Bab 4 Cheonsa
Awan putih yang mengelilingi ruangan semakin tebal.
Chun Cha berdiri menghadap ke arah sinar terang yang muncul di antara kumpulan awan putih.
Masih menggema suara bunyi lonceng yang berdengung keras di ruangan rumah kontrakan Kim Lee Park.
"Apa kabar sayang ?", sapa seseorang yang keluar dari dalam kumpulan awan.
"Cheonsa...", sahut Chun Cha.
"Bagaimana hari pertamamu di dunia ini ?", tanya Cheonsa.
"Baik...", jawab singkat Chun Cha.
"Apakah kamu senang bertemu dengannya ?", tanya Cheonsa.
"Iya, aku senang sekali bisa melihatnya lagi lalu untuk apa kamu datang kemari ?", sahut Chun Cha.
Seorang pria bermata indah dengan rambut hitam lebatnya tengah duduk di atas awan putih.
Tertawa renyah lalu melipat kedua tangannya di dada.
"Apakah kau sedang mengejekku ?", ucap Cheonsa.
"Untuk apa aku mengejekmu !? Aku hanya bertanya... Apakah itu membuatmu terganggu ?", jawab Chun Cha.
"Aku kira kau mengejekku, bukankah itu salah satu hobimu !?", kata Cheonsa.
"Terus terang saja... Kenapa kau kemari ?", tanya Chun Cha.
"Aku hanya ingin melihatmu", jawab Cheonsa.
"Bukan waktunya kau datang kemari, masih ada tiga puluh hari ke depan untuk memastikan ujian ini berhasil atau tidak", kata Chun Cha.
"Hai ! Tenanglah ! Aku tidak ingin mempermasalahkannya, aku hanya absen sebagai malaikat", jawab Cheonsa.
"Kau pikir aku anak kecil yang bisa kamu bohongi", kata Chun Cha.
"Tidak...", sahut Cheonsa.
"Lalu untuk apa kamu datang kemari ? Waktuku masih tiga puluh hari lagi...", kata Chun Cha.
"Tidak masalah..., dan aku tidak mempersoalkannya", ucap Cheonsa.
"Bicara denganmu sama lelahnya dengan berbicara kepada kumpulan lebah !", sahut Chun Cha.
"Terserah ! Yang penting aku sudah memenuhi absensi sebagai malaikat, tidak ada hubungannya dengan teman-teman lebahmu itu", kata Cheonsa.
"Haish... Kau ini..., bisanya berkelit !", ucap Chun Cha.
Pria berwajah tampan itu hanya diam sembari memandangi kuku-kuku jemarinya.
Dia duduk dengan kedua kaki menyilang ke atas.
"Kau payah, Chun Cha !", kata Cheonsa.
"Apa ?", jawab Chun Cha.
"Itu pria yang menjadi suamimu di kehidupan masa lalumu !?" tanya Cheonsa.
Cheonsa menunjuk ke arah Kim Lee Park yang berbicara seorang diri di luar kumpulan awan putih.
"Kenapa ?", tanya Chun Cha balik.
"Apa karena dia sehingga membuatmu rela menjalani seratus reinkarnasi ? Apa itu bukan tindakan yang sangat payah !?", jawab Cheonsa.
"Dia suamiku ! Jangan mengolok-oloknya !", ucap Chun Cha.
"Pria yang tampak tidak memiliki pemikiran hebat seperti itu, kamu pertahankan ?", kata Cheonsa.
"Pemikiran hebat !?", ucap Chun Cha kaget.
Cheonsa hanya mengangguk pelan seraya tersenyum manis kepada Chun Cha.
"Tapi dia suamiku meski dia tidak memiliki kehebatan, aku tidak mempermasalahkannya, terpenting aku dapat bertemu dengannya lagi", sahut Chun Cha.
"Huih..., baiklah..., itu pilihanmu !", kata Cheonsa.
Cheonsa menghela nafas panjangnya kemudian menatap lurus ke arah Chun Cha dengan serius.
"Hampir 600 tahun lamanya, Chun Cha...", ucap Cheonsa.
Chun Cha terdiam dengan kepala tertunduk.
"Itu sudah sangat lama sekali ! Apa mungkin kamu mampu menumbuhkan kembali cinta kalian berdua ?", kata Cheonsa.
Chun Cha masih terdiam menatap bawah.
"Jika kamu tidak mampu menyelesaikan ujian tahap ke seratus mu ini maka kamu tidak dapat hidup kembali setelah reinkarnasi ini", ucap Cheonsa.
Chun Cha mengalihkan pandangannya ke arah Cheonsa yang duduk di atas awan putih.
Dia lalu berkata pada Cheonsa.
"Aku tahu itu, Cheonsa ! Namun bagiku, dia adalah segala-galanya bahkan jika aku harus terpaksa kehilangan jiwaku karenanya maka aku akan rela menerimanya", sahut Chun Cha.
"Hmmm..., masuk akal ! Hanya saja panah cinta ini terlalu menusukmu sangat dalam, Chun Cha... Seandainya dia berbalik menyakitimu hingga membunuhmu, apa yang akan kau lakukan !?", ucap Cheonsa.
Chun Cha kembali bergeming sambil menatap ke arah Kim Lee Park yang berdiri di luar kumpulan awan putih tengah berbicara seorang diri.
"Bagiku dia tetap yang terpenting...", sahut Chun Cha.
Cheonsa memandang ke arah Kim Lee Park diluar sana.
"Aku harap kamu tidak bertindak bodoh jika itu terjadi padamu, Chun Cha", ucap Cheonsa.
"Percayalah padaku, aku akan baik-baik saja sekarang ini !", sahut Chun Cha.
"Tiga puluh hari bukanlah waktu yang lama, Chun Cha", kata Cheonsa.
"Aku tahu itu...", sahut Chun Cha.
"Akan sangat singkat untuk menyelesaikan misi reinkarnasimu dan keberhasilannya hanya 50 persen", ucap Cheonsa.
"Bukankah itu sudah suratan takdir yang telah tertulis untukku, Cheonsa !?", Chun Cha masih menatap ke arah Kim Lee Park.
Tatapannya sangatlah sendu ketika melihatnya.
"Jika aku tidak dapat membuatnya jatuh cinta padaku lagi maka aku akan mati dan tidak akan dapat bereinkarnasi lagi", sahut Chun Cha.
"Yah..., itu benar...", jawab Cheonsa sambil menghela nafasnya.
"Dan aku siap untuk itu, Cheonsa", lanjut Chun Cha.
Chun Cha berbalik menatap Cheonsa yang membalas pandangannya.
Mereka sama-sama terdiam ketika saling berpandangan.
"Kau rela mati dan kehilangan kesempatanmu lagi untuk bereinkarnasi karenanya ?", kata pria tampan itu.
"Meskipun aku harus mati seratus bahkan seribu kali karena Kim dan tidak dapat bereinkarnasi lagi karenanya... Aku rela... Cheonsa...", sahut Chun Cha.
"Kau menerimanya !?", tanya Cheonsa.
"Apa yang harus aku lakukan lagi untuk itu ? Aku telah berusaha untuk mencapainya dan jika takdir langit berkata lain pada takdirku lalu aku bisa apa, Cheonsa !?", kata Chun Cha.
"Berusaha..., setidaknya pertahankan..., jika itu mungkin...", sahut Cheonsa.
"Kalau aku harus mempertahankannya telah aku lakukan selama ini sampai aku bertemu dengan Kim lagi karena memang itulah tujuan hidupku...", kata Chun Cha.
"Tujuanmu adalah Kim !?", ucap Cheonsa.
"Iya... Dia adalah tujuanku selama ini...", sahut Chun Cha.
"Tapi kalian telah lama terpisah ratusan tahun yang lalu. Dan kesempatan untuk bersatu kembali seperti dulu, itu sangat kecil kesempatannya, Chun Cha", kata Cheonsa.
"Setidaknya aku telah mempertahankannya hingga detik ini. Dan aku tidak akan melepaskannya, Cheonsa !", sahut Chun Cha.
"Bisakah kamu mengubahnya mencintaimu kembali ?", tanya Cheonsa.
"Mungkin... Mungkin aku bisa melakukannya atau mungkin juga aku tidak mampu mewujudkannya...", sahut Chun Cha.
"Baiklah...", ucap Cheonsa.
Pria berpakaian Hwarot hitam itu hanya mendesah pelan sambil menganggukkan kepalanya.
"Aku akan memberimu sesuatu yang mungkin nanti bisa membantumu dalam masa reinkarnsi ini", kata Cheonsa.
Cheonsa mengulurkan salah satu tangannya ke arah samping sambil terpejam kemudian bibirnya terlihat komat-kamit seperti membaca mantra.
Muncul cahaya pelangi dari arah tangan Cheonsa kemudian cahaya itu berputar-putar kencang di atas telapak tangan Cheonsa.
Sebuah Buchae warna-warni telah berada di genggaman tangan Cheonsa kemudian pria berambut hitam tebal itu membuka kedua matanya.
Dia menatap lurus ke arah Chun Cha.
Kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis seperti sedang tersenyum.
"Ambillah, Buchae ajaib ini !", kata Cheonsa.
"Kipas !?", tanya Chun Cha.
Chun Cha meraih kipas dari tangan Cheonsa lalu memandanginya penuh tanya.
"Untuk apa Buchae ini ?", lanjut Chun Cha.
"Untuk membantumu karena Buchae ini sangat berguna sekali dan aku yakin Buchae ini akan bermanfaat dalam kehidupanmu yang baru ini, Chun Cha", sahut Cheonsa.
Pria berwajah tampan itu lalu tersenyum kepada Chun Cha.
"Ingat ! Waktumu hanya tiga puluh hari saja ! Dan aku akan datang mencarimu lagi, Chun Cha !", ucap Cheonsa.
Kabut putih tampak mengelilingi sekitar Cheonsa serta Chun Cha.
Perlahan-lahan tubuh Cheonsa memudar lalu menghilang dari pandangan gadis cantik itu yang sedang berdiri membawa Buchae di tangannya.
Cheonsa pergi dari ruangan rumah Kim Lee Park. Dan suasana kembali seperti semula ketika sebelum Cheonsa datang kesana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Yama Nana
😄😄😄😄
2025-04-04
0