Eps 2

Beberapa hari setelah permaisuri Yan tinggal di istana Ju, kondisi tubuh permaisuri Yan berangsur membaik.

Meski begitu, permaisuri Yan tidak mau mengatakan apapun pada semua orang yang ada didalam istana Ju. Itu membuat Xiao Wei dan yang lainnya merasa sangat khawatir.

Malam ini permaisuri Yan duduk di depan jendela kamarnya. Dia menatap bulan yang tidak begitu bulat di langit.

Air matanya tiba-tiba jatuh membasahi sapu tangan yang dia genggam. Walaupun dia sudah berusaha memperlihatkan pada semuanya jika dia baik-baik saja, tapi pada kenyataannya dia sangat tidak baik-baik saja.

Hatinya hancur, tubuhnya lelah menerima semua pukulan dan semua impiannya bisa hidup bahagia bersama yang mulia kaisar juga hancur.

"Haruskah aku melepaskan semua rasa cintaku kepada mu yang mulia?"

Permaisuri Yan menghapus air mata yang sudah membasahi pipi putihnya yang semakin kurus.

Xiao Wei hanya bisa ikut menangis diam-diam saat melihat permaisuri Yan meratapi kesedihannya.

**

Keesokan harinya, seorang pelayan dari istana kerajaan datang membawa beberapa makanan.

"Yang mulia permaisuri Yan. Ini adalah makanan dari istana kerajaan. Yang mulia kaisar Shun meminta saya mengantarkan makanan ini untuk yang mulia permaisuri Yan sebagai permintaan maaf dari yang mulia." Ucap pelayan yang membawa makanan itu.

Permaisuri Yan diam, dia menatap beberapa makanan yang dibawa pelayan itu.

"Yang mulia permaisuri, lebih baik saya mencobanya terlebih dahulu." Ucap Xiao Wei.

"Tidak perlu. Meskipun didalam makanan ini ada racun, aku tetap akan memakannya. Yang mulia kaisar akan merasa sangat bahagia melihatku mati ditangannya setelah memakan makanan ini." Ucap permaisuri Yan sambil tetap menatap semua makanan yang tersaji diatas meja.

Pelayan yang membawa makanan itu tertegun. Dia tahu apa yang sudah tercampur didalam makanan itu, tapi dia tetap diam seolah dia tidak tahu apa-apa.

Permaisuri Yan mengambil sumpit dan mengambil makanan itu lalu memakannya.

Xiao Wei dan pelayan dari kerajaan itu melihat permaisuri Yan memakan makanan yang ada diatas meja.

Setelah memakan sebagian makanan itu, permaisuri Yan meletakkan kembali sumpitnya. Dia menyadari tubuhnya mulai merasa tidak baik, dia lalu menatap pelayan yang membawa makanan tadi.

"Makanannya sangat enak. Kau bisa membawa sisanya kembali." Ucap permaisuri Yan.

Dia mengatakan itu karena dia tidak mau jika ada orang lain yang ikut mati setelah memakan makanan itu.

"Baik yang mulia permaisuri."

Pelayan itu lalu memasukan semua sisa makanan yang ada diatas meja kedalam kotak.

Permaisuri Yan masuk kedalam kamarnya. Dia mengambil sebuah kertas dan menulis sesuatu diatas kertas itu.

"Xiao Wei." Ucap permaisuri Yan.

"Saya disini yang mulia."

Permaisuri Yan memberikan surat yang dia tulis tadi kepada Xiao Wei.

"Bawa surat ini pada adikku. Katakan padanya untuk memberikannya pada yang mulia kaisar."

Xiao Wei mengambil surat itu dari permaisuri Yan.

"Pergilah sekarang."

"Tapi yang mulia.."

"Pergi, tidak akan terjadi apa-apa padaku selama kau pergi."

Xiao Wei melihat wajah permaisuri Yan yang semakin pucat, dia juga melihat banyak keringat yang keluar dari tubuh permaisuri Yan.

"Saya akan mengantarkan suratnya nanti. Saya akan membuatkan teh terlebih dulu untuk anda."

"Tidak, kau harus pergi sekarang. Xiao Wei, apapun yang terjadi kau harus menyerahkan surat ini pada adikku. Kau mengerti?"

Xiao Wei mengangguk mengerti.

Saat ini dia tidak ingin meninggalkan permaisuri Yan, tapi dia terpaksa harus pergi karena itu adalah perintah dari permaisuri Yan.

