08. Kompetisi Beladiri Amatir.

Saat Gavin berjalan mau menuju ke kedai untuk mencari informasi.

Bruk!

"Aw.. "

"Ouch.. "

Gavin dan seorang Gadis bercadar bertabrakan satu sama lain di tengah jalan.

"Maaf... Maaf... Saya tidak melihat jalan." Keduanya secara bersamaan meminta maaf.

"Maafkan Aku, Saya sedang buru - buru." Gadis bercadar itu kemudian bangkit berdiri dan lanjut berlari.

"Hei..tunggu...ini ada barangmu yang terjatuh." Gavin masih duduk dengan sebuah benda ditangannya yang jatuh dari gadis tersebut.

Gadis itu sudah jauh saat Gavin mencoba memanggilnya.

Kemudian Gavin berdiri.

Setelah itu mencoba melihat benda itu.

"Oh.. Ternyata ini semacam plakat."

"Elisio?" Gavin membaca tulisan di plakat tersebut.

"Apakah maksud tulisan ini? Coba aku tanya ke kedai, mungkin menemukan informasi tentang plakat ini."

Kemudian Gavin berjalan pergi menuju ke kedai untuk mencari informasi tersebut.

"Permisi." Gavin melambaikan tangannya kepada pelayan kedai.

"Ya Tuan, anda mau pesan sesuatu?" Pelayan mendatanginya dan bertanya.

"Ah maaf, saya bukan ingin makan. Saya cuma mau bertanya tentang plakat ini."

Dengan menunjukkan bagian belakang plakat kepada pelayan.

Gavin lanjut bertanya, "Apakah anda mengenali plakat ini?"

Pelayan itu melihat plakat yang dipegang Gavin dengan seksama.

"Di posisi belakang Plakat terdapat simbol 1 matahari dan di kelilingi oleh 7 bintang."

Dengan ekspresi terkejut, " i... ini merupakan simbol keluarga Bangsawan."

' Oh, apakah gadis yang tidak sengaja bertubrukan denganku adalah bangsawan di dunia ini.'

' Menarik.'

Gavin memegang janggutnya dengan tangan satunya,tangan yang lainnya masih memegang plakat.

" Maaf Tuan... Anda mendapatkan darimana plakat ini?" Lanjut pelayan itu bertanya.

" Saya tidak sengaja menemukannya di jalan." Jawab Gavin tidak mau panjang lebar menjelaskan.

Kemudian Gavin membalik plakat tersebut di meja.

"Apakah anda kenal tulisan ini? " Gavin bertanya sambil menunjuk tulisan di plakat tersebut.

"A.. Ampun Tuan, ini merupakan simbol tulisan keluarga Bangsawan Elesio." Muka pelayan menjadi pucat.

Dia sangat ketakutan setelah mengetahui plakat tersebut milik Bangsawan Elisio.

Gavin tetap tenang dan bertanya, " Lalu siapakah itu keluarga Bangsawan Elisio pak?"

"Maaf Tuan, saya tidak berani untuk membicarakan tentang hal ini. Anda coba menemui Bos tempat ini, dia mengetahui segala informasi." Pelayan tetap menunduk, tidak berani menatap Gavin dan plakat itu.

Lanjut pelayan berkata, "Jika Tuan mau bertemu bos saya, saya bisa memberitahunya bahwa anda ingin menemuinya."

"Wah bagus. Boleh juga jika bos anda sedang tidak sibuk. Saya sangat berterima kasih." Gavin bangkit berdiri dan melipatkan kedua telapak tangan untuk berterima kasih.

"Mohon Tuan tunggu sebentar di sini, saya tanyakan ke bos dahulu."

Pelayan itu kemudian berjalan cepat menuju ke balik counter bar untuk menemui bos kedai tersebut.

"Ada apa kamu ke sini?" Bos kedai bertanya kepada pelayan yang tergesa-gesa.

Kemudian pelayan menjelaskan.

"Permisi bos, ada orang asing, kelihatannya dia pendatang dan bukan berasal dari daerah ini. Namun dia membawa Plakat dari Bangsawan Elisio."

"Dia ingin berbicara dengan bos, apakah boleh?"

"Wah... Wah.. Wah... Jarang sekali tempatku kedatangan tamu seperti ini."

"Apalagi dari keluarga bangsawan yang sangat jarang bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di dunia deity lapis bawah seperti lower realm Deity ini."

"Baiklah, persilahkan orang itu menemuiku sekarang." Perintah bos kedai tersebut.

Kemudian pelayan tersebut keluar untuk memberitahu Gavin.

" Tuan, silahkan anda masuk ke dalam untuk menemui bosku."

"Baik, terima kasih banyak. " Gavin mengikuti pelayan tersebut.

Tak lama.Gavin setelah melewati bilik bar, lalu tiba di suatu ruangan yang sunyi dengan cahaya yang minim.

Ruangan itu hanya mengandalkan cahaya dari jendela luar yang terkena sinar matahari.

" Salam tuan, namaku Fred Durst. Saya pemilik kedai ini." Fred memberi salam sambil berdiri dan membungkukkan tubuhnya.

Gavin melihat Fred, namun ada rasa yang tidak nyaman saat melihat wajah Fred.

'Wajahnya terlihat licik, sebaiknya aku tidak memberi nama Asliku.'

"Salam Tuan Durst. Namaku Gale."

Gavin juga melakukan hal yang sama sebagai tanda saling menghormati.

"Tuan Gale, maaf jika saya agak lancang untuk bertanya. Apakah ada urusan di Lower Realm Deity ini?" Fred bertanya.

Gavin segera paham, kenapa sikap Fred sangat sopan terhadapnya.

Mungkin pelayan tersebut terlalu takut sehingga lupa menyebutkan bahwa plakat tersebut dia pungut di jalan.

Jadi Gavin dianggap Fred adalah bagian dari Bangsawan Elisio.

Dengan ini Gavin memanfaatkan situasi tersebut.

" Tuan Durst, tujuan saya di Lower Realm ini hanya ingin belajar mengetahui perkembangan Lower Realm ini."

"Sekaligus ingin mencoba masuk perpustakaan Kota ini, tapi saya lupa membawa surat rekomendasi dari keluarga."

" Apakah ada cara yang lain Tuan Durst? Untuk dapat memasuki perpustakaan tersebut."

Kemudian Fred Durst tertawa,

"Ha.. Ha.. Ha.. Apakah Tuan Gale seperti pertama kali datang di dunia ini?"

"Semua syarat memasuki perpustakaan itu sangatlah mudah."

"Yang pertama memang mengandalkan surat rekomendasi dari keluarga bangsawan."

"Kedua, dapat menunjukkan identitasnya sebagai keturunan langsung dewa."

"Ketiga, dengan Menunjukkan Plakat Bangsawan anda. Dengan syarat yang ketiga ini anda bisa langsung masuk."

Begitu mendengarkan penjelasan Fred, Gavin segera berdiri dan mohon ijin meninggalkan tempat Fred.

" Terima kasih atas infonya Tuan Fred. Sekarang Saya ijin meninggalkan tempat anda, Saya akan menuju ke perpustakaan kota sekarang."

Balas Fred, " Santai saja Tuan Gale, jika lain waktu butuh info apapun, saya siap membantu anda."

Saat keluar dari pintu kedai.

Ada pemandangan tidak biasa, banyak tentara di jalan umum berbaris di sisi kanan dan kiri jalan. Seperti parade penyambutan.

'Apakah ada sesuatu yang terjadi?' Pertanyaan dalam benak Gavin.

Kemudian Gavin mencoba bertanya kepada penduduk yang juga bergerombol di sekitar daripada belakang tentara tersebut.

"Permisi, maaf ini ada acara apa ya?" Tanya Gavin.

"Oh, ini ada penyambutan salah satu Bangsawan dari High Realm berkunjung ke daerah ini." Jawab salah satu penduduk.

Kemudian tibalah rombongan kereta Bangsawan tersebut melintasi jalan menuju ke alun - alun kota.

Setelah sampai di alun - alun kota, segera para pengawal memasang papan pengumuman.

Kemudian orang di dalam kereta berjalan turun dari kereta.

Keluarlah seorang gadis muda yang memakai cadar, berjalan ke arah Jenderal di papan pengumuman untuk menyerahkan sebuah kertas gulungan untuk di umumkan.

Jenderal itu membuka gulungan tersebut, dan mulai berteriak mengumumkan sesuatu.

" Mohon perhatian anda sekalian, Kami merupakan dari Bangsawan Elisio akan melakukan Ekspedisi khusus untuk mencari bahan langka di Hutan Kegelapan yang berada di wilayah Lower Realm ini."

"Jadi kami mengumumkan akan mengadakan Kompetisi Beladiri Amatir."

"Kami mencari 3 besar pemenang dari kompetisi ini untuk dapat ikut serta dalam ekspedisi ini dan mendapatkan berbagai keuntungan."

"Salah satunya ialah plakat perunggu dari kami yang dapat digunakan untuk dapat memasuki tempat pelatihan prajurit Bangsawan Elisio kami."

" Keuntungan kedua, anda akan mendapatkan bahan akar Ginseng Api berumur 500 tahun untuk meningkatkan basis kultivasi anda bisa sampai naik 2 level."

" Ketiga, anda dapat memasuki perpustakaan tingkat bawah keluarga Elisio kami, dan dapat memilih salah satu buku yang anda inginkan di tingkat bawah."

" Sekian pengumuman kami, Kompetisi akan di adakan mulai 7 Hari dari sekarang di Lower Realm ini."

"Harap persiapkan diri anda, dan segera daftarkan diri anda di sini yang ingin berpartisipasi mengikuti kompetisi beladiri amatir ini."

Setelah membacakan pengumuman tersebut jenderal tersebut mengembalikan gulungan tersebut kepada Nona Bangsawan bercadar.

Lalu mengantarkan Nona tersebut kembali ke keretanya. Kemudian kereta mulai berjalan meninggalkan alun - alun kota Lower Realm.

'Wah, Hadiahnya cukup bagus. Tapi apakah aku bisa tidak ya.' Gavin kurang percaya diri.

'Apa salahnya mencoba, baiklah aku akan mendaftarkan diri.' Gavin mencoba meyakinkan dirinya.

Gavin berjalan menuju ke lokasi pendaftaran.

"Nama anda tuan?" Prajurit yang menjaga tempat pendaftaran bertanya kepada Gavin.

"Namaku Gale."

Gavin berjaga - jaga tidak menggunakan nama aslinya, karena dunia ini masih asing untuknya.

" Baik, tuan Gale, nomor anda 72. Ini nomor anda. " Prajurit tersebut menyodorkan papan nomor kepada Gavin.

"Terima kasih." Ucap Gavin.

Terpopuler

Comments

nabawi ahmad

nabawi ahmad

semangat thor

2024-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!