Dia Meminta Suaminya Memilih

“Mas, kalau seperti ini caranya, aku tidak mau tinggal di sini lagi!” Laura menyeka air mata, lalu beranjak meninggalkan ruang makan dengan hentakan kaki cukup keras.

"Laura tunggu!" Panggilan Arlan sama sekali tak diindahkan oleh Laura.

Arlan menghunus tatapan tajam yang seolah mampu membuat tubuh Maysha terbelah menjadi dua bagian. Belum pernah sebelumnya Maysha mendapatkan tatapan tajam seperti ini dari suaminya.

“Maysha, kita harus bicara nanti!” Arlan mendorong mangkuk sup dengan kasar. Kemudian pergi begitu saja meninggalkan Maysha.

Sementara Maysha hanya diam di tempatnya berdiri. Menatap nanar hidangan yang tersedia di meja. Masakan kesukaan Arlan yang diharap mampu mendekatkan mereka justru menjadi bumerang baginya.

Tubuh Maysha pun yang mendadak lemas. Tuduhan Arlan menciptakan perih dan sesak tak terkira.

“Non, ada apa, sih?” tanya Bik Wiwin. Sontak Maysha tersadar dari lamunan dan menyeka ujung matanya.

“Katanya supnya Laura pedas, Bik.”

"Kok bisa, sih? Mbak Maysha tidak pakai merica atau bubuk cabai, kan?"

Maysha hanya menggeleng pelan. Sebisa mungkin menahan agar air mata tak jatuh membasahi pipi.

Bik Wiwin meraih mangkuk sup bekas Laura dan mencicipi. Wanita berusia 45 tahunan itu pun merasakan sensasi pedas pada kuah sup yang diseruputnya.

“Eh iya, Non. Pedas banget malah ini. Kayaknya bubuk cabainya kebanyakan.”

“Tapi saya tidak memasukkan apa-apa ke dalam sup itu, Bik.”

"Bibi tahu, Non Maysha tidak salah." Keduanya saling tatap. Terlihat kerutan tipis di dahi Bik Wiwin. “Apa jangan-jangan Non Laura yang masukin sendiri? Tapi buat apa? Kan katanya dia alergi cabai.”

"Saya tidak tahu, Bik. Biarkan saja." Toh, untuk saat ini Arlan lebih mempercayai Laura dibanding dirinya.

"Tapi nanti Den Arlan salah paham sama Non Maysha."

Maysha hanya menyahut dengan des@han napas panjang. Lalu beranjak meninggalkan ruang makan menuju kamarnya sendiri.

Bik Wiwin pun menatap iba punggung sang majikan. Meskipun Maysha berusaha tegar tetapi Bik Wiwin dapat melihat betapa wanita itu menahan tangis.

“Kasihan Non Maysha.”

*

*

*

Di sisi lain, Laura sedang terisak-isak di kamar. Mengeluarkan semua pakaian dan memasukkan ke dalam koper. Arlan datang dan mencoba menahannya.

“Lepaskan aku, Mas! Aku mau pergi dari sini!” Laura menepis tangan Arlan.

“Jangan gegabah, Laura! Masalah tidak akan selesai dengan kamu pergi.”

"Tapi setidaknya dengan pergi dari sini, aku tidak perlu diperlakukan seperti tadi. Hari ini dia masukin bubuk cabai. Besok bisa saja dia memasukkan racun."

"Laura ...."

"Lepas!" Bujukan Arlan sama sekali tak berpengaruh bagi Laura. Ia tetap mendesakkan pakaian-pakaiannya ke dalam koper.

"Mungkin Maysha tidak sengaja memasukkan cabai ke makanan kamu."

“Tidak sengaja kamu bilang? Sejak awal istri kamu itu memang sudah tidak menyukai aku, Mas! Kamu ingat di bandara? Dia memberi aku teh dan aku sakit perut setelahnya. Dan tadi dia melakukannya lagi dengan memasukkan bubuk cabai ke dalam makanan aku. Padahal aku punya alergi bubuk cabai dan aku sedang hamil. Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan anak kita?”

Sungutan panjang Laura itu membuat Arlan ikut meradang. Ia memeluk Laura dan mengusap rambutnya dengan penuh kelembutan.

“Kamu sabar, ya. Aku akan bicara dengan Maysha setelah ini.”

“Aku tidak mau, Mas. Lebih baik aku pergi dari sini.” Ia mendorong dada lelaki itu hingga pelukan terurai. “Memang tidak baik kalau dua istri tinggal satu atap.”

“Laura ... kalau kamu seperti ini sama saja menyulitkan posisiku. Ayo kita bicara baik-baik dengan kepala dingin.”

Tatapan tajam seketika diarahkan Laura kepada suaminya itu. Diiringi air mata yang semakin deras.

“Aku tidak mau, Mas! Sekarang aku minta kamu pilih antara aku atau Mbak Maysha! Kalau Mas pilih Mbak Maysha, maka aku yang akan pergi. Sebaliknya, kalau Mas pilih aku, maka Mbak Maysha yang harus angkat kaki dari rumah ini!”

...*...

...*...

...*...

Haha, yang sabar pemirsahhhh.

baca novel ini tuh kayak 👇

Ugggghhhh!

