Bubuk Cabai

Setelah kejadian memalukan barusan, Laura hanya menatap hidangan di hadapannya dan tak menyentuh sama sekali. Selera makannya mendadak hilang karena ulah Bik Wiwin yang membongkar bualannya.

“Kenapa tidak makan?” tanya Arlan. Setelah mendapati Laura diam sejak tadi.

“Iya, Mas. Ini baru mau makan.” Laura tersenyum ragu, lalu meraih sendok di samping mangkuk sup. Sejenak sorot matanya mengarah kepada Arlan dan Maysha secara bergantian. Rasa kesal kembali memuncak ketika mendapati Arlan sesekali mencuri pandang kepada Maysha.

Padahal dalam pandangan Laura, dirinya jauh lebih cantik, lebih muda dan lebih modern dibanding Maysha. Pakaian serba tertutup yang dikenakan Maysha juga terkesan norak. Lalu apanya yang menarik sampai Arlan harus mencuri kesempatan untuk bisa menatapnya?

Laura benar-benar tak habis pikir. Namun, sejurus kemudian ia mengulas smirk, sambil menyendokkan kuah sup ke mulut. Tiba-tiba sepasang matanya melotot, kedua sisi pipinya merah. Kuah sup yang baru saja masuk ke mulutnya menyembur keluar. Wanita itu terbatuk-batuk dengan sensasi panas yang terasa membakar lidah.

“Aduh pedas sekali supnya!” Ia mengibaskan tangan di depan mulut. Lantas dengan gerakan sangat cepat menyambar segelas air putih.

Arlan dan Maysha menatapnya sedikit heran.

“Kenapa, Laura?” tanya Arlan melihat Laura yang tampak meringis.

“Kenapa sup ini rasanya pedas sekali? Lidahku seperti mau terbakar, Mas!”

Arlan menatap semangkuk sup di hadapan Laura, lalu melirik Maysha penuh tanya. “Tapi sup nya sama sekali tidak pedas. Mungkin perasaan kamu saja, Laura.”

“Tapi sup yang kumakan memang rasanya pedas sekali, Mas. Kalau tidak percaya coba saja sendiri!” Laura kembali menenggak segelas air putih. Matanya sudah memerah dan berair. Juga dengan bibirnya yang terlihat menebal dalam hitungan menit.

“Tapi aku tidak pakai bubuk cabai atau merica. Jadi tidak mungkin kalau sup-nya pedas,” bantah Maysha.

“Kalau tidak pakai bubuk cabai kenapa rasanya seperti ini?” Laura memekik tak terima. “Mas, kamu tahu kalau aku alergi dengan bubuk cabai, kan?”

Melihat kepanikan istrinya, Arlan berusaha untuk menenangkan. "Tenang dulu, Laura."

"Bagaimana aku bisa tenang dalam keadaan seperti ini, Mas? Coba kamu cicipi supnya!"

Arlan meraih mangkuk sup milik Laura dan mencicipi. Benar saja, rasa sup itu memang sangat pedas, bahkan terlalu pedas. Arlan langsung meraih segelas air putih dan meneguknya.

“Iya kan, pedas sekali, Mas?” tanya Laura kesal.

“Iya, benar. Tapi kenapa cuma supmu yang pedas? Aku dan Maysha tidak.”

Tatapan penuh curiga seketika diarahkan Arlan dan Laura kepada Maysha. Laura yang merasa diperlakukan tidak adil seketika berdiri tepat di hadapan Maysha.

“Apa Mbak Maysha sengaja memasukkan bubuk cabai yang banyak ke makanan aku?” tuduhnya penuh murka.

“Aku tidak memasukkan apa-apa ke makanan kamu,” balas Maysha, masih dengan sikap tenang. Sebab sama sekali tak merasa menambahkan apapun ke makanan Laura. Apalagi bubuk cabai.

Bukannya tenang, Laura malah semakin berapi-api. Sebelah tangannya bergerak mengusap cairan bening yang mengalir di pipi. “Kalau begitu kenapa makanan aku bisa pedas? Ah, aku tahu! Mbak Maysha tidak suka aku ada di sini kan? Kalau memang seperti itu tidak perlu mengusir aku dengan cara seperti ini!”

Mendengar kalimat penuh tuduhan itu, Maysha pun berdiri meninggalkan kursi. Sebisa mungkin ia menahan diri agar tak tersulut amarah.

“Kamu jangan sembarang menuduh, ya!”

"Aku sembarang menuduh? Jelas-jelas sudah ada buktinya. Mbak Maysha yang masak sup ini, kan?" Laura tertawa sumbang dengan berlinang air mata. "Aku tidak menyangka Mbak Maysha bisa sejahat ini. Percuma Mbak pakai hijab kalau hatinya busuk!"

Suasana semakin tegang. Arlan yang sejak tadi mendengar perdebatan itu sontak ikut berdiri. “Cukup! Laura, Maysha, kalian diam!” pekik Arlan.

Keheningan mendominasi selama beberapa detik. Semua bungkam. Hanya isak tangis Laura yang terdengar di ruang makan.

Sebisa mungkin Arlan menahan diri. “Siapa yang masak sup ini?”

“Aku, Mas! Tapi aku sama sekali tidak menambahkan apapun ke dalam supnya.”

"Bull$hitt! Kalau bukan Mbak Maysha, lalu siapa yang memasukkan bubuk cabai?" sambar Laura.

"Kamu diam, Laura!" Arlan menekan suara. Lalu menyorot Maysha penuh curiga. “Maysha, kalau memang kamu tidak memasukkan apa-apa ke makanan Laura, lalu kenapa supnya bisa pedas?”

Pertanyaan itu membuat Maysha bungkam. Ia menarik napas dalam-dalam demi mengurai amarah dan kecewa yang bersarang di hati. Ucapan Arlan seolah turut memojokkan dirinya.

...****...

Terpopuler

Comments

Bunda windi❤ 💚

Bunda windi❤ 💚

Sokorrr biar luntur tuh benih kecebong

2024-01-14

0

Wati_esha

Wati_esha

Kok bis begitu ya?!

2023-11-25

0

Fhebrie

Fhebrie

ehlah mbuh

2023-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Setelah Tiga Tahun Tanpamu
2 Mengapa Dia Melupakanku
3 Tanpa Sengaja Membentaknya
4 Apa Kamu Merasa Berbohong?
5 Roti Panggang Selai Cokelat
6 Bubuk Cabai
7 Dia Meminta Suaminya Memilih
8 Dua Kali Membentak
9 Bagi-Bagi Pulsa Dulu
10 Bukan Kita, Tapi Kamu!
11 Silahkan, Lompat!
12 Kamu Tidak Akan Berani
13 Hari Ini Kamu Sudah Berjanji
14 Kedatangan Teman Lama
15 Apa Kamu Yakin?
16 Belum Punya Waktu Bersama
17 Bepergian Berdua?
18 Dia Masih Apa?
19 Hari Pertama Menikah, Tiga Tahun Lalu ....
20 Meminta Pembagian Harta
21 Tidak Perlu Melawanmu
22 Deja Vu
23 Merebut Paket Milik Maysha
24 Mereka Ada Hubungan Apa?
25 Diantar Pulang Oleh Dokter Mario
26 Janji Yang Terlupa
27 Maafkan Aku
28 Ada Apa Denganmu
29 Pindah Kamar
30 Mau Lompat? Silahkan!
31 Mengganti Obat Dari Dokter Mario
32 Kembali Ke Setelan Pabrik
33 Maysha Dan Ibunya Itu Jahat
34 Ultimatum Ayah Mertua
35 Menurunkan Foto Pernikahan
36 Hilang ingatan atau Tidak Sama Saja
37 Babak Belur Untuk Kedua Kalinya
38 Akan menikahimu Secara Resmi
39 Menikah Minggu Depan
40 Tidak Akan Menghalangi
41 Anak Siapa?
42 Rekaman CCTV
43 Hey, Arlan!
44 Harus Bergerak Cepat!
45 Mempermalukan Maysha
46 Kejutan Manis Untuk Laura
47 Mulai Sekarang Kamu Bukan Lagi ....
48 Selesaikan Urusan Negara
49 Kenangan Masa Lalu
50 Jadi Imam?
51 Salah Kamar?
52 Memuluskan Rencana
53 Terima Kasih, Bunda!
54 Tolong Percaya Padaku!
55 Menebus Tiga Tahun Yang Terlewat
56 Mendarat Dengan Sempurna
57 Cappadocia Kota Impian
58 Ibadah Bersama
59 Kamu, Aku dan Kita
60 Liburan Ke Luar Negeri
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Setelah Tiga Tahun Tanpamu
2
Mengapa Dia Melupakanku
3
Tanpa Sengaja Membentaknya
4
Apa Kamu Merasa Berbohong?
5
Roti Panggang Selai Cokelat
6
Bubuk Cabai
7
Dia Meminta Suaminya Memilih
8
Dua Kali Membentak
9
Bagi-Bagi Pulsa Dulu
10
Bukan Kita, Tapi Kamu!
11
Silahkan, Lompat!
12
Kamu Tidak Akan Berani
13
Hari Ini Kamu Sudah Berjanji
14
Kedatangan Teman Lama
15
Apa Kamu Yakin?
16
Belum Punya Waktu Bersama
17
Bepergian Berdua?
18
Dia Masih Apa?
19
Hari Pertama Menikah, Tiga Tahun Lalu ....
20
Meminta Pembagian Harta
21
Tidak Perlu Melawanmu
22
Deja Vu
23
Merebut Paket Milik Maysha
24
Mereka Ada Hubungan Apa?
25
Diantar Pulang Oleh Dokter Mario
26
Janji Yang Terlupa
27
Maafkan Aku
28
Ada Apa Denganmu
29
Pindah Kamar
30
Mau Lompat? Silahkan!
31
Mengganti Obat Dari Dokter Mario
32
Kembali Ke Setelan Pabrik
33
Maysha Dan Ibunya Itu Jahat
34
Ultimatum Ayah Mertua
35
Menurunkan Foto Pernikahan
36
Hilang ingatan atau Tidak Sama Saja
37
Babak Belur Untuk Kedua Kalinya
38
Akan menikahimu Secara Resmi
39
Menikah Minggu Depan
40
Tidak Akan Menghalangi
41
Anak Siapa?
42
Rekaman CCTV
43
Hey, Arlan!
44
Harus Bergerak Cepat!
45
Mempermalukan Maysha
46
Kejutan Manis Untuk Laura
47
Mulai Sekarang Kamu Bukan Lagi ....
48
Selesaikan Urusan Negara
49
Kenangan Masa Lalu
50
Jadi Imam?
51
Salah Kamar?
52
Memuluskan Rencana
53
Terima Kasih, Bunda!
54
Tolong Percaya Padaku!
55
Menebus Tiga Tahun Yang Terlewat
56
Mendarat Dengan Sempurna
57
Cappadocia Kota Impian
58
Ibadah Bersama
59
Kamu, Aku dan Kita
60
Liburan Ke Luar Negeri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!