#4•Kelebihanku

Aku dan Dimas memutuskan untuk melanjutkan makan saja, daripada harus memikirkannya. Karna bel Istirahat sebentar lagi selesai, kami berdua mempercepat makan dan langsung kembali keKelas.

Sesampainya aku dan Dimas di kelas.

"Dit. Aku ketoilet dulu deh, kalo ada guru bilangin ya kalo aku izin lagi ketoilet!" Dimas menyuruhku kemudian langsung berlari keluar kelas.

Akupun hanya mengangguk pelan.

"Dit!" panggil Rei teman kelasku yang duduk dibangku belakang.

"Kenapa?" jawabku menoleh kepadanya.

"Kemana Dimas?" tanya Rei kepadaku.

"Lagi ketoilet dia tadi." 

"Oh yaudah kalo begitu, makasih ya."

"Iya sama-sama." 

Waktu terus berlanjut, sudah 3 menit Dimas tidak kunjung kembali. Aku sebagai teman sekaligus sodaranya merasa takut akan terjadi apa-apa padanya. Guru sejarahku sudah datang namun batang hidung Dimas belum sama sekali kelihatan.

Taklama kemudian, terdengar bunyi suara ketukan pintu kelas.

"Tok...tok...tok" 

"Ya masuk!" ucap guru sejarahku yang sedang mengajar dikelasku saat itu.

Ternyata Dimas yang mengetuk pintu kelas.

"Kenapa baru masuk kamu!, dari mana saja kamu!" Terlihat jelas raut wajah guru Sejarahku yang sangat marah kepada Dimas.

"Maaf bu tadi saya pergi ketoilet dulu." jawabnya dengan raut wajah gugup.

"Iya bu tadi Dimas sudah izin kesaya." seruku membela Dimas.

"Oh kamu sudah Izin, lain kali tunggu guru masuk kekelas kalian. Baru kalian izin, jadi tidak akan salah paham lagi." 

Dimas masih menundukan wajanya karna takut dengan omelan, untungnya Dimas tidak dihukum dan disuruh duduk.

Ketika guru sejarahku sedang menerangkan, secara tiba-tiba Dimas memiringkan kepalanya kearahku, dia berbisik disampingku, dengan suara yang sangat kecil.

"Dit. aku punya berita yang akan membuatmu terkejut nanti." 

Karna aku takut ketahuan jika aku mengobrol, akhirnya aku hanya mengangguk pelan.

****

Pergantian pelajaran, Dimas mulai menoleh kearahku. Terlihat jelas diwajahnya kalau dia sangat ingin sekali memberitahuku sesuatu. Akupun meresponnya dengan mengganti posisi dudukku kearahnya.

"Ada apa?" tanyaku penasaran.

"Dit, aku mohon kali ini kamu harus percaya kata-kataku. Cewek yang tadi kamu lihat dikantin, yang katamu kakak kelas cantik itu, dia hilang sudah tiga minggu, tapi keluarganya belum menumakannya sama sekali. Aku kaget ketika tau berita ini dari anak kelas sebelah, mangkanya tadi aku agak telat masuk kelas." 

"Seriusan!" Aku lumayan agak terkejut dengan apa yang baru saja Dimas katakan, aku terdiam. Dan berfikir apa benar kalau yang tadiku lihat dikantin adalah halusinasiku saja "terus yang tadiku lihat itu siapa." 

"Ya gaktau, kamu salah lihat kali." 

"Terus ya. Namanya kak Sinta, kamu tau anak cewek itu yang ada dimeja depan." ucap Dimas sembari melirik cewek yang ada dimeja depan kelas.

"Iya tau, namanya Ani." 

"Nah kak sinta ituh kakaknya dia." 

Entah kenapa tiba-tiba mataku mulai buram kembali, aku mengucek-ngucek mataku, terasa panas dibagian area sekitar mataku. Dimas yang melihatku mulai khawatir dengan keadaanku.

"Dit. Kamu kenapa?, matamu sakit atau buram lagi. Kamu masih bisa melihat akukan?" tanya Dimas khawatir.

"Dim tolong arahkan aku ketoilet." 

"Okey okey pegang pundakku." akhirnya Dimas mengatarku ketoilet, sesampainya aku dan Dimas. Aku segara masuk kedalam toilet dan mengambil air menggunakan tanganku, secepat mungkin aku membasahi area mataku dengan air. Perlahan rasa panas disekitaran area mataku rasanya lumayan menghilang, akupun keluar dari dalam toilet untuk menemui Dimas yang sedang menungguku didepan.

Tapi perlahan kakiku melangkah, aku mendengar suara 'kreakk...kreakk...' dari dalam toilet, ketikaku menoleh terkejut aku melihat sesosok manusia merangkak dengan tubuh terbalik dari dalam toilet. Dengan wajah hancur penuh darah, "DIMAS!!!" teriakku memanggil nama dimas tapi terasa sangat kecil, perlahan sosok itu mendekatiku. Menatap mataku tajam, aku mencoba berlari tapi sekujur tubuhku hanya kaku tidak bisa digerakan.

Aku mendengar suara Dimas yang memanggilku.

"Dit udah belum?, cepet keburu guru dateng." 

"Dit?"

Dimas membuka pintu toilet, Dimas melihat tubuhku yang sudah tergeletak dilantai toilet.

"Dit bangun Dit."

Anehnya aku melihat dengan jelas tubuhku yang tergeletak dan Dimas yang sedang berusaha membangunkan, tapi rohku terpisah dengan tubuhku. Karna sosok yang baru saja kulihat barusan menghilang karna kedatang Dimas dari luar, aku mulai mencoba masuk kedalam tubuhku sendiri, tapi hasilnya nihil walaupun sudahku coba berkali-kali.

Dimas membopong tubuhku dan membawaku ke ruang UKS, aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada tubuhku, tapi intinya saat ini aku hanya ingin kembali ketubuhku.

Terpopuler

Comments

Kardi Kardi

Kardi Kardi

wow horor of toilettt

2022-06-02

1

LANANG MBELING

LANANG MBELING

numpang nyampah

2022-02-16

1

Liani.

Liani.

waduh 😨😨ko gitu ya, smoga dito ga pp deh

2021-09-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!