Setelah Xiao Wei pergi, permaisuri Yan berjalan mendekati jendela.

"Xuan Long. Aku hanya ingin kau bisa mengatakan sekali saja bahwa kau mencintaiku. Meski setelah itu aku mati, aku akan menerima kematian itu dengan bahagia." Ucap permaisuri Yan pelan.

Permaisuri Yan merasa ada sesuatu yang keluar dari hidungnya, dia lalu mengusapnya dengan sapu tangan yang selalu dia bawa.

Darah segar yang mengalir keluar dari hidungnya kini menempel pada sapu tanganya. Air mata permaisuri Yan menetes, karena pada akhirnya dia tidak bisa mendengar ucapan cinta dari bibir kaisar Shun.

Permaisuri Yan tiba-tiba merasa pusing, telinganya tidak lagi mendengar apapun dan perlahan matanya mulai terpejam.

Bruk!

Permaisuri Yan jatuh diatas lantai.

Suara seperti benda jatuh dari dalam kamar permaisuri Yan terdengar dari luar kamar. Pelayan yang merasa khawatir membuka pintu kamar dan mendapati tubuh permaisuri Yan tergeletak dibawah jendela kamar.

"Yang mulia! Yang mulia permaisuri!"

Beberapa pelayan dan pengawal yang mendengar teriakan dari dalam kamar permaisuri Yan langsung bergegas masuk kedalam kamar itu.

"Cepat tolong aku, angkat permaisuri dan beringkan diatas ranjang." Ucap pelayan itu.

Beberapa pengawal yang datang segera mengangkat dan membaringkan tubuh permaisuri Yan keatas ranjang.

"Kau, cepat pergi ke istana dan panggil tabib istana kesini!" Ucap pelayan itu lagi kepada seorang pengawal.

"Baik."

Pengawal itu langsung pergi untuk memanggil tabib dari istana kerajaan.

"Yang mulia hamba mohon bangunlah. Yang mulia permaisuri."

Para pelayan yang ada didalam kamar permaisuri Yan sangat khawatir, itu karena wajah permaisuri Yan sangat pucat. Pelayan itu juga melihat ada darah pada sapu tangan yang permaisuri Yan genggam.

30 menit kemudian, tidak ada pengawal maupun tabib yang datang. Sementara kondisi permaisuri Yan semakin tidak baik, wajahnya pucat dan bibirnya mulai membiru.

Braak!

Pintu kamar permaisuri Yan terbuka lebar.

"Yang mulia, yang mulia!" Xiao Wei berlari dengan cemas kearah permaisuri Yan.

Melihat kondisi permaisuri Yan yang sudah seperti itu, Xiao Wei yakin jika makanan yang permaisuri Yan makan pagi tadi memang mengandung racun. Untung saja dia menyimpan salah satu piring yang digunakan oleh pelayan istana menyajikan makanan sebagai bukti jika memang permaisuri Yan diracuni.

"Dimana tabib, kenapa belum ada tabib disini?" Tanya Xiao Wei kepada para pelayan yang ada disana.

"Saya sudah meminta pengawal untuk memanggil tabib dari istana kerajaan. Tapi sudah lebih dari 30 menit mereka belum juga datang."

"Mereka tidak akan datang. Yang mulia, hamba mohon bertahanlah. Yang mulia."

Tak lama saat Xiao Wei kembali, Qing Hao Min yang ternyata mengikuti Xiao Wei dengan membawa tabib masuk dengan cepat kedalam kamar permaisuri Yan.

"Kakak."

Min'er langsung berlutut didepan permaisuri Yan dan menggenggam tangan kakaknya yang mulai terasa dingin.

"Tabib Han, tolong periksa keadaan permaisuri Yan sekarang." Ucap Min'er.

"Baik tuan muda."

Tabib langsung memeriksa keadaan permaisuri Yan, dia juga mengamati perubahan dan suhu tubuh permaisuri Yan.

"Ampuni hamba tuan muda, permaisuri Yan sudah terkena racun. Dan racun itu sudah menjalar ke setengah dari tubuh permaisuri Yan."

"Apa? Racun! Bagaimana bisa permaisuri Yan keracunan?"

Min'er menatap Xiao Wei karena dia adalah pelayan yang sudah menemani permaisuri Yan sejak berusia 10 tahun.

"Ampuni hamba tuan muda, hamba mohon ampuni hamba yang sudah lalai." Xiao Wei bersujud didepan Min'er sambil menangis.

