Bab 14 Menangis

Chun Cha mendorong keras tubuh Kim Lee Park hingga jatuh terjungkal ke bawah.

Gadis itu lalu terbang melesat pergi keluar dari kelas.

BRUK...

Kim Lee Park jatuh terduduk menatap ke arah luar kelas.

''Kenapa dia marah ?'', gumam Kim Lee Park.

Kim Lee Park menyisir rambut hitamnya yang legam sambil tertunduk.

Sebenarnya dia tidak ingin mengatakan itu semuanya tapi dia tidak mampu menahan emosi di hatinya.

Hal itu dikarenakan kepalanya sedang kalut dengan seluruh kejadian aneh di sekolah yang ditimbulkan oleh Chun Cha hingga dia tidak mampu menahan amarahnya.

''Maaf...'', ucap Kim Lee Park.

Kim Lee Park hanya memandangi ujung sepatu olahraganya dengan tatapan sayu.

''Seharusnya aku tidak mengijinkannya ikut bersamaku ke sekolah tadi...'', kata Kim Lee Park lirih.

Kim Lee Park terdiam dan tetap duduk termenung di dalam ruangan kelas sedangkan di belakangnya tampak sosok dirinya yang lain bersama Chun Cha yang lainnya tengah berbicara kepada murid-murid.

Dia tidak memperdulikan semuanya lalu beranjak berdiri.

Kim Lee Park memutuskan mengejar Chun Cha yang pergi dengan kesal.

''Chun Cha...'', gumam Kim Lee Park.

Terlihat Kim Lee Park berlari sepanjang lorong sekolah menyusul Chun Cha yang sudah tidak terlihat lagi di sana.

Kim Lee Park terus berlari menuju luar sekolah, mencari Chun Cha.

Berhenti sejenak seraya menolehkan kepalanya ke samping kanan dan kiri.

Melanjutkan lagi berlari mengitari halaman sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School.

''Chun Cha...'', panggil Kim Lee Park pelan.

Namun, Kim Lee Park tidak menemukan sosok Chun Cha di sekitar sekolah.

Kim Lee Park berdiri termenung menatap sekitarnya dengan tatapan putus asa.

Dia tidak sepenuhnya ingin berkata sekasar itu pada Chun Cha tapi tetap saja sikapnya serta perkataannya telah menyakiti gadis dari masa 600 tahun lalu itu.

''Maaf...'', gumam Kim Lee Park.

Hanya kata maaf yang keluar dari bibir merah Kim Lee Park.

Angin berhembus pelan memainkan helai-helai rambutnya yang lebat.

Suasana sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School tampak lenggang hari itu.

Cuaca di musim panas membuat udara di sekitar sekolah terasa gerah.

Kim Lee Park hanya mendongakkan kepalanya sambil terpejam.

Menghirup udara saat itu mencoba melepaskan penat yang mengusik pikirannya.

Di arah kejauhan yang sangat jauh dari arah sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School.

Tampak seorang gadis berbusana Hanbok hitam dengan Jokduri menghias kepalanya yang berwarna perak.

Gadis cantik itu tengah duduk di atas ketinggian menara jam.

Kedua kakinya menggelantung saat dia duduk dengan wajah tertunduk ke arah bawah.

Bulir-bulir air matanya mengalir deras dari arah kedua matanya yang basah.

Chun Cha, gadis itu bernama Chun Cha yang tengah menangis sedih di atas menara jam.

''Hiks... Hiks... Hiks...''

Isak tangisnya terdengar keras saat dia menangis.

Mengingat setiap ucapan serta perlakuan kasar Kim Lee Park.

Kling... Kling... Kling...

Suara dari arah atas Chun Cha muncul.

Sebuah Bhucae berputar pelan disamping gadis berhanbok hitam itu.

''Kau menangis lagi...'', ucap suara dari Buchae.

Kipas kertas berwarna-warni itu lalu turun ke arah pangkuan Chun Cha.

''Sudah aku katakan bahwa dia bukan terbaik untukmu...'', ucap suara Buchae itu.

Chun Cha hanya menangis tersedu-sedu seraya mengusap wajahnya yang basah oleh linangan air mata.

''Kau sudah bersumpah tidak akan menangis lagi tapi yang aku lihat justru sebaliknya...'', kata suara dari kipas itu.

Chun Cha masih terdiam sambil mendengus pelan.

''Bukankah kamu sendiri yang melanggar sumpahmu itu untuk tidak menangis lagi'', ucap suara Buchae.

''Aku berubah pikiran !'', sahut Chun Cha.

Chun Cha menyeka ingusnya yang keluar dari hidung macungnya yang indah kemudian menatap ke arah Buchae.

''Berubah pikiran !? Kamu selalu mengubah pikiranmu setiap waktu dan alangkah baiknya kau tidak meyakinkan dirimu sendiri untuk tidak bersedih'', kata Buchae.

''Itu lain !'', jawab Chun Cha.

''Haih !? Lain katamu !?'', ucap Buchae dipangkuannya.

''Iya...'', kata Chun Cha yang masih berurai air mata.

''Coba kamu ingat lagi ! Bagaimana gigihnya kamu mempertahankan hubungan pernikahan 600 tahun lalu mu itu ?'', sahut Buchae.

Chun Cha memalingkan wajahnya ke arah samping.

''Untuk apa ?'', kata Chun Cha.

''Apakah kau telah menyerah dengan suami mu itu ???'', tanya Buchae.

''Entahlah...' , sahut Chun Cha.

''Kembalilah ke langit untuk menjalani reinkarnasi atau menjadi bidadari, aku rasa itu hal terbaik untukmu !'', kata Buchae sistem.

''Tidak mungkin karena aku telah memutuskan untuk menjalani masa reinkarnasi ke seratus ku ini...'', sahut Chun Cha.

''Untuk apa ? Bukankah kamu sudah meragukannya ?'', kata Buchae.

''Aku sudah bertekad untuk mendapatkan suamiku kembali dan menemukan sebab kematiannya di masa lalu'', jawab Chun Cha.

''Dia tidak mencintaimu lalu untuk apa kamu tetap mempertahankan pernikahanmu yang telah lalu, dia sudah bukan suamimu lagi'', kata Buchae sistem.

''Tidak, selama benang merah ini masih terikat diantara kami...'', sahut Chun Cha.

''Apakah alasan itu yang membuatmu masih mengejar Kim ?'', tanya Buchae sistem.

''Iya..., meski dia tidak dapat melihat ikatan benang merah yang ada di tangan kami masing-masing tapi aku yakin kami masih suami-istri yang terikat satu dengan lainnya...'', sahut Chun Cha.

Chun Cha mengangkat tangannya ke arah atas lalu membiarkannya terkena cahaya matahari yang menyengat.

Sinar matahari menembus jari-jari tangannya yang lentik.

''Aku percaya bahwa dia suamiku...'', kata Chun Cha.

''Tapi kalian selalu bertengkar dan pria itu terlihat selalu marah padamu'', sahut Buchae sistem.

Buchae itu lantas terbang di hadapan Chun Cha sehingga menghalangi sinar matahari yang mengenainya.

''Aku akan mencoba meyakinkannya lagi bahwa kami masih terikat tali pernikahan'', jawab Chun Cha.

''Sampai kapan kamu menderita terus-menerus saat bersamanya'', kata Buchae sistem.

''Sampai dia mencintaiku lagi...'', ucap Chun Cha.

''Apakah kamu yakin jika dia menikahimu karena dia mencintaimu ?'', tanya Buchae.

''Aku tidak tahu tapi aku percaya dia menaruh perasaannya terhadapku'', sahut Chun Cha.

Chun Cha memandangi ikatan tali dari benang merah yang menjerat jari kelingkingnya.

Terjulur panjang hingga jauh darinya. Entah kemana ujung dari benang merah di tangannya.

Namun, gadis itu tahu jika ujung dari tali benang merah yang terlilit di jarinya berujung di jari kelingking Kim Lee Park.

''Kau percaya itu...'', kata Buchae sistem.

''Aku percaya akan Tuhan... Dan Dia pasti membantuku selama aku menjalani masa reinkarnasiku yang ke seratus ini...'', sahut Chun Cha.

Chun Cha memejamkan kedua matanya yang berbinar indah seraya tersenyum.

''Kau tahu...'', ucap Chun Cha.

Chun Cha membuka kedua matanya kemudian menatap lurus ke arah Buchae didepannya.

''Aku telah melewati seratus reinkarnasi... Mulai dari aku bereinkarnasi menjadi anak kecil lalu berubah menjadi merpati kemudian menjadi ratu hingga bereinkarnasi menjadi Chun Cha lagi...'', ucap Chun Cha.

Chun Cha menghela nafas panjangnya kemudian melanjutkan ucapannya.

''Dan aku bertemu kembali dengannya sekarang, itu merupakan perjalanan reinkarnasiku yang panjang dan berliku...'', lanjut Chun Cha.

Buchae yang kini terdiam mendengar perkataan Chun Cha.

''Aku bersyukur karena Tuhan masih mempertemukan kembali dengan Kim Lee Park'', kata Chun Cha.

''Tapi kau tidak akan pernah tahu akhir dari perjalanan reinkarnasimu ini, Chun Cha ! Jika kau tidak menghentikannya dan masih terus berharap pada Kim Lee Park'', sahut Buchae sistem.

''Ini jalan takdir hidupku yang harus aku jalani sampai dia yang membebaskan sendiri diriku dari belenggu lingkaran reinkarnasi'', ucap Chun Cha.

''Sampai kau tahu benar-benar, apakah dia mencintaimu atau tidak'', sahut Buchae.

''Mungkin...'', jawab Chun Cha.

''Dan apa yang akan kamu lakukan setelah kau mengetahuinya ?'', tanya Buchae sistem.

''Jawabannya ?'', kata Chun Cha.

''Iya !'', jawab System Buchae.

''Jika dia tidak mencintaiku pada akhirnya maka aku akan memilih menghilang dan meleburkan jiwaku hingga tak tersisa agar aku tidak lagi melewati lingkaran reinkarnasi ini...'', sahut Chun Cha.

Episodes
1 Bab 1 Kim Lee Park
2 Bab 2 Chun Cha
3 Bab 3 Selamat Pagi
4 Bab 4 Cheonsa
5 Bab 5 System Buchae
6 Bab 6 Keajaiban
7 Bab 7 Hukuman Buchae
8 Bab 8 Pergi Ke Sekolah
9 Bab 9 Sebuah Kabar
10 Bab 10 Kegiatan di lapangan sekolah
11 Bab 11 Kacau
12 Bab 12 Cahaya Terang
13 Bab 13 Kebenaran
14 Bab 14 Menangis
15 Bab 15 Latihan
16 Bab 16 Pulang
17 Bab 17 Datang
18 Bab 18 Ucapan di pagi hari
19 Bab 19 Panik
20 Bab 20 Hari yang menyengat tubuh
21 Bab 21 Pembicaraan hangat
22 Bab 22 Akhirnya...
23 Bab 23 Hari yang melelahkan
24 Bab 24 Taburan Dandelion
25 Bab 25 Masih Sama
26 Bab 26 Teddy Bear yang bisa bicara
27 Bab 27 Portal Waktu
28 Bab 28 Menemukan Kode Sandi Utamanya
29 Bab 29 Memulai Awal Game
30 Bab 30 Permainan Level Satu
31 Bab 31 Menang
32 Bab 32 Memenangkan Hadiah
33 Bab 33 Hadiah
34 Bab 34 Rumah Baru Kim Lee Park
35 Bab 35 Menikmati Rumah Baru
36 Bab 36 Hadirnya Chun Cha
37 Bab 37 Arwah penasaran
38 Bab 38 Wujud Asli
39 Bab 39 Pesaing Baru
40 Bab 40 Mengenalkan Haneul
41 Bab 41 Kemarahan Haneul
42 Bab 42 Tertegun
43 Bab 43 Kegamangan Hati
44 Bab 44 Sebuah Pilihan
45 Bab 45 Alarm Bahaya
46 Bab 46 Mencari Kim Lee Park
47 Bab 47 Kembaran
48 Bab 48 Berdebat
49 Bab 49 Keanehan
50 Bab 50 Cahaya Yang Tak Terkalahkan
51 Bab 51 Ujian
52 Bab 52 Lemparan Bola Api
53 Bab 53 Kartu Doummal
54 Bab 54 Arti Kartu Doummal
55 Bab 55 Hadirnya Cheonsa
56 Bab 56 Kisah Seorang Pria
57 Bab 57 Terpental Ke Dimensi Lain
58 Bab 58 Danau Jingga
59 Bab 59 Pulang
60 Bab 60 Lima Pria Asing
61 Bab 61 Sebuah RENCANA BESAR
62 Bab 62 Karma
63 Bab 63 Lari
64 Bab 64 Tertahan
65 Bab 65 Takdir Itu
66 Bab 66 Periuk Ajaib
67 Bab 67 Lautan Kunang-Kunang
68 Bab 68 Serpihan Rindu
69 Bab 69 Pelabuhan Takdir
70 Bab 70 Merajut Asa
71 Bab 71 Untuk Apa Kunci Kuno Ini
72 Bab 72 Senyuman Yang Hilang
73 Bab 73 Penyesalan Itu
74 Bab 74 Cenayang Nyentrik
75 Bab 75 KEANEHAN TERJADI
76 Bab 76 Tempat Asing
77 Bab 77 Mengejar Bayangan
78 Bab 78 Melanjutkan perjalanan
79 Bab 79 Rumah Tembaga
80 Bab 80 Jebakan Darurat
81 Bab 81 Mudang Seo Yeon
82 Bab 82 GUNUNG HALLA
83 Bab 83 TRAGEDI
84 Bab 84 Akibat Yang Mereka Lakukan
85 Bab 85 Pengantin Wanita Itu Kabur
86 Bab 86 Kepanikan Kim Lee Park
87 Bab 87 Ilusi waktu itu...
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 Kim Lee Park
2
Bab 2 Chun Cha
3
Bab 3 Selamat Pagi
4
Bab 4 Cheonsa
5
Bab 5 System Buchae
6
Bab 6 Keajaiban
7
Bab 7 Hukuman Buchae
8
Bab 8 Pergi Ke Sekolah
9
Bab 9 Sebuah Kabar
10
Bab 10 Kegiatan di lapangan sekolah
11
Bab 11 Kacau
12
Bab 12 Cahaya Terang
13
Bab 13 Kebenaran
14
Bab 14 Menangis
15
Bab 15 Latihan
16
Bab 16 Pulang
17
Bab 17 Datang
18
Bab 18 Ucapan di pagi hari
19
Bab 19 Panik
20
Bab 20 Hari yang menyengat tubuh
21
Bab 21 Pembicaraan hangat
22
Bab 22 Akhirnya...
23
Bab 23 Hari yang melelahkan
24
Bab 24 Taburan Dandelion
25
Bab 25 Masih Sama
26
Bab 26 Teddy Bear yang bisa bicara
27
Bab 27 Portal Waktu
28
Bab 28 Menemukan Kode Sandi Utamanya
29
Bab 29 Memulai Awal Game
30
Bab 30 Permainan Level Satu
31
Bab 31 Menang
32
Bab 32 Memenangkan Hadiah
33
Bab 33 Hadiah
34
Bab 34 Rumah Baru Kim Lee Park
35
Bab 35 Menikmati Rumah Baru
36
Bab 36 Hadirnya Chun Cha
37
Bab 37 Arwah penasaran
38
Bab 38 Wujud Asli
39
Bab 39 Pesaing Baru
40
Bab 40 Mengenalkan Haneul
41
Bab 41 Kemarahan Haneul
42
Bab 42 Tertegun
43
Bab 43 Kegamangan Hati
44
Bab 44 Sebuah Pilihan
45
Bab 45 Alarm Bahaya
46
Bab 46 Mencari Kim Lee Park
47
Bab 47 Kembaran
48
Bab 48 Berdebat
49
Bab 49 Keanehan
50
Bab 50 Cahaya Yang Tak Terkalahkan
51
Bab 51 Ujian
52
Bab 52 Lemparan Bola Api
53
Bab 53 Kartu Doummal
54
Bab 54 Arti Kartu Doummal
55
Bab 55 Hadirnya Cheonsa
56
Bab 56 Kisah Seorang Pria
57
Bab 57 Terpental Ke Dimensi Lain
58
Bab 58 Danau Jingga
59
Bab 59 Pulang
60
Bab 60 Lima Pria Asing
61
Bab 61 Sebuah RENCANA BESAR
62
Bab 62 Karma
63
Bab 63 Lari
64
Bab 64 Tertahan
65
Bab 65 Takdir Itu
66
Bab 66 Periuk Ajaib
67
Bab 67 Lautan Kunang-Kunang
68
Bab 68 Serpihan Rindu
69
Bab 69 Pelabuhan Takdir
70
Bab 70 Merajut Asa
71
Bab 71 Untuk Apa Kunci Kuno Ini
72
Bab 72 Senyuman Yang Hilang
73
Bab 73 Penyesalan Itu
74
Bab 74 Cenayang Nyentrik
75
Bab 75 KEANEHAN TERJADI
76
Bab 76 Tempat Asing
77
Bab 77 Mengejar Bayangan
78
Bab 78 Melanjutkan perjalanan
79
Bab 79 Rumah Tembaga
80
Bab 80 Jebakan Darurat
81
Bab 81 Mudang Seo Yeon
82
Bab 82 GUNUNG HALLA
83
Bab 83 TRAGEDI
84
Bab 84 Akibat Yang Mereka Lakukan
85
Bab 85 Pengantin Wanita Itu Kabur
86
Bab 86 Kepanikan Kim Lee Park
87
Bab 87 Ilusi waktu itu...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!