Kim Lee Park berjalan menyusuri sepanjang jalan menuju ke sekolah tempatnya mengajar.
Letak sekolah memang cukup jauh dari rumah kontrakannya karena Kim sengaja memilih tinggal di area yang mudah dijangkau oleh isi dompetnya.
Kim Lee Park merapatkan jaket parasutnya sembari melirik ke arah Chun Cha yang berjalan beriringan dengannya.
Uap dingin keluar dari hidungnya saat dia berjalan karena hari ini udara terasa sangat dingin.
"Apa aku harus berpakaian Hwarot selama aku kerja ?", tanya Kim Lee Park.
"Mmm..., iya..., karena kau harus memakainya selama 24 jam sampai esok hari..., itu kata Bhucae sistem", sahut Chun Cha.
"Haish !?", keluh Kim. "Bagaimana aku harus berpakaian Hwarot saat aku mengajar ? Lalu apa yang akan aku katakan kepada semua muridku jika mereka bertanya ?", sambungnya.
"Ada yang berani bertanya padamu tentang pakaianmu jika kamu mengajar ?", kata Chun Cha.
"Kau tidak tahu kalau murid-muridku sangat kritis. Ini Amerika, semua bebas mengeluarkan pendapat mereka", sahut Kim Lee Park.
"Aku rasa karena ini zaman modern sehingga tradisi telah berubah", kata Chun Cha.
"Haih... Kau ini !?", ucap Kim Lee Park.
Kim Lee Park mempercepat langkah kakinya dan meninggalkan Chun Cha yang berjalan di belakangnya.
"Tunggu Kim !", panggil Chun Cha.
Terlihat gadis berambut perak itu kewalahan saat menyusul Kim Lee Park yang berjalan di depannya.
Dia setengah berlari mengejar Kim Lee Park dan itu membuatnya kesulitan disebabkan Chun Cha mengenakan sepatu kerja masa kini yang tidak biasa dia pakai sebelumnya.
"Aduh !? Sepatu ini merepotkan sekali ! Aku tidak biasa memakainya", ucap Chun Cha tertatih-tatih.
Chun Cha biasa mengenakan sepatu hanbok kemana-mana sedangkan sekarang dia harus membiasakan dirinya berjalan dengan sepatu kerja era modern berhak tinggi.
"Aduh... Aduh..., ini sakit sekali !?", keluh Chun Cha.
Chun Cha memegangi kakinya yang terasa nyeri akibat harus berjalan jauh dari tempat tinggal Kim menuju ke sekolah.
"Jika kamu tidak biasa memakai sepatu itu, buang saja ! Ganti dengan sepatu lainnya yang lebih nyaman", ucap Kim Lee Park.
"Bagaimana bisa kamu bicara seperti itu !? Aku kesulitan untuk memilih sepatu lagi untuk kerja...", sahut Chun Cha.
"Kerja !? Maksudmu ?", tanya Kim Lee Park.
"Aku sudah memutuskan akan ikut bekerja bersamamu di sekolah tempatmu mengajar, Kim Lee Park", sahut Chun Cha.
Chun Cha lalu berdiri menegakkan badannya sambil tersenyum manis kepada Kim Lee Park yang terperanjat kaget.
"K--kau k--kerja ? Kerja di sekolah ?", tanya Kim Lee Park.
"Yup !", sahut Chun Cha.
Chun Cha menganggukkan kepalanya mantap ketika menjawab pertanyaan dari Kim Lee Park mengenai rencananya yang akan kerja di sekolah.
"Astaga ! Tuhanku !?", ucap Kim Lee Park.
Kim Lee Park memalingkan wajahnya dari Chun Cha sambil mendengus kesal.
"Apa yang kamu pikirkan sebenarnya ? Kau tidak tahu kalau ini bukan main-main seperti saat 600 tahun yang lalu !?", kata Kim galak.
Kim Lee Park mendengus cepat lalu menendang kerikil di tanah.
"Aku tidak main-main, Kim Lee Park", sahut Chun Cha.
"Lantas ?", tanya Kim Lee Park sewot.
"Aku sudah mendaftakan diriku sebagai guru baru di sekolah tempatmu mengajar sekarang", sahut Chun Cha.
"Guru baru ???", kata Kim Lee Park terbelalak kaget.
"Iya, guru baru yang mengajar tentang seni di sekolah menengah atas", sahut Chun Cha.
"Guru seni ???", ucap Kim Lee Park semakin terkejut.
"Benar, aku telah menjadi guru baru di bidang seni sekarang", kata Chun Cha.
Chun Cha menganggukkan kepalanya serius seraya tersenyum pada Kim Lee Park.
"Ba--bagaimana bisa kamu melakukannya ?", tanya Kim Lee Park tergagap tak percaya.
Setahu Kim Lee Park tidak ada lowongan untuk guru baru lagi di sekolah tempat dia mengajar saat ini.
Posisi guru seni sudah ada dan diisi oleh guru lainnya.
"Kamu membuatku tertawa bodoh, Chun Cha !", kata Kim Lee Park sambil berlalu pergi.
Kim Lee Park berjalan ke arah sebuah gedung sekolah yang ada di sisi kanan jalan, dimana mereka tengah berjalan saat ini.
"Kim Lee Park ! Tunggu aku !", panggil Chun Cha.
Chun Cha menghentakkan kedua kakinya sambil mengucapkan kata.
"UBAHLAH SESUAI MAUKU !"
Cahaya terang muncul di kaki Chun Cha lalu mengangkat tubuh gadis cantik itu ke atas sehingga dia terlihat setengah melayang.
Tubuh Chun Cha bergerak pelan mengikuti Kim Lee Park yang berjalan di depannya.
"Kim Lee Park ! Kim Lee Park !", panggil Chun Cha.
Kim Lee Park tidak menghiraukan panggilan Chun Cha dan terus berjalan memasuki halaman sekolah.
Namun, ketika dia melihat ke arah kaca pintu sekolah.
Kim Lee Park tersentak kaget saat melihat Chun Cha yang berjalan setengah melayang pelan di atas tanah, menyusul dirinya.
"Ya Ampun !!! Dia melakukan hal aneh lagi...", gumam Kim Lee Park.
Kim Lee Park membalikkan badannya menghadap Chun Cha yang setengah melayang mengikutinya.
"Apa yang kau lakukan itu ?", kata Kim Lee Park kesal.
Beberapa siswa sekolah baru datang seraya memperhatikan tingkah laku Kim Lee Park yang sedang berbicara sendirian.
Tampak siswa-siswa saling berbisik-bisik pelan ketika mereka melihat Kim Lee Park, guru olahraga mereka berbicara tanpa ada lawan bicaranya.
"Apa pak guru Kim Lee Park sakit ?", ucap seorang siswa.
"Entahlah...", sahut salah satu siswa.
"Dia berbicara dengan siapa ?", tanya siswa sekolah pada temannya.
"Ini mungkin trend baru untuk mengajar di sekolah", sahut siswa lainnya.
"Atau ini trik untuknya membuat metode baru mengajar !?", ucap seorang siswa.
"Jangan banyak bicara ! Ayo, masuk ke kelas !", bisik siswa lainnya.
Kim Lee Park hanya diam mematung ketika beberapa muridnya tengah membicarakan dirinya.
Dia lupa jika hanya dia yang bisa melihat kehadiran Chun Cha sedangkan yang lainnya tidak seorangpun dapat melihat istri reinkarnasinya itu selama Chun Cha tidak menginginkannya.
Suasana kembali sepi karena hari masih sangat pagi untuk datang ke sekolah.
Hanya beberapa siswa yang terlihat karena biasanya siswa yang datang lebih awal, mereka mendapat tugas piket di kelas mereka sehingga mereka harus masuk lebih pagi dari yang lainnya.
Kim Lee Park menarik tangan Chun Cha.
Mengajaknya masuk ke dalam gedung sekolah.
Kim Lee Park berjalan tergesa-gesa menuju sebuah ruangan kosong di salah satu gedung sekolah.
BUK !
Kim Lee Park menghempaskan tubuh Chun Cha ke dalam ruangan kemudian menatap gadis berambut perak itu dengan tatapan kesal.
"Apa maumu ?", tanya Kim Lee Park.
"Mauku !? Maksudmu ?", sahut Chun Cha bingung.
"Masih bertanya lagi... Dan berpura-pura tidak mengerti !?", kata Kim Lee Park.
Kim Lee Park benar-benar marah sehingga membuat wajahnya berubah merah padam.
"Kim Lee Park...", ucap Chun Cha.
"Jangan panggil namaku lagi ! Dan jangan ikuti aku di sekolah !", kata Kim Lee Park dengan nada tinggi.
"T--tapi apa yang aku telah lakukan padamu ? Apa ada yang salah dengan sikapku ?", tanya Chun Cha.
Chun Cha mengejar Kim Lee Park seraya meraih lengan suaminya itu.
"Cukup ! Jangan bicara lagi !", sahut Kim Lee Park.
Kim Lee Park mengibaskan tangan Chun Cha dan hendak meraih pintu keluar ruangan kosong.
"Tunggu Kim !", panggil Chun Cha.
"Apa ? Apalagi maumu sebenarnya ? Hah !?", sahut Kim Lee Park putus asa.
Kim Lee Park mengangkat kedua lengannya ke arah atas lalu melanjutkan ucapannya lagi.
"Apa kamu ingin semua murid memanggilku guru tidak waras dan bodoh ???", kata Kim Lee Park kesal.
"Tidak seperti itu mauku, Kim Lee Park...", jawab Chun Cha.
Chun Cha terperangah kaget mendengar ucapan Kim Lee Park tentang dirinya.
"A--aku...", ucap Chun Cha bergetar.
"Cukup !!! Dan diamlah !!!", bentak Kim Lee Park.
Kim Lee Park menggertakkan gerahamnya lalu menatap tajam Chun Cha.
"Kau ! Kau membuat hariku kacau ! Dan kau membuat hidupku kini berantakan !", lanjut Kim Lee Park.
Kim Lee Park terbakar emosi pagi itu karena dia tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa terhadap Chun Cha yang merupakan istri reinkarnasinya itu.
Dia cukup terganggu dengan kehadiran gadis yang datang dari masa lalunya itu sehingga menarik perhatian orang lain kepada dirinya.
Bukan orang lain tetapi ini perhatian murid-muridnya di sekolah tempat Kim Lee Park mengajar sedangkan Kim Lee Park tidak tahu harus menghadapi pandangan murid-muridnya itu jika dia bertemu mereka saat mengajar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments