Dark memandangi hasil lukisannya di halaman rumahnya dan mengingat semua kejadian tepat dimana ia memilih untuk membunuh gadis itu.
Gadis itu bernama Dinda. Dark mengetahuinya namanya karena seorang wanita yang tengah ia bully memanggilnya dengan nama Dinda.
"Eh cupu!, udah berapa kali gw bilangin sama lu hah?, Kevin itu milik gw!, lu gak punya kaca ya di rumah?, hah?, ngaca dong ngaca!, lu itu jelek, item, dekil, kumel, miskin, gak selevel dengan Kevin!, yang selevel dengan Kevin itu gw!, gw cantik, putih, mulus, kaya, gak gradakan kayak lu!, lu gak punya kaca kan?, nih ngaca!" ucap Dinda menunjukkan cermin bedaknya ke arah Syahida yang tengah ia bully.
Syahida merupakan gadis yang terkenal pintar di sekolahnya. Syahida sering ditunjuk oleh wali kelasnya untuk mengikuti lomba cerdas cermat matematika karena kepintarannya selama di kelas. Syahida selalu menundukkan pandangannya ketika berbicara dengan lawan jenisnya. Itu sebabnya Kevin jatuh cinta pada Syahida. Kevin mencoba mendekati Syahida dengan mengajaknya berbincang, namun Syahida hanya diam saja, Dinda yang tidak ingin Kevin pria idamannya mendekati wanita lain pun menarik Syahida ke tempat terpencil.
Dark yang tengah melintas, melihat Dinda tengah menghina Syahida dan memukuli Syahida hingga ia menjerit kesakitan meminta Dinda menghentikannya, namun Dinda tidak juga menghentikannya. Syahida meneteskan air matanya menahan rasa sakit akan cambukan yang ia dapatkan dari Dinda.
Dinda menarik Syahida ke suatu tempat dan Dark pun mengikuti kepergian mereka secara diam-diam.
Dinda membawa Syahida ke ruang kosong dan mendorongnya masuk ke dalam lalu mengunci pintunya.
Syahida berteriak meminta pertolongan, namun Dinda menghiraukannya dan langsung pergi dari sana.
"Dinda, tolong keluarkan aku dari dalam sini, Dinda aku janji akan pindah dari sekolah itu, agar Kevin tidak mendekati ku lagi, aku janji akan pindah keluar kota, untuk menghindari Kevin, tapi aku mohon, keluarkan aku dari dalam sini" teriak Syahida menggedor-gedor pintu.
Dark yang melihat kejadian itu pun mengikuti kepergian Dinda. Dark menyuntikkan obat bius dari belakang. Ketika Dinda jatuh tak sadarkan diri. Dark membawa Dinda untuk mengeksekusinya dan menjadikan mayatnya sebagai lukisan yang akan ia jual dengan harga fantastis.
Dark tersadar dari lamunannya dan bergegas untuk pergi dengan meletakkan lukisannya begitu saja di halaman rumahnya.
Dark teringat akan sosok Syahida yang masih terkunci di dalam ruangan itu dan ingin mengeluarkannya dari dalam sana.
"Tolong!, siapapun tolong saya!, tolong keluarkan saya dari dalam sini" teriak Syahida menggedor-gedor pintu.
Dark membuka paksa pintu itu dengan mendobraknya. Syahida yang melihat sontak terkejut.
"Terima kasih, terima kasih pak, karena telah membantu ku" ucap Syahida meneteskan air matanya.
"Iya sama-sama, sekarang pergilah dari sini, dan obati luka mu itu" ucap Dark tersenyum.
"Baik pak, sekali lagi terima kasih, Syahida pamit ya pak, assalamualaikum" ucap Syahida tersenyum dan langsung menundukkan pandangannya.
"Iya sama-sama, wa'alaikumsalam, hati-hati di jalan nak" ucap Dark tersenyum.
"Iya pak" ucap Syahida menoleh tersenyum lalu pergi.
Dark yang melihat pun sontak tersenyum dan kembali ke rumah mengambil lukisannya untuk dijual.
Dark mengambil lukisannya di halaman rumah dan masuk kembali ke dalam rumah.
Dark membuka ruangan yang dimana terdapat mayat Yasmin istrinya dan Dinda.
"Sayang, Yasmin istri ku tercinta, aku pamit ya, mau jual lukisan ini, untuk menafkahi putra kita satu-satunya yaitu Deep Akhtara, nanti aku akan sering kesini deh, untuk menengok kamu, oh iya, ini sudah waktunya anak kita Deep pulang sekolah, aku mau jemput anak kita dulu ya sayang, kamu yang tenang ya di bawah sana, jangan nakal, aku gak suka kamu nakal, yang aku inginkan hanya kasih sayang, bukan pemberontakan, hai Dinda, temani istri ku Yasmin di bawah sana ya, kasian dia, harus meregang nyawa hanya karena sikapnya yang kelewat batas, hm, kamu dan Yasmin tidak jauh berbeda ya Dinda, tapi tidak apa, sebab saat ini kamu akan jauh lebih berguna, terima kasih Dinda, Yasmin sayang, jaga Dinda ya, dia masih kecil tapi mulutnya sangat tajam hingga membuat Syahida meneteskan air mata dan mengalami banyak luka karena perbuatannya, aku tinggal dulu ya, nanti aku carikan lagi teman untuk kalian, biar semakin ramai di bawah sana, tenang saja Yasmin, aku tidak akan menyakiti seseorang yang tidak menyakiti orang lain, aku hanya akan menyakiti seseorang yang menyakiti hati bahkan fisik orang lain, ya agar seimbang lah gitu maksudnya, kamu mengerti kan Yasmin?, ya Dinda, sekarang kamu sudah mengerti kan?, apa alasan aku menyakiti kamu walaupun kamu tidak mengenal ku?, ya Dinda, kamu sangat pintar nak, karena kamu melukai Syahida tadi, perlakuan kamu terhadap Syahida tadi yang membuat aku yakin untuk memilih kamu sebagai teman Yasmin di bawah sana, aku sudah membebaskan Syahida dari ruangan itu, sekarang kamu tidak bisa menyakiti Syahida ataupun orang lain lagi Dinda, ya benar, karena kamu saat ini sudah tidak bernyawa lagi, tapi saat ini kamu jauh lebih baik Dinda, kalau capek, kamu bobo aja, Yasmin, temani dia ya, aku pamit, assalamualaikum" ucap Dark tersenyum dan pergi dari sana untuk menjemput Deep.
"Deep sayang, jagoan papah, ayok kita pulang" ucap Dark tersenyum dan langsung menggendong Deep di punggungnya.
"Mamah mana pah?" tanya Deep.
"Mamah kamu tadi bilang mau menginap di rumah temannya, katanya mau liburan sama teman-temannya sayang, jadi kamu pulang sama papah" ucap Dark tersenyum menatap Deep.
"Iya pah" ucap Deep tersenyum.
Dark pun membawanya putranya Deep pulang ke rumah dengan mobil.
"Lukisan papah bagus" ucap Deep tersenyum menatap lukisan Dark.
"Makasih ya sayang" ucap Dark tersenyum mengelus pucuk kepala Deep.
"Iya papah" ucap Deep tersenyum menatap ayahnya.
Dark tersenyum mengelus pucuk kepala anaknya sembari menyetir mobilnya.
"Kita beli makanan dulu ya sayang, papah belum masak tadi, mamah kamu juga tadi gak sempat masak" ucap Dark tersenyum.
"Iya pah" ucap Deep tersenyum.
Dark memarkirkan mobilnya dan membeli paket fried chicken dengan nasi. Dark membeli dua paket untuk mereka makan siang. Deep menatap ayahnya dari dalam mobil sembari memegang lukisan Dark.
Dark kembali ke dalam mobil dengan membawa makanan yang tadi ia pesan. Beberapa menit kemudian Dark dan Deep tiba di rumahnya.
Dark membukakan pintu mobil. Deep meletakkan lukisan ayahnya di bangku kemudi. Dark pun menggendong putranya itu masuk ke dalam.
Deep masuk ke dalam kamarnya dan mengganti pakaiannya lalu kembali ke depan menghampiri ayahnya. Dark dan Deep pun makan siang bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
LISA🌟
sebenarnya niatnya baik lho mau nolong orang yg di bully tapi cara nolongin ny itu lho yg bkin gregetan 😖
2023-02-23
3
Anastasia
niatnya baik sih tapi caranya salah 😬
2023-02-23
1
Mommy QieS
subhanallah ... disatu sisi Dark baik, namun membunuh seseorang pun tidak dibenarkan
2023-02-22
1