13. Ruangan Meditasi!

Sambil berjalan menuju gerbang,Gavin masih merasa ini semua seperti mimpi mempunyai kekuatan seperti ini.

Saat tiba di depan gerbang Bumi, Gavin mulai berkonsentrasi mencoba mengumpulkan tenaga Qi nya dan memfokuskan ke seluruh tubuh terutama area kaki, serta menyalurkan ke area lengan.

Kemudian saat satu jari tangan kanan Gavin mencoba menyentuh Gerbang Bumi dengan kekuatan Qi nya,

Graakkk!!

Sreeek!!

Dhaak!!

Tiba - tiba Gerbang Bumi lapis pertama terbuka secara langsung tanpa ada perlawanan apapun, tidak seperti kebanyakan orang yang mencoba membuka gerbang secara langsung dengan kekuatan penuh mereka.

Gavin pun menjadi heran, ' hah, kok jadi begini?'

'Aku kira bakal perlu seluruh tenagaku, bahkan untuk membuka lapis pertama.'

Lalu Gavin teringat sesuatu,

'Oh, apakah mungkin karena sinkronisasi waktu lalu aku pertama ke sini dan menyentuh gerbang ini, jadi tidak ada penolakan.'

' Malah aku merasa, Gerbang Bumi ini sudah lama menunggu kedatanganku.'

Di waktu Gavin sedang berfikir sendiri, orang di sekitar Gerbang Bumi semua melongo melihat apa yang dilakukan Gavin, yaitu penjaga Gerbang Aciel, Cherylin, bahkan kakek Edwin kaget sampai mereka tidak sadar turun dari mobil ketika melihat kejadian tersebut.

Meski hanya lapis pertama itu sudah sangat di luar nalar apa yang dilakukan Gavin terhadap Gerbang Bumi.

" Takdir, Takdir, Anda kelihatannya berjodoh dengan Gerbang Bumi ini tuan Gale!"

Gavin kembali sadar dari renungannya saat mendengar pujian kakek Edwin.

"Ah, maafkan kelancangan saya Tuan Aciel, saya tidak bermaksud melakukan hal ini. Tapi kelihatannya Gerbang Bumi ini menyambut kedatanganku." Gavin mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.

"Maaf tuan Aciel, apa maksud anda bahwa ini takdir antara aku dan Gerbang Bumi berjodoh?" Gavin penasaran.

Kakek Edwin melanjutkan apa yang dia maksud,

" Saya agak mengerti fenomena yang terjadi terhadap anda tuan Gale. "

" Awal mula Gerbang Bumi ini merupakan barang peninggalan dari Dewa yang melindungi tempat ini."

" Juga saya pernah mendengar dahulu kala saat Dewa masih berkultivasi di sini, Gerbang ini terbuka seperti ini persis seperti yang anda lakukan hanya dengan menyentuh satu jarinya ke Gerbang Bumi."

"Tetapi perbedaannya Beliau bisa dengan mudah membuka Gerbang Bumi ini langsung lima tingkat, dan saat lapis lima terbuka, Gerbang ini mengeluarkan cahaya keemasan seperti cahaya kemuliaan menyambut kedatangan Dewa."

Kemudian kakek Edwin terbesit karena ceritanya barusan lalu bergidik ngeri juga semakin penasaran terhadap Gavin.

Kakek Edwin berfikir sejenak,

' Apakah anak muda ini adalah Dewa yang baru?'

'Ah sudahlah,mungkin aku terlalu banyak berfikir, karena kalau dia Dewa yang baru, harusnya kelima lapis Gerbang ini terbuka secara langsung.'

" Kakek, karena Gerbang Bumi sudah terbuka, kenapa kita tidak masuk? Bukankah tidak sopan membiarkan tamu kita berdiri di sini terlalu lama?" Sahut Cherylin memecah keheningan sesaat sambil melingkarkan lengannya ke lengan kakeknya.

" Hahaha, iya.. Iya cucuku sayang. Kakek sampai lupa. Terima kasih mengingatkan kakek." Sahut Kakek Edwin sambil menepuk kepala Cherylin dengan lembut.

" Baik tuan Gale, karena Gerbang Bumi sudah terbuka meski hanya satu lapis itu sudah cukup untuk mobil supaya bisa masuk ke dalam."

" Mari kita kembali ke mobil dan segera memasuki Gerbang dan menuju ke kediaman kami." Pinta kakek Edwin sambil mempersilahkan Gavin menuju ke mobil.

Tidak lama setelah mereka masuk kembali ke mobil, mobil berjalan masuk melewati Gerbang Bumi, lalu sampailah ke halaman depan kediaman keluarga Aciel.

Mereka bertiga turun dari dalam mobil.

" Selamat datang Tuan Aciel, Nona Cherylin, dan mohon maaf siapakah tamu ini?"

Sambutan dari pelayan Pria yang di depan pintu kediaman memberi sikap hormat sambil membungkuk lengan kanan dilipat ke depan, dan tangan kiri dilipat ke belakang punggung.

" Paman Tom, perkenalkan ini tuan Gale, beliau merupakan orang yang menyelamatkan kami dalam perjalanan tadi." Cherylin segera menjelaskan.

" Oh, jadi anda dermawan kami. Selamat datang Tuan Gale." Dengan masih dengan sikap hormat Butler Tom menyambut mereka bertiga.

" Tuan Gale, ini paman Tom kepala pelayan pribadi keluarga kami, anda dapat memanggilnya Butler Tom."

" Paman Tom ini sudah kuanggap keluargaku sendiri, jadi jangan sungkan." Cherylin memperkenalkan Butler Tom kepada Gavin.

" Salam kenal juga Tuan Tom." Gavin memberikan salam sebagai tanda menghormati Butler Tom.

" Mohon maaf tuan Gale, tolong panggil saya Butler Tom, karena tidak sopan anda sebagai dermawan keluarga Aciel memanggil saya Tuan." Dengan sopan Butler Tom menjelaskan.

" Sudah, sudah, ayo kita semua masuk." Perintah Kakek Edwin.

Tidak lama berjalan, sampailah di ruang tamu yang sangat mewah menggambarkan standar bangsawan,terdapat sofa yang sangat besar tertata rapi dengan rangka yang terbuat dari kayu jati yang diukir dengan indah.

Kemudian Mereka bertiga duduk di sofa. Keluarlah pelayan wanita membawa kereta dorong teh yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran yang indah juga.

Kemudian pelayan tersebut menyiapkan dan menyeduhkan teh di meja sebanyak tiga cangkir dan juga satu toples berisi gula kotak.

" Silahkan tuan Gale diminum tehnya,jika kurang manis anda dapat menambahkan gulanya sendiri sesuai selera anda." Kakek Edwin mempersilahkan.

" Terima kasib Tuan Aciel, saya suka teh Tawar. Tidak diperlukan gula." Jawab Gavin dengan sopan.

" Oh ya tuan Gale, mengapa Anda tidak melepas topeng Balaclava anda untuk dapat minum dan mengobrol dengan santai?" Pinta Cherylin dengan maksud supaya dapat melihat wajahnya.

" Tidak diperlukan hal itu."

Kemudian Gavin hanya membuka bagian bawah balaclavanya untuk meminum tehnya.

Saat Gavin membuka bagian bawah balaclavanya dan terlihat bibir Gavin, tanpa sadar Cherylin melihatnya dan menjadi tersipu sejenak , ' Bibir yang imut dan sensual.'

Setelah meminum tehnya, Gavin menutup kembali balaclavanya.

Melihat gelagat cucunya, kakek Edwin pun paham apa yang terjadi, dan menggoda cucunya tersebut.

" Hahaha, Cherylin ada apa kamu tampak malu - malu begini?"

Cherylin jadi makin salah tingkah, " Ahahaha,, tidak ada apa - apa kakek. Sudah dong Kek jangan menggodaku lagi."

Wajah Cherylin tertunduk jadi makin memerah karena malu.

Kakek Edwin tertawa,

" Hahaha, karena jarang dan sudah lama sekali kakek tidak melihatmu seriang seperti ini, semenjak Ayahmu tidak pernah ada di rumah untuk menemanimu."

"Tapi kan ada kakek yang selalu menghibur dan menemanimu."

"Tuan Gale, maafkan tingkah laku cucuku saat melihatmu tadi."

Gavin menanggapi,

" Tidak mengapa Tuan Aciel, saya mengerti apa yang dirasakan Nona Aciel."

Kemudian Kakek Edwin meminta Butler Tom mengambilkan barang yang akan diberikan kepada Gavin.

" Tom, tolong ambilkan Saripati Lotus Salju dan kitab itu."

" Baik Tuan besar Aciel." Tom menanggapi dan segera memberikan sikap hormat untuk undur diri.

Tidak lama kemudian Butler Tom membawa kedua barang yang diminta Kakek Edwin.

" Permisi Tuan besar Aciel, ini barang yang anda minta."

" Terima kasih Tom. " Jawab Kakek Edwin.

" Apakah ada keperluan lain lagi Tuan? Jika tidak saya akan undur diri."

Butler Tom segera mengerti situasinya akan menjadi perbincangan yang lebih serius karena melibatkan dua barang langka yang ditemukan tim ekspedisi Aciel, sehingga dia minta undur diri.

" Tidak ada lagi Tom, silahkan. Terima kasih." Jawab Kakek Edwin memerintahkan Butler Tom untuk pergi.

Setelah Butler Tom pergi, segera Kakek Edwin menyodorkan barang yang pertama. Berbentuk botol Crystal dengan isi cairan yang seputih salju namun ada esensi emas yang mengelilingi cairan tersebut.

" Baik Tuan Gale, sesuai kesepakatan ini hadiah yang saya janjikan. Saripati Lotus Salju."

Gavin mengambil botol tersebut dengan wajah yang bahagia,

"Terima kasih Tuan Aciel atas hadiah yang anda janjikan."

" Sekarang saya akan menepati janji saya kepada anda. Saya akan mencoba melancarkan aliran tenaga dalam meridian anda yang rusak."

Kakek Edwin menjadi bahagia dan lebih serius.

" Baik Tuan Gale, silahkan ikuti saya. Saya mempunyai ruang pribadi untuk bermeditasi."

Setelah berjalan tibalah dia di sebuah ruangan.

Saat Gavin melihat ruangan tersebut, ada hal yang aneh.

Ruangan tersebut terdapat banyak aura negatif yang membuat aliran tenaga dalam terasa menjadi dibatasi dan terasa sesak.

Gavin segera memberi pendapat tentang tempat itu.

" Maaf Tuan Aciel, tempat ini ada yang aneh, saya rasanya sangat tidak nyaman di sini."

Terpopuler

Comments

Suratman Ratman

Suratman Ratman

ljuuuuutkan auuuthorrr

2023-06-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!