Bab 8 Pergi Ke Sekolah

Kim Lee Park berjalan menyusuri sepanjang jalan menuju ke sekolah tempatnya mengajar.

Letak sekolah memang cukup jauh dari rumah kontrakannya karena Kim sengaja memilih tinggal di area yang mudah dijangkau oleh isi dompetnya.

Kim Lee Park merapatkan jaket parasutnya sembari melirik ke arah Chun Cha yang berjalan beriringan dengannya.

Uap dingin keluar dari hidungnya saat dia berjalan karena hari ini udara terasa sangat dingin.

"Apa aku harus berpakaian Hwarot selama aku kerja ?", tanya Kim Lee Park.

"Mmm..., iya..., karena kau harus memakainya selama 24 jam sampai esok hari..., itu kata Bhucae sistem", sahut Chun Cha.

"Haish !?", keluh Kim. "Bagaimana aku harus berpakaian Hwarot saat aku mengajar ? Lalu apa yang akan aku katakan kepada semua muridku jika mereka bertanya ?", sambungnya.

"Ada yang berani bertanya padamu tentang pakaianmu jika kamu mengajar ?", kata Chun Cha.

"Kau tidak tahu kalau murid-muridku sangat kritis. Ini Amerika, semua bebas mengeluarkan pendapat mereka", sahut Kim Lee Park.

"Aku rasa karena ini zaman modern sehingga tradisi telah berubah", kata Chun Cha.

"Haih... Kau ini !?", ucap Kim Lee Park.

Kim Lee Park mempercepat langkah kakinya dan meninggalkan Chun Cha yang berjalan di belakangnya.

"Tunggu Kim !", panggil Chun Cha.

Terlihat gadis berambut perak itu kewalahan saat menyusul Kim Lee Park yang berjalan di depannya.

Dia setengah berlari mengejar Kim Lee Park dan itu membuatnya kesulitan disebabkan Chun Cha mengenakan sepatu kerja masa kini yang tidak biasa dia pakai sebelumnya.

"Aduh !? Sepatu ini merepotkan sekali ! Aku tidak biasa memakainya", ucap Chun Cha tertatih-tatih.

Chun Cha biasa mengenakan sepatu hanbok kemana-mana sedangkan sekarang dia harus membiasakan dirinya berjalan dengan sepatu kerja era modern berhak tinggi.

"Aduh... Aduh..., ini sakit sekali !?", keluh Chun Cha.

Chun Cha memegangi kakinya yang terasa nyeri akibat harus berjalan jauh dari tempat tinggal Kim menuju ke sekolah.

"Jika kamu tidak biasa memakai sepatu itu, buang saja ! Ganti dengan sepatu lainnya yang lebih nyaman", ucap Kim Lee Park.

"Bagaimana bisa kamu bicara seperti itu !? Aku kesulitan untuk memilih sepatu lagi untuk kerja...", sahut Chun Cha.

"Kerja !? Maksudmu ?", tanya Kim Lee Park.

"Aku sudah memutuskan akan ikut bekerja bersamamu di sekolah tempatmu mengajar, Kim Lee Park", sahut Chun Cha.

Chun Cha lalu berdiri menegakkan badannya sambil tersenyum manis kepada Kim Lee Park yang terperanjat kaget.

"K--kau k--kerja ? Kerja di sekolah ?", tanya Kim Lee Park.

"Yup !", sahut Chun Cha.

Chun Cha menganggukkan kepalanya mantap ketika menjawab pertanyaan dari Kim Lee Park mengenai rencananya yang akan kerja di sekolah.

"Astaga ! Tuhanku !?", ucap Kim Lee Park.

Kim Lee Park memalingkan wajahnya dari Chun Cha sambil mendengus kesal.

"Apa yang kamu pikirkan sebenarnya ? Kau tidak tahu kalau ini bukan main-main seperti saat 600 tahun yang lalu !?", kata Kim galak.

