Bab 9 Sebuah Kabar

Kim Lee Park terburu-buru melangkah ke ruangan kerjanya. Dia mempercepat langkah kakinya karena takut terlambat untuk absen pagi.

Biasanya kepala sekolah akan memeriksa absen di hari Senin setiap hari dibandingkan hari-hari lainnya.

Kim Lee Park membuka pintu kantor yang diperuntukkan untuk para guru di sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School.

"Pagi !", sapa Kim Lee Park.

Saat dia masuk ke dalam ruangan.

"Pagi pak Kim Lee Park ! Bagaimana hari liburmu kemarin ?", sahut seorang guru perempuan menoleh ke arah Kim Lee Park.

"Hari liburku cukup menyenangkan", kata Kim Lee Park.

Kim Lee Park menarik kursi kerjanya lalu membuka laci meja kerjanya.

"Kau tidak ikut yang lainnya liburan ke pemandian air panas, pak Kim Lee Park ?", kata guru perempuan itu.

"Tidak, Caterina. Aku tidak ikut pergi liburan ke sana, mungkin lain kali aku akan pergi", ucap Kim Lee Park.

"Apakah ada trend baru di hari tradisional Korea hari ini ?", tanya Caterina.

"Maaf, maksudnya apa ?", sahut Kim Lee Park bingung.

"Pakaian yang kamu kenakan memang sengaja untuk memperingati hari khusus di dalam tradisi Korea, bukan seperti itu, pak Kim Lee Park !?", kata Caterina guru matematika.

Kim Lee Park langsung menundukkan kepalanya ke arah pakaian yang dia kenakan.

Dia lupa bahwa hari ini dia mendapatkan hukuman dari Buchae yang mengharuskannya untuk mengenakan pakaian tradisional Hawrot.

Kim Lee Park tertunduk diam dengan wajah merah padam karena malu.

Dia tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan yang diajukan oleh guru Caterina tentang pakaian Hwarot yang dikenakannya.

Apabila dia menjelaskan akan semakin menarik perhatian serta rasa ingin tahu guru Caterina.

"Iya, aku sedang merayakan hari Dewa kesuburan...", sahut Kim Lee Park sekenanya.

"Hari Dewa kesuburan !?", ucap Caterina kaget.

Guru perempuan itu memperbaiki letak kacamatanya yang agak turun.

"Wow ! Itu keren sekali dan menarik !", lanjut guru Caterina.

Kim Lee Park hanya membalas dengan senyuman manis lalu melanjutkan aktivitas kerjanya.

Dia memeriksa daftar jadwal pelajaran olahraga yang harus dipenuhi untuk hari ini karena setiap harinya dalam satu Minggu sekali dia harus bergantian mengajar mata pelajaran olahraga di kelas-kelas yang berbeda.

"Kabarnya akan ada turnamen olahraga yang akan diadakan di seluruh sekolah yang ada di New York", ucap guru Caterina.

"Apakah pihak sekolah akan mengirim perwakilan mereka untuk turnamen nanti ?", tanya Kim Lee Park.

"Kemungkinan besar itu pasti dan pihak sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School ini tidak akan mungkin melewatkan kesempatan besar itu", sahut guru Caterina.

"Ini sangat menarik karena baru pertama kalinya pihak sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School berencana mengirimkan wakil mereka", kata Kim Lee Park.

"Ada pengumumannya..., tadi kepala sekolah memberikannya kepadaku ketika dia kemari...", sahut guru Caterina.

"Kepala sekolah datang ke ruangan ini ? Sungguh mengejutkan...", kata Kim Lee Park.

"Biarkan dia bertindak sebagai kepala sekolah ini, bukankah memang itu merupakan bagian pekerjaannya disini", sahut guru Caterina.

Guru matematika itu tersenyum pada Kim Lee Park sembari menyerahkan lembaran kertas yang berisi pengumuman turnamen olahraga nanti.

Kim Lee Park meraihnya lalu membacanya.

Raut wajah Kim Lee Park mendadak berubah cepat ketika dia membaca pengumuman turnamen itu.

"Ba-bagaimana ada nama Chun Cha disini ???", gumam Kim Lee Park tersentak kaget.

"Ada apa pak Kim Lee Park ?", sahut guru Caterina.

Guru matematika itu secara refleks menoleh ke arah Kim Lee Park yang sedang membaca.

"Siapa yang memberikan pengumuman ini tadi ? Kepala sekolah, bukan ?", tanya Kim Lee Park.

"Iya, kepala sekolah sendiri yang memberikan pengumuman itu padaku karena dia tidak menemukanmu di ruangan ini maka dia memberikannya kepadaku", sahut Caterina.

"Oh, iya ?", ucap Kim Lee Park yang terlihat keheranan.

"Kepala sekolah juga memberikan tugas padaku, menyusun rencana kerja sekolah untuk turnamen nanti", jawab guru Caterina.

"Tugas padamu ? Apa ?", tanya Kim Lee Park.

"Menyusun daftar para siswa yang akan ikut pertandingan turnamen dengan membuat skala pertandingan di sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School sebelum ikut turnamen nanti", sahut Caterina.

Guru Caterina menunjukkan daftar berupa kolom yang masih kosong kepada Kim Lee Park.

"Ini akan diisi oleh semua siswa sekolah yang akan ikut serta dalam pertandingan olahraga nanti", terang guru Caterina.

Kim Lee Park terdiam sambil mendengarkan penjelasan dari guru Caterina.

"Semua siswa sekolah di Alfred-Almond Junior-Senior High School akan ikut semua kategori cabang olahraga yang akan dilombakan pada turnamen olahraga", kata Caterina.

"Hmmm..., begitu ya...", sahut Kim Lee Park.

"Siswa akan disaring dalam pertandingan olahraga yang diadakan oleh sekolah ini untuk memilih pemenang yang akan dikirim sebagai perwakilan di ajang turnamen olahraga tingkat kota New York", kata guru Caterina.

"Wow..., kedengarannya lumayan hebat...", sahut Kim Lee Park.

"Dalam turnamen olahraga nanti, siapa yang akan menjadi pemenangnya akan dikirim lagi ke ajang turnamen tingkat nasional", lanjut guru Caterina.

"Apakah ini untuk semua siswa ?", tanya Kim Lee Park.

"Tentu saja dan diwajibkan semua siswa ikut serta dalam pertandingan olahraga yang akan diadakan oleh sekolah nanti", sahut Caterina.

Caterina menjawab pertanyaan Kim Lee Park dengan sangat tegas.

"Ini aku berikan satu daftar kolom kosong untukmu agar bisa mengerti lebih jelas lagi, pak Kim", kata Caterina.

"Baiklah..., terimakasih", sahut Kim Lee Park.

Kim Lee Park mengalihkan pandangannya ke arah kertas berisi kolom kosong untuk daftar nama-nama para siswa sekolah di Alfred-Almond Junior-Senior High School yang akan ikut serta dalam pertandingan olahraga.

"Akan berat jika semua siswa diharuskan ikut serta dalam pertandingan olahraga ini", kata Kim Lee Park.

"Memang yang pak Kim Lee Park katakan itu benar sekali tetapi ini sudah merupakan salah satu kewajiban para siswa di Alfred-Almond Junior-Senior High School ini", sahut Caterina.

"Aku tahu itu tapi tidak semua siswa sekolah menengah atas ini semuanya berbakat dalam olahraga dan menyukainya, Caterina", kata Kim Lee Park.

"Itulah tugas seorang siswa sekolah, pak Kim Lee Park !", sahut Caterina.

"Yah..., aku tahu itu... Tapi ini sangat berat untuk mereka, aku takut mereka akan kesulitan untuk menghadapi pertandingan olahraga ini, Caterina", kata Kim Lee Park.

"Tapi itu syarat mutlak, dan malah dijadikan sebagai nilai utama untuk kelulusan siswa nantinya jika mereka wisuda", sahut Caterina.

"Untuk wisuda !?", kata Kim Lee Park.

"Iya, itu syaratnya. Dan jika ada siswa yang tidak ikut dalam pertandingan olahraga nanti maka dia akan dipersulit kalau dia lulus dari sekolah ini", ucap Caterina.

"Bertambah berat dan sangat ketat !", kata Kim Lee Park.

Kim Lee Park menyisir rambutnya dengan jari jemari tangannya lalu tertunduk menatap ke arah meja kerjanya.

"Hari ini kepala sekolah juga memberitahukan bahwa ada guru baru untuk mata pelajaran seni", kata Caterina.

Kim Lee Park tersentak kaget ketika mendengar ucapan guru matematika itu. Dia langsung memutar kepalanya dan menatap tajam ke arah Caterina.

"Guru baru ???", kata Kim Lee Park kaget.

"Iya, guru baru untuk mata pelajaran seni-budaya, dan kepala sekolah sendiri yang akan mengenalkannya kepada semuanya", sahut Caterina.

Caterina terlihat sibuk di depan layar komputernya sementara Kim Lee Park hanya tercengang mendengar ucapan guru perempuan itu.

Kim Lee Park merasa dunianya langsung berputar kacau balau karena dia tahu siapa yang akan menjadi guru baru itu.

"Kepala sekolah juga akan mengenalkan guru baru saat Sumpah Setia pada bendera di pagi hari", kata Caterina.

"Kalau aku boleh tahu, siapakah Chun Cha yang ada di lembar pengumuman turnamen olahraga itu ?", tanya Kim Lee Park selidik.

"Salah satu pihak sponsor utama turnamen, katanya pemilik salah satu club hiburan terbesar di Amerika", sahut Caterina.

"Uhuk... !?", Kim Lee Park langsung terbatuk-batuk.

Saat mendengar penjelasan dari Caterina tentang Chun Cha.

Kim Lee Park hanya memandang guru matematika itu dengan pandangan tidak percayanya ketika Caterina menjelaskan tentang Chun Cha.

Episodes
1 Bab 1 Kim Lee Park
2 Bab 2 Chun Cha
3 Bab 3 Selamat Pagi
4 Bab 4 Cheonsa
5 Bab 5 System Buchae
6 Bab 6 Keajaiban
7 Bab 7 Hukuman Buchae
8 Bab 8 Pergi Ke Sekolah
9 Bab 9 Sebuah Kabar
10 Bab 10 Kegiatan di lapangan sekolah
11 Bab 11 Kacau
12 Bab 12 Cahaya Terang
13 Bab 13 Kebenaran
14 Bab 14 Menangis
15 Bab 15 Latihan
16 Bab 16 Pulang
17 Bab 17 Datang
18 Bab 18 Ucapan di pagi hari
19 Bab 19 Panik
20 Bab 20 Hari yang menyengat tubuh
21 Bab 21 Pembicaraan hangat
22 Bab 22 Akhirnya...
23 Bab 23 Hari yang melelahkan
24 Bab 24 Taburan Dandelion
25 Bab 25 Masih Sama
26 Bab 26 Teddy Bear yang bisa bicara
27 Bab 27 Portal Waktu
28 Bab 28 Menemukan Kode Sandi Utamanya
29 Bab 29 Memulai Awal Game
30 Bab 30 Permainan Level Satu
31 Bab 31 Menang
32 Bab 32 Memenangkan Hadiah
33 Bab 33 Hadiah
34 Bab 34 Rumah Baru Kim Lee Park
35 Bab 35 Menikmati Rumah Baru
36 Bab 36 Hadirnya Chun Cha
37 Bab 37 Arwah penasaran
38 Bab 38 Wujud Asli
39 Bab 39 Pesaing Baru
40 Bab 40 Mengenalkan Haneul
41 Bab 41 Kemarahan Haneul
42 Bab 42 Tertegun
43 Bab 43 Kegamangan Hati
44 Bab 44 Sebuah Pilihan
45 Bab 45 Alarm Bahaya
46 Bab 46 Mencari Kim Lee Park
47 Bab 47 Kembaran
48 Bab 48 Berdebat
49 Bab 49 Keanehan
50 Bab 50 Cahaya Yang Tak Terkalahkan
51 Bab 51 Ujian
52 Bab 52 Lemparan Bola Api
53 Bab 53 Kartu Doummal
54 Bab 54 Arti Kartu Doummal
55 Bab 55 Hadirnya Cheonsa
56 Bab 56 Kisah Seorang Pria
57 Bab 57 Terpental Ke Dimensi Lain
58 Bab 58 Danau Jingga
59 Bab 59 Pulang
60 Bab 60 Lima Pria Asing
61 Bab 61 Sebuah RENCANA BESAR
62 Bab 62 Karma
63 Bab 63 Lari
64 Bab 64 Tertahan
65 Bab 65 Takdir Itu
66 Bab 66 Periuk Ajaib
67 Bab 67 Lautan Kunang-Kunang
68 Bab 68 Serpihan Rindu
69 Bab 69 Pelabuhan Takdir
70 Bab 70 Merajut Asa
71 Bab 71 Untuk Apa Kunci Kuno Ini
72 Bab 72 Senyuman Yang Hilang
73 Bab 73 Penyesalan Itu
74 Bab 74 Cenayang Nyentrik
75 Bab 75 KEANEHAN TERJADI
76 Bab 76 Tempat Asing
77 Bab 77 Mengejar Bayangan
78 Bab 78 Melanjutkan perjalanan
79 Bab 79 Rumah Tembaga
80 Bab 80 Jebakan Darurat
81 Bab 81 Mudang Seo Yeon
82 Bab 82 GUNUNG HALLA
83 Bab 83 TRAGEDI
84 Bab 84 Akibat Yang Mereka Lakukan
85 Bab 85 Pengantin Wanita Itu Kabur
86 Bab 86 Kepanikan Kim Lee Park
87 Bab 87 Ilusi waktu itu...
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 Kim Lee Park
2
Bab 2 Chun Cha
3
Bab 3 Selamat Pagi
4
Bab 4 Cheonsa
5
Bab 5 System Buchae
6
Bab 6 Keajaiban
7
Bab 7 Hukuman Buchae
8
Bab 8 Pergi Ke Sekolah
9
Bab 9 Sebuah Kabar
10
Bab 10 Kegiatan di lapangan sekolah
11
Bab 11 Kacau
12
Bab 12 Cahaya Terang
13
Bab 13 Kebenaran
14
Bab 14 Menangis
15
Bab 15 Latihan
16
Bab 16 Pulang
17
Bab 17 Datang
18
Bab 18 Ucapan di pagi hari
19
Bab 19 Panik
20
Bab 20 Hari yang menyengat tubuh
21
Bab 21 Pembicaraan hangat
22
Bab 22 Akhirnya...
23
Bab 23 Hari yang melelahkan
24
Bab 24 Taburan Dandelion
25
Bab 25 Masih Sama
26
Bab 26 Teddy Bear yang bisa bicara
27
Bab 27 Portal Waktu
28
Bab 28 Menemukan Kode Sandi Utamanya
29
Bab 29 Memulai Awal Game
30
Bab 30 Permainan Level Satu
31
Bab 31 Menang
32
Bab 32 Memenangkan Hadiah
33
Bab 33 Hadiah
34
Bab 34 Rumah Baru Kim Lee Park
35
Bab 35 Menikmati Rumah Baru
36
Bab 36 Hadirnya Chun Cha
37
Bab 37 Arwah penasaran
38
Bab 38 Wujud Asli
39
Bab 39 Pesaing Baru
40
Bab 40 Mengenalkan Haneul
41
Bab 41 Kemarahan Haneul
42
Bab 42 Tertegun
43
Bab 43 Kegamangan Hati
44
Bab 44 Sebuah Pilihan
45
Bab 45 Alarm Bahaya
46
Bab 46 Mencari Kim Lee Park
47
Bab 47 Kembaran
48
Bab 48 Berdebat
49
Bab 49 Keanehan
50
Bab 50 Cahaya Yang Tak Terkalahkan
51
Bab 51 Ujian
52
Bab 52 Lemparan Bola Api
53
Bab 53 Kartu Doummal
54
Bab 54 Arti Kartu Doummal
55
Bab 55 Hadirnya Cheonsa
56
Bab 56 Kisah Seorang Pria
57
Bab 57 Terpental Ke Dimensi Lain
58
Bab 58 Danau Jingga
59
Bab 59 Pulang
60
Bab 60 Lima Pria Asing
61
Bab 61 Sebuah RENCANA BESAR
62
Bab 62 Karma
63
Bab 63 Lari
64
Bab 64 Tertahan
65
Bab 65 Takdir Itu
66
Bab 66 Periuk Ajaib
67
Bab 67 Lautan Kunang-Kunang
68
Bab 68 Serpihan Rindu
69
Bab 69 Pelabuhan Takdir
70
Bab 70 Merajut Asa
71
Bab 71 Untuk Apa Kunci Kuno Ini
72
Bab 72 Senyuman Yang Hilang
73
Bab 73 Penyesalan Itu
74
Bab 74 Cenayang Nyentrik
75
Bab 75 KEANEHAN TERJADI
76
Bab 76 Tempat Asing
77
Bab 77 Mengejar Bayangan
78
Bab 78 Melanjutkan perjalanan
79
Bab 79 Rumah Tembaga
80
Bab 80 Jebakan Darurat
81
Bab 81 Mudang Seo Yeon
82
Bab 82 GUNUNG HALLA
83
Bab 83 TRAGEDI
84
Bab 84 Akibat Yang Mereka Lakukan
85
Bab 85 Pengantin Wanita Itu Kabur
86
Bab 86 Kepanikan Kim Lee Park
87
Bab 87 Ilusi waktu itu...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!