Eps 5

Keesokan harinya permaisuri Yan di jemput oleh beberapa pengawal istana dan juga seorang kasim ketua untuk kembali ke istana dengan kereta kerajaan atas perintah kaisar Shun.

Di dalam kereta, permaisuri Yan memandang jalanan dengan membuka sedikit kain penutup jendela di kereta.

"Tidak ku sangka, aku akan merasakan naik kereta kerajaan seperti ini." Ucap permaisuri Yan.

Setelah memasuki gerbang istana kerajaan, kereta berhenti lalu tirai yang menutupi pintu kereta di buka.

"Yang mulia, kita sudah tiba di istana kerajaan." Ucap Xiao Wei.

"Iya, aku mengerti."

Xiao Wei lalu membantu permaisuri Yan turun dari kereta.

Permaisuri Yan melihat bangunan besar yang ada didepannya, dia melihat ke kanan dan ke kiri dengan tatapan takjub.

"Bangunan kerajaan ini terlihat lebih besar dan kuat dari bangunan di jaman modern."

"Yang mulia permaisuri, yang mulia kaisar sudah menunggu anda didalam istana." Ucap seorang kasim padanya.

"Hah kaisar ini, apakah sudah tidak tahan ingin menghina dan memukuli ku lagi?" Gumam permaisuri Yan.

"Yang mulia." Ucap Xiao Wei dengan cemas.

"Aku mengerti. Ayo bawa aku menemui yang mulia kaisar."

Kasim itu lalu berjalan untuk membawa mereka ke dalan istana guna bertemu dengan kaisar Shun.

"Yang mulia, yang mulia permaisuri Yan ada disini untuk menghadap." Ucap kasim itu pada kaisar Shun.

"Biarkan dia masuk." Ucap kaisar Shun.

Setelah mendapatkan izin dari kaisar Shun. Permaisuri Yan berjalan memasuki istana.

Semua ornamen di dalam istana membuat permaisuri Yan takjub sehingga dia tidak memperhatikan kaisar Shun yang sedang duduk didampingi oleh selir Ning.

"Ternyata yang mulia permaisuri sangat berani, sampai-sampai berani tidak memberi hormat pada yang mulia kaisar terlebuh dulu." Ucap selir Ning.

Ucapan selir Ning membuat permaisuri Yan terpaksa menghentikan pandangannya dari ornamen yang ada didalam istana itu.

"Aku berfikir siapa yang sudah berani berkata padaku dengan lancang, ternyata kau elir Ning. Apa kau sudah merasa seperti seorang ratu disana?" Ucap permaisuri Yan dengan lantang.

Selir Ning dan kaisar Shun terkejut mendengar ucapan permaisuri Yan yang sangat berani kepada selir Ning.

"Kau..."

"Kau? Selir Ning, kau bahkan tidak pantas menyebut ku dengan panggilan itu. Ah benar, jika diingat lagi selama ini kau tidak pernah memberi hormat padaku. Apa kau sudah tidak bisa lagi mengikuti aturan di istana kerajaan ini?"

Selir Ning tidak bisa berkata apa-apa. Dia masih sangat terkejut dengan perubahan besar pada diri permaisuri Yan, biasanya permaisuri Yan akan menundukan kepalanya dan menangis. Tapi sekarang dia berani menjawab perkataan selir Ning dengan keras.

"Cukup! Permaisuri Yan, kau baru saja tiba di istana dan kau ingin membuat onar?" Seru kaisar Shun.

Permaisuri Yan menatap kedua mata kaisar Shun.

"Aku tidak akan peduli dengan ucapan wanita tersayang anda yang mulia, jika saja wanita itu tahu posisinya."

Kedua mata kaisar Shun membulat, dia tidak mengerti apa yang permaisuri Yan katakan.

Permaisuri Yan berbalik dan melangkahkan kakinya.

"Dan juga, aku tidak akan menunggu balasan cinta dari anda lagi. Karena aku sudah mengubur semua perasaanku terhadap anda yang mulia."

Permaisuri Yan kembali melangkahkan kakinya dan pergi meninggalkan istana kaisar Shun.

Kedua tangan kaisar Shun mengepal. Dia merasa sangat geram dengan apa yang permaisuri Yan katakan.

"Permaisuri Yan, sepertinya kau sudah lupa dengan apa yang aku lakukan padamu terakhir kali. Beraninya kau berkata hal itu padaku!"

Selir Ning yang berada disamping kaisar Shun juga ikut kesal pada permaisuri Yan. Apalagi dia sudah di permalukan didepan kaisar Shun.

"Dasar j*lang, tunggu saja. Aku akan membuatmu menyesal telah kembali kesini!"

Sementara itu permaisuri Yan memutuskan akan kembali ke istana Ju, yang berada di ujung utara istana kerajaan.

"Yang mulia, kenapa kita pergi ke istana Ju?" Tanya Xiao Wei tidak mengerti.

"Sebelum kita pergi ke kediaman perdana menteri, kita tinggal di istana Ju. Jadi sekarang kita juga harus kembali kesana."

"Tapi yang mulia.."

"Aku tidak ingin hidup berdekatan dengan orang itu. Lagi pula istana Ju juga tidak buruk, disana lebih tenang."

"Yang mulia."

"Jangan khawatir Xiao Wei. Aku tidak akan membiarkan yang mulia kaisar menyentuh ku lagi."

Xiao Wei menatap permaisuri Yan. Dia benar-benar merasa ada yang berbeda dari permaisuri nya.

Permaisuri Yan tersenyum pada Xiao Wei lalu berjalan menuju kereta kerajaan yang masih berada diluar istana raja.

"Lihatlah, kereta ini saja masih disini. Itu artinya mereka siap mengantar kita kembali ke istana Ju."

Xiao Wei memang melihat kereta itu masih disana, tapi dia tidak tahu jika kereta itu memang sengaja dibiarkan untuk membawa mereka kembali ke istana Ju.

"Ayo, sudah waktunya kembali. Aku sudah sangat lelah."

"Baik yang mulia."

Xiao Wei membantu permaisuri Yan naik dan duduk didalam kereta.

Tak lama kereta itu pergi menuju istana Ju.

Kaisar Shun yang tidak tahu jika permaisuri Yan kembali ke istana Ju, memerintahkan kepada kasimnya untuk memperketat penjagaan permaisuri Yan didalam istana Yue Ji.

Kasim segera melaksanakan perintah kaisar Shun. Dia kemudian keluar dan mencari kepala penjaga istana.

"Kasim." Ucap kepala penjaga.

"Kau, bawa 6 orang pengawal terbaikmu untuk berjaga di istana yang mulia permaisuri Yan."

"Maaf kasim, apakah yang anda maksud di istana Ju?"

"Apa yang mulia permaisuri Yan pergi ke istana Ju?"

"Benar, beberapa waktu yang lalu saya melihat yang mulia pergi ke istana Ju dengan kereta kerajaan."

Sang kasim sangat terkejut, dia tidak lagi berbicara dengan kepala pengawal. Dia segera pergi menemui sang kaisar untuk memberitahu kabar tersebut.

"Yang mulia kaisar, yang mulia."

Kaisar Shun menatap kasim dengan tidak suka.

"Ada apa? Kenapa kau sangat berisik kasim?" Ucap selir Ning yang masih bersama dengan kaisar Shun.

"Ampuni hamba yang mulia."

"Sudah, katakan ada apa?" Ucap kaisar Shun.

"Yang mulia, yang mulia permaisuri Yan.. Yang mulia permaisuri Yan, dia kembali ke istana Ju."

"Apa? Dia lebih memilih kembali ke istana kecil dan dingin itu!"

"Benar, benar yang mulia."

Tangan kaisar Shun mengepal karena lagi-lagi dia dibuat kesal oleh permaisuri Yan yang dengan berani memutuskan tinggal di istana Ju tanpa sepengetahuan dirinya.

"Yang mulia, mungkin permaisuri Yan lebih suka berada disana. Biarkan saja." Ucap selir Ning.

Selir Ning mencoba menenangkan kaisar Shun, tangannya meraih dan menggenggam tangan kaisar Shun.

"Yah kau benar. Biarkan saja dia melakukan apa yang dia inginkan."

"Benar yang mulia."

"Kasim, kau pergilah minta beberapa pengawal untuk berjaga di istana Ju."

"Baik yang mulia."

Kasim itu pergi.

Walaupun selir Ning merasa senang karena kaisar Shun membiarkan permaisuri Yan tinggal di istana Ju, tapi dia tetap tidak rela karena kaisar Shun masih memberikan perhatian dengan mengirimkan beberapa pengawal lagi untuk menjaga keamanan permaisuri Yan.

Pelayan setia selir Ning memberi isyarat pada selir Ning dari samping.

"Yang mulia, lebih baik anda makan terlebih dulu. Para pelayan istana sudah menyiapkan makanan untuk anda."

Kaisar Shun menoleh "Baiklah, mari kita makan."

Selir Ning mengangguk dan tersenyum senang pada kaisar Shun.

Mereka berdua pergi ke paviliun Hua untuk menikmati makan siang mereka disana.

Sementara itu di istana Ju, permaisuri Yan yang baru saja tiba di sambut oleh para pelayan yang masih setia didalam istana Ju untuk menunggu permaisuri Yan.

"Yang mulia, bagaimana keadaan anda?"

"Yang mulia, hamba mohon tolong jangan membuat kami khawatir lagi."

"Syukurlah yang mulia sudah kembali."

Permaisuri Yan merasa senang melihat para pelayannya begitu mengkhawatirkan dirinya.

"Yang mulia, saya sudah membuatkan makanan kesukaan yang mulia. Anda lebih baik memakannya sebelum semuanya menjadi dingin." Ucap pelayan yang bertugas di dapur.

"Terima kasih. Aku senang mempunyai kalian yang begitu setia padaku."

Semua pelayan terkejut dengan ucapan permaisuri Yan. Dulu permaisuri Yan hanya peduli pada kaisar Shun, meski mereka sudah sering menasehati permaisuri Yan, tapi permaisuri Yan tidak pernah mau mendengarkan mereka dan tetap berlari kesana kemari demi mendapatkan perhatian kaisar Shun.

"Yang mulia."

"Baiklah, setelah melewati satu kematian. Aku rasa aku perlu mengubah diriku. Aku akan selalu bersama kalian disini dan tidak akan lagi peduli apa yang kaisar lakukan disana."

"Yang mulia. Panjang umur yang mulia, kebahagiaan akan selalu bersama dengan yang mulia permaisuri." Seorang pelayan bersujud didepan permaisuri Yan.

"Panjang umur yang mulia permaisuri." Ucap semua para pelayan sambil ikut bersujud.

Melihat itu permaisuri Yan tersentak, dia tidak tahu jika ucapannya akan membuat mereka begitu bahagia.

"Qing Lian, kau sungguh bodoh membiarkan orang-orang yang setia padamu terabaikan."

"Sudah, sudah kalian cepat bangun. Kelak kalian tidak perlu terlalu sering bersujud seperti itu padaku."

Para pelayan itu lalu berdiri dan memandang permaisuri Yan dengan binar mata yang bahagia.

Setelah bertahun-tahun akhirnya permaisuri Yan bisa berubah, dan berkata jika dia tidak akan peduli pada kaisar Shun yang sudah sering memukuli dirinya.

Terpopuler

Comments

IbuNaGara

IbuNaGara

skrng permaisuri ny gk cinta buta lagi,,,, rasakn kau kaisar,,, nnt akn ad masa ny kebalikan ny

2024-04-29

1

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

cinta dulu sudah membutakan permaisuri yan.. akhirnya dgn berengkarnasi sekarang menjadi orang baru dan membalas semua perlakuan kaisar sun dan selir Ning

2024-03-17

3

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Elu yg jalang kamvret

2024-02-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!