Kim Lee Park mendengus cepat lalu menendang kerikil di tanah.

"Aku tidak main-main, Kim Lee Park", sahut Chun Cha.

"Lantas ?", tanya Kim Lee Park sewot.

"Aku sudah mendaftakan diriku sebagai guru baru di sekolah tempatmu mengajar sekarang", sahut Chun Cha.

"Guru baru ???", kata Kim Lee Park terbelalak kaget.

"Iya, guru baru yang mengajar tentang seni di sekolah menengah atas", sahut Chun Cha.

"Guru seni ???", ucap Kim Lee Park semakin terkejut.

"Benar, aku telah menjadi guru baru di bidang seni sekarang", kata Chun Cha.

Chun Cha menganggukkan kepalanya serius seraya tersenyum pada Kim Lee Park.

"Ba--bagaimana bisa kamu melakukannya ?", tanya Kim Lee Park tergagap tak percaya.

Setahu Kim Lee Park tidak ada lowongan untuk guru baru lagi di sekolah tempat dia mengajar saat ini.

Posisi guru seni sudah ada dan diisi oleh guru lainnya.

"Kamu membuatku tertawa bodoh, Chun Cha !", kata Kim Lee Park sambil berlalu pergi.

Kim Lee Park berjalan ke arah sebuah gedung sekolah yang ada di sisi kanan jalan, dimana mereka tengah berjalan saat ini.

"Kim Lee Park ! Tunggu aku !", panggil Chun Cha.

Chun Cha menghentakkan kedua kakinya sambil mengucapkan kata.

"UBAHLAH SESUAI MAUKU !"

Cahaya terang muncul di kaki Chun Cha lalu mengangkat tubuh gadis cantik itu ke atas sehingga dia terlihat setengah melayang.

Tubuh Chun Cha bergerak pelan mengikuti Kim Lee Park yang berjalan di depannya.

"Kim Lee Park ! Kim Lee Park !", panggil Chun Cha.

Kim Lee Park tidak menghiraukan panggilan Chun Cha dan terus berjalan memasuki halaman sekolah.

Namun, ketika dia melihat ke arah kaca pintu sekolah.

Kim Lee Park tersentak kaget saat melihat Chun Cha yang berjalan setengah melayang pelan di atas tanah, menyusul dirinya.

"Ya Ampun !!! Dia melakukan hal aneh lagi...", gumam Kim Lee Park.

Kim Lee Park membalikkan badannya menghadap Chun Cha yang setengah melayang mengikutinya.

"Apa yang kau lakukan itu ?", kata Kim Lee Park kesal.

Beberapa siswa sekolah baru datang seraya memperhatikan tingkah laku Kim Lee Park yang sedang berbicara sendirian.

Tampak siswa-siswa saling berbisik-bisik pelan ketika mereka melihat Kim Lee Park, guru olahraga mereka berbicara tanpa ada lawan bicaranya.

"Apa pak guru Kim Lee Park sakit ?", ucap seorang siswa.

"Entahlah...", sahut salah satu siswa.

"Dia berbicara dengan siapa ?", tanya siswa sekolah pada temannya.

"Ini mungkin trend baru untuk mengajar di sekolah", sahut siswa lainnya.

"Atau ini trik untuknya membuat metode baru mengajar !?", ucap seorang siswa.

"Jangan banyak bicara ! Ayo, masuk ke kelas !", bisik siswa lainnya.

Kim Lee Park hanya diam mematung ketika beberapa muridnya tengah membicarakan dirinya.

Dia lupa jika hanya dia yang bisa melihat kehadiran Chun Cha sedangkan yang lainnya tidak seorangpun dapat melihat istri reinkarnasinya itu selama Chun Cha tidak menginginkannya.

Suasana kembali sepi karena hari masih sangat pagi untuk datang ke sekolah.

