Kim Lee Park membuka kedua matanya perlahan-lahan.
Tercium aroma masakan yang menyebar di ruangan kamarnya yang masih tertutup rapat tapi meninggalkan celah di antara pintu kamar.
''Hmmm...'', gumam Kim Lee Park.
Saat kedua matanya terbuka lebar seraya menatap lurus ke arah atas langit-langit kamar tidurnya.
''Harum sekali...'', bisik Kim Lee Park termenung.
Daya sadarnya masih belum sempurna setelah terbangun dari tidurnya malam tadi.
Pikirannya masih tidak sepenuhnya terpusat dan masih linglung.
''Siapa yang memasak ?'', gumamnya pelan.
Kim Lee Park masih terdiam berbaring di atas tatami dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.
''Selimut ???'', ucapnya lirih.
Tampak Kim Lee Park kebingungan ketika melihat selimut telah berada di tubuhnya dengan sendirinya.
''Bagaimana selimut ini sampai disini ?'', gumam Kim Lee Park.
Kim Lee Park menyibakkan selimut yang membungkus tubuhnya seraya memandangi dengan kedua alis mengerut.
''Siapa ? Siapa yang meletakkannya di sini ? Mungkinkah...'', ucap Kim Lee Park.
Ingatan Kim Lee Park langsung tertuju pada gadis berhanbok hitam dengan Jokduri yang menghias kepalanya.
Kim Lee Park terbangun, duduk sejenak seperti berpikir.
''Apa dia sudah kembali ?'', gumam Kim Lee Park.
Kim Lee Park dengan cepat beranjak dari atas tatami menuju luar kamarnya.
Berlari tergopoh-gopoh mencari asal dari aroma masakan yang tercium oleh hidungnya.
Kim Lee Park menyibakkan tirai yang menutupi ruangan dapur.
Pada saat dia masuk ke dalam ruangan dapur, tidak seorangpun yang dia temukan disana hanya ada semangkuk masakan yang masih mengepul panas.
Kim Lee Park melangkah pelan mendekati meja makan di ruangan dapur lalu berdiri termangu menatap mangkuk berisi masakan yang baru dimasak.
Memegang ujung mangkuk sembari memainkannya.
"Apa Chun Cha pergi ?", gumam Kim Lee Park.
Kim Lee Park menoleh ke arah sekitar ruangan tapi ruang dapur itu sangat sempit dan hanya ada kompor serta meja makan dan kursi.
Diraihnya mangkuk berisi bibimbap yang mengepul panas kemudian dilahapnya dengan penuh semangat.
''Apa dia tidak ingat pulang ?'', gumam Kim Lee Park sambil mengunyah cepat makanan yang ada dimulutnya.
Kim Lee Park hampir tersedak saat dia memakan bibimbap panas itu.
''Uhk !?'', Kim Lee Park memukul dadanya saat bibimbap itu menyangkut di tenggorokkannya.
Dia melanjutkan lagi melahap bibimbap hingga habis tak tersisa.
Menyeka mulutnya yang berminyak penuh dengan telapak tangannya asal.
Diambilnya minuman hangat yang ternyata secangkir teh dari sisi mangkuk lalu menegaknya hingga habis.
GLEK... GLEK... GLEK...
Bersendawa pelan kemudian duduk terdiam di depan meja makan.
''Rupanya dia benar-benar tidak pulang lagi ke rumah'', ucap Kim Lee Park.
Kim Lee Park beranjak dari kursi menuju kembali ke kamar tidurnya.
Ketika Kim Lee Park melangkah masuk ke dalam kamarnya terdengar suara panggilan dari arah kamar mandi.
''Kim Lee Park ! Kenapa kamu tidak membukakan pintu tadi malam ? Aku mengetuk pintu rumah sangat keras tetapi kamu tetap tidak membukakan pintu untukku'', celoteh Chun Cha.
Kim Lee Park membalik badannya ke arah suara gadis yang sedang berbicara panjang lebar padanya.
''Kau rupanya ?'', sahut Kim Lee Park.
Pada saat Kim Lee Park melihat Chun Cha yang hanya melilitkan handuk di tubuhnya sehabis mandi.
Kim Lee Park langsung berteriak lantang ketika melihat Chun Cha dengan rambut basahnya serta hanya mengenakan handuk di badannya yang putih bersih keluar dari kamar mandi berjalan mendekatinya.
''Astaga !!! Apa ini ? CHUN CHA !!!!'', teriak Kim Lee Park.
Chun Cha langsung menghentikan langkah kakinya tepat di hadapan Kim Lee Park yang melihatnya dengan kedua mata terbelalak kaget.
''Ada apa ?'', sahut Chun Cha sembari memiringkan kepalanya.
''Apa ?'', kata Kim Lee Park sambil menggigit tangannya yang mengepal kuat.
Chun Cha hendak mendekat tapi Kim Lee Park langsung menahannya dengan tangannya yang menjulur ke depan.
''Berhenti ! Berhenti disana !'', teriak Kim Lee Park kalut.
Chun Cha menghentikan langkah kakinya dengan cepat tapi salah satu kakinya tidak dapat dia hentikan.
Dan...
^^^BRUK...^^^
Gadis itu jatuh ke arah Kim Lee Park yang berdiri tepat di hadapannya.
''Ampun !!!!", jerit Kim Lee Park.
Ketika tubuh mereka saling bertubrukan saat Chun Cha jatuh terjerembab kepadanya.
Kim Lee Park langsung merentangkan kedua tangannya ke arah atas ketika Chun Cha jatuh hingga memeluknya.
"APA-APAAN INI ???", teriak Kim Lee Park.
"Mmmm, maaf...", sahut Chun Cha.
Chun Cha tidak dapat berdiri dan dia berusaha beranjak dari tubuh Kim Lee Park tapi dia sangat kesulitan untuk melakukannya.
"CEPAT BANGUN !!! AKU TIDAK TAHAN !!! AKU MAU PINGSAN !!!"
Teriak Kim Lee Park yang berkeringat dengan nafas tersengal-sengal.
Chun Cha sendiri kesulitan untuk bangun dari tubuh Kim Lee Park yang jatuh terduduk di atas lantai rumah.
''Aduh... B--bagaimana ini..., aku kesulitan bangun !? Tolonglah aku !'', kata Chun Cha.
''JANGAN MENGADA-ADA ! KAU MEMBUATKU KETAKUTAN !!!!'', jerit Kim Lee Park.
''Ta--tapi aku tidak dapat berdiri Kim Lee Park...'', sahut Chun Cha yang ikut kebingungan.
Chun Cha sendiri kerepotan karena adanya handuk yang melilit tubuhnya sehingga dia sulit untuk bangun.
''AYO ! AYO ! PERGI !!!'', pekik Kim Lee Park terbelalak.
''Iya, iya, ini aku berusaha berdiri Kim Lee Park'', sahut Chun Cha.
Saat Chun Cha hendak beranjak dari tubuh Kim Lee Park, handuk yang melilit tubuhnya tiba-tiba terlepas jatuh ke atas lantai. Dan Kim Lee Park langsung menjerit kencang.
''AAAAAAAAAAAAAAKHHH !!!!"
Kim Lee Park jatuh pingsan setelah melihat Chun Cha yang berdiri di hadapannya tanpa apa-apa.
Keluar darah dari hidung Kim Lee Park saat dia jatuh tak sadarkan diri.
''Kim Lee Park...'', gumam pelan Chun Cha.
Chun Cha buru-buru mengambil handuk miliknya yang terlepas jatuh ke atas lantai kemudian kembali melilitkannya erat-erat.
''Kim Lee Park... !?'', panggil Chun Cha.
Gadis itu langsung duduk bersimpuh disamping Kim Lee Park yang terbaring tak sadarkan diri dengan bersimbah keringat serta darah mengalir segar dari hidung Kim Lee Park.
''Ya, ampun !? Apa yang terjadi padanya ???'', pekik Chun Cha.
Chun Cha berusaha menahan aliran darah yang keluar dari hidung Kim Lee Park dengan kedua tangannya tapi tetap saja darah tidak berhenti mengalir.
Dia segera mencari-cari tissu atau kain untuk menahan darah dari hidung Kim Lee Park berhenti keluar.
''Mana ??? Mana tissu ??? Atau kain, ya !?'', ucap Chun Cha panik.
Namun, Chun Cha tidak menemukan benda yang dia cari itu.
''Tidak ada tissu ataupun yang lainnya... Bagaimana ini ???'', kata Chun Cha cemas.
Darah yang keluar dari arah hidung Kim Lee Park tidak berhenti-henti mengalir sehingga membuat Chun Cha semakin panik dan ketakutan.
''Ya, Tuhan !'', ucap Chun Cha.
Kedua tangan Chun Cha gemetaran hebat saat dia melihat darah masih keluar dari hidung Kim sedangkan dia tetap pingsan.
''Tolong, berhentilah mengalir !'', kata Chun Cha dengan tangan bergetar.
Chun Cha kehabisan akalnya karena dia ketakutan serta panik akibat Kim Lee Park dalam kondisi mencemaskan seperti itu.
''Apa yang harus aku lakukan sekarang ???'', pekik Chun Cha semakin gelisah.
Chun Cha hanya menolehkan kepalanya ke arah samping kanan dan kiri dengan bingung, berusaha untuk menenangkan dirinya sambil mencari tissu atau kain.
Tidak ada tissu maupun kain di sekitar Kim Lee Park jatuh pingsan atau di ruangan itu.
Gadis itu semakin kebingungan serta panik dengan rasa ketakutan yang terus melanda pikirannya apalagi melihat Kim Lee Park yang masih jatuh tergeletak pingsan cukup lama.
Chun Cha tidak bisa berpikir jernih sehingga dia sendiri bertambah panik dan semakin takut saat melihat Kim Lee Park masih tak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments