Bab 15 Latihan

Terdengar bunyi suara bola memantul di sebuah lapangan indoor yang ada di salah satu bangunan sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School.

Pantulannya sangat keras menggema di dalam ruangan basket.

Kim Lee Park berdiri sambil memainkan bola di tangannya.

DAK... DAK... DAK...

Suara pantulan bola ke atas lantai ruangan saat Kim Lee Park memantulkannya ke bawah.

Kaki Kim Lee Park dibuka selebar bahu dan lutut sedikit ditekuk. 

Posisi tubuh Kim Lee Park siap, dada tegak sedikit condong ke depan.

Pandangan mata Kim Lee Park ke arah depan, lalu dia memantulkan bola ke arah depan sedangkan tangan kanannya mendrible bola.

Tubuh Kim Lee Park melesat cepat ke arah depan sembari menggiring bola basket menuju ke ring.

Kim Lee Park menembakkan bola ke keranjang dibarengi gerakan lari lalu mengambil satu langkah sebelum loncat mendekati ring untuk memasukkan bola.

Bola basket meluncur cepat masuk tepat ke dalam keranjang basket.

Kim Lee Park berhasil melakukan gerakan menembak bola tepat ke keranjang tanpa halangan apapun.

DAK... DAK... DAK...

Bola terlempar jauh menggelinding dari arah ring.

Kim Lee Park berlari kecil menuju ke arah bola, mengambilnya kemudian memantulkan kembali bola basket di tangannya.

Pikiran Kim Lee Park terkonsentrasikan pada latihan basket agar kembali segar.

Pada dasarnya kehadiran Chun Cha telah menyita seluruh pikirannya yang terpusat penuh pada gadis cantik itu.

Kim Lee Park berlari memutari lapangan basket sambil mendrible bola yang ada di tangannya.

Suara pantulan bola basket terdengar nyaring menggema di ruangan indoor.

DAK... DAK... DAK...

Bola memantul ringan di atas lantai lapangan indoor.

Kim Lee Park bergerak cepat menggiring bola basket lalu melakukan tembakan bola ke keranjang basket sambil sedikit meloncat.

Bola basket masuk kembali tepat ke dalam ring lalu jatuh menggelinding ke lantai lapangan.

Kim Lee Park berdiri tegak seraya menyeka keringat yang membasahi wajahnya.

Menatap lurus ke arah ring yang tepat di hadapannya sambil menghela nafasnya.

Kim Lee Park berlari kembali menuju arah bola basket yang diam di tengah lapangan.

Diambilnya bola basket kemudian Kim Lee Park bergerak cepat menggiring bola basket mengelilingi lapangan.

Memantulkan bola di tangannya berkali-kali dengan power sekuat tenaga.

Dia memantulkan bola dengan kecepatan tinggi, posisi badan condong ke depan dan langkahkan kaki lebar ke depan dengan men-dribble bola ke depan.

Kim Lee Park bergerak cepat kemudian dia melompat tinggi sembari melemparkan tembakan bola ke keranjang basket.

Lagi-lagi tembakannya tepat mengenai keranjang bola. Dan dia berhasil memasukkan bola basket pada keranjang dengan sempurna.

Peluh keringat mengucur deras di seluruh badan Kim Lee Park saat dia bermain bola basket.

Setiap lemparan-lemparan bola basket yang dia lakukan berhasil tepat masuk ke dalam keranjang basket.

Tidak ada satupun dari gerakannya yang tidak berhasil dia lakukan dengan sempurna karena semua gerakan-gerakannya mulai dari mendrible bola basket sampai dia melakukan tembakan ke arah keranjang basket.

Semuanya sangat sempurna Kim Lee Park lakukan tanpa ada dari gerakan Kim Lee Park yang kurang.

Kim Lee Park berdiri sambil memegang bola basket di tangannya dengan pandangan lurus ke arah ring.

''Hah !?'', hela nafas Kim Lee Park keras.

Kim Lee Park berjalan pelan menuju bangku kosong yang ada di pinggir lapangan basket.

Duduk sembari kedua posisi kaki lurus ke depan.

Diraihnya botol minuman yang ada disampingnya kemudian diminumnya dengan rakus.

''Fuih...'', desahnya lelah.

Kim Lee Park mengusapkan handuk kecil yang baru dia ambil dari dalam tas olahraganya.

Duduk termenung, menatap luas ke arah lapangan basket di depannya.

''Kemana dia !?'', gumam Kim Lee Park.

Pikiran Kim Lee Park kembali tertuju pada Chun Cha kini, dan dia tidak melihat gadis itu seharian setelah mereka bertengkar tadi di kelas.

Kim Lee Park mengingat kejadian bersama Chun Cha, sekali lagi dia menyadari bahwa perbuatannya telah menyakiti hati gadis cantik berhanbok hitam itu.

''Ahk !?'', desah Kim Lee Park kesal.

Dia menggaruk-garuk rambutnya yang lebat dengan acak.

Bingung...

Harus berbuat apa sekarang dengan sikap Kim Lee Park sendiri untuk menghadapi Chun Cha lagi.

Kim Lee Park menggaruk lagi kepalanya yang berkeringat sembari menggelengkannya cepat.

Diusapnya wajahnya dengan handuk kecil yang menggantung di lehernya.

Meminum kembali botol berisi air mineral di tangannya kemudian mengguyurkan air itu ke atas kepalanya agar terasa segar kembali.

''Sebaiknya aku pulang saja karena pekerjaanku hari ini sudah selesai semuanya, mungkin aku dapat menemukan gadis itu di rumah'', ucap Kim Lee Park.

Kim Lee Park beranjak dari bangku seraya meraih tas olahraganya.

''Baiklah ! Saatnya pulang kerja ! Tunggu aku istri reinkarnasiku !'', teriak Kim Lee Park lantang.

Kim Lee Park melangkah panjang sembari menenteng tas miliknya menuju pintu keluar lapangan indoor.

Dia tidak mengganti seragam olahraganya dengan pakaian kerjanya dan langsung berjalan pergi dari area sekolah.

''Guru Kim Lee Park !'', panggil seseorang dari arah belakang.

Kim Lee Park berhenti tepat di depan gerbang masuk sekolah seraya menolehkan kepalanya.

''Ya...'', sahut Kim Lee Park.

Kim Lee Park melihat beberapa murid laki-laki menghampirinya dengan berlarian kecil ke arahnya berdiri.

''Guru Kim Lee Park !'', panggil mereka.

''Ada apa ?'', sahut Kim Lee Park.

Kim Lee Park membalikkan badannya menghadap tepat ke arah murid-muridnya dengan ekspresi serius.

''Ada yang kami ingin tanyakan'', ucap salah satu dari mereka.

Ketika murid-murid itu berdiri di hadapan Kim Lee Park.

''Silahkan... Apa yang ingin kalian tanyakan ?'', kata Kim Lee Park.

''Apa benar akan ada turnamen lomba olahraga nanti ?'', tanya salah seorang murid pada Kim Lee Park.

''Ya, itu benar'', sahut Kim Lee Park.

Kim Lee Park menatap murid-muridnya sambil tersenyum.

''Tadi sudah dijelaskan oleh kepala sekolah pada kegiatan sumpah setia, bukan ? Kenapa masih bertanya lagi ?'', kata Kim Lee Park.

''Kami hanya bingung, cabang olahraga apa yang akan dilombakan pada turnamen nanti ?'', tanya mereka.

''Oh, itu...'', sahut Kim Lee Park.

''Iya, guru Kim Lee Park !'', kata mereka. ''Apa semua cabang olahraga harus kami ikuti pada pertandingan nanti ?'', sambungnya.

''Apa tidak ada klasemen khusus yang mengatur cabang olahraga apa yang wajib kami ikuti nanti ?'', kata seorang murid.

''Benar, guru Kim Lee Park. Mana mungkin kami harus mengikuti semua cabang olahraga pada pertandingan nanti !?'', ucap salah satu siswa.

Kim Lee Park terdiam tapi pikirannya mulai terpusat pada turnamen.

Dia juga bingung dengan pertandingan yang akan digelar pada pertengahan musim nanti sebab tidak ada spesifikasi cabang olahraga yang dikhususkan dalam putaran turnamen.

Mana mungkin semua cabang olahraga wajib diikuti oleh semua siswa sedangkan siswa paling minim hanya menguasai satu keahlian dalam olahraga meski turnamen olahraga mempertandingkan seluruh cabang olahraga.

Kim Lee Park kembali menggaruk kepalanya yang masih berkeringat.

Dia bergumam pelan sembari menatap bingung ke arah murid-muridnya.

''Begini..., saya akan membicarakan lagi dengan kepala sekolah tentang peraturan pertandingan olahraga nanti...'', kata Kim Lee Park.

''Lalu guru Kim Lee Park ? Seandainya kepala sekolah tidak mengubahnya ?'' Bagaimana ?'', tanya mereka kompak.

''Hmmm..., itu yang saya pikirkan dari tadi... Saya juga berpikir kemampuan setiap siswa yang tidak mungkin menguasai cabang olahraga...'', sahut Kim Lee Park.

''Bagaimana ini ? Sedangkan nilai kelulusan diambil dari ikut sertanya siswa pada pertandingan padahal nilai lulus seharusnya diambil dari nilai ujian bukan dari keikutsertaan kami dalam pertandingan, guru Kim Lee Park ?'', ucap salah satu murid.

''Benar, itu tidak dibenarkan dan sudah melenceng jauh dari kebiasaan yang telah berjalan lama, guru Kim Lee Park'', kata seorang murid.

Tampak mereka mengeluh dan tidak menerima peraturan yang membuat mereka tertekan dengan harus mengikuti seluruh cabang olahraga dalam pertandingan nanti.

Kim Lee Park hanya bisa menerima keluhan-keluhan dari murid-muridnya yang tidak terima dengan ketentuan kepala sekolah, perihal kelulusan mereka nanti yang mengharuskan mereka ikut pertandingn olahraga pada pertengahan musim panas sebagai nilai mutlak kelulusan mereka dari sekolah Alfred-Almond Junior-Senior High School ini.

Episodes
1 Bab 1 Kim Lee Park
2 Bab 2 Chun Cha
3 Bab 3 Selamat Pagi
4 Bab 4 Cheonsa
5 Bab 5 System Buchae
6 Bab 6 Keajaiban
7 Bab 7 Hukuman Buchae
8 Bab 8 Pergi Ke Sekolah
9 Bab 9 Sebuah Kabar
10 Bab 10 Kegiatan di lapangan sekolah
11 Bab 11 Kacau
12 Bab 12 Cahaya Terang
13 Bab 13 Kebenaran
14 Bab 14 Menangis
15 Bab 15 Latihan
16 Bab 16 Pulang
17 Bab 17 Datang
18 Bab 18 Ucapan di pagi hari
19 Bab 19 Panik
20 Bab 20 Hari yang menyengat tubuh
21 Bab 21 Pembicaraan hangat
22 Bab 22 Akhirnya...
23 Bab 23 Hari yang melelahkan
24 Bab 24 Taburan Dandelion
25 Bab 25 Masih Sama
26 Bab 26 Teddy Bear yang bisa bicara
27 Bab 27 Portal Waktu
28 Bab 28 Menemukan Kode Sandi Utamanya
29 Bab 29 Memulai Awal Game
30 Bab 30 Permainan Level Satu
31 Bab 31 Menang
32 Bab 32 Memenangkan Hadiah
33 Bab 33 Hadiah
34 Bab 34 Rumah Baru Kim Lee Park
35 Bab 35 Menikmati Rumah Baru
36 Bab 36 Hadirnya Chun Cha
37 Bab 37 Arwah penasaran
38 Bab 38 Wujud Asli
39 Bab 39 Pesaing Baru
40 Bab 40 Mengenalkan Haneul
41 Bab 41 Kemarahan Haneul
42 Bab 42 Tertegun
43 Bab 43 Kegamangan Hati
44 Bab 44 Sebuah Pilihan
45 Bab 45 Alarm Bahaya
46 Bab 46 Mencari Kim Lee Park
47 Bab 47 Kembaran
48 Bab 48 Berdebat
49 Bab 49 Keanehan
50 Bab 50 Cahaya Yang Tak Terkalahkan
51 Bab 51 Ujian
52 Bab 52 Lemparan Bola Api
53 Bab 53 Kartu Doummal
54 Bab 54 Arti Kartu Doummal
55 Bab 55 Hadirnya Cheonsa
56 Bab 56 Kisah Seorang Pria
57 Bab 57 Terpental Ke Dimensi Lain
58 Bab 58 Danau Jingga
59 Bab 59 Pulang
60 Bab 60 Lima Pria Asing
61 Bab 61 Sebuah RENCANA BESAR
62 Bab 62 Karma
63 Bab 63 Lari
64 Bab 64 Tertahan
65 Bab 65 Takdir Itu
66 Bab 66 Periuk Ajaib
67 Bab 67 Lautan Kunang-Kunang
68 Bab 68 Serpihan Rindu
69 Bab 69 Pelabuhan Takdir
70 Bab 70 Merajut Asa
71 Bab 71 Untuk Apa Kunci Kuno Ini
72 Bab 72 Senyuman Yang Hilang
73 Bab 73 Penyesalan Itu
74 Bab 74 Cenayang Nyentrik
75 Bab 75 KEANEHAN TERJADI
76 Bab 76 Tempat Asing
77 Bab 77 Mengejar Bayangan
78 Bab 78 Melanjutkan perjalanan
79 Bab 79 Rumah Tembaga
80 Bab 80 Jebakan Darurat
81 Bab 81 Mudang Seo Yeon
82 Bab 82 GUNUNG HALLA
83 Bab 83 TRAGEDI
84 Bab 84 Akibat Yang Mereka Lakukan
85 Bab 85 Pengantin Wanita Itu Kabur
86 Bab 86 Kepanikan Kim Lee Park
87 Bab 87 Ilusi waktu itu...
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 Kim Lee Park
2
Bab 2 Chun Cha
3
Bab 3 Selamat Pagi
4
Bab 4 Cheonsa
5
Bab 5 System Buchae
6
Bab 6 Keajaiban
7
Bab 7 Hukuman Buchae
8
Bab 8 Pergi Ke Sekolah
9
Bab 9 Sebuah Kabar
10
Bab 10 Kegiatan di lapangan sekolah
11
Bab 11 Kacau
12
Bab 12 Cahaya Terang
13
Bab 13 Kebenaran
14
Bab 14 Menangis
15
Bab 15 Latihan
16
Bab 16 Pulang
17
Bab 17 Datang
18
Bab 18 Ucapan di pagi hari
19
Bab 19 Panik
20
Bab 20 Hari yang menyengat tubuh
21
Bab 21 Pembicaraan hangat
22
Bab 22 Akhirnya...
23
Bab 23 Hari yang melelahkan
24
Bab 24 Taburan Dandelion
25
Bab 25 Masih Sama
26
Bab 26 Teddy Bear yang bisa bicara
27
Bab 27 Portal Waktu
28
Bab 28 Menemukan Kode Sandi Utamanya
29
Bab 29 Memulai Awal Game
30
Bab 30 Permainan Level Satu
31
Bab 31 Menang
32
Bab 32 Memenangkan Hadiah
33
Bab 33 Hadiah
34
Bab 34 Rumah Baru Kim Lee Park
35
Bab 35 Menikmati Rumah Baru
36
Bab 36 Hadirnya Chun Cha
37
Bab 37 Arwah penasaran
38
Bab 38 Wujud Asli
39
Bab 39 Pesaing Baru
40
Bab 40 Mengenalkan Haneul
41
Bab 41 Kemarahan Haneul
42
Bab 42 Tertegun
43
Bab 43 Kegamangan Hati
44
Bab 44 Sebuah Pilihan
45
Bab 45 Alarm Bahaya
46
Bab 46 Mencari Kim Lee Park
47
Bab 47 Kembaran
48
Bab 48 Berdebat
49
Bab 49 Keanehan
50
Bab 50 Cahaya Yang Tak Terkalahkan
51
Bab 51 Ujian
52
Bab 52 Lemparan Bola Api
53
Bab 53 Kartu Doummal
54
Bab 54 Arti Kartu Doummal
55
Bab 55 Hadirnya Cheonsa
56
Bab 56 Kisah Seorang Pria
57
Bab 57 Terpental Ke Dimensi Lain
58
Bab 58 Danau Jingga
59
Bab 59 Pulang
60
Bab 60 Lima Pria Asing
61
Bab 61 Sebuah RENCANA BESAR
62
Bab 62 Karma
63
Bab 63 Lari
64
Bab 64 Tertahan
65
Bab 65 Takdir Itu
66
Bab 66 Periuk Ajaib
67
Bab 67 Lautan Kunang-Kunang
68
Bab 68 Serpihan Rindu
69
Bab 69 Pelabuhan Takdir
70
Bab 70 Merajut Asa
71
Bab 71 Untuk Apa Kunci Kuno Ini
72
Bab 72 Senyuman Yang Hilang
73
Bab 73 Penyesalan Itu
74
Bab 74 Cenayang Nyentrik
75
Bab 75 KEANEHAN TERJADI
76
Bab 76 Tempat Asing
77
Bab 77 Mengejar Bayangan
78
Bab 78 Melanjutkan perjalanan
79
Bab 79 Rumah Tembaga
80
Bab 80 Jebakan Darurat
81
Bab 81 Mudang Seo Yeon
82
Bab 82 GUNUNG HALLA
83
Bab 83 TRAGEDI
84
Bab 84 Akibat Yang Mereka Lakukan
85
Bab 85 Pengantin Wanita Itu Kabur
86
Bab 86 Kepanikan Kim Lee Park
87
Bab 87 Ilusi waktu itu...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!