Tolong syedekahkan like dan komen 😱

Terpopuler

Comments

Hera Imoet

Hera Imoet

ishhh... mau numpang hidup yaa.. benalu.. hehehe 😁🤭

2024-03-14

0

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

yeee ngga tau diri.. itu rumah siapa woy

2024-02-21

0

Ibelmizzel

Ibelmizzel

perempuan tak ada adap

2024-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Setelah Tiga Tahun Tanpamu
2 Mengapa Dia Melupakanku
3 Tanpa Sengaja Membentaknya
4 Apa Kamu Merasa Berbohong?
5 Roti Panggang Selai Cokelat
6 Bubuk Cabai
7 Dia Meminta Suaminya Memilih
8 Dua Kali Membentak
9 Bagi-Bagi Pulsa Dulu
10 Bukan Kita, Tapi Kamu!
11 Silahkan, Lompat!
12 Kamu Tidak Akan Berani
13 Hari Ini Kamu Sudah Berjanji
14 Kedatangan Teman Lama
15 Apa Kamu Yakin?
16 Belum Punya Waktu Bersama
17 Bepergian Berdua?
18 Dia Masih Apa?
19 Hari Pertama Menikah, Tiga Tahun Lalu ....
20 Meminta Pembagian Harta
21 Tidak Perlu Melawanmu
22 Deja Vu
23 Merebut Paket Milik Maysha
24 Mereka Ada Hubungan Apa?
25 Diantar Pulang Oleh Dokter Mario
26 Janji Yang Terlupa
27 Maafkan Aku
28 Ada Apa Denganmu
29 Pindah Kamar
30 Mau Lompat? Silahkan!
31 Mengganti Obat Dari Dokter Mario
32 Kembali Ke Setelan Pabrik
33 Maysha Dan Ibunya Itu Jahat
34 Ultimatum Ayah Mertua
35 Menurunkan Foto Pernikahan
36 Hilang ingatan atau Tidak Sama Saja
37 Babak Belur Untuk Kedua Kalinya
38 Akan menikahimu Secara Resmi
39 Menikah Minggu Depan
40 Tidak Akan Menghalangi
41 Anak Siapa?
42 Rekaman CCTV
43 Hey, Arlan!
44 Harus Bergerak Cepat!
45 Mempermalukan Maysha
46 Kejutan Manis Untuk Laura
47 Mulai Sekarang Kamu Bukan Lagi ....
48 Selesaikan Urusan Negara
49 Kenangan Masa Lalu
50 Jadi Imam?
51 Salah Kamar?
52 Memuluskan Rencana
53 Terima Kasih, Bunda!
54 Tolong Percaya Padaku!
55 Menebus Tiga Tahun Yang Terlewat
56 Mendarat Dengan Sempurna
57 Cappadocia Kota Impian
58 Ibadah Bersama
59 Kamu, Aku dan Kita
60 Liburan Ke Luar Negeri
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Setelah Tiga Tahun Tanpamu
2
Mengapa Dia Melupakanku
3
Tanpa Sengaja Membentaknya
4
Apa Kamu Merasa Berbohong?
5
Roti Panggang Selai Cokelat
6
Bubuk Cabai
7
Dia Meminta Suaminya Memilih
8
Dua Kali Membentak
9
Bagi-Bagi Pulsa Dulu
10
Bukan Kita, Tapi Kamu!
11
Silahkan, Lompat!
12
Kamu Tidak Akan Berani
13
Hari Ini Kamu Sudah Berjanji
14
Kedatangan Teman Lama
15
Apa Kamu Yakin?
16
Belum Punya Waktu Bersama
17
Bepergian Berdua?
18
Dia Masih Apa?
19
Hari Pertama Menikah, Tiga Tahun Lalu ....
20
Meminta Pembagian Harta
21
Tidak Perlu Melawanmu
22
Deja Vu
23
Merebut Paket Milik Maysha
24
Mereka Ada Hubungan Apa?
25
Diantar Pulang Oleh Dokter Mario
26
Janji Yang Terlupa
27
Maafkan Aku
28
Ada Apa Denganmu
29
Pindah Kamar
30
Mau Lompat? Silahkan!
31
Mengganti Obat Dari Dokter Mario
32
Kembali Ke Setelan Pabrik
33
Maysha Dan Ibunya Itu Jahat
34
Ultimatum Ayah Mertua
35
Menurunkan Foto Pernikahan
36
Hilang ingatan atau Tidak Sama Saja
37
Babak Belur Untuk Kedua Kalinya
38
Akan menikahimu Secara Resmi
39
Menikah Minggu Depan
40
Tidak Akan Menghalangi
41
Anak Siapa?
42
Rekaman CCTV
43
Hey, Arlan!
44
Harus Bergerak Cepat!
45
Mempermalukan Maysha
46
Kejutan Manis Untuk Laura
47
Mulai Sekarang Kamu Bukan Lagi ....
48
Selesaikan Urusan Negara
49
Kenangan Masa Lalu
50
Jadi Imam?
51
Salah Kamar?
52
Memuluskan Rencana
53
Terima Kasih, Bunda!
54
Tolong Percaya Padaku!
55
Menebus Tiga Tahun Yang Terlewat
56
Mendarat Dengan Sempurna
57
Cappadocia Kota Impian
58
Ibadah Bersama
59
Kamu, Aku dan Kita
60
Liburan Ke Luar Negeri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!