20. Membatasi Kemampuannya.

Jam makan siang.

kantin Sekolah.

Feifel berada di lantai 2 kantin bersama dengan murid cewek sekelasnya sesama orang yang punya keluarga berstatus tinggi, namun kalah cantik maupun kasta dari Feifel.

mereka bersedia mengikuti Feifel kemanapun karena penasaran akan status keluarga Feifel yang mendadak menjadi penyumbang terbesar ketiga yayasan sekolah setelah keluarga Douglas dan Aciel yang berada di kasta bangsawan terbaik di sekolah.

"Fei kok bisa kamu tadi pagi berangkat dengan si udik sih? Apa ga risih. "

"Iya, Aku aja sih Ogah ya deket - deket sama si Udik kampung itu."

"Memang sih pinter, tapi di Griffin ini pinter aja ga cukup, yang penting di sini adalah status dan koneksi keluarga."

Ya begitulah isi obrolan cewek-cewek kalangan borjuis di sekolah Griffin ini.

Tapi Feifel malah melamun sambil memutar mutar garpu berisi spaghetti di piringnya.

'Gavin, sebenarnya anak itu tampan, juga wangi tubuhnya itu beraroma seperti orang-orang dari dunia Deity.'

'Namun aroma anak ini benar-benar membuatku terpikat, bagaikan dia itu pangeran yang berwibawa serta berkuasa dan aku rela menjadi pasangan hidupnya.'

Lalu Feifel dengan wajah masih melamun seperti orang kasmaran, nyeletuk ke sekelompok gadis tersebut,

"Ladies, kalau menurutku Gavin lumayan tampan deh. "

Pfffttt....

Para gadis tersebut secara serentak menyemburkan jus mereka karena terkejut dengan jawaban Feifel yang tidak sampai ke logika mereka semua.

"Fei,, kamu sehat?"

"Apakah kepalamu terbentur tadi pagi?"

"Apa kita perlu ke rumah sakit saja, takutnya kamu gegar otak. "

Dengan bergantian para gadis menanggapi jawaban Feifel.

.....

Di lantai 1 kantin,

Ada kejadian seru membuat heboh seluruh kantin.

Kejadian tersebut juga menarik perhatian Feifel dan teman-temannya yang berada di lantai 2.

Awalnya Feifel tidak tertarik melihatnya.

"Fei.. Fei... Lihat ada kejadian seru di lantai 1 dekat tenant kantin."

Namun

"Fei.. Lihat itu ada si Udik Kampung di sana. "

"Panjang umur juga si Udik itu Fei.. "

"Ternyata si Udik itu yang bikin heboh Fei. "

Feifel mendengar bahwa yang terlibat adalah Gavin,dia menjadi tertarik.

karena Feifel duduk diujung dekat kaca lantai 2 yang mengarah ke arah tenant lantai 1,dia langsung melirik ke lantai 1 , ke arah sumber keributan.

'Itu benar-benar Gavin.'

Tiba - tiba hati Feifel berdegup kencang melihat Gavin.

Saat itu posisi Gavin akan tersentuh untuk dijatuhkan karena rentetan orang yang jatuh karena efek domino.

Gavin menghindar dengan cepat ke kanan dengan postur kaki kanan menginjak sesuatu.

Sehingga orang terakhir yang akan menyentuh Gavin gagal.

Orang tersebut malah jatuh tersungkur mengenai tumpukan nampan di kantin.

'Hmmm... Kecepatan reaksinya bagus untuk menghindari efek domino manusia itu. ' Feifel mengamati dengan serius kejadian tersebut.

Kemudian Gavin saat membungkuk meminta maaf, dengan cepat menaruh koinnya di kaki kanannya.

Meski gerakan Gavin cepat dan tidak terlihat mata orang awam, namun di mata Feifel, itu hanyalah kecepatan biasa bagi kultivator pemula.

Jadi Feifel masih sangat mudah mengikuti dan mengetahui gerakan Gavin.

'Wah, kecepatan tangannya juga bagus.tapi masih mudah sekali aku bisa melihatnya.'

Kemudian Gavin memberikan argumen permintaan maafnya kepada petinju tersebut yang mulai berdiri.

Dengan tidak sabarnya petinju mendengar argumen dari Gavin.

Petinju tersebut mulai menyerang secara cepat ke Gavin dengan tinju straight kanan.

Namun lagi - lagi Gavin menghindari pukulan tersebut dengan seolah-olah dia mengejar koinnya sambil berlari seperti kutu buku pada umumnya.

Namun kenyataannya Gavin tersenyum kecil dan melakukan serangan kecil di tumpuan kaki kiri dari petinju tersebut sehingga petinju tersebut kehilangan keseimbangan mengakibatkan dia jatuh tersungkur kedua kalinya.

'Anak ini, sungguh hebat. Bisa membuat gerakan sehalus dan setenang itu.'

Feifel melanjutkan observasinya lewat pertarungan sederhana itu.

Gelak tawa menggema saat kejadian itu terjadi.

Meski semua mata orang sedang tertuju kepada petinju yang terjatuh kedua kali tersebut.

Feifel malah mengamati Gavin setelah berpura-pura mengambil koin yang menggelinding.

Swish...

'Hah... Di mana Gavin? Kenapa tiba-tiba dia menghilang. '

'Kecepatan macam apa itu, bahkan aku yang di ranah pertengahan Cang Qiang tidak bisa mengikutinya. '

'Hmm... Sepertinya latar belakang anak ini bukan manusia biasa. '

Kriiiing...

Kriiiing...

Suara bel masuk kelas telah berbunyi, jam istirahat telah usai.

Setelah semua peristiwa singkat tersebut, sampai tiba jam pulang sekolah.

...

Vroom..

Ada 5 mobil mewah mercedez G class hitam mengawal 1 mobil di tengah yang tidak kalah mewah yaitu Rolls-Royce Phantom limousine series warna putih.

Kawalan mobil tersebut menunggu seseorang saat bel pulang sekolah sehingga membuat heboh seisi sekolah.

"Wow.. Deretan mobil yang mahal itu, gila itu Rolls-Royce limousine rare item."

"Gila kawalan G Class 1 mobil saja sudah mewah, ini malah ada 5 mobil.. Gila sih ini."

Begitulah kehebohan satu sekolah saat melihat kawalan mobil mewah ini.

Tidak lama kemudian sang pemilik turun.

Pemilik kawalan mobil mewah ini ternyata memakai kruk bantu jalan.

Ya benar pemilik tersebut adalah Feifel.

"Nona muda, silahkan masuk."

Feifel kemudian masuk ke dalam limousine tersebut.

Setelah itu kawalan tersebut perlahan menghilang dari sekolah.

Seluruh murid sekolah meski bel pulang berbunyi mereka setia menunggu siapa pemilik kawalan mewah ini.

"Wah...Ternyata Dewi Feifel pemilik kawalan mobil mewah ini. "

"Aku makin mencintaimu Goddess ku Feifel. "

"All Hail Goddess Feifel."

Begitulah kehebohan diantara para murid pria yang memuja Feifel.

....

Sementara itu di dalam mobil.

Feifel melamun kembali.

Di dalam lamunannya malah membayangkan perhatian Gavin dari rumahnya sampai saat di UKS,serta senyuman Gavin saat dia melihatnya tadi. Muka dia menjadi merah padam kembali.

'Anak ini kelihatannya membatasi kemampuannya, namun dari semua itu aku paling suka senyumannya. Sangat memikatku. '

Setelah sadar dari lamunannya.

'Tunggu... Tunggu.. Kenapa aku tiba-tiba tertarik dengan anak manusia ini. '

'Hedeh... Apa sih yang aku pikirkan.... '

'Inget Fei tugas utamamu. Mencari Anak dari Dewa Deon, dewa tertinggi di alam atas. '

'Ayo Fei Fokus.. fokus... '

'Cepat temukan dan cepat kembali ke kamarku yang indah di rumahku di alam atas.'

.....

"Tuan... tuan... "

ada suara dari dalam kantong celana Gavin.

"Ada apa Druh, jangan bicara di sekolah." Gavin menanggapi.

"tenang saja tuan, saya berbicara melalui pikiran tuan. Jadi tuan hanya perlu berbicara melalui pikiran dengan saya. tidak perlu diucapkan. " Druh memberikan info.

"ow Jadi begitu, aku kira kamu pas tiba-tiba bicara dengan suara, ternyata lewat pikiran. okay deh, nice idea. " Gavin menanggapi dengan tersenyum sendiri.

tapi saat ini Gavin ada di dalam kelas, jadi agak aneh di mata murid-murid yang lain.

"oi lihat tuh, si Udik senyum - senyum sendiri."

"iya, mulai gila kali tuh anak. "

"untung ga deket - deket jadi temennya, bisa ketularan. "

setelah perbincangan singkat di dalam pikiran antara Gavin dengan Druh. Bel pulang berbunyi.

saat Gavin di area parkir, hendak mengambil sepedanya, dia melihat Feifel masuk ke dalam kawalan mobil, dan mobil melaju menjauh dari sekolah

"Huh,, Ternyata, Nona besar tetaplah Nona besar, meski berpura-pura lembut dan manis di depanku. Aku paling benci orang yang menunjukkan kekayaannya di depan umum. "

"mencari teman yang tulus apa adanya sangat susah di dunia ini tuan. " Iblis Druh menanggapi perkataan Gavin.

lalu Gavin mulai mengayuh sepedanya pulang.

Terpopuler

Comments

nabawi ahmad

nabawi ahmad

oke

2024-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!