin mereka.
💪💪permaisuri

2024-03-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!