#7•Kak Sinta

《Dia ada dan tidak terlihat.》

"Enggak kok, tadi Dito bener-bener denger." ujarku mengelak pernyataan ayah dan ibu. "Yaudah deh Dito coba liat aja dulu, kali aja bener ada yang dateng." akupun berjalan kearah pintu untuk yang kedua kalinya, kubuka pintu rumah. Sontak aku terkejud bukan kepalang melihat kak Sinta tidak maksudku arwah kak Sinta yang sudah berada didepan pintu rumahku.

Aku mencoba menoleh keatas, berpura-pura seolah aku tidak melihatnya. "Kamu akting tidak melihatku, aku sudah tau kamu Dito, kamu bisa melihatku dan kamu juga bisa menolongku. Hanya kamu yang bisa melihatku dan hanya kamu yang kurasa bisa membantuku, kumohon." pinta kak Sinta padaku. 

Aku tetap tidak meresponnya, dan menutup pintu. "Iya bu, kayaknya bener deh belnya rusak." akupun kembali kemejaku, kulihat kak Sinta yang berada didepanku menatapku tajam.

"Bu Dito gak enak badan nih, Dito duluan kekamar ya, mau istirahat." izinku kepada ibu, biasanya aku selalu membantu ibu merapihkan piring dan membantu mencucinya namun kali ini rasanya aku ingin segera cepat tidur dan kembali bangun ketika pagi tiba.

"Yasudah sana, baca doa dan sikat gigimu dulu." 

"Iya bu, selamat malam bu, yah." Mereka tersenyum kearahku.

Aku kembali kedalam kamarku, kulihat jam dinding yang menunjukan pukul setengah delapan malam, namun tidak hanya jam dinding yang kulihat namun kak Sinta masih berada disekitarku kulihat, dengan wajahnya yang semakin pucat. 

Aku merebahkan badanku diatas ranjang kamarku, kak Sinta mendekatiku dengan wajahnya diatas wajahku "Dit, bantu aku kumohon. Ini demi keluargaku dan rohku yang ingin tenang, aku tidak ada dendam, mungkin ini sudah menjadi nasibku jadi tolong bantu aku." permohonan kak Sinta yang membuat mataku menatap matanya.

"Cukup kak! baik... baik akan kubantu." 

"Benarkah?!, syukurlah kamu mau membantuku."

"Sudah mau tidur aku, pergi sana." 

"Hai! aku ginih-ginih kakak kelasmu, walaupun aku sudah menjadi arwah gentayangan tapi aku masih tetap lebih tua darimu!" 

"Iya-iya, maaf." 

"Dengarkan ceritaku dulu! baru kamu boleh tidur."

Mataku sudah sangat lelah, sedangkan aku harus mendengar cerita dari arwah yang tidak tenang. Mau bagaimana lagi, kuikuti saja kemauannya daripada dia terus menggangguku.

"Ya ceritalah aku akan dengar." ucapku, bangkit dari telentang dan duduk diatas ranjang menghadapnya yang ada didepanku. "Jadi kenapa bisa keadaan kakak bisa kaya gini?" 

"Senin, tepatnya hari pertama kusekolah karna sehabis libur semester, langsung terdengar kabar kalau aku pacaran dengan cowok terkeren dan famous disekolah, kamu pasti tau kabar aku pacaran dengan Anggakan, kabar itu memang benar aku pacaran dengannya. Namun aku pacaran dengannya karna paksaan darinya yang tidak bisa kutolak." Jelas kak Sinta.

"Terus! Kenapa gak ditolak, malah diterima. Laporin saja kepolisi jika dia terus memaksa, jangan bilang dia yang membunuh mu!?" ucapku penasaram dengan jawabannya.

"Benar angga yang membunuhku, dia membunuhku tepat ketika aku meminta putus padanya. Dia mendorongku, menjambak rambutku, dan memperkosaku, sepulang sekolah dijam tiga sore ketika sekolah mulai sepi, aku sudah mencoba melawan dan berteriak minta tolong namun, usahaku sia-sia tidak ada yang membantuku." jelas kak Sinta dengan raut wajah sedihnya.

" Kau ingin dia dipenjara?" tanyaku memastikannya.

"Tentu saja aku ingin dia dipenjara dan dihukum seberat-beratnya, sampai sekarang keluargaku masih khawatir dan terus mencariku kemana-mana. Jadi tolong bantu aku beritahu dimana letak mayatku, dan siapa yang telah membunuhku." 

Tiba-tiba. "Dito, lagi bicara sama siapa?" tanya ibu dari arah luar kamarku yang membuatku kalang kabut.

"Inih bu, Dito lagi telponan sama temen Dito bu." 

"Oh telponan, yasudah jangan malam-malam, cepat tidur besok sekolah!" perintah ibu yang membuatku sedikit agak lega karna ibu tidak memberikanku pertanyaan lagi.

Kudengar langkah kaki ibu yang berjalan turun tangga. Berarti ibu sudah tidak lagi didepan kamarku.

"Hai Dit!" seru kak Sinta memanggilku.

"Ya adaapa?" 

"Hati-hati dengan penunggu yang berada disamping rumahmu! energinya sangat kuat." ucap kak Sinta memberikanku informasi mengenai penunggu rumah sebelah.

Terpopuler

Comments

Nanikk Tjahya Suryani

Nanikk Tjahya Suryani

lnjuuuuuuttt

2022-06-18

1

Kardi Kardi

Kardi Kardi

big energyyy

2022-06-02

1

LANANG MBELING

LANANG MBELING

ada adegan trevellingnya gak ya??? 🤔🤔

2022-02-16

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!