Eps 9

Hari ini adalah tanggal 1 bulan 2, kaisar Shun mengadakan rapat dengan para pejabat kerajaan.

Kali ini kaisar Shun tidak membahas mengenai politik di dalam negara Qin, melainkan membicarakan pesta untuk menyambut putra mahkota dari negara Ming dan pangeran Xia yang akan datang ke negara Qin 2 minggu lagi.

Kedatangan dua orang penting dari dua negara tetangga secara bersamaan itu merupakan hal yang jarang terjadi, karena kedua orang yang akan datang sering berbeda pendapat dalam beberapa hal dan berujung perselisihan yang tentu membuat kaisar Shun sangat pusing.

Pangeran Xia adalah teman dari kaisar Shun, sementara putra mahkota negara Ming adalah putra mahkota kesayangan negara Ming yang diam-diam menyukai permaisuri Yan, dia juga teman dari kaisar Shun.

Pangeran Xia mengetahui jika putra mahkota negara Ming menyukai permaisuri Yan, jadi dia selalu berselisih dan tidak suka dengan putra mahkota dari negara Ming itu.

"Yang mulia, bagaimana jika kita mengundang beberapa penari berbakat di ibukota untuk menghibur pangeran Xia dan putra mahkota dari negara Ming?" Ucap salah seorang menteri kepada kaisar Shun.

"Kalian urus saja semuanya. Aku ingin kerajaan kita tidak membuat malu kedua tamu nanti."

"Baik yang mulia." Ucap para pejabat kerajaan serentak.

Setelah selesai membicarakan semua persiapan penyambutan dua tamu dari negara tetangga yang akan datang, kaisar Shun kembali ke istananya.

Setelah kembali ke istananya, seorang pengawal rahasia datang melapor pada kaisar Shun.

"Katakan apa yang permaisuri Yan lakukan selama ini di istana Ju?" Tanya kaisar Shun.

"Menjawab yang mulia, yang mulia permaisuri melakukan kegiatan seperti biasanya. Hanya saja seperti yang selir Ning katakan, permaisuri Yan selalu keluar dari kamarnya setelah lewat dari waktu sarapannya, yang mulia."

"Lalu, apa alasan dia tidak pernah datang ke istana kerajaan untuk memberi salam padaku?"

"Ampuni hamba yang mulia, hamba mendengar jika permaisuri Yan...."

"Permaisuri Yan apa?"

"Jika permaisuri Yan tidak ingin melihat yang mulia kaisar, permaisuri Yan juga berkata jika beliau lebih suka tinggal di istana Ju karena disana lebih tenang dan tidak perlu lagi menjadi orang lain saat bertemu dengan yang mulia kaisar atau yang lainnya."

"Dia lebih suka tinggal di istana Ju?"

"Benar yang mulia."

"Jadi apa yang selir Ning katakan dan apa yang aku dengar itu adalah benar, kau tidak lagi mempunyai perasaan padaku, Qing Lian?"

Pengawal rahasia merasa takut melihat raut wajah kaisar Shun yang berubah setelah mendengar semua laporan darinya tentang permaisuri Yan.

"Pergilah, terus awasi permaisuri Yan."

"Baik yang mulia."

Pengawal rahasia itu langsung pergi setelah membungkukan badannya pada kaisar Shun.

"Qing Lian, sebenarnya apa yang sudah terjadi padamu? Selama ini kau selalu mengejarku dan tidak ingin pergi dariku walau satu langkah pun. Tapi sekarang.."

Kaisar Shun sangat bingung dengan perubahan permaisuri Yan yang begitu besar dan yang tidak pernah dia duga.

"Bukankah seharusnya aku senang dia tidak lagi menempel padaku? Tapi kenapa aku merasa sangat tidak nyaman dengan perubahannya padaku?" Gumam kaisar Shun.

**

Disebuah negara yang terletak di sebelah barat negara Qin, seorang putra mahkota negara Ming yang bernama Zhang Jiang Wu tengah serius menorehkan kuasnya keatas kertas yang cukup lebar diatas meja.

Selain pandai dalam mengatur administrasi kerajaan, dan pintar dalam strategi perang. Putra mahkota negara Ming ini juga sangat pandai dalam melukis dan sastra.

Banyak orang yang menganggap jika putra mahkota ini hanyalah pria lemah yang hanya tahu membuat puisi dan melukis saja, dan hanya sedikit yang tahu jika sebenarnya sang putra mahkota inilah yang sudah berhasil membuat beberapa musuh negara Ming kalah oleh strategi perangnya yang sangat sempurna.

Kecerdasan yang tersembunyi milik putra mahkota negara Ming, membuat orang-orang berfikir 100 kali untuk bermusuhan dengan negara Ming.

"Yang mulia, anda masih saja melukis disini. Ini adalah lukisan keempat yang telah anda selesaikan." Ucap pengawal pribadi yang selalu berada disisi putra mahkota.

Mendengar itu Jiang Wu menghentikan kegiatannya dan meletakkan kuas yang sejak tadi dia pegang.