"Katakan siapa yang membuat makanan untuk permaisuri Yan pagi ini?"

"Pagi ini tiba-tiba seorang pelayan dari istana kerajaan datang membawa makanan. Dia berkata jika makanan itu di kirim atas perintah yang mulia kaisar untuk permaisuri Yan sebagai permohonan maaf."

"Kaisar Shun."

Qing Hao Min mengepalkan tangannya kuat, dia benar-benar sangat membenci kaisar negara Qin itu.

"Sebarkan berita kepada orang-orang bahwa permaisuri Yan keracunan di istana Ju, setelah memakan makanan yang di kirim oleh pelayan istana." Perintah Min'er kepada semua para pelayan di istana Ju.

"Baik tuan muda." Ucap mereka serentak.

Kali ini Min'er ingin melihat bagaimana reaksi kaisar setelah kabar berita itu menyebar di masyarakat.

"Tuan muda, saya masih menyimpan piring yang digunakan untuk makanan itu. Tabib Han mungkin bisa memeriksanya." Ucap Xiao Wei.

"Baik, bawa kemari piring itu."

Xiao Wei membungkuk lalu segera mengambil piring yang dia maksud.

Beberapa saat kemudian Xiao Wei kembali dengan membawa piring yang ditangannya.

"Ini adalah piring yang di pakai saat pelayan itu meletakkan makanan untuk permaisuri Yan."

Min'er menerima piring itu.

"Tabib Han, tolong anda periksa piring ini. Apakah didalamnya ada racun atau tidak."

"Baik tuan muda. Tapi sebelum itu anda harus membeli beberapa bahan obat untuk mencegah racun itu mengalir ke jantung yang mulia permaisuri Yan terlebih dahulu."

"Baik saya mengerti."

Tabib Han menulis beberapa resep obat dan memberikannya pada Qing Hao Min.

"Ini adalah obat-obatan yang hanya bisa didapat di toko obat yang berada di ujung jalan sebelah barat daya." Ucap tabib Han.

"Baik saya mengerti."

Qing Hao Min lalu memanggil pengawal bayangan kepercayaannya untuk membeli bahan obat-obatan yang ada didalam resep.

Setelah itu tabib Han memeriksa kembali permaisuri Yan, tabib Han memberikan akupuntur kepada permaisuri Yan agar tidak terjadi pembengkakak pada hatinya.

Hampir 20 menit tabib Han melakukan akupuntur pada tubuh permaisuri Yan. Setelah itu dia lalu memeriksa piring yang dibawa oleh pelayan Xiao Wei.

"Memang ada jejak racun disini, tapi tidak dalam jumlah yang besar."

"Jika tidak dalam jumlah besar, kenapa keadaan permaisuri Yan seperti itu?"

"Racunnya memang sedikit, tapi jika di makan dengan daging bebek racun itu akan menjadi racun yang mematikan." Ucap tabib Han menjelaskan.

"Itu artinya, permaisuri Yan sudah memakan daging bebek yang bercampur dengan racun?"

"Benar tuan muda."

Uhuk

Uhuk

Semua yang ada didalam kamar di kejutkan oleh suara batuk permaisuri Yan. Mereka bergegas mendekati tempat tidur dan melihat permaisuri Yan mengeluarkan banyak darah dari mulutnya.

"Kakak! Aku mohon bertahanlah kakak. Kakak!"

Qing Hao Min terus memanggil kakaknya dan berusaha membangunkan kakaknya yang tidak lagi bergerak.

"Kakak! Kakak!"

"Yang mulia permaisuri, hamba mohon bangunlah yang mulia. Yang mulia."

Para pelayan permaisuri Yan menangis sambil berlutut.

**

Di dunia yang berbeda, seorang artis terkenal bernama Qing Lian An sedang menghadiri pesta salah satu teman baiknya yang sesama artis.

Qing Lian An adalah artis terkenal yang memulai karirnya dari nol, dan dia sama sekali tidak pernah melakukan hal yang membuat dirinya naik menjadi seorang artis lewat jalur belakang.

Itulah yang membuat Qing Lian An sangat disukai oleh para penggemarnya. Selain mempunyai bakat yang bagus, dia juga bisa beladiri. Sehingga hampir disetiap film action dia tidak memerlukan peran pengganti.

"An an, kau terlihat sangat cantik malam ini. Sepertinya kau yang akan menjadi berita hangat lagi besok." Ucap salah seorang artis padanya.

"Kau juga terlihat sangat cantik, sangat cocok dengan gaun berwarna biru itu." Ucap Qing Lian An.

"Ah benarkah, terima kasih."

Qing Lian An yang sudah sangat mengerti bagaimana sifat para artis,aktor dan model yang datang ke pesta itu hanya bersikp biasa saja. Dia tidak ingin ikut campur urusan mereka selama mereka tidak membuatnya pusing.

"Maaf nona Qing, seseorang ingin bertemu dengan anda." Ucap seorang pelayan.

"Siapa?"

"Saya tidak tahu pasti. Tapi dia berkata jika dia adalah teman dekat anda."

"Teman dekat saya?"

Qing Lian An yang merasa tidak mempunyai teman dekat selain seorang wanita yang mengundangnya keacara pesta menjadi penasaran.

"Baik, antarkan saya kesana."

"Silahkan nona Qing mengikuti saya."

Qing Lian An lalu berjalan mengikuti pelayan itu. Mereka keluar dari ruang pesta dan naik kelantai atas hotel itu dengan lift.

Rasa penasaran Qing Lian An semakin besar, karena mereka harus keluar dari ruang pesta dan menuju ke lantai paling atas hotel berbintang itu.

Ting

Pelayan yang mengantar Qing Lian An berjalan keluar dan membuka pintu darurat dimana terdapat anak tangga yang harus mereka naiki untuk sampai dilantai paling atas.

Setelah sampai didepan sebuah pintu, pelayan itu membuka pintu tersebut.

"Silahkan nona Qing. Orang yang ingin bertemu dengan anda sudah menunggu anda."

Qing Lian An berjalan keluar melewati pintu yang dibuka oleh pelayan tadi.

Disana Qing Lian An mencari orang yang ingin bertemu dengannya. Dia berjalan ke depan hingga sampai di ujung gedung berlantai lebih dari 30 itu.

"Dimana orangnya? Dan kenapa harus bertemu disini?" Gumam Qing Lian An.

"Lian An."

Qing Lian An menoleh begitu namanya dipanggil oleh seseorang.

"Liu Mei?"

"Iya ini aku. Aku orang yang ingin bertemu dengan mu."

"Apa yang ingin kau katakan sampai kita harus bertemu disini?"

Liu Mei berjalan melewati Qing Lian An. Dia menatap ribuan lampu yang menghiasi kota dari atas gedung.

"Kau pasti tahu, jika aku tidak akan berhenti sebelum mendapatkan nominasi artis nomor 1 di negara ini."

"Ambisimu begitu besar, dan jalan yang kau lewati sangat curam. Kau tahu maksudku."

"Ya aku tahu, karena itu...."

Liu Mei berjalan mendekati Qing Lian An dan tersenyum padanya.

"Aku ingin mendapatkannya. Tapi aku baru bisa mendapatkan semua itu jika...."

Liu Mei berhenti berkata, dia dengan cepat mendorong tubuh Qing Lian An yang berada di tepi bagunan dengan kuat hingga Qing Lian An yang tidak siap serta memakai sepatu high heels seketika terdorong.

Tubuh Qing Lian An melayang di udara, dia melihat Liu Mei semakin jauh darinya.

"Selamat tinggal Qing Lian An, aku akan menggantikan mu menjadi artis nomor 1 disini. Dan kau... Pergilah dengan tenang."

Qing Lian An yang terus jatuh kebawah hanya bisa memejamkan mata, meski dia berteriak atau mempunyai seni bela diri,dia sadar jika jatuh dari gedung yang begitu tinggi pasti akan mati.

"Liu Mei, di kehidupan yang lain, aku bersumpah akan membuat orang sepertimu mati dalam penyesalan karena telah mengusik ku."

Tubuh Qing Lian An terus turun kebawah dengan cepat dan akhirnya menghantam sebuah mobil yang terparkir dibawah gedung.

**

Di rumah perdana menteri Qing, beberapa tabib terus mengawasi dan memberikan obat serta akupuntur pada permaisuri Yan yang kondisinya sangat tidak baik.

Dua hari yang lalu perdana menteri Qing yang mengetahui berita tentang putrinya yang tinggal di istana Ju dan juga diracuni, meminta kepada kaisar Shun agar dia bisa merawat permaisuri Yan di kediamannya.

Karena kaisar Shun tidak ingin ada kabar yang tidak baik lagi bagi kerajaan, dia memutuskan untuk mengizinkan permaisuri Yan dirawat di kediaman perdana menteri Qing.

"Bagaimana, apakah ada perubahan pada yang mulia permaisuri?"

"Ini tidak baik, tubuhnya melemah. Saya khawatir...."

"Tidak mungkin yang mulia..."

Samar permaisuri Yan yang sudah sadar mendengar banyak suara yang menggema di telinganya.

Tangan permaisuri Yan bergerak, matanya pun bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Bagaimana ini, tidak mungkin yang mulia permaisuri...."

"Yang mulia, ampuni hamba. Bawa hamba bersama dengan yang mulia."

Suara-suara terus berisik, seolah membuat pendengaran permaisuri Yan kan pecah.

"Diamlah, kenapa kalian semua sangat berisik?" Ucap permaisuri Yan.

Semua orang yang ada didalam kamar permaisuri Yan terkejut melihat permaisuri Yan duduk diatas ranjang, tidak terkecuali kedua tabib yang sudah merawat permaisuri Yan.

"Yang mulia. Yang mulia. Syukurlah anda sudah sadar, Yang mulia permaisuri. Panjang umur yang mulia."

Qing Lian An yang tidak tahu jika jiwanya berada didalam tubuh orang lain menatap semua orang yang sedang bersujud padanya, dia tidak tahu apa yang mereka katakan dan kenapa mereka melakukan itu padanya.

Dia melihat ruangan yang ada di depannya. Sebuah kursi, pilar, ranjang dan meja. Semuanya terlihat seperti dia sedang syuting didalam drama kerajaan.

Lalu Qing Lian An melihat tangannya sendiri dan pakaian yang dia kenakan.

"Tangan siapa ini, dan kenapa aku memakai baju ini? Bukankah aku harusnya sudah mati karena didorong oleh Liu Mei dari atas gedung?"

Kembali Qing Lian An melihat sekeliling, dia juga melihat orang-orang yang masih bersujud sambil mengucapkan pmrasa syukur untuk dirinya.

"Kakak."

Qing Lian An menoleh saat seorang laki-laki masuk kedalam dan memanggilnga kakak.

Tubuh Qing Lian An langsung di peluk oleh laki-laki itu. Dia yang masih bingung menjadi semakin bingung. Tapi saat dirinya dipeluk sebuah ingatan melintas dalam benaknya.

Semua perlakuan buruk yang kaisar Shun lakukan pada Qing Lian (pemilik tubuh asli), rasa cinta yang begitu dalam dirinya pada kaisar Shun, bagaimana kedua orang tuanya memperlakukan darinya, dan seperti apa kehidupan Qing Lian selama didalam istana kerajaan. Semua masuk kedalam ingatannya.

"Kakak, kakak. Kau tidak apa-apa?"

Pertanyaan yang ditanyakan kepada Qing Lian An menyadarkan dirinya. Dia lalu menatap laki-laki yang ada didepannya.

"Jadi saat ini aku berada didalam tubuh seorang permaisuri Yan. Dan nama kami juga sangat mirip. Lalu laki-laki didepanku ini adalah... Adik laki-laki ku."

"Kakak, katakan sesuatu padaku. Tabib tolong periksa kembali yang mulia permaisuri." Ucap Qing Hao Min.

"Baik tuan muda."

"Tidak perlu. Aku tidak apa-apa. Aku sudah merasa sangat baik-baik saja saat ini."

"Kakak, kau sudah tidak sadarkan diri selama tiga hari. Bagaimana bisa kau berkata baik-baik saja? Biarkan tabib Han memeriksa kondisi mu."

Permaisuri Yan memegang tangan Qing Hao Min "Aku sungguh tidak apa-apa."

Qing Hao Min menatap wajah kakaknya yang sudah tiga hari tidak sadarkan diri itu. Dia benar-benar merasa sangat khawatir jika kakaknya tidak akan pernah bangun lagi.

"Qing Lian, kau beristirahatlah dengan tenang. Aku akan membalaskan rasa sakit yang kau rasakan kepada laki-laki b*jingan bernama Xuan Long itu. Dan aku juga akan menggantikanmu menjaga adik yang baik ini."

Terpopuler

Comments

Nyai Suketi

Nyai Suketi

Harus hempasin aj laki modelan bgtu, cinta boleh bego jangan

2024-03-31

0

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

jahat bgt kaisar sun, padahal permaisuri yan begitu mencintainya hanya karena fitnah dia begitu jahat

2024-03-17

1

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

ternyata qiang Lian berengkarnasi

2024-03-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!