04. Simbol Dewa.

Setelah kejadian di kantin di waktu jam istirahat pertama, Gavin masuk ke kelas untuk bersiap mengikuti ujian semester berikutnya.

Setengah hari telah berlalu, dan bel pulang berbunyi,menandakan ujian semester di hari itu berakhir.

Gavin kali ini tidak ke taman favoritnya untuk belajar. Tetapi dia mengayuh sepedanya menuju rumah.

Karena dari pagi sudah berjanji kepada bibinya untuk mengantarkan kiriman laundry ke salah satu client penting bibinya yang berada di Perumahan elit Garden Lake Mansion.

Garden Lake Mansion merupakan Salah satu perumahan terbaik untuk kalangan papan atas, dengan letak di atas perbukitan,yang di kelilingi Danau juga taman yang indah, serta ada air terjun di puncak pegunungan Garden Lake Mansion.

Dikarenakan udaranya yang baik, serta aliran sungai,serta danau, membawa aura positif, secara fengshui, Dimana setiap orang yang tinggal di sini, dapat menambah awet muda dan berumur panjang.

Jadi Penghuni di sana merupakan rata - rata pejabat penting dalam pemerintahan, dan konglomerat, juga kalangan bangsawan kelas satu di kota Northwest.

Kring... Kring...

Gavin memencet tombol intercom untuk menghubungi pos penjaga gerbang perumahan.

" Ya, ada keperluan apa? " Kata penjaga gerbang sambil menatap layar monitor intercom.

Lanjut sahut Gavin di intercom, "Permisi Pak, Saya dari Amelia Laundry."

"Ada keperluan mau mengantarkan laundry ke alamat Garden Lake Mansion Kav 1.atas nama Theona."

" Baik, harap tunggu sebentar. Saya akan menghubungi pemilik rumah." Kata Penjaga gerbang.

"Baik Pak. Terima kasih banyak."

Lima menit kemudian...

"Maaf, minta tolong tunjukkan ID anda di layar monitor?" Kata pak penjaga setelah mengkonfirmasi kepada pemilik rumah.

Gavin tampak bingung, kemudian menjelaskan lewat intercom,

"Maaf Pak, saya masih pelajar. Saya baru saja berumur 17 tahun kemarin, dan saya masih fokus ujian semester jadi belum sempat membuat KTP ."

"Tapi saya ada kartu pelajar saya. Bagaimana dengan itu, apakah bisa?" Lanjut Gavin bertanya.

"Baiklah, silahkan tunjukkan Kartu Pelajar Anda." Kata penjaga.

Gavin menunjukkan kartu pelajar di monitor intercom, secara otomatis terscan dan langsung muncul hasil printing di ruangan penjaga gerbang.

Penjaga itu berkata kepada Gavin, "Oh, ternyata dari sekolah Griffin High School."

"Baiklah, silahkan masuk."

Saat Gavin melewati gerbang, penjaga sedikit heran, dan bergumam sendiri, 'Eh, apakah mungkin pelajar Griffin High School membawa sepeda butut ini.'

Saat Gavin mau naik sepedanya lagi setelah melewati gerbang dengan menuntun sepedanya beserta laundry di boncengan belakang, penjaga tiba-tiba memberhentikan Gavin kembali secara paksa.

"Maaf Nak, apakah kamu mencuri kartu pelajar ini? Karena tidak mungkin Griffin High School yang super elit dan prestisius itu mempunyai murid yang berpenampilan sepertimu."

Saat itu juga ada mobil Rolls-Royce Phantom mau masuk melewati gerbang.

Penjaga menegur Gavin untuk tidak kemana - mana sebelum konfirmasi lebih lanjut.

Penjaga itu segera berlari menekan tombol di dalam ruangan untuk membukakan gerbang, dan mobil tersebut masuk.

Namun setelah melewati gerbang mobil berhenti, dan kaca jendela penumpang belakang terbuka.

"Gavin, ternyata itu benar kamu! "

Gavin mendengar suara yang familiar, dia kemudian menoleh ke arah suara tersebut.

"Oh, ternyata itu kamu Cherylin. Apakah kamu tinggal di sini?" Tanya Gavin.

"Iya, benar. Saya tinggal di Kavling 1." Sahut Cherylin sambil keluar dari mobil.

"Eh, Nona Aciel mengapa Anda keluar dari mobil? udara di sini sangat dingin karena sudah masuk musim dingin." Kata penjaga gerbang dengan sopan.

"Apa masalahnya? Saya mau menemui temanku. Apakah tidak boleh?" Kata Cherylin dengan tangan ditaruh di pinggang.

"Oh, ternyata dia ini teman Anda Nona Aciel. Jadi dia benar sekolah di Griffin High School?" Penjaga mengajukan pertanyaan kembali.

"Iya dia memang temanku di sekolah, dia salah satu murid terpintar di Angkatanku. Jadi wajar mendapatkan beasiswa di sekolah."

"Ah sudahlah, Saya mau berbincang dengan temanku terlebih dahulu. " Sahut Cherylin kepada penjaga gerbang.

"Gavin, kamu mau mengantar laundry ya? " Tanya Cherylin ke Gavin yang sedang meniup tangannya karena kedinginan.

"Loh kok kamu tahu aku ke sini mau mengantarkan laundry bibiku? " Tanya Gavin dengan wajah polos.

Cherylin tampak panik, dan dengan cepat mencari solusi.

"Ergh.. Yah itu aku lihat tas laundry di sepedamu. Jadi sudah pasti kamu mengantarkan laundry kan. Kalau boleh tahu di alamat mana kamu mengirimnya? "

Gavin menjawab dengan tersenyum, " Ke alamat rumahmu. Kan kamu sendiri barusan bilang tinggal di sini di Kavling 1."

Wajah Cherylin memerah, sampai bingung mau ngomong apalagi.

"Oh, mungkin Mamaku yang menghubungi jasa laundry bibimu."

Kemudian dengan panik Cherylin berkata,

"Sudah - sudah, daripada kelamaan kamu di luar sini, udara juga dingin."

"Bagaimana kalau begini, kamu bareng saja sama aku naik mobil. Di mobil ada penghangat di kursi, juga bawalah laundrynya taruhlah di bagasi mobil."

"Kemudian sepedamu titipkan ke pos penjaga saja."

Gavin masih bingung, karena pertama kalinya diajak cewek, jadi dia bengong.

"Eh malah bengong. Yuk buruan masuk mobil, dingin banget nih di luar." Perintah Cherylin sambil dengan cepat mengambil tas laundry di seoeda Gavin, dan mendorong Gavin masuk ke dalam mobil.

Setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil. Cherylin membuka jendela dan berpesan kepada penjaga,

"Pak, saya titip sepeda teman saya ya. Tolong jaga dengan baik ya, jangan sampai rusak. Terima kasih. "

Penjaga langsung mengambil sikap tegap dan hormat, dengan lantang berseru, "Siap, Nona Aciel. Akan saya jaga dengan jiwa raga."

Kemudian mobil mulai berjalan meninggalkan gerbang mansion.

Penjaga gerbang bernafas lega, "fiuuh. Untung saya tidak membuat masalah dengan teman Nona Aciel. Kalau tidak aku bisa dikeluarkan dari pekerjaanku."

Dalam perjalanan mereka berdua berbincang satu sama lain.

Kemudian saat Gavin melihat pegunungan dari jauh dan juga air terjun, dia melihat sesuatu yang akrab.

Dia mencoba mengingatnya lagi.

'Tunggu sebentar, ukiran simbol di puncak gunung dan puncak air terjun itu aku rasa pernah melihatnya. Tapi di mana ya? '

Melihat Gavin bengong, Cherylin menepuk pundak Gavin.

"Woi, Gavin kamu melihat apa?"

Gavin dengan polos menjawab, " Saya melihat pemandangan di sana, saya lihat ada ukiran di puncak air terjun yang barusan kita lewati dari jauh."

"Saya penasaran itu ukiran apa ya? Apakah kamu tahu Cheryl?"

Dengan bangga Cherylin menjawab pertanyaan Gavin, " Ehm.. Ehmm... Ini sebenarnya rahasia umum yang hanya diketahui penghuni Grand Lake Mansion dan penduduk asli gunung tersebut."

"Jadi dengarkan baik - baik cerita ini, sambil menunggu perjalanan ke rumah Saya yang terletak di atas bukit mendekati air terjun tersebut. "

Cherylin mulai menjelaskan,

"Jaman dahulu kala, Grand Lake Mansion merupakan tanah para Dewa yang turun ke bumi berjuta tahun yang lalu, semua tempat ini konon dibuat melalui lukisan sang pemimpin Dewa dengan tingkat kultivasi tertinggi dari semua Dewa,sehingga menciptakan tempat yang tenang ini. "

"Setelah tempat ini diciptakan, beliau berkultivasi dengan menyerap energi positif langit dan bumi, lalu di sebarkan di seluruh pegunungan ini."

"Akhirnya dewapun menyelesaikan kultivasinya, namun dia tidak ingin energi yang sudah susah payah dia kumpulkan di puncak gunung hilang, dia menuliskan ukiran simbol di atas puncak gunung dan puncak air terjun untuk mengunci energi tersebut. "

" Konon di puncak gunung di atasnya bukit tempat tinggalku ada peliharaan sang Dewa yang tertidur, katanya berupa Naga Emas."

"Terus simbol tersebut bukan hanya untuk menyegel aura positif tersebut supaya tidak menyebar, tetapi simbol tersebut juga untuk menyegel sang Naga Emas supaya tidak lepas kendali. Karena Naga tersebut diciptakan melalui kultivasi sang Dewa tersebut."

"Lalu simbol itu disebut sebagai 'simbol Dewa' oleh penduduk asli sini, yang secara turun temurun memuja simbol tersebut."

"Maka dari itu orang yang tinggal di sini bukan masalah rumahnya bagus dan mahal, tapi lebih mencari aura fengshui supaya tetap awet muda dan berumur panjang."

"Makanya mereka yang mempunyai rumah di sini berani beli mahal meski harganya sudah tidak masuk akal."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!