Kim Lee Park merebahkan tubuhnya ke atas tatami yang terbentang di dalam kamar tidurnya.
Melirik ke arah jam disamping yang terletak di atas meja.
''Pukul 7 malam...'', gumam Kim Lee Park.
Kim Lee Park kembali menatap langit-langit kamar tidurnya yang berukuran 2 kali 3 meter.
''Dia tidak kembali kesini...'', gumamnya lagi.
Kim Lee Park mendesah pelan seraya memejamkan kedua matanya.
Lelah...
Kini yang dirasakan oleh Kim Lee Park sekarang setelah seharian bekerja di sekolah meski sebagian dari pekerjaannya diselesaikan oleh Chun Cha dan kembarannya.
Kim Lee Park berusaha memejamkan mata untuk tidur pulas tapi dia tidak dapat melakukan itu dengan benar.
Diusapnya keningnya seraya membalik badannya ke arah kanan.
Sebuah boneka beruang besar duduk bersandar di dinding menatap ke arah Kim Lee Park tanpa berkedip.
''Seandainya kau hidup boneka beruang ku, aku yakin kita akan melalui hidup ini dengan baik tanpa kemelut besar'', kata Kim Lee Park.
Kim Lee Park menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.
''Kau tahu..., aku tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba hadir dalam hidupku dan membuat isi hidupku seperti gula kapas...'', ucap Kim Lee Park.
Kim Lee Parj mendesah pelan lalu mengangkat salah satu tangannya.
''Gadis itu mengaku sebagai istri reinkarnasi ku tapi dia tidak tahu bahwa dia telah membuatku bagai di ujung tanduk'', lanjut Kim Lee Park.
Kim Lee Park terpejam sambil tersenyum simpul.
''Aku ingin katakan bahwa aku percaya dia adalah istri reinkarnasi ku tapi secara akal sehat aku ini manusia normal'', ucap Kim Lee Park.
Kim Lee Park menghela nafas panjang lalu menatap lurus ke arah boneka beruang besar itu.
''Sejujurnya aku sangat senang memiliki seorang istri tapi..., masalahnya istriku ini adalah istri reinkarnasi...'', kata Kim Lee Park.
Kim Lee Park terdiam sejenak seperti berpikir sesuatu.
''Kau tahu arti dari reinkarnasi itu !?'', ucap Kim Lee Park.
Kim Lee Park berdecak pelan lalu menganggukkan kepalanya pelan.
''Artinya aku menikahi istri yang bangkit dari kematian ! Bayangkan ! Dia itu sudah meninggal ! Bagaimana aku bisa memiliki istri yang telah mati dan dibangkitkan lagi ???'', kata Kim Lee Park.
Kim Lee Park menghela nafas pelan.
''Aku menerima dia apapun yang dia inginkan terhadap ku sebagai laki-laki dan suami masa depannya yang hilang tapi...'', ucap Kim Lee Park.
Kim Lee Park kembali mendesah pelan lalu mengangkat kedua alisnya ke atas.
''Tapi..., dia menganggap ku suami masa lalunya yang mati di hari pernikahan... Lantas bagaimana aku bisa berpikir ini semua akan baik-baik saja !?'', lanjut Kim Lee Park.
Kim Lee Park menghela nafas lagi seraya berkata.
''Reinkarnasi... Artinya aku ini sudah mati tapi kau tahu bahwa aku ini baru dilahirkan oleh ibu ku dua puluh lima tahun yang lalu...''
Suasana tetap tenang dan sunyi, hanya ada suara detak jam dinding di kamar.
Kim Lee Park berdecak kembali seraya menatap ke arah boneka beruang besar yang bersandar pada dinding kamar.
''Dan jika ibuku tahu aku memiliki seorang istri lalu apa yang aku katakan padanya !?'', ucap Kim Lee Park.
Kim Lee Park membaringkan tubuhnya terlentang hanya beralas tatami.
''Aku suka dia... Hanya saja ini sedikit konyol menurut ku...'', kata Kim Lee Park.
Pandangannya tertuju pada langit-langit kamar tidurnya.
''Tapi sekarang dia adalah istri ku meski dia istri reinkarnasi ku tetap aku harus mengakui dirinya karena dia telah memberi ku bukti yang kuat bahwa aku ini memang suaminya'', ucap Kim Lee Park.
Kim Lee Park terpejam kemudian jatuh terlelap setelah mengeluarkan keluh kesahnya seorang diri.
Jam dinding di kamar terdengar berdetak pelan menciptakan sebuah irama tersendiri di dalam ruangan kamar Kim Lee Park.
Terdengar suara dengkuran halus yang keluar dari mulut Kim Lee Park yang tertidur pulas.
KLING... KLING... KLING....
Muncul sosok perempuan berpakaian hanbok serba hitam dengan Jokduri menghiasi rambutnya yang berwarna perak.
Dia melayang pelan di atas Kim Lee Park yang terbaring lelap beralas dadami.
Kain hanbok yang dia kenakan melambai-lambai pelan saat dia melayang-layang di kamar Kim Lee Park.
Wajah cantiknya terlihat bersinar-sinar dikelilingi bintang-bintang yang bercahaya.
Tersenyum lembut saat memandangi Kim Lee Park yang terlelap tidur.
"Kim Lee Park..., kau suka padaku..."
Ucap Chun Cha dengan suara ruhnya.
"Kau memanggil ku kembali Kim Lee Park ..."
Kata Chun Cha yang masih melayang-layang di atas Kim Lee Park.
"Aku mendengar ucapan mu yang menggumamkan namaku dan kau yang memanggilku datang padamu lagi, Kim Lee Park..."
Chun Cha memandangi wajah Kim Lee Park yang tenang terlelap.
"Kenapa... ???"
Bisik lembut Chun Cha sembari memandangi wajah Kim Lee Park yang tenang.
Perlahan-lahan gadis dari masa 600 tahun yang lalu itu menurunkan tubuhnya hingga sampai ke bawah.
"Kim Lee Park ... Kim Lee Park ..."
Panggil Chun Cha berbisik lembut dengan tubuh berwujud ruh yang tembus pandang.
Kedua kakinya yang berhias sepatu hanbok hitam bersulam itu, dia jejakkan ke atas lantai kamar yang beralas dadami.
Saat kakinya menginjakkan ke atas lantai berhias dadami.
Tubuh Chun Cha berangsur-angsur kembali menjadi tubuh manusia dari bentuk ruh yang bercahaya serta tembus pandang.
"Kim Lee Park..., aku datang...'', bisik lembut Chun Cha.
Chun Cha melangkah pelan mendekati Kim Lee Park yang berbaring lelah di atas tatami.
Dia lalu duduk di samping Kim Lee Park yang masih terpejam lelap.
''Kenapa kau masih memanggilku ? Bukankah kau ingin aku pergi darimu, Kim Lee Park !?", kata Chun Cha.
Chun Cha menundukkan pandangannya sembari memandangi kedua tangannya yang saling terkait.
"Seharusnya kau tidak memanggil namaku lagi dan membiarkan aku pergi darimu, Kim Lee Park", ucap Chun Cha.
Chun Cha terdiam sambil meletakkan dagunya ke atas kedua kakinya yang dia tekuk.
"Apakah kau merindukan ku ?", kata Chun Cha lirih.
Gadis itu menoleh ke arah Kim Lee Park yang tertidur pulas seraya mendengkur pelan.
''Kim Lee Park...'', panggilnya lagi.
Ditatapnya wajah Kim Lee Park dengan pandangan teduhnya yang lembut.
"Kim Lee Park..., katakanlah padaku yang sebenarnya terjadi pada mu di masa lalu itu ! Apa yang telah membuatmu pergi dariku, Kim ?", ucap Chun Cha.
Chun Cha lalu mengeluarkan sebuah benda dari dalam Buchae lalu dipandanginya Samo yang ada di genggaman tangannya lekat-lekat sedangkan kedua mata gadis itu terlihat berkaca-kaca.
''Ini Samo dengan dua sayap yang kau kenakan saat menemui ku di rumah ketika kau hendak melamar ku, Kim Lee Park'', ucap Chun Cha.
Sebuah topi Samo yang permukaannya dibuat dari bulu kuda dan bambu dengan sutra tipis di sekitarnya. Bagian belakangnya lebih tinggi dan dua sayap dipasang di belakang terlihat diletakkan dengan rapi di atas tatami.
''Kau meninggalkan Samo ini ketika kau menggantinya dengan topi lainnya di rumah saat pernikahan kita'', kata Chun Cha.
Chun Cha sengaja menaruh topi berwarna hitam itu disamping Kim Lee Park.
Salah satu jari tangan Chun Cha berputar pelan membuat lingkaran kecil yang bersinar terang membentuk bintang-bintang.
Muncul selimut tebal berwarna kuning yang melayang-layang di atas Kim Lee Park.
Bergerak perlahan menyelimuti tubuh Kim Lee Park yang terlelap pulas di atas bentangan dadami.
''Selamat malam Kim Lee Park... Semoga mimpi indah malam ini...'', ucap Chun Cha.
Chun Cha lalu beranjak berdiri dari tempatnya duduk.
Berdiri tegak memandang lurus ke arah Kim Lee Park yang terlelap tidur.
Tersenyum tipis seraya menghela nafas pelan.
Dia berjalan keluar dari kamar meninggalkan Kim Lee Park yang masih tertidur nyenyak di atas tatami berselimut tebal.
Chun Cha berjalan ke arah ruangan tengah rumah lalu tubuhnya menghilang dari ruangan itu tak berjejak.
Meninggalkan bintang-bintang yang bercahaya terang disekitar ruangan yang gelap tanpa cahaya lampu.
Suasana rumah Kim Lee Park kembali sunyi seperti sedia kala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments