#14•Penunggu Kamar

《Jangan mengganggu mereka, jika tidak ingin diganggu balik oleh mereka.》

Selama seminggu di rumah sakit, akhirnya aku diperbolehkan untuk pulang oleh dokter, niatnya besok aku akan langsung masuk sekolah, karna takut akan semakin banyaknya pelajaran yang tertinggal.

Selama di rumah sakit aku melihat begitu banyak arwah gentayangan yang tidak tenang, begitu banyak sosok gaib yang memiliki bermacam-macam bentuk, ada yang sangat besar melebihi pohon beringin, ada juga sosok yang sangat kurus hingga hanya berbentuk tulang, dan berbagai macam bentuk sosok menyeramkan lainnya, akhirnya aku terlalu takut untuk membuka mataku selama tiga hari di rumah sakit, alasan yang pertama karna rasa takutku dan juga kelebihanku yang semakin tak terkendalikan, dan yang kedua aku sudah tidak ingin melihat arwah, jin, setan, dan macam-macam makhluk gaib lainnya.

Di perjalanan pulang, aku hanya diam dan memandang jalanan di luar jendela kaca mobil, tiba-tiba ayah. "Dit." panggil ayah membuatku menengok kearahnya.

"Ya ada apa yah?" tanyaku.

"Siapa yang telah melakukan ini padamu? ayah tau kamu, kamu tidak akan menyimpan rahasia kepada kami orang tuamu." ucap ayah sembari menyetir mobilnya. Aku terdiam sesaat tidak menjawab apa yang baru saja ayah tanyakan padaku.

Aku menolehkan keluar jendela kembali memandangi jalanan yang di terpa rintikan air hujan. "Aku akan katakan, kepada ayah dan ibu jika waktunya sudah tepat." gumamku seraya memandangi rintikan hujan di luar kaca jendela mobil.

"Baiklah jika itu keputusanmu, ayah harap kejadian seperti minggu lalu tidak terjadi lagi padamu." sambung ayah, membuat keheningan kembali menyelimuti seiisi mobil.

Sudah beberapa hari yang lalu, kelebihanku ini menjadi tidak terkendali, banyak makhluk yang dapat kulihat bahkan makhluk berbentuk seperti asap-pun dapat terlihat dengan jelas dari pandanganku, kepekaanku terhadap mereka juga semakin bertambah, semakin takut aku semakin kelebihanku ini menjadi-menjadi.

Sekitar satu jam kemudian, akhirnya mobil ayah sampai juga di depan rumah, karna jarak rumah sakit dari rumahku cukup lumayan jauh, jadi agak sedikit memakan waktu, ayah menoleh kearahku. "Bisa turun dari mobil sendiri Dit? apa mau ayah bopong?" tanya ayah menanyakanku membutuhkan bantuannya atau tidak.

"Dito bisa yah." jawabku membuka pintu mobil dan berjalan masuk kedalam rumah.

Aku masuk kedalam kamarku, dan berencana ingin langsung tertidur ketika sudah sampai di dalam kamar, aku akan tertidur hingga tiba waktu jam makan malam. "Ceklek... kreattt.... " kubuka pintu kamarku, udara dingin tiba-tiba berhembus kewajahku mungkin karna di luar sedang hujan jadi ada udaranya yang masuk kedalam kamarku.

Tak terasa aku tidak tidur di kamar ini selama seminggu, kulihat ranjang serta barang-barangku yang tertata dengan rapi, aku merebahkan tubuhku di atas ranjang kamar yang nyaman dan empuk, jauh berbeda dengan ranjang rumah sakit yang keras tidak empuk. Tanpa butuh waktu yang lama, aku sudah tertidur dengan pulasnya.

Jam dinding telah menunjukan pukul tujuh malam.

"Dito... bangun nak." seru ibu membangunkan aku dari tidurku, aku terbangun dan langsung beranjak keluar dari dalam kamar menuju ruang makan.

Tidak ada hal yang terjadi selama makan malam, selesainya aku memakan makan malamku, aku meminta izin kepada ayah dan ibu untuk langsung masuk kedalam kamar karna ingin mengerjakan tugas sekolah yang tertinggal. "Bu, yah, Dito langsung ke kamar ya. Soalnya Dito banyak tugas." pamitku sembari menaruh piring kotor dan mencuci tanganku diwashtafel.

"Iya, iya sana belajar yang pintar ya Dit." ucap  ayah yang sedang melahap makan malamnya.

***

Jam dinding kamarku telah menunjukan pukul sepuluh malam, namun tugasku belum juga sepenuhnya selesai. "Huhh... lelahnya... " gumamku kepada diri sendiri. 

"Tes... tes... tes... " terdengar suara air menetes dari arah dalam kamar mandiku.

"Hahh... perasaan tadi sudahku tutup rapat kerannya." grutuku seraya melangkahkan kaki menuju kamar mandi, untuk menutup rapat keran airnya. Kubuka pintu kamar mandi, suara tetesan air kerannya menghilang, namun bukannya menutup rapat keran aku malah melihat sesosok kuntilanak yang sedang asik memainkan rambut panjangnya, membelakangiku.

Tiba-tiba kepalanya memiring dan menoleh kebelakang, kemudian menatapku tajam. "Kikkiikki.... " aku berusaha bersikap biasa saja, seolah-olah tidak melihatnya. Kututup secara perlahan pintu kamar mandinya, seperti tidak melihat apa-apa.

Gemericik air terdengar kembali, sekarang aku sudah tau, ternyata selama ini yang memainkan keran airnya adalah sesosok kuntilanak yang baru saja kutemui.

Aku kembali kemeja belajarku, melupakan apa yang baru saja terjadi, di saat aku sedang duduk dibangku belajarku, suara siulan terdengar kembali, inikah saatnya aku mengetahui siapa sosok di balik suara siulan yang selalu terdengar dari arah dalam kamarku? semakin lama, suara siulan semakin terdengar jelas dikupingku, Asal suaranya berasal dari kolong ranjang tempat tidurku.

Aku memberanikan diriku untuk lebih dekat dengan asal sumber suara siulan. Ku keataskan sprei yang sebelumnya menutupi kolong tempat tidurku, kulihat sesosok lelaki paruh baya dengan wajah hancur serta isi kepala yang keluar sebelah, tersenyum kearahku dengan badannya yang terpelungkup di lantai kolong tempat tidurku.

Dia meraih kakiku, hingga aku sulit untuk bergerak ataupun lari darinya. "Lepaskan! aku tidak mengganggumu jadi tolong lepaskan aku!" sebuah kalimat, secara tiba-tiba keluar dari mulutku. Dengan sekuat tenaga aku berusaha melepaskan kakiku dari cengkraman makhluk tak kasat mata ini.

Akhirnya kaki-ku bisa terlepas juga dari cengkramannya, aku segera menuju kamar ibu dan ayah berharap mendapatkan perlindungan dari mereka. "Tok... tok... tok..., ayah, ibu." seruku memanggil ayah dan ibu, seraya mengetuk pintu kamar mereka.

"Iya Dit, sebentar ibu buka" jawab ibu dari dalam kamarnya, tak lama ibu membukakanku pintu kamarnya. "Ada apa Dit? sudah malam kamu tidak tidur?" pertanyaan ibu hanya membuatku terdiam mematung tanpa jawaban sepatah katapun.

"Bu, Dito malam ini tidur di kamar ayah dan ibu saja ya, Dito mohon bu." mohonku kepada ibu, untuk memperbolehkan aku tidur dikamarnya. Malam ini aku benar-benar sangat kesal dengan kelebihanku ini. Bagaimana tidak baru beberapa jam saja aku kembali kerumah, malah sudah disuguhkan dengan makhluk astral penunggu rumah yang membuatku takut.

Terpopuler

Comments

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

Like

2020-09-01

0

Nur N

Nur N

aku baca ny sampe deg degan thor

2020-09-01

1

Di hapus

Di hapus

bisa mati berdiri kalo tiap hari kaya gitu

2020-07-26

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!