Hanya beberapa siswa yang terlihat karena biasanya siswa yang datang lebih awal, mereka mendapat tugas piket di kelas mereka sehingga mereka harus masuk lebih pagi dari yang lainnya.

Kim Lee Park menarik tangan Chun Cha.

Mengajaknya masuk ke dalam gedung sekolah.

Kim Lee Park berjalan tergesa-gesa menuju sebuah ruangan kosong di salah satu gedung sekolah.

BUK !

Kim Lee Park menghempaskan tubuh Chun Cha ke dalam ruangan kemudian menatap gadis berambut perak itu dengan tatapan kesal.

"Apa maumu ?", tanya Kim Lee Park.

"Mauku !? Maksudmu ?", sahut Chun Cha bingung.

"Masih bertanya lagi... Dan berpura-pura tidak mengerti !?", kata Kim Lee Park.

Kim Lee Park benar-benar marah sehingga membuat wajahnya berubah merah padam.

"Kim Lee Park...", ucap Chun Cha.

"Jangan panggil namaku lagi ! Dan jangan ikuti aku di sekolah !", kata Kim Lee Park dengan nada tinggi.

"T--tapi apa yang aku telah lakukan padamu ? Apa ada yang salah dengan sikapku ?", tanya Chun Cha.

Chun Cha mengejar Kim Lee Park seraya meraih lengan suaminya itu.

"Cukup ! Jangan bicara lagi !", sahut Kim Lee Park.

Kim Lee Park mengibaskan tangan Chun Cha dan hendak meraih pintu keluar ruangan kosong.

"Tunggu Kim !", panggil Chun Cha.

"Apa ? Apalagi maumu sebenarnya ? Hah !?", sahut Kim Lee Park putus asa.

Kim Lee Park mengangkat kedua lengannya ke arah atas lalu melanjutkan ucapannya lagi.

"Apa kamu ingin semua murid memanggilku guru tidak waras dan bodoh ???", kata Kim Lee Park kesal.

"Tidak seperti itu mauku, Kim Lee Park...", jawab Chun Cha.

Chun Cha terperangah kaget mendengar ucapan Kim Lee Park tentang dirinya.

"A--aku...", ucap Chun Cha bergetar.

"Cukup !!! Dan diamlah !!!", bentak Kim Lee Park.

Kim Lee Park menggertakkan gerahamnya lalu menatap tajam Chun Cha.

"Kau ! Kau membuat hariku kacau ! Dan kau membuat hidupku kini berantakan !", lanjut Kim Lee Park.

Kim Lee Park terbakar emosi pagi itu karena dia tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa terhadap Chun Cha yang merupakan istri reinkarnasinya itu.

Dia cukup terganggu dengan kehadiran gadis yang datang dari masa lalunya itu sehingga menarik perhatian orang lain kepada dirinya.

Bukan orang lain tetapi ini perhatian murid-muridnya di sekolah tempat Kim Lee Park mengajar sedangkan Kim Lee Park tidak tahu harus menghadapi pandangan murid-muridnya itu jika dia bertemu mereka saat mengajar.

Episodes
1 Bab 1 Kim Lee Park
2 Bab 2 Chun Cha
3 Bab 3 Selamat Pagi
4 Bab 4 Cheonsa
5 Bab 5 System Buchae
6 Bab 6 Keajaiban
7 Bab 7 Hukuman Buchae
8 Bab 8 Pergi Ke Sekolah
9 Bab 9 Sebuah Kabar
10 Bab 10 Kegiatan di lapangan sekolah
11 Bab 11 Kacau
12 Bab 12 Cahaya Terang
13 Bab 13 Kebenaran
14 Bab 14 Menangis
15 Bab 15 Latihan
16 Bab 16 Pulang
17 Bab 17 Datang
18 Bab 18 Ucapan di pagi hari
19 Bab 19 Panik
20 Bab 20 Hari yang menyengat tubuh
21 Bab 21 