Eps 12

Sejak kembalinya permaisuri Yan kedalam istana kerajaan, selir Ning selalu merasa tidak senang. Apalagi saat ini ada dua tamu istimewa dari dua kerajaan yang berteman baik dengan negara Qin.

Setiap hari permaisuri Yan harus menemani kaisar Shun, dan itu tentu membuat selir Ning tidak bisa bersama dengan kaisar Shun selama kedua tamu kerajaan mereka masih berada di negara Qin.

Permaisuri Yan sendiri sudah merasa bosan karena harus selalu berpura-pura didepan semua orang.

"Yang mulia permaisuri, apakah yang mulia tidak ingin mempunyai penerus untuk negara Qin ini?" Ucap pangeran Xia ditengah-tengah permainan catur mereka.

Permaisuri Yan hanya tersenyum mendengar itu, tentu saja karena itu tidak akan pernah terjadi.

"Benar kakak ipar, saya juga ingin memiliki keponakan yang tampan dan cantik." Ucap Xuan Yuwen setuju dengan ucapan pangeran Xia.

"Kalian ini, tentu saja kami...."

"Kalian tidak perlu berharap terlalu banyak, karena itu tidak akan terjadi padaku dan yang mulia kaisar. Bukan begitu yang mulia?" Ucap permaisuri Yan memotong ucapan kaisar Shun.

Kaisar Shun menatap permaisuri Yan dengan tatapan yang sangat bingung. Itu karena permaisuri Yan sangat berani mengatakan hal itu didepan banyak orang.

"Ah, hahaha. Yang mulia permaisuri sangat pandai bercanda." Ucap pangeran Xia.

"Maaf pangeran Xia, tapi saya tidak sedang bercanda. Kaisar sendiri yang pernah berkata jika yang mulia kaisar tidak menginginkan adanya anak dari pernikahan saya dengan yang mulia kaisar."

Mendengar ucapan permaisuri Yan itu langsung membuat suasana menjadi canggung, dan mereka tidak tahu harus membicarakan apa lagi.

Melihat suasana yang begitu pas, permaisuri Yan berdiri.

"Baiklah, saya harus kembali ke istana Yue Ji. Jika kalian tidak keberatan saya akan meminta selir Ning untuk menggantikan saya disini."

"Permaisuri Yan, cukup. Apa kau akan terus seperti itu? Selalu meninggalkan ku dan meminta selir Ning untuk datang menggantikan mu?" Ucap kaisar Shun yang sudah tidak tahan.

"Maafkan saya yang mulia, bukan saya bermaksud seperti itu, tapi semua orang di istana sudah tahu. Jika yang mulia kaisar lebih menyayangi dan peduli dengan selir Ning dibandingkan dengan saya. Apalagi selama ini yang selalu mendampingi yang mulia kaisar adalah selir Ning, bukan saya."

Kaisar Shun benar tidak menyangka jika permaisuri Yan akan mengatakan semuanya, meski semua yang dikatakan permaisuri Yan benar. Tapi permaisuri Yan benar-benar telah membuatnya malu didepan kedua temannya itu.

Permaisuri Yan merasa sudah tidak ada lagi yang perlu dikatakan, dia berjalan meninggalkan keempat laki-laki yang tengah duduk di samping taman istana kerajaan.

"Kaisar Shun, kau tidak apa-apa?" Ucap putra mahkota Zhang.

"Ya, aku baik-baik saja."

Putra mahkota Zhang yang diam-diam menyukai permaisuri Yan merasa sangat senang, karena dari ucapan permaisuri Yan tadi, hubungan antara kaisar Shun dan permaisuri Yan tidaklah baik.

"Sepertinya aku mempunyai kesempatan untuk mendekati permaisuri Yan."

Pangeran Xia melihat putra mahkota yang nampak senang merasa curiga.

Kaisar Shun merasa tidak baik, dia menahan emosinya pada permaisuri Yan yang sejak kedatangan pangeran Xia dan putra mahkota Zhang selalu membuatnya malu juga kesal.

"Sebenarnya apa yang sudah terjadi pada permaisuri Yan, benarkah dia sudah tidak lagi mempunyai perasaan padaku?"

Dulu kaisar Shun tidak peduli dengan perasaan permaisuri Yan. Apakah permaisuri Yan sangat menyukai dirinya atau tidak, sebab yang dia tahu karena perbuatan perdana menteri Qing dia harus menikahi dan menjadikan permaisuri Yan sebagai istri dan juga permaisuri negara Qin.

Rasa benci kaisar Shun pada keluarga Qing begitu besar, sehingga tanpa berfikir lagi dia selalu menyakiti permaisuri Yan sebagai pelampiasannya.

Tapi sekarang, sekarang setelah kaisar Shun melihat sikap permaisuri Yan berubah padanya. Dia merasa ada sesuatu yang tidak nyaman pada dirinya.

"Kaisar Shun, kaisar Shun."

Beberapa kali pangeran Xia memanggil kaisar Shun, namun kaisar Shun tetap tenggelam dalam lamunannya.

Pangeran Xia menatap putra mahkota Zhang dan Xuan Yuwen seolah bertanya apa yang terjadi pada kaisar Shun lewat bahasa mata mereka.

Putra mahkota Zhang menggelengkan kepalanya, karena dia tidak tahu apa yang tengah terjadi pada kaisar Shun saat ini. Begitupun dengan Xuan Yuwen yang juga sama tidak mengerti.

"Kakak kaisar. kakak kaisar." Xuan Yuwen memanggil kaisar Shun dengan nada sedikit keras.

"Ah, iya Yuwen?"

Xuan Yuwen, pangeran Xia dan putra mahkota Zhang menatap kaisar Shun dengan heran.

"Ada apa, kenapa kalian semua menatapku seperti itu?" Ucap kaisar Shun dengan bingung.

"Tidak apa-apa, mari kita lanjutkan kembali permainan catur kita." Ucap putra mahkota Zhang.

"Iya, baiklah."

Pikiran kaisar Shun sudah tidak lagi fokus pada permainan catur mereka. Dia harus segera memerintahkan kepada pengawal rahasianya untuk kembali memata-matai permaisuri Yan.

**

Di paviliun He, selir Ning merasa kesal dan bosan karena dia tidak bisa keluar untuk bertemu dengan yang mulia kaisar.

Semua tentu karena kaisar Shun meminta agar permaisuri Yan saja yang menemaninya selama pangeran Xia dan putra mahkota Zhang berada di negara Qin.

Pelayan setia selir Ning pun juga merasakan hal yang sama, karena biasanya saat selir Ning bertemu dengan kaisar Shun, dia akan bertemu dengan kepala pengawal istana dan mereka saling berbicara.

"Yang mulia kaisar benar-benar sama sekali tidak membolehkan ku untuk bertemu dengannya. Ini membuatku sangat ingin menenggelamkan permaisuri Yan itu." Gerutu selir Ning.

"Yang anda katakan benar, seharusnya yang mulia kaisar juga memperbolehkan anda untuk berdiri disamping kaisar, karena anda adalah selir kesayangan yang mulia kaisar." Ucap pelayan selir Ning.

"Tunggu dan lihat saja, saat aku berhasil membuat permaisuri Yan di usir keluar oleh yang mulia. Aku akan menjadi orang pertama yang menertawakan dan menghinanya."

Rasa benci selir Ning terhadap permaisuri Yan sudah tidak bisa dikatakan lagi.

Selir Ning merasa jika permaisuri Yan sangat tidak pantas duduk di kursi permaisuri sata ini, itu karena selama ini kaisar Shun sama sekali tidak pernah memperlakukan permaisuri Yan dengan baik dan sangat berbanding terbalik dengan perlakuan kaisar Shun padanya.

Selama permaisuri diangkat dan di anugerahi sebagai permaisuri Yan, kaisar Shun tidak pernah mau didampingi oleh permaisuri Yan saat istana mengadakan pesta.

Dan ini kali pertama kaisar Shun mengundang permaisuri Yan untuk mendampinginya. Baru sekali ini dan itu sudah membuat selir Ning merasa terancam dan membuat kebenciannya semakin besar pada permaisuri Yan.

"Pergi dan temui kakak ku. Katakan padanya jika rencana yang sudah disusun bisa dilaksanakan saat kedua tamu istimewa kerajaan sudah kembali ke negara mereka masing-masing, yakni 4 hari dari sekarang." Ucap selir Ning pada pelayan setianya.

"Baik yang mulia."

Pelayan itu langsung pergi meninggalkan paviliun He menuju kediaman kakak selir Ning.

"Permaisuri Yan, aku ingin lihat bagaimana kau akan lolos lagi dari kematian kali ini." Gumam selir Ning.

Ya, orang yang meracuni permaisuri Yan saat dia berada di istana Ju adalah selir Ning.

Saat permaisuri Yan tinggal diluar istana, tentu saja itu memberikan keuntungan dan kemudahan bagi selir Ning untuk membunuh permaisuri Yan.

Tapi hal itu tidak berhasil, sebab Qing Lian An masuk kedalam jiwa Qing Lian dan menjadi permaisuri Yan yang sekarang ini. Meski hal itu tentu tidak ada yang mengetahuinya.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

kena azab lama2 selir Ning...

2024-05-01

0

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

🐊⃝⃟ 🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

jahat bgt selir Ning seribu cara kau lakukan hanya untuk menyingkirkan permaisuri yan

2024-03-17

1

Ney maniez

Ney maniez

putra mahkota jhang 💪💪💪💪

2024-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!