Eps 7

Esoknya sesuai dengan perintah permaisuri Yan, Xiao Wei maupun pelayan yang lain tidak lagi datang ke kamar permaisuri Yan saat permaisuri Yan belum bangun dari tidurnya.

Semua melakukan itu karena mereka tidak mau mengganggu tidur permaisuri Yan.

Tapi hari ini tanpa di duga selir Ning datang berkunjung ke istana Ju dengan pelayan setianya dan beberapa pengawal dari istana.

"Salam kepada selir Ning." Ucap Xiao Wei.

"Iya. Beritahu permaisuri Yan jika aku ingin bertemu dengannya." Ucap selir Ning dengan sombongnya.

"Maaf selir Ning, yang mulia permaisuri masih didalam kamarnya dan belum bangun."

"Apa kau bilang, permaisuri Yan belum bangun? Apakah dia tidak lagi mematuhi peraturan kerajaan?"

Selir Ning yang merasa kesal berjalan dengan cepat menuju kamar permaisuri Yan.

"Selir Ning, saya mohon jangan mengganggu tidur permaisuri Yan." Xiao Wei mencoba menghalangi selir Ning.

"Menyingkir dari jalanku. Jangan karena kau adalah pelayan permaisuri Yan, kau jadi berani menghalangiku."

Xiao Wei tidak peduli dengan apa yang selir Ning katakan, dia tetap berusaha menghalangi selir Ning agar tidak menerobos masuk kedalam kamar permaisuri Yan.

"Aku bilang menyingkir kau pelayan rendahan!"

Selir Ning mendorong tubuh Xiao Wei hingga dia jatuh keatas tanah.

Brak!

Pintu kamar permaisuri Yan terbuka lebar, aura dingin langsung terasa begitu permaisuri Yan keluar dari kamarnya.

"Pengawal! Siapa yang mengizinkan orang gila masuk kedalam istana Ju ku ini?" Seru permaisuri Yan.

Selir Ning menatap permaisuri Yan dengan tajam.

"Siapa yang kau sebut dengan orang gila, permaisuri Yan?" Ucap selir Ning.

"Jika bukan orang gila lalu apa? Kau selir Ning, sudah membuat keributan di istana Ju, dan juga sudah menyakiti pelayanku, permaisuri Yan."

"Itu layak dia dapatkan, karena sudah menghalangi jalanku."

"Berlutut kau sekarang!"

Selir Ning tertegun mendengar permaisuri Yan memintanya untuk berlutut.

"Kau tidak mau melakukannya?"

"Apa kau pikir aku akan melakukannya hanya karena kau adalah permaisuri Yan?"

"Tentu saja kau harus melakukannya selir Ning. Apa kau merasa posisi mu lebih tinggi dari yang mulia permaisuri Yan?" Ucap seseorang.

Selir Ning dan permaisuri Yan melihat kearah pintu utama istana Ju, disana raja kecil Xuan Yuwen tengah berdiri dengan menatap tajam pada selir Ning.

"Yang... Yang mulia raja kecil." Gumam selir Ning.

Xuan Yuwen berjalan menghampiri permaisuri Yan tanpa melihat selir Ning.

"Kau pikir kau siapa tidak mau berlutut didepan permaisuri Yan? Bahkan aku saja harus membungkukan tubuhku saat bertemu dengan permaisuri Yan. Apa kau sudah merasa bahwa posisimu lebih tinggi dari permaisuri Yan atau lebih tinggi dariku, selir Ning?" Xuan Yuwen menatap tajam pada selir Ning.

"Ampuni hamba yang mulia raja kecil, hamba tidak bermaksud demikian." Ucap selir Ning sambil tergesa-gesa berlutut didepan Xuan Yuwen dan permaisuri Yan.

"Pengawal, Bawa pergi selir Ning dari sini sekarang! Dan beritahu kepada semuanya bahwa selir Ning tidak diizinkan mendatangi istana dimana permaisuri Yan tinggal."

"Yang mulia, ampuni hamba yang mulia. Hamba tidak akan mengulanginya lagi, hamba mohon ampuni hamba yang mulia." Ucap selir Ning dengan takut.

Xuan Yuwen tidak peduli dengan apa yang selir Ning katakan.

"Salam kepada kakak ipar permaisuri. Maafkan Yu'er yang baru datang karena Yu'er baru tahu jika kakak ipar permaisuri berada disini." Ucap Xuan Yuwen pada permaisuri Yan.

"Tidak apa-apa, kau juga jangan terlalu keras dan jangan terlalu formal padaku seperti itu."

"Baiklah kalau begitu, kakak ipar."

" Ayo masuk, aku mempunyai teh bunga yang baru saja di buat oleh pelayan di istana Ju ini."

"Baik kakak ipar."

Permaisuri Yan dan Xuan Yuwen pergi meninggalkan selir Ning yang masih berlutut diatas tanah bersama dengan pelayan setianya.

Selir Ning yang melihat permaisuri Yan dan Xuan Yuwen pergi begitu saja mengeratkan giginya dan meremas pakaian yang dia kenakan.

"Permaisuri Yan dan kau Xuan Yuwen, aku akan membalas kalian berdua."

Pelayan selir Ning membantu selir Ning berdiri lalu membantu membersihkan pakaian selir Ning.

"Yang mulia, lebih baik sekarang kita tinggalkan istana Ju dan memberitahu apa yang sudah permaisuri Yan lakukan pada anda kepada yang mulia kaisar."

"Ya kau benar. Yang mulia kaisar harus tahu apa yang sudah aku alami pagi ini."

Selir Ning berbalik dan pergi meninggalkan istana Ju bersama pelayannya dan beberapa pengawal yang ikut bersamanya.

Sementara itu didalam ruang baca, permaisuri Yan tengah menikmati teh bunga bersama dengan Xuan Yuwen.

"Yu'er, kenapa kau datang begitu awal? Bahkan aku baru saja bangun dari tidurku."

"Maafkan Yu'er kakak ipar, itu karena Yu'er merasa khawatir setelah Yu'er mengetahui jika kakak ipar ada di istana Ju ini."

"Apa yang perlu di khawatirkan? Aku senang tinggal disini."

"Kakak ipar?"

"Disini cukup nyaman, tenang dan tentu karena jaraknya cukup jauh dari istana kerajaan dimana kakakmu tinggal."

Xuan Yuwen tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Permaisuri Yan yang sejak dulu selalu mengejar dan tidak mau ditinggal oleh kaisar Shun berkata, jika dia merasa senang karena tinggal berjauhan dengan kaisar Shun.

"Ka.. Kakak ipar, anda sedang tidak bercanda bukan? Yang anda katakan..."

"Aku tidak bercanda. Kau masih terlalu muda untuk mengerti semuanya."

Xuan Yuwen menatap permaisuri Yan, dia benar-benar masih tidak percaya.

"Apa kau masih tidak percaya jika aku sudah tidak lagi peduli dengan kakakmu?"

"Tidak, bukan begitu kakak iparm. Hanya saja aku sedikit khawatir."

"Kau tenang saja, aku tidak akan membiarkan dia menyakitiku lagi."

"Karena aku bukanlah Qing Lian yang akan menerima semua hinaan dan pukulan dari kaisar Shun, demi sebuah kata cinta."

Permaisuri Yan mengambil cangkir kecil berisi teh lalu meminum teh bunga itu dengan anggun.

"Jadi katakan padaku, bagaimana keadaan diluar sana?" Tanya permaisuri Yan.

"Semuanya terlihat sama. Apa kakak ipar ingin keluar?"

"Apa kau akan membawaku keluar dari istana Ju ini?"

"Jika kakak ipar mau, Yu'er pasti akan membawa kakak ipar untuk jalan-jalan di pasar ibu kota."

"Tentu saja kau mau."

"Baiklah kalau begitu, besok Yu'er akan membawa kakak ipar pergi."

"Tapi... Aku tidak mungkin pergi dengan pakaian seperti ini. Jika pengawal kakak mu tahu, mungkin aku akan langsung di penggal."

"Apa kakak ipar takut?"

"Tentu saja tidak, hanya saja...."

"Aku belum membalaskan dendam pemilik tubuh asli ini pada kaisar Shun itu."

"Hanya saja apa kakak ipar?"

"Ah tidak apa-apa, hanya saja aku tidak ingin kaisar Shun mempermasalahkan itu pada keluargaku."

"Kakak ipar benar. Kalau begitu besok Yu'er akan datang lagi dengan membawa pakaian pria untuk kakak ipar."

"Apa kau ingin aku menyamar sebagai seorang pria?"

"Hanya itu cara agar kakak ipar bisa keluar dari istana ini sementara waktu."

"Baiklah, aku mengerti."

Setelah mereka saling berbicara, Xuan Yuwen berpamitan dan berjanji akan datang lagi esok.

**

Di istana kerajaan, sesuai dengan rencana selir Ning. Setibanya di istana raja, dia langsung menemui kaisar Shun dan memberitahu apa yang sudah dia alami di istana Ju pagi ini.

Dengan mengatakan semua itu pada kaisar Shun, selir Ning berharap kaisar Shun akan marah dan memberikan hukuman kepada permaisuri Yan dan memerintahkan Xuan Yuwen untuk kembali ke akademi.

Kaisar Shun diam setelah mendengar semua cerita dari selir Ning, dia seolah sedang memahami kebenaran yang selir Ning katakan.

"Permaisuri Yan berani memerintah selir Ning untuk berlutut, apakah dia berani melakukan itu?"

Selama ini kaisar Shun sangat tahu bagaimana permaisuri Yan ketika berhadapan dengan selir Ning, jadi tidak mungkin jika permaisuri Yan berani melakukan itu.

Tapi ketika kaisar Shun melihat bagaimana sikap permaisuri Yan saat pertama tiba di istana, dia kembali memikirkan apa yang selir Ning katakan.

"Yang mulia, tolong berikan keadilan pada hamba. Permaisuri Yan sudah mempermalukan hamba didepan yang mulia raja kecil." Ucap selir Ning dengan suara manjanya.

"Aku akan memberikan keadilan padamu setelah bertemu dengan permaisuri Yan besok." Ucap kaisar Shun.

Selir Ning mengangguk lalu dia menyenderkan kepalanya pada dada kaisar Shun.

"Permaisuri Yan, memangnya kenapa jika kau adalah seorang permaisuri di istana ini? Wanita yang paling yang mulia sukai tetap saja aku."

Selir Ning menyunggingkan senyum liciknya.

Terpopuler

Comments

IbuNaGara

IbuNaGara

ihhh gelaiii sm pelakor ning,,, ehhh🤭🤭🤭

2024-04-29

1

IbuNaGara

IbuNaGara

tadi ajj berani ny minta ampun,,, skrng ad adenya kaisar ciut

2024-04-29

1

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

pasa heran semua kan perubahan sikap permaisuri yan..dulu waktumu di habiskan hanya untuk mengejar cinta kaisar sun

2024-03-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!