Bukan Kita, Tapi Kamu!

Arlan mendudukkan Maysha di kursi. Setelah itu, dia sendiri memilih berjongkok di hadapan sang istri dan menggenggam tangannya. Arlan menatap ke dalam manik cokelat Maysha.

Ada rasa berbeda yang dirasakannya setiap kali menatap atau bersentuhan kulit dengan Maysha. Sebuah sentuhan yang rasa-rasanya tidak asing dan terasa hangat juga nyaman. 

Namun, tiba-tiba sentuhan itu harus terurai sebab Maysha menarik tangannya dan mengarahkan pandangannya ke tempat lain.

“Aku minta maaf untuk kejadian semalam dan hari ini. Aku benar-benar merasa bersalah sama kamu,” ucapnya penuh sesal.

Ingin sekali Arlan mengusap ujung mata Maysha yang basah. Tetapi, tentunya ia tak akan berani melakukannya. Kesalahan yang ia lakukan membuatnya merasa tak pantas di hadapan Maysha.

“Tidak apa-apa. Aku tahu kamu akan lebih membela Laura karena bagimu aku hanya orang asing.” 

Hati Arlan serasa ditusuk duri tajam. Di balik sikap Maysha yang lembut dan tenang, Arlan dapat melihat luka dari setiap kalimat yang didesiskan wanita itu. Diakui oleh Arlan, bahwa saat ini Maysha memang tak lebih dari orang asing di matanya. Tetapi entah mengapa orang asing ini seperti memiliki magnet yang terus menariknya.

Bahkan diamnya Maysha pun mampu membuatnya penasaran. 

“Aku akan bicara dengan Laura. Dia sudah keterlaluan menuduh kamu padahal dia sendiri yang berbuat.” 

Arlan seketika bangkit dari posisi berjongkoknya. Dia memindahkan rekaman CCTV tersebut ke ponsel. Kemudian melangkahkan kaki menuju kamar. Begitu masuk, ia harus disuguhkan dengan pemandangan yang membuatnya geleng-geleng kepala. 

Bagai tanpa dosa Laura sedang duduk bersandar di sofa dan dilayani bak seorang ratu. Di sisi kanan ada Bik Wiwin yang sedang memotong kuku tangan, dan sebelah kiri ada Yanti yang sedang memijat kaki. Sementara Laura sendiri sedang menyeruput segelas jus dengan nikmat.

Arlan menarik napas dalam. Seolah kesabarannya benar-benar teruji. Ia memindai dua asisten rumah tangganya secara bergantian. “Bisa kalian keluar dulu? Saya harus bicara dengan Laura.”

"Baik, Den."

Bik Wiwin dan Yanti langsung berdiri dan keluar kamar. Sementara Laura masih betah dalam posisinya. 

Sekilas ia menatap suaminya yang datang dengan wajah datar. Dari sana Laura bisa melihat kemarahan yang tertahan. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman tipis. Dia menebak bahwa Arlan baru saja bertengkar hebat dengan Maysha.

“Kamu sudah bicara dengan Mbak Maysha, Mas?” tanyanya, lalu meraih potongan buah yang tersedia di meja. 

“Sudah.” 

Laura yang belum sadar situasi kembali menatap suaminya. "Baguslah. Biar Mbak Maysha sadar kalau aku juga istri kamu. Aku tidak mau diperlakukan seperti ini hanya karena aku istri ke dua. Tega-teganya Mbak Maysha memasukkan bubuk cabai ke makanan aku."

Arlan masih diam. Seolah memberi Laura kesempatan untuk berbicara.

"Padahal dia tahu aku sedang hamil. Apa jangan-jangan dia memang sengaja mau mengusir aku secara halus dari rumah ini," lirih wanita itu. Seakan benar-benar terluka.

Kedua tangan Arlan terkepal di balik punggung. Ia berdecih dalam hati. Bukannya simpati, setiap kata yang terlontar dari mulut Laura malah membuat amarahnya semakin memuncak.

"Kamu yakin Maysha yang memasukkan bubuk cabai ke makanan kamu?"

"Lalu siapa lagi, Mas? Bik Wiwin tidak mungkin seberani itu terhadap istri majikannya, kan? Hanya Mbak Maysha yang akan berani melakukan itu!" pekik Laura. "Jadi apa keputusan kamu sekarang? Pilih aku atau Mbak Maysha?"

Selama beberapa saat Arlan terdiam. Hal itu membuat Laura bangkit dan berdiri tepat di hadapan tubuh jangkung suaminya itu. “Kenapa kamu diam saja? Aku mau tahu apa keputusan kamu!” 

Arlan menyeringai tipis, yang sialnya malah terlihat menyeramkan. Manik hitam yang terbungkus oleh sorot tajam itu berhasil membuat Laura meremang. Keduanya diam dalam kebisuan yang menegangkan.

"Kamu mau tahu apa keputusanku?"

Tatapan Arlan mengarah pada koper milik Laura yang masih ada di tempat tidur dengan beberapa lembar pakaian yang terburai. Lelaki itu lantas menuju lemari dan menggeluarkan seluruh pakaian Laura yang tersisa.

Laura diam saja saat Arlan mendesakkan lembar demi lembar pakaian ke dalam koper. Ia mulai tak mengerti ada apa dengan suaminya. Laura mendekati Arlan dan berusaha mencegah. Tetapi, lelaki itu malah menepis tangannya dengan kasar. 

“Kenapa kamu mengeluarkan semua pakaianku dan memasukkan ke koper?”

“Untuk pulang ke rumah!” 

Sepasang manik Laura membulat saat itu juga. Pulang ke rumah lama adalah hal yang tak pernah ada dalam rencananya. Ia suka rumah di mana ia berada sekarang. Rumah ini memanjakannya dengan kemewahan yang tak didapatkannya di rumah lama. Dan mengemasi barang-barang tadi hanyalah gertakan Laura semata untuk menakuti Arlan. 

“Pulang?” Laura hampir tak percaya. "Seharusnya kamu meminta Mbak Maysha yang keluar dari rumah ini, Mas. Tapi kenapa malah kita yang harus pergi dari sini?"

“Bukan kita, tapi kamu!” 

...****...

Terpopuler

Comments

Hera Imoet

Hera Imoet

yeeyyyyy kucian deh kamoh.... ngarep dibelain author yaaa... hehehehe 😁🤭

2024-03-14

0

Wati_esha

Wati_esha

Memangnya itu rumah siapa?!

2023-11-25

1

Wati_esha

Wati_esha

Sudah ketahuan kelicikanmu, Laura.

2023-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 Setelah Tiga Tahun Tanpamu
2 Mengapa Dia Melupakanku
3 Tanpa Sengaja Membentaknya
4 Apa Kamu Merasa Berbohong?
5 Roti Panggang Selai Cokelat
6 Bubuk Cabai
7 Dia Meminta Suaminya Memilih
8 Dua Kali Membentak
9 Bagi-Bagi Pulsa Dulu
10 Bukan Kita, Tapi Kamu!
11 Silahkan, Lompat!
12 Kamu Tidak Akan Berani
13 Hari Ini Kamu Sudah Berjanji
14 Kedatangan Teman Lama
15 Apa Kamu Yakin?
16 Belum Punya Waktu Bersama
17 Bepergian Berdua?
18 Dia Masih Apa?
19 Hari Pertama Menikah, Tiga Tahun Lalu ....
20 Meminta Pembagian Harta
21 Tidak Perlu Melawanmu
22 Deja Vu
23 Merebut Paket Milik Maysha
24 Mereka Ada Hubungan Apa?
25 Diantar Pulang Oleh Dokter Mario
26 Janji Yang Terlupa
27 Maafkan Aku
28 Ada Apa Denganmu
29 Pindah Kamar
30 Mau Lompat? Silahkan!
31 Mengganti Obat Dari Dokter Mario
32 Kembali Ke Setelan Pabrik
33 Maysha Dan Ibunya Itu Jahat
34 Ultimatum Ayah Mertua
35 Menurunkan Foto Pernikahan
36 Hilang ingatan atau Tidak Sama Saja
37 Babak Belur Untuk Kedua Kalinya
38 Akan menikahimu Secara Resmi
39 Menikah Minggu Depan
40 Tidak Akan Menghalangi
41 Anak Siapa?
42 Rekaman CCTV
43 Hey, Arlan!
44 Harus Bergerak Cepat!
45 Mempermalukan Maysha
46 Kejutan Manis Untuk Laura
47 Mulai Sekarang Kamu Bukan Lagi ....
48 Selesaikan Urusan Negara
49 Kenangan Masa Lalu
50 Jadi Imam?
51 Salah Kamar?
52 Memuluskan Rencana
53 Terima Kasih, Bunda!
54 Tolong Percaya Padaku!
55 Menebus Tiga Tahun Yang Terlewat
56 Mendarat Dengan Sempurna
57 Cappadocia Kota Impian
58 Ibadah Bersama
59 Kamu, Aku dan Kita
60 Liburan Ke Luar Negeri
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Setelah Tiga Tahun Tanpamu
2
Mengapa Dia Melupakanku
3
Tanpa Sengaja Membentaknya
4
Apa Kamu Merasa Berbohong?
5
Roti Panggang Selai Cokelat
6
Bubuk Cabai
7
Dia Meminta Suaminya Memilih
8
Dua Kali Membentak
9
Bagi-Bagi Pulsa Dulu
10
Bukan Kita, Tapi Kamu!
11
Silahkan, Lompat!
12
Kamu Tidak Akan Berani
13
Hari Ini Kamu Sudah Berjanji
14
Kedatangan Teman Lama
15
Apa Kamu Yakin?
16
Belum Punya Waktu Bersama
17
Bepergian Berdua?
18
Dia Masih Apa?
19
Hari Pertama Menikah, Tiga Tahun Lalu ....
20
Meminta Pembagian Harta
21
Tidak Perlu Melawanmu
22
Deja Vu
23
Merebut Paket Milik Maysha
24
Mereka Ada Hubungan Apa?
25
Diantar Pulang Oleh Dokter Mario
26
Janji Yang Terlupa
27
Maafkan Aku
28
Ada Apa Denganmu
29
Pindah Kamar
30
Mau Lompat? Silahkan!
31
Mengganti Obat Dari Dokter Mario
32
Kembali Ke Setelan Pabrik
33
Maysha Dan Ibunya Itu Jahat
34
Ultimatum Ayah Mertua
35
Menurunkan Foto Pernikahan
36
Hilang ingatan atau Tidak Sama Saja
37
Babak Belur Untuk Kedua Kalinya
38
Akan menikahimu Secara Resmi
39
Menikah Minggu Depan
40
Tidak Akan Menghalangi
41
Anak Siapa?
42
Rekaman CCTV
43
Hey, Arlan!
44
Harus Bergerak Cepat!
45
Mempermalukan Maysha
46
Kejutan Manis Untuk Laura
47
Mulai Sekarang Kamu Bukan Lagi ....
48
Selesaikan Urusan Negara
49
Kenangan Masa Lalu
50
Jadi Imam?
51
Salah Kamar?
52
Memuluskan Rencana
53
Terima Kasih, Bunda!
54
Tolong Percaya Padaku!
55
Menebus Tiga Tahun Yang Terlewat
56
Mendarat Dengan Sempurna
57
Cappadocia Kota Impian
58
Ibadah Bersama
59
Kamu, Aku dan Kita
60
Liburan Ke Luar Negeri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!