"Saat ini aku hanya sedang menikmati waktu tenangku setelah satu bulan yang lalu kita berhasil mengalahkan suku bar-bar di barat daya."

"Ampuni hamba yang mulia, hamba hanya merasa yang mulia sudah terlalu lama duduk dan melukis disana."

Putra mahkota Jiang Wu melihat hasil lukisan yang sudah membuatnya duduk berlama-lama di ruang bacanya.

"Aku tidak pernah merasa lelah atau bosan saat melukis permaisuri Yan dari negara Qin. Karena itu aku selalu tidak ingat berapa lama aku sudah duduk disini."

"Yang mulia."

"Tidak apa-apa. Katakan padaku, apakah ada kabar dari istana kerajaan?"

"Hamba mendapat kabar jika pagi ini yang mulia raja memerintahkan beberapa orang untuk mencari bunga lili es yang langka."

"Bunga lili es?"

"Benar yang mulia."

"Untuk apa ayahanda mencari bunga itu?"

"Dua minggu lagi anda akan berkunjung ke negara Qin, dan yang mulia raja ingin membawakan bunga lili es sebagai hadiah kepada kaisar Shun."

"Bukankah ayah kaisar sudah mempersiapkan hadiah yang sudah ditentukan?"

"Benar yang mulia, tapi sepertinya yang mulia raja merasa lebih baik membawa bunga lili es yang langka itu sebagai hadiah dari kerajaan Ming kita kali ini."

"Aku mengerti."

Jiang Wu yang tidak mengerti apa yang ayahnya rencanakan hanya diam, dia tidak pernah mau ikut campur urusan ayahnya didalam istana.

Walau kelak dia akan menggantikan posisi kaisar di negara Ming, tapi untuk saat ini dia belum tertarik untuk masuk dan ikut campur dalam dunia politik kerajaan Ming.

"Jadi itu artinya, dua minggu lagi aku akan bertemu denganmu permaisuri Yan." Gumam Jiang Wu.

Pengawal Jiang Wu menatapnya dengan bingung.

"Kau, carikan aku penjahit terbaik di istana dan suruh mereka untuk membuatkan beberapa pakaian baru. Aku akan memakai pakaian itu saat berada di negara Qin nanti."

"Baik yang mulia."

Meski pengawal pribadi putra mahkota Jiang Wu tidak mengerti maksud dari keinginan putra mahkota yang sebenarnya, tapi dia tetap melaksanakan perintah itu.

Putra mahkota melihat kembali lukisan yang telah dia buat, dia merasa senang melihat lukisan permaisuri Yan yang tengah tersenyum.

"Aku tidak sabar untuk bertemu lagi dengan mu permaisuri Yan."

**

Disisi negara Qin yang lain, pangeran Xia tengah menahan rasa tidak sukanya.

Bagaimana dia tidak seperti itu, dia sudah sangat senang akan mengunjungi kaisar Shun di negara Qin. Tapi tepat di hari itu, putra mahkota negara Ming juga datang berkunjung.

"Kenapa dia juga datang di hari yang sama denganku? Apa dia tidak bisa datang di bulan lain?" Pangeran Xia menggerutu sambil mengepalkan tangannya.

"Yang mulia, apakah ada yang salah jika kalian datang bersamaan?" Tanya seorang wanita penari yang tengah duduk menemani pangeran Xia.

" Tentu saja ada. Putra mahkota dari negara Ming itu sangat menyebalkan, selalu membuatku ingin menenggelamkannya."

"Tenanglah yang mulia. Jika dia sangat menyebalkan, yang mulia bisa mengabaikannya."

"Ya kau benar, aku tidak perlu melayani orang yang sepertinya."

"Benar yang mulia."

Wanita itu menyuapi pangeran Xia dengan anggur yang sudah tersedia diatas meja.

"Lihat saja, jika dia masih berani mengganggu permaisuri Yan seperti waktu itu. Aku tidak akan segan memotong tangannya!"

Pangeran Xia adalah salah satu teman baik kaisar Shun. Walau dia tahu jika kaisar Shun selalu berlaku kasar pada permaisuri Yan, tapi dia sangat senang melihat kaisar Shun dan permaisuri Yan bersama.

Meski pangeran Xia terkenal playboy di negaranya, tapi dia tidak akan membiarkan orang lain merebut istri dari temannya itu.

(Sangat setia kawan ya pangeran Xia ini 😁)

Terpopuler

Comments

Win Kuncung

Win Kuncung

Sepertinya sangat membosankan kehidupan di istana penuh dengan aturan-aturan, hingga hanya mau keluar saja permaisuri harus menyamar 🙄🙄🙄

2024-04-21

1

Jade Meamoure

Jade Meamoure

udah deh pindah aja kbnegara Ming n kawin ama pangeran Jiang

2024-04-08

3

Nyai Suketi

Nyai Suketi

Dia udh cape ngejer² lu trus tp gk prnah lu prduliin yg ada lu sakitin dia lahir batin

2024-03-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!