Ketika perjalanan pulang, ia melihat ada seorang ibu yang menarik telinga anaknya sembari berjalan dengan cepat. Anak itu terlihat sangat kesakitan, namun ibunya tidak mempedulikan hal itu dan terus menarik telinga anaknya.
Dark memberhentikan mobilnya dan menghampiri mereka.
"Ada apa ini bu?, kenapa anaknya diperlakukan seperti itu?" tanya Dark.
"Gak usah ikut campur ya pak!, dia anak saya!, bukan anak anda!, apa urusannya dengan anda?" tanya ibu itu menatapnya penuh amarah.
"Dia memang bukan anak saya, tapi dia anak manusia, dia tidak pantas diperlakukan seperti itu, sekarang saya tanya sama ibu, ibu itu manusia atau bukan?, jika ibu manusia, kenapa ibu tidak memiliki hati, jika dia anak ibu seharusnya ibu tidak perlu melakukan hal seperti itu kepada anak ibu, memangnya apa yang dia lakukan?, sampai ibu harus menyiksanya seperti itu" kata Dark.
"Pak tolong ya, jangan ikut campur masalah saya!" ucap ibu itu.
"Saya tidak ingin ikut campur, saya hanya kasian pada anak ibu, lihatlah, anak ibu merasakan sakit, saya yang sedang melintas pun melihat anak ibu kesakitan, mengapa ibu memperlakukannya seperti itu, apa salahnya?, dia anak kecil bu, ibu sebagai ibunya seharusnya bisa mendidiknya dengan baik, bukan dengan kekerasan seperti itu" kata Dark.
"Bapak tahu apa yang dia lakukan?, dia ingin mengambil roti di warung depan sana, seperti orang yang tidak pernah diberikan makanan saja!, padahal saya selalu memberinya makan setelah bapaknya yang tidak berguna itu meninggal dunia" ucap ibu itu.
"Benarkah begitu nak?" tanya Dark memegang dagu anak itu.
"Iii-iyya om, aku lapar om, ibu berbohong om, ibu tidak memberiku makan selama lima hari, ibu hanya menyuruh ku untuk bekerja tanpa memberiku makan dan minum om, ibu selalu memaksa ku mengemis di lampu merah, ibu bilang untuk makan kita, aku harus bekerja, tapi setelah uang aku berikan pada ibu, ibu hanya membeli makanan untuknya saja, ibu tidak pernah memberiku makan om" ucap anak itu.
Dark memperhatikan sekelilingnya dan mengeluarkan uang dari dalam dompetnya.
"Ini uang untuk kamu nak, kamu pergi beri makanan, om mau ngomong sama ibu kamu dulu ya nak, ayok pergi" ucap Dark tersenyum menepuk pundak anak kecil itu.
Ibunya hanya menatap anaknya yang pergi dan ingin mengejarnya, namun Dark menarik tangan ibu itu.
"Mau kemana bu?, mau mencegahnya?, ibu bahkan tidak layak disebut sebagai seorang ibu, ibu seharusnya mendahulukan anak ibu, tapi ibu hanya memuaskan diri ibu sendiri?, ikut saya bu, saya akan memberikan ibu semuanya, agar ibu tidak menyakiti anak ibu lagi" ucap Dark tersenyum.
"Tidak, saya tidak mau ikut dengan mu!" ucap ibu itu memalingkan wajahnya dari Dark.
Dark segera mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya dan mengibaskannya ke depan wajah ibu itu. Ibu itu langsung ingin mengambil uang yang Dark pegang, namun Dark segera menariknya.
"Saya akan memberikan ibu jumlah uang yang jauh lebih banyak dari ini, asal ibu mau ikut ke rumah saya" ucap Dark tersenyum.
"Tapi berikan dulu uang itu" ucap ibu itu menunjuk uang yang Dark pegang.
"Ini ambillah dan ikut dengan ku" ucap Dark tersenyum memberikan uang itu.
"Oke baiklah, saya akan ikut dengan mu" ucap ibu itu.
Dark pun berjalan dan di ikuti oleh ibu itu. Dark memacu mobilnya dengan cepat agar cepat sampai di rumahnya. Setelah sampai Dark mengajak wanita itu ke dalam kamarnya.
"Pakai baju ini, dan saya mau kamu pakai ini, saya tunggu di luar" ucap Dark memberikan wanita itu baju yang bagus dan make-up.
"Oke" ucap wanita itu mengambil baju yang Dark berikan.
Wanita itu memakai baju pemberian Dark dan berdandan cantik dengan make-up yang Dark berikan. Setelah selesai, wanita itu membuka pintunya dan menghampiri Dark yang tengah duduk di balkon kamarnya.
"Pak" panggil wanita itu.
Dark yang mendengar sontak menatapnya. Dark sempat terdiam menatap kecantikan wanita itu.
"Ternyata dia kalau dandan cantik juga ya" batin Dark menatap wanita itu dari atas hingga bawah.
"Kenapa pak?" tanya wanita itu memetikkan jarinya di depan wajah Dark yang masih terdiam.
"Akh tidak, tidak apa-apa kok" ucap Dark.
"Dark sadar, tujuan mu membawanya kesini adalah untuk mengukir tubuh indahnya lalu melukisnya, bukan untuk memandangi kecantikannya" batin Dark.
"Kamu tunggu disini dulu, saya akan ambilkan kamu makanan dan minuman, kamu pasti lapar dan haus kan?" tanya Dark tersenyum.
"Iii-iyya pak" ucap wanita itu menganggukkan kepala.
Dark pun meninggalkan wanita itu di dalam kamar dan menutup pintunya.
Dark pergi ke dapur dan mencampurkan sebuah racun yang dapat mematikan seseorang dalam waktu satu menit saja setelah ia meminumnya.
Dark membawa makanan dan minuman itu ke kamarnya.
"Ini, dimakan dulu" ucap Dark tersenyum memberikan nampan berisi makanan dan minuman.
"Terima kasih pak" ucap wanita itu yang langsung memakan makanan yang diberikan oleh Dark.
"Kalau boleh saya tahu, suami mbak meninggal kenapa?" tanya Dark.
"Suami saya meninggal karena struk dan serangan jantung" ucap wanita itu.
"Oh gitu" ucap Dark menganggukkan kepalanya.
"Iya pak" ucap wanita itu menatap Dark menganggukkan kepala.
Setelah menghabiskan makanannya, wanita itu mengambil es teh dan meminumnya. Wanita itu menghabiskan es teh itu dengan cepat.
"Bagus!, itu yang saya inginkan, kamu menghabiskan minuman yang penuh dengan racun itu, agar secepatnya kamu bisa menerima jumlah uang yang banyak itu, dasar wanita bodoh!, apa anda pikir saya mau memberikan mu uang dengan jumlah yang banyak atas semua yang kamu lakukan kepada anak mu tadi?, tentu tidak!, aku ingin menjadikan mu sebagai sebuah lukisan yang berharga" batin Dark.
Wanita itu seketika jatuh pingsan, Dark yang melihatnya segera memeriksa urat nadi dan detak jantungnya. Wanita itu sudah tewas oleh minuman yang ia berikan racun dengan dosis yang tinggi. Dark pun tersenyum dan mengelus tubuh wanita itu. Dark menggendong wanita itu dan membawanya ke ruang eksekusi. Dark mulai mengeksekusi tubuh wanita itu sesuai dengan hasil lukisan yang ia inginkan, setelah selesai ia pun melukisnya.
"Hm, kayak ada yang kurang deh sama hasil lukisannya, oh iya gw tahu apa yang kurang" ucap Dark yang langsung melanjutkan lukisannya.
Dark mengangkat lukisannya dsn menatapnya. Nampak lukisan seorang wanita yang ia bikin abstrak dengan tulang tangan dan kakinya dengan bentuk yang mengerikan menghadap ke belakang, jari tangannya mencengkram beberapa uang dolar. Di sisi kanvas yang kosong ia juga melukiskan beberapa lembar uang dolar dan seperti biasa menuliskan kata "Pain is Art" di sudut bawah kanvasnya dan menuliskan namanya serta memberikannya tanda tangan.
Dark tersenyum puas melihat hasil lukisannya yang indah. Dark pun meletakkan lukisannya dan menghampiri wanita yang telah ia eksekusi itu.
Tangan dan kaki wanita itu patah dan menghadap ke belakang seperti hasil lukisannya.
Dark tersenyum mengeluarkan wajah wanita itu dan langsung memasukkan jasad wanita itu ke dalam ruang bawah tempat pembuangan jasad Yasmin dan Dinda.
Dark menutup rapat ruang rahasianya itu dan membersihkan semuanya. Setelah semuanya bersih, Dark menatap sekilas tempat itu tersenyum dan langsung pergi mengambil lukisannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Shashy
masih ada sisi positifnya sih sebenarnya, walaupun secuil doang, tapi nih cerita tuh ngajarin Kita, kalo orang yang keliatan jahat, belum tentu sepenuhnya jahat, ya contohnya Dark, walaupun caranya salah, tapi niatnya baik untuk menolong orang lain 🥺😭😭
2024-12-11
0
Anjasmara Endry
anaknya ditinggal mesti liat kmarnya yak....takutnya gitu..
2024-02-04
1
LISA🌟
percuma dapet uang klo gk bsa dipake😂
2023-02-23
2