02. Pagi Hari Yang Masih Sama.

Criip.. Criip..

suara burung di dekat jendela.

Gavin terbangun dan langsung melihat jam di Handphonenya.

waktu menunjukkan pukul 06.45.

"Gawat... gawat.. gawat.... sudah terlambat ini."

Gavin kemudian buru - buru mandi,ganti baju dengan seragam, mengambil nasi kepal dan memakannya sambil berlari secepatnya menuruni tangga apartemennya yang berada di lantai 7 menuju basement apartemen.

di pagi hari yang cerah, anginnya sejuk di musim dingin.

Pukul 07.00.

Sreek.. Sreek..

Suara Gavin mengayuh dengan cepat sepedanya menuju ke sekolah.

"Arrgh, Gawat.. Gawat.. Aku terlambat ke sekolah. Semoga masih sempat mengikuti ujian di jam pertama."

Tanpa sadar Gavin mengayuh sepedanya semakin kencang melebihi kecepatan orang normal mengayuh sepeda tanpa peduli apapun di sekitarnya bahkan kecepatan kayuhannya, yang dia pikirkannya bahwa dia terlambat masuk sekolah.

Padahal sepeda Gavin termasuk sepeda tua dari bahan rangka besi yang berat, tetapi Gavin merasa kayuhannya biasa saja, tetapi kecepatan yang dilihat orang sekitarnya itu luar biasa, bahkan mengalahkan motor yang melaju di jalanan.

Akhirnya tiba di sekolah pukul 07.15. Gavin berlari dari parkiran sepeda secepatnya ke kelas karena jam masuk sekolah pukul 07.20.

Dikarenakan posisi kelas angkatan Pertama Sekolah Menengah Atas berada di lt. 4 gedung.

Gavin mencoba melompati beberapa anak tangga supaya cepat sampai ke kelasnya, setiap lantai dibagi menjadi 2 tingkat tangga, masing2 berisi 10 anak tangga

Saat melompati anak tangga dia biasanya maksimal hanya bisa 1-2 anak tangga, tetapi pada cobaan pertama dari lt. 1 bukan cuma 1-2 anak tangga terlewati tetapi 1 tingkat anak tangga.

Gavin terkejut dengan apa yang terjadi, dia berfikir mungkin karena kebetulan dan juga efek adrenaline sehingga dia bisa melakukan lompatan tersebut.

Lalu dia mencoba melompat biasa dengan santai, pada percobaan ini dia melompati 1tingkat tangga lagi yang menuju ke lt. 2.

Gavin masih terkejut, dan sedikit bingung. Tetapi dia cuek saja karena sudah mau telat ujian sekolah.

Setelah sampai di lt. 4 dengan beberapa lompatan extremenya, dia masuk kelas tepat waktu bel sekolah berbunyi. Ujian pun segera dilaksanakan.

Siang hari saat pulang sekolah, Gavin tidak langsung pulang ke rumah. Dia mampir dulu di taman kota Northwest favoritnya untuk membaca buku untuk persiapan ujian semester esok harinya.

Saat dia mencari buku mata pelajarannya, dia menemukan buku yang di tinggalkan kakek kemarin sore di dalam tasnya,

"Loh, kok ada buku ini ya di sini. Seingatku aku tidak pernah memasukkan buku ini ke dalam tasku."

"Ah.. Yasudahlah , yang terpenting sekarang belajar dulu buat ujian semester besok."

Dengan begitu Gavin memasukkan kembali buku dari kakek tersebut ke dalam tasnya kembali.

Tanpa sadar Gavin sudah belajar cukup lama, dari siang hari sampai langit sudah berwarna jingga di mana matahari mau terbenam.

Gavin mengambil Handphone jadulnya, dan melihat jam.

"Waduh, sudah jam segini. Bakal dimarahin bibi ini kalau begini."

Setelah itu sampai di apartemen, Gavin memarkir sepedanya di basement apartemen.

Gavin menuju rumahnya di lt. 7. Rumah nomor 88. Saat Gavin masuk. Ada bau masakan yang harum memenuhi rumah tersebut.

"Hmm... Enak sekali harum makanannya, emangnya ada acara apa ya? Tumben bibi masak makanan yang enak kali ini. "

Setelah melepas sepatu, mandi dan berganti pakaian bersih. Gavin menuju ke ruang makan.

Di ruang makan sudah ada paman, dan bibinya duduk di kursi. Sambil tersenyum.

"Selamat Ulang Tahun ke 17 Gavin." Seru Amelia.

Dan seru Peter, "Selamat Ulang Tahun Nak."

Dengan wajah kaget, bersyukur, dan mata berkaca - kaca, Gavin kemudian berkata,

"Terima kasih Bibi dan Paman. Aku lupa kalau hari ini ulang tahunku, karena terlalu fokus belajar untuk ujian semester. "

"Aku sayang kalian bibi, paman. Sekali lagi Terima kasih. " Gavin tersenyum bahagia.

"Kami juga berterima kasih diberikan anak yang baik sepertimu Gavin, kami juga menyayangimu." Seru Amelia dan Peter.

Setelah perayaan kecil berlalu.

Malam itu Gavin bermimpi kembali hal yang sama seperti sebelumnya, tempat yang sama, juga penduduk yang sama.

Gavin heran, 'kok aku ada di sini lagi.'

Kemudian dia mencoba berinteraksi kembali dengan penduduk setempat kembali.

Karena pikir Gavin ini cuma mimpi, ya apa salahnya berpetualang di dalam mimpinya meski itu berbeda bahasa tapi dia bisa mengerti juga mengucapkan bahasa penduduk yang di dalam mimpinya.

Di dalam petualangannya dia mencari perpustakaan, dia menemukannya.

Tetapi penjaga perpustakaan sangat ketat, Gavin ingin masuk tetapi dicegah oleh kedua penjaga pintu perpustakaan tersebut.

"Maaf, anda tidak di ijinkan masuk."

"Hanya orang tertentu yang memiliki simbol keluarga kerajaan dan juga hanya orang yang ditunjuk sebagai wakil abdi salah satu keluarga kerajaan yang dapat memasuki tempat ini."

Akhirnya Gavin menyerah untuk masuk.

Lalu Gavin melanjutkan petualangannya ke sebuah kedai dan bertanya ke penduduk sekitar.

Menghampiri ke salah satu meja, "Permisi, maaf mengganggu waktu kalian. Bolehkah saya bertanya sesuatu?"

Salah satu orang di meja menjawab, " Silahkan."

Gavin melanjutkan bertanya, " Ada apa dengan perpustakaan tersebut?"

"Kenapa hanya orang tertentu yang di perbolehkan memasuki tempat itu?Bukankah perpustakaan adalah tempat umum ya?"

Orang itu menjawab, " Kamu orang baru ya di sini? Kamu pasti baru memasuki umurmu yang ke 17 kan hari ini?"

"Ya benar, saya baru saja berulang tahun yang ke 17 hari ini. Emangnya ada apa dengan hal tersebut?" Jawab Gavin sekaligus bertanya.

Jawab orang tersebut, " Karena dunia Deity ini hanya bisa dimasuki oleh orang terpilih atau keturunan langsung salah satu Dewa di dunia Deity ini."

" Syaratnya, orang tersebut harus genap 17 tahun baru bisa memasuki dunia Deity ini."

Pantas saja Gavin tengah malam sebelumnya bermimpi ke tempat tersebut karena Gavin tertidur saat belajar ,saat waktu menunjukkan pukul 00.00.

Saat itu juga Gavin sudah genap berumur 17 tahun!

Setelah itu Gavin terbangun, dan sudah pagi.

Kali ini dia tidak kesiangan, jadi masih bisa santai dalam menggowes sepedanya.

Di tengah jalan menuju ke sekolah, dia di soraki dan dipuji oleh beberapa pengendara motor.

"Hei, kawan kemarin kamu berkendara kencang sekali, sampai kaget saya anda salip. Padahal kecepatan motor saya kemarin sudah mencapai 100km/h."

"Hebat juga kamu berkendara dengan sepeda tua ini yang terkenal berat, kamu pasti atlit ya yang sedang berlatih."

" Yasudah, selamat berlatih kawan."

Dengan begitu pemotor itu mempercepat laju motornya.

Gavin membalas mereka dengan senyuman, dan melanjutkan perjalanannya mengayuh sepeda untuk menuju ke sekolah.

setelah sampai di parkiran sekolah, kemudian..

Swuut!

Prook!

Suara tomat di lempar ke arah Gavin, tetapi Gavin mengelak dan terkena sepedanya.

Gavin tetap diam, dan kemudian berjongkok untuk membersihkan sepedanya.

Lalu anak yang melempar tomat berpantun,

"Dasar kutu buku, temannya cuma buku. Jangan dekat - dekat kuy, nanti ikutan jadi cupu."

kemudian lanjut anak ini tertawa , "hahaha...ayo gengs kita naik ke kelas biarkan si kutu buku ini membersihkan sepeda bututnya."

Terpopuler

Comments

azly

azly

semangat thor

2023-01-14

1

User Gps

User Gps

jangan panjang panjang thor ceritanya, ntar aq bosan

2023-01-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!