Anak kecil yang Dark beri uang pun kembali ke tempat terakhir ia dan ibunya, namun ia tidak melihat keberadaan ibunya maupun Dark.
"Ibu kemana ya?, kok ibu gak ada sih, om yang tadi juga gak ada" kata anak kecil itu mencari-cari di sekitar sana.
"Aku tunggu sini aja kali ya?, ya udah deh, aku tunggu di sini aja, takutnya nanti ibu datang nyariin aku gak ada terus entar dia marah-marah lagi" kata anak itu.
Beralih ke Dark yang ingin menjual Lukisannya akhirnya berhenti sejenak karena mendengar suara teriakan anak kecil dari dekat rumahnya.
Dark memasuki rumah itu dan mengintip apa yang sebenarnya terjadi.
Dark melihat tetangganya sedang mencambuk anaknya sendiri dengan gesper. Melihat perlakuan kasar sang ibu membuat Dark yang tadinya yang ingin menjual lukisan pun mengurungkan niatnya.
Setelah puas menyiksa anaknya sendiri, ibu itu pergi ke luar dan Dark bersembunyi di balik pintu, ketika pintu tertutup, dengan cepat Dark menyuntikkan obat bius agar ia bisa membawa korban selanjutnya ke dalam rumahnya. Dark menggendong wanita itu dan memasukkannya ke dalam mobil. Dark kini tiba di rumahnya dan langsung membawa wanita itu ke ruang eksekusi.
Dark membuka seluruh pakaian wanita itu dengan posisi tangan ke atas. Dark pergi meninggalkan wanita itu dan mengambil kawat berduri serta memakai perlengkapan khusus agar tangannya tidak terluka saat pengeksekusian korban.
Setelah memakai perlengkapan khusus, Dark melilitkan kawat berduri itu dengan kencang ke tubuh wanita itu dengan posisi zig-zag. Akibat lilitan yang kencang, membuat sela kawat berduri itu mengeluarkan darah. Dark yang puas melihat karya nyatanya pun segera melukisnya. Dark memeriksa pernafasan wanita itu melalui hidungnya, dan ternyata wanita itu masih hidup.
"SHiA!, dia masih hidup lagi!, tapi melihat darah yang terus mengalir dari tubuhnya, kecil kemungkinan ia dapat bertahan hidup lebih lama lagi, tapi kalau keburu obat itu tidak bereaksi di tubuh dia gimana?, aku cekik aja kali ya nih orang biar cepat mati" kata Dark yang langsung mencekik leher tetangganya itu.
Dark menambahkan sedikit warna biru pada lukisannya tepat di bagian leher. Dark membuang jasad tetangganya di ruang bawah tanah beserta mayat-mayat lain yang menjadi korbannya.
"Sudah cukup untuk hari ini, akan ku lanjutkan esok hari lagi, sekarang aku jual aja dulu lukisan-lukisan ini" kata Dark yang langsung pergi.
"Hm udah malam, kok ibu gak balik-balik juga ya?, apa aku pulang aja kali ya?, ya udah deh" kata anak itu yang langsung kembali ke rumahnya setelah menunggu kedatangan ibunya cukup lama.
Dark yang melintas dengan mobilnya pun melihat anak kecil yang tadi ibunya sudah ia bunuh untuk ia jadikan lukisan. Dark pun mengikuti kepergian anak itu.
"Oh jadi disitu rumah anak kecil itu, rumah yang bahkan lebih pantas disebut sebagai gubuk, kasian juga sih anak itu, tapi kalau aku bantuin dia buat bangun rumahnya, nanti dia nanya ibunya kemana, aku harus jawab apa?, gak mungkin kan aku terus terang kalau aku telah membunuh ibunya, aku kasih makanan aja deh setiap hari, kasian juga kan dia masih kecil kalau harus mencari makanan sendiri" kata Dark yang langsung pergi ke toko sembako.
Dark membeli dua karung beras, satu peti telur ayam, mi goreng, mi soto, dan mi kari ayam masing-masing dua kardus mi, satu kardus susu kental manis kaleng, ultra milk karamel, coklat, full cream, stoberi, taro masing-masing dua kardus, berserta cemilan, buah-buahan dan sayuran.
Setelah semuanya masuk, Dark pergi ke rumah anak kecil tadi dan menurunkan semua yang ia beli di depan pintunya. Dark mengetuk-ngetuk pintunya dan langsung bersembunyi.
"Siapa?" tanya anak itu yang langsung membukakan pintu.
"Lah kok gak ada orang sih?, eh ini makanan kok banyak banget ya?, siapa yang kasih deh?, akh ya udah deh, mending aku bawa masuk aja" kata anak kecil itu yang mendorong satu persatu makanan yang ada di luar pintunya dan langsung menutup pintunya.
"Itu sebagai permintaan maaf ku, karena aku telah membunuh ibu mu nak, tapi aku melakukannya juga demi kebaikan mu, ibu yang keras tidak akan pernah memberikan mu kebahagiaan nak, semoga kamu tumbuh menjadi anak yang kuat, dan semoga kehidupan kamu bisa jauh lebih baik lagi, agar kamu bisa secepatnya pindah dari rumah gubuk itu, semoga sampai kamu sukses nanti, rumah itu tidak menyusahkan mu dulu ya nak, om pamit assalamualaikum, selamat menikmati makanan pemberian om, dan selamat menikmati kehidupan baru mu nak" ucap Dark tersenyum dan langsung pergi dari sana.
Dark menuju ke rumah koleganya untuk menjual empat lukisan aesthetic berdarah itu.
"Tokk... tokkk... assalamualaikum" kata Dark mengetuk rumah koleganya itu.
"Wa'alaikumsalam, ayok masuk bro" kata koleganya tersenyum menepuk pundak Dark.
"Minum dulu bro, tadi udah gw siapin, kok baru datang sih bro?" tanya koleganya.
"Iya tadi di jalan gw kena macet" kata Dark tersenyum kecil.
"Oh gitu, pantesan aja lu sampai sini malam banget, anak lu gak apa-apa itu ditinggal sendirian di rumah?" tanya koleganya.
"Gak apa-apa kok, palingan juga dia udah tidur, dia kan gak manja kayak Yasmin" kata Dark.
"Gak boleh gitu lu, gitu-gitu juga kan Yasmin istri ku" kata koleganya.
"Hm iya sih, oh iya, ini hasil lukisan gw, lu mau ambil yang mana?, semua aja sih, bagus-bagus lho itu" kata Dark meletakkan satu persatu Lukisannya di atas meja.
"Bagus-bagus banget sih, jadi bingung deh gw mau beli yang mana" kata koleganya memegang satu persatu lukisan Dark.
"Daripada bingung, mending beli semua aja bro" kata Dark tersenyum menepuk pundak koleganya.
"Beli semua gak makan entar gw, dimarahin bini gw nanti kalau kebanyakan beli lukisan, anak gw kan juga sebentar lagi bayar semesteran" kata koleganya.
"Ya udah lu mau ambil yang mana?, cepetan, gw mau ke rumah teman gw yang lain nawarin lukisan ini" kata Dark.
"Ini bagus sih konsepnya kayak penari gitu, wajahnya sangat cantik, gambarnya tumben jelas, gak abstrak?" tanya koleganya.
"Iya, lagi pengen gw bikin beda aja, bosen ngelukis abstrak terus" kata Dark.
"Ya udah gw ambil yang ini aja deh" kata koleganya yang langsung mengirimkan sejumlah uang pada Dark.
"Awas jangan berhalusinasi lu!, entar mentang-mentang lukisannya cantik dijadikan objek pemuas nafsu lu lagi pas istri lu kagak ada" kata Dark tertawa kecil dan langsung pergi membawa tiga lukisan lain.
"Ya kagak lah, jangan ngada-ngada deh lu!" kata koleganya yang berlari mengejar Dark.
Setelah kepergian Dark, koleganya itu langsung menutup rapat pintunya.
Lukisan pertama Dark yang laku terjual merupakan lukisan tubuh tetangganya yang terlilit oleh kawat berduri.
"Malah orang terakhir yang laku duluan, ya dia memang cantik sih gw akui, ya udah lah, yang penting laku" kata Dark yang langsung memacu mobilnya menuju koleganya yang lain untuk menawarkan hasil lukisan lain yang belum laku terjual.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Shashy
kasian Kamu dek! padahal Ibu Kamu udah dijadikan mangsa oleh Dark 😭😭
2024-12-11
0
tina yusuf
kasian wanita itu yg dililit kawat ,nasibnya gimna mati ga ya
2023-02-10
2