Kim Lee Park terburu-buru melangkah ke ruangan kerjanya. Dia mempercepat langkah kakinya karena takut terlambat untuk absen pagi.
Biasanya kepala sekolah akan memeriksa absen di hari Senin setiap hari dibandingkan hari-hari lainnya.
Kim Lee Park membuka pintu kantor yang diperuntukkan untuk para guru di sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School.
"Pagi !", sapa Kim Lee Park.
Saat dia masuk ke dalam ruangan.
"Pagi pak Kim Lee Park ! Bagaimana hari liburmu kemarin ?", sahut seorang guru perempuan menoleh ke arah Kim Lee Park.
"Hari liburku cukup menyenangkan", kata Kim Lee Park.
Kim Lee Park menarik kursi kerjanya lalu membuka laci meja kerjanya.
"Kau tidak ikut yang lainnya liburan ke pemandian air panas, pak Kim Lee Park ?", kata guru perempuan itu.
"Tidak, Caterina. Aku tidak ikut pergi liburan ke sana, mungkin lain kali aku akan pergi", ucap Kim Lee Park.
"Apakah ada trend baru di hari tradisional Korea hari ini ?", tanya Caterina.
"Maaf, maksudnya apa ?", sahut Kim Lee Park bingung.
"Pakaian yang kamu kenakan memang sengaja untuk memperingati hari khusus di dalam tradisi Korea, bukan seperti itu, pak Kim Lee Park !?", kata Caterina guru matematika.
Kim Lee Park langsung menundukkan kepalanya ke arah pakaian yang dia kenakan.
Dia lupa bahwa hari ini dia mendapatkan hukuman dari Buchae yang mengharuskannya untuk mengenakan pakaian tradisional Hawrot.
Kim Lee Park tertunduk diam dengan wajah merah padam karena malu.
Dia tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan yang diajukan oleh guru Caterina tentang pakaian Hwarot yang dikenakannya.
Apabila dia menjelaskan akan semakin menarik perhatian serta rasa ingin tahu guru Caterina.
"Iya, aku sedang merayakan hari Dewa kesuburan...", sahut Kim Lee Park sekenanya.
"Hari Dewa kesuburan !?", ucap Caterina kaget.
Guru perempuan itu memperbaiki letak kacamatanya yang agak turun.
"Wow ! Itu keren sekali dan menarik !", lanjut guru Caterina.
Kim Lee Park hanya membalas dengan senyuman manis lalu melanjutkan aktivitas kerjanya.
Dia memeriksa daftar jadwal pelajaran olahraga yang harus dipenuhi untuk hari ini karena setiap harinya dalam satu Minggu sekali dia harus bergantian mengajar mata pelajaran olahraga di kelas-kelas yang berbeda.
"Kabarnya akan ada turnamen olahraga yang akan diadakan di seluruh sekolah yang ada di New York", ucap guru Caterina.
"Apakah pihak sekolah akan mengirim perwakilan mereka untuk turnamen nanti ?", tanya Kim Lee Park.
"Kemungkinan besar itu pasti dan pihak sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School ini tidak akan mungkin melewatkan kesempatan besar itu", sahut guru Caterina.
"Ini sangat menarik karena baru pertama kalinya pihak sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School berencana mengirimkan wakil mereka", kata Kim Lee Park.
"Ada pengumumannya..., tadi kepala sekolah memberikannya kepadaku ketika dia kemari...", sahut guru Caterina.
"Kepala sekolah datang ke ruangan ini ? Sungguh mengejutkan...", kata Kim Lee Park.
"Biarkan dia bertindak sebagai kepala sekolah ini, bukankah memang itu merupakan bagian pekerjaannya disini", sahut guru Caterina.
Guru matematika itu tersenyum pada Kim Lee Park sembari menyerahkan lembaran kertas yang berisi pengumuman turnamen olahraga nanti.
Kim Lee Park meraihnya lalu membacanya.
Raut wajah Kim Lee Park mendadak berubah cepat ketika dia membaca pengumuman turnamen itu.
"Ba-bagaimana ada nama Chun Cha disini ???", gumam Kim Lee Park tersentak kaget.
"Ada apa pak Kim Lee Park ?", sahut guru Caterina.
Guru matematika itu secara refleks menoleh ke arah Kim Lee Park yang sedang membaca.
"Siapa yang memberikan pengumuman ini tadi ? Kepala sekolah, bukan ?", tanya Kim Lee Park.
"Iya, kepala sekolah sendiri yang memberikan pengumuman itu padaku karena dia tidak menemukanmu di ruangan ini maka dia memberikannya kepadaku", sahut Caterina.
"Oh, iya ?", ucap Kim Lee Park yang terlihat keheranan.
"Kepala sekolah juga memberikan tugas padaku, menyusun rencana kerja sekolah untuk turnamen nanti", jawab guru Caterina.
"Tugas padamu ? Apa ?", tanya Kim Lee Park.
"Menyusun daftar para siswa yang akan ikut pertandingan turnamen dengan membuat skala pertandingan di sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School sebelum ikut turnamen nanti", sahut Caterina.
Guru Caterina menunjukkan daftar berupa kolom yang masih kosong kepada Kim Lee Park.
"Ini akan diisi oleh semua siswa sekolah yang akan ikut serta dalam pertandingan olahraga nanti", terang guru Caterina.
Kim Lee Park terdiam sambil mendengarkan penjelasan dari guru Caterina.
"Semua siswa sekolah di Alfred-Almond Junior-Senior High School akan ikut semua kategori cabang olahraga yang akan dilombakan pada turnamen olahraga", kata Caterina.
"Hmmm..., begitu ya...", sahut Kim Lee Park.
"Siswa akan disaring dalam pertandingan olahraga yang diadakan oleh sekolah ini untuk memilih pemenang yang akan dikirim sebagai perwakilan di ajang turnamen olahraga tingkat kota New York", kata guru Caterina.
"Wow..., kedengarannya lumayan hebat...", sahut Kim Lee Park.
"Dalam turnamen olahraga nanti, siapa yang akan menjadi pemenangnya akan dikirim lagi ke ajang turnamen tingkat nasional", lanjut guru Caterina.
"Apakah ini untuk semua siswa ?", tanya Kim Lee Park.
"Tentu saja dan diwajibkan semua siswa ikut serta dalam pertandingan olahraga yang akan diadakan oleh sekolah nanti", sahut Caterina.
Caterina menjawab pertanyaan Kim Lee Park dengan sangat tegas.
"Ini aku berikan satu daftar kolom kosong untukmu agar bisa mengerti lebih jelas lagi, pak Kim", kata Caterina.
"Baiklah..., terimakasih", sahut Kim Lee Park.
Kim Lee Park mengalihkan pandangannya ke arah kertas berisi kolom kosong untuk daftar nama-nama para siswa sekolah di Alfred-Almond Junior-Senior High School yang akan ikut serta dalam pertandingan olahraga.
"Akan berat jika semua siswa diharuskan ikut serta dalam pertandingan olahraga ini", kata Kim Lee Park.
"Memang yang pak Kim Lee Park katakan itu benar sekali tetapi ini sudah merupakan salah satu kewajiban para siswa di Alfred-Almond Junior-Senior High School ini", sahut Caterina.
"Aku tahu itu tapi tidak semua siswa sekolah menengah atas ini semuanya berbakat dalam olahraga dan menyukainya, Caterina", kata Kim Lee Park.
"Itulah tugas seorang siswa sekolah, pak Kim Lee Park !", sahut Caterina.
"Yah..., aku tahu itu... Tapi ini sangat berat untuk mereka, aku takut mereka akan kesulitan untuk menghadapi pertandingan olahraga ini, Caterina", kata Kim Lee Park.
"Tapi itu syarat mutlak, dan malah dijadikan sebagai nilai utama untuk kelulusan siswa nantinya jika mereka wisuda", sahut Caterina.
"Untuk wisuda !?", kata Kim Lee Park.
"Iya, itu syaratnya. Dan jika ada siswa yang tidak ikut dalam pertandingan olahraga nanti maka dia akan dipersulit kalau dia lulus dari sekolah ini", ucap Caterina.
"Bertambah berat dan sangat ketat !", kata Kim Lee Park.
Kim Lee Park menyisir rambutnya dengan jari jemari tangannya lalu tertunduk menatap ke arah meja kerjanya.
"Hari ini kepala sekolah juga memberitahukan bahwa ada guru baru untuk mata pelajaran seni", kata Caterina.
Kim Lee Park tersentak kaget ketika mendengar ucapan guru matematika itu. Dia langsung memutar kepalanya dan menatap tajam ke arah Caterina.
"Guru baru ???", kata Kim Lee Park kaget.
"Iya, guru baru untuk mata pelajaran seni-budaya, dan kepala sekolah sendiri yang akan mengenalkannya kepada semuanya", sahut Caterina.
Caterina terlihat sibuk di depan layar komputernya sementara Kim Lee Park hanya tercengang mendengar ucapan guru perempuan itu.
Kim Lee Park merasa dunianya langsung berputar kacau balau karena dia tahu siapa yang akan menjadi guru baru itu.
"Kepala sekolah juga akan mengenalkan guru baru saat Sumpah Setia pada bendera di pagi hari", kata Caterina.
"Kalau aku boleh tahu, siapakah Chun Cha yang ada di lembar pengumuman turnamen olahraga itu ?", tanya Kim Lee Park selidik.
"Salah satu pihak sponsor utama turnamen, katanya pemilik salah satu club hiburan terbesar di Amerika", sahut Caterina.
"Uhuk... !?", Kim Lee Park langsung terbatuk-batuk.
Saat mendengar penjelasan dari Caterina tentang Chun Cha.
Kim Lee Park hanya memandang guru matematika itu dengan pandangan tidak percayanya ketika Caterina menjelaskan tentang Chun Cha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments