De javu

Malam sangat larut, udara dingin terasa menusuki

pori-pori. Darius hendak memejamkan mata saat mendengar suara Remo di luar

tenda.

“Panglima, Anda harus keluar dan melihat siapa yang

datang.” Darius terperanjat mendengar sura ringkikan kuda. Ia hafal suara kuda

itu yang biasa dinaiki Kaisar. Dan benar, kuda itu yang sekarang menarik kereta

Kaisar. Saat Darius keluar dari tenda, wanita kesayangannya sedang turun dari

kereta lalu berjalan menghampirinya.

“Yang Mulia.” Darius memberi hormat. “Bagaimana

Anda bisa berada di sini? Pangeran Evandor, apa yang kau lakukan? Ini tempat

berbahaya untuk Kaisar. Darius menatap tajam kepada Pangeran Evandor.

”Situasi makin genting, Darius, aku harus tahu

keadaan yang sebenarnya, karena Louise telah menciptakan terror untuk

rakyatku.”

Pangeran Evandor kemudian menceritakan peristiwa

yang menimpa Aegis, tentang sumber air yang diracun, juga ladang gandum yang

sengaja dibakar.

“Kaisar bersikeras datang ke perbatasan karena

menduga Kaisar Louise akan segera melakukan penyerangan.”

“Tetap saja ini bukan tempat yang layak untuk

wanita hamil,” desis Darius. Pangeran Evandor memberi kode dengan mengangkat

bahunya, pertanda dia tak bisa berbuat apa-apa.

Darius yang sangat paham watak keras kepala istrinya

hanya bisa menghela napas panjang. Malam itu Kaisar beristirahat di tenda

Darius, berpelukan sepanjang malam dengan pria yang amat ia rindukan.

Pangeran Evandor kesal tapi ia cukup bisa memaklumi

keadaan. Pria itu akhirnya tertidur di tenda Remo hingga pagi menjelang.

Darius gelisah saat hari mulai pagi. Pria itu pun

meradang setelah tahu apa yang menimpa Aegis. Dia berjaga di perbatasan

sepanjang hari karena menduga pasukan Kaisar Louise akan melakukan penyerangan

dari arah perbatasan. Ternyata Kaisar Louise sangat licik. Dia menyerang warga

sipil yang lemah.

“Darius, kenapa tak membangunkan aku?”

Kaisar memijit-mijit keningnya, berusaha membuka mata.

“Sebaiknya Anda tetap beristirahat Yang Mulia,

perjalanan jauh kemari pasti sangat menguras tenaga."

“Aku kesini bukan untuk tidur-tiduran. Perbuatan

Louise ini harus dibalas. Apakah selama kau berjaga di perbatasan, tidak ada

tanda-tanda pergerakan dari pasukannya?”

“Mereka menghilang bagai di telan bumi, ternyata

merencanakan sesuatu.” Darius berpikir sejenak.

“Kita akan mengadakan penyerangan.” Kaisar berdiri

lalu duduk di kursi yang berada di tengah tenda. Selain tempat tidur, tenda itu

juga dilengkapi meja dan kursi yang cukup nyaman.

“Sungai sumber mata air utama berada di pinggir

hutan, jika racun itu berasal dari sungai sumber mata air, itu artinya pasukan

Louise berada tidak jauh dari sana,” gumam Kaisar.

“Itu tempatnya lumayan jauh dari sini, tapi

kemungkinan itu bisa jadi benar,” timpal Darius. Jika dalam keadaan seperti

ini, Darius dan Kaisar bagai dua ahli perang yang sedang mengatur strategi.

“Jadi tunggu apalagi? Kita harus segera membawa

pasukan kesana.”

“Kita?” Darius tak suka dengan kata 'kita'

dilontarkan dalam situasi seperti sekarang.

“Sudah aku katakan, aku kesini bukan untuk

tidur-tiduran.” Kaisar bangkit lalu mengambil pedang yang masih tersarung lalu

memasangnya di pinggang.

“Hamba dan Tuan Evandor yang kesana, Yang Mulia

harus tetap berada di tenda.” Dengan sekali gerakan pedang yang menggantung di

pinggang Kaisar sudah berpindah ke tangan Darius.

“Darius!” teriak Kaisar. Tapi laki-laki itu

bergeming. Dia tak ingin perempuannya ikut berperang dalam keadaan hamil

begini. Hamil anaknya, penerus Aegis. Di dalam undang-undang tata kekaisaran,

nyawa Kaisar dan penerus Aegis adalah hal utama yang harus dilindungi.

“Kita akan tetap berada di sini menunggu dengan

siaga ketika pasukan Louise datang, cepat atau lambat, mereka pasti akan

menyerang, dan saat itu datang pasukan kita sudah dalam keadaan siap.” Darius

menegaskan kalimatnya. Kaisar mendengkus kesal.

“Atau hamba dan Pangeran Evandor yang akan

melakukan penyerangan, Kaisar tetap berada di sini,” imbuh Darius memberi

pilihan.

Pangeran Evandor yang telah bersiaga memasuki

tenda. Dia mendengar perbincangan Darius dan Kaisar dari luar tenda, dan masuk

pada saat yang tepat.

“Pilihan kedua yang paling baik untuk Kaisar.

Jangan lupa Anda kemarin nyaris pingsan, Yang Mulia.” Pangeran Evandor berdiri

di samping Darius dengan sikap siaga. Kini Kaisar tahu kedua pria itu

mengkhawatirkannya dan bayi di dalam kandungannya.

“Baiklah, kali ini aku menuruti perkataan kalian.”

Akhirnya Kaisar hanya bisa pasrah menuruti keinginan kedua selirnya.

Remo tiba-tiba memasuki tenda, memberi hormat

kepada Kaisar lalu berujar, "pasukan Kaisar Louise sedang menuju ke sini.”

Mereka bertiga berpandangan. Secepat kilat Darius

menyiapkan pedang lalu memakai zirahnya. Pangeran Evandor bersiaga melindungi

Kaisar.

“Dasar licik, dia sengaja mempermainkanku. Kali ini

dia tidak akan lolos!” Kaisar keluar dari tenda, tak ada yang bisa

menghentikannya.

Terompet ditiup, genderang perang dibunyikan,

seluruh pasukan Aegis bersiap di luar benteng. Saat pasukan Kaisar Louise

mendekat, hujan panah menyambut mereka.

Pertarungan sengit antara dua pasukan berlangsung.

Keduanya sama-sama tangguh. Kali ini perang berlangsung dengan jumlah pasukan

yang sedikit berbeda.

Ternyata selama dalam persembunyian, Kaisar Louis

menunggu bala bantuan pasukan dari negerinya. Pria itu membawa pasukan yang

hanya berjumlah 20.000 orang.

Awalnya Kaisar Louise merasa cukup percaya diri

dengan jumlah pasukannya. Tapi saat ia menyebarkan mata-mata untuk mencari tahu

kekuatan pasukan Aegis, pria itu meradang.

“Setidaknya mereka masih punya 37.000 pasukan yang

tersisa setelah peperangan yang lalu.”

Saat yang dimaksud Kaisar adalah saat pasukannya berhasil menyusup ke istana

Aegis dipimpin oleh Gustaf, Kepala rumah tangga kekaisaran.

“Ini tak bisa dibiarkan! Kita akan menunda

penyerangan sambil menunggu bantuan pasukan baru!” Perintahnya langsung diikuti

oleh para prajuritnya.

“Tapi sambil menunggu pasukan tambahan datang, kita

akan sedikit bermain-main dengan mereka. Anggap saja pemanasan. Alessa, aku

bersumpah kali ini rakyatmu akan menderita dan mengutuk karena memiliki Kaisar

lemah sepertimu,” gumam Kaisar Louise tak sabar.

Kini setelah berhasil menyerang mental Kaisar

dengan tragedi mata air beracun dan pembakaran ladang gandum, Kaisar Louise

membusungkan dada di medan laga.

Darius yang melihat kuda Kaisar Louise terus

meringkik di tengah arena laga, segera mendekati musuhnya itu. Beberapa

prajurit menghalangi kudanya, Darius sontak menghadiahi mereka dengan tebasan

pedang di leher.

Sementara itu dari arah lain, Kaisar Alessa juga

tengah memandang ke arah Kaisar Loiuse. Bagai de javu, melihat wajah bengis

lelaki itu, Kaisar Alessa seperti menemukan kembali potongan-potongan kejadian

memilukan yang menimpa Aegis.

Kaisar Alessa masih mengingat wajah-wajah rakyatnya

yang kesakitan. Teriakan minta tolong, jeritan rakyat yang rumahnya terbakar,

dan tangisan anak kecil tak berdosa kehilangan orang tua membuat Kaisar

akhirnya menarik tali kekang kudanya mendekati kuda Kaisar Louise.

Pangeran Evandor yang tengah menghalau pasukan

musuh tersentak melihat wanita yang berusaha ia lindungi justru menjauh dan

mendekati pasukan musuh.

Darius yang sebentar lagi tiba di dekat Kaisar

Louise bersiap menghunus pedang pamungkas. Gerakan tangan kirinya terhenti saat

melihat kuda putih Kaisar Alessa berlari sangat kencang menuju keberadaan

Kaisar Louise yang tersenyum miring melihat musuh sedang mendekatinya.

Inilah saat yang ditunggu-tunggu Kaisar Louise di

mana ia bisa berhadapan langsung dengan wanita yang menyebabkan banyak tragedi

di negerinya.

Kaisar Alessa

menatap tajam ke arah Kaisar Louise sambil mengacungkan pedangnya. Mereka

beradu pedang, bertarung satu lawan satu.

Terpopuler

Comments

Wiwin Herlina

Wiwin Herlina

up up up up!!!!

2023-01-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!