#10•Sosok Gaib

《Berhati-hatilah jika kamu membicarakan mereka yang kita sebut makhluk gaib, karna mereka bisa mendengar.》

"Ini semua salah kalian! Untuk apa kalian memainkan permain itu?!" kataku kesal. Keadaan kelas saat ini benar-benar sangat penuh dengan makhluk gaib, lengkingan tawa terdengar, beberapa anak ada yang sudah terjatuh dan tidak sadarkan diri, setengahnya lagi masih berjaga-jaga.

Hafiz mulai percaya dengan omonganku dan tertegun diam tanpa sepatah katapun, aku mulai mencari cara agar bisa mengusir semua sosok-sosok ini dari dalam kelas, aku memperintahkan temanku yang masih sadar untuk membaca bacaan doa sesuai dengan agama mereka masing-masing.

Yang sudah kemasukan rata-rata adalah anak perempuan, termasuk Hilzah tetanggaku yang kebetulan juga sekelas denganku, dia kesurupan Kuntilanak merah, energinya benar-benar sangat kuat, bahkan untuk mendekatinya sangatlah susah. Aku mencoba untuk menegosiasi, atau berbicara baik-baik dengan makhluk tak kasat mata itu. "Hai, kau yang ada di dalam tubuh temanku, keluarlah. Tidak seharusnya kamu ada di sana, pergilah jangan mengganggu kami para manusia!!" ucapku mendekat kearah Hilzah.

"Kikkkkk....kikiki... KALIAN YANG MEMANGGILKU, DAN KALIAN YANG MENGGANGGUKU!" kata sosok kuntilanak dengan suara yang sangat berbeda dengan suara Hilzah. "BERIKAN AKU DARAH, AKAN KUTINGGALKAN TUBUH INI!" 

Hilzah yang sebelumnya menggunakan hijab, menjadi tidak, karna rontaan dari makhluk sialan ini, dia membuka aurat Hilzah membuatku benar-benar sangat muak dengan makhluk rendah seperti dia. "Keluarlah! sebelum aku membacakan doa pengusir makhluk sepertimu." kataku mengancam kuntilanak merah.

"Kalian para manusia lemah!" ucap kuntilanak merah yang berada di dalam tubuh Hilzah, saking kuatnya energi kuntilanak merah hilzah kehabisan energi dan tiba-tiba mengeluarkan darah dari dalam mulutnya. 

Beberapa guru sudah datang ke kelas namun tidak ada yang bisa mengusir salah satu sosok gaib di dalam kelas, semua sosok yang ada di dalam kelas energinya benar-benar tidak bisa di ragukan, bahkan perutku terasa sedikit mual. Lantai kelas telah di basahi muntahan darah dari dua, tiga anak yang kerasukan termasuk Hilzah. 

Aku mendekati Hilzah dan membacakan beberapa surah yang dapat mengusir makhluk gaib, namun semakin aku membacanya semakin kuntilanak merah ini meronta-ronta di dalam tubuh Hilzah. Sekitar sepuluh menitan Hilzah mulai sedikit tersadar dan menangis ketakutan, kuntilanak merah itu sudah keluar dari Hilzah yang menghilang entah kemana.

Dimas membantu anak laki lainnya, membopong beberapa anak yang sudah tidak sadarkan diri ke dalam mushola sekolah. Hafiz yang membawa bonekanya juga mendapatkan ganjarannya dia di rasuki oleh bayangan hitam yang ku lihat sebelumnya berada di depan papan tulis, pelipis dari hafiz berdarah dan dagunya juga terluka lebar, karna terbentur meja dorongan dari sosok bayangan hitam.

"AKU MAU ANAK INI IKUT DENGANKU!" kata sosok bayangan hitam itu, beberapa kali membuat Hafiz terluka di beberapa bagian tubuhnya.

Tak lama, guru agama datang membuatku sedikit lega. "Mau kau apakan anak itu, lepaskan sekarang!" seru guru agamaku. "Kamu makhluk rendah, keluarlah dari tubuh anak itu!"

"Jangan menggangguku jika kau tidak ingin mati!" balas sosok bayangan hitam, tubuh Hafiz sudah benar-benar di kendalikan oleh sosok bayangan hitam itu, benda runcing yang sangat tajam sudah di pegang oleh sosok bayangan hitam, dengan menggunakan tubuh Hafiz. "Aku ingin kalian semua mati, jika tidak maka anak ini yang akan mati. Hahahhh... " 

Sosok itu mengincar beberapa siswa dan juga guru agamaku dengan benda runcing yang dia pegang, namun perbuatannya sia-sia tidak ada yang terkena tancapan benda runcing itu, sampai akhirnya sosok bayangan hitam itu. Menacapkan kepada tubuh Hafiz.  "Jleb.... !" suara tusukan terdengar jelas, bahkan terlihat sangat jelas ketika baju seragam Hafiz sudah berlumuran darah dari samping kiri perutnya.

Ketika sudah melakukan niat jahatnya, sosok itu menghilang meninggalkan tubuh Hafiz tergeletak tak sadarkan diri di lantai.

Hanya ada beberapa makhluk gaib yang masih berada di dalam kelas, sialnya sosok pocong yang kutakuti masih ada di dalam kelas. Tidak sengaja aku menatapnya dan sosok itu menatapku tajam seolah-olah ingin membunuhku.

Sekitar dua jam lebih, keadaan kelas sudah mulai kondusif, anak-anak yang kerasukanpun sudah kembali pulih, Hafiz yang tertusuk benda tajam sudah di bawa kerumah sakit. Boneka yang sebelumnya di gunakan untuk bermain telah di bakar oleh guru agama, dan diberikan doa.

Untungnya semua siswa di perbolehkan pulang cepat, jadi aku bisa beristirahat di rumah.

Terpopuler

Comments

Kardi Kardi

Kardi Kardi

hmmmmm

2022-06-02

0

Kurudung Bodass

Kurudung Bodass

kalimat nya, terlalu singkat, jadi susah untuk membayangkan

2022-05-23

0

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

LIKE

2020-09-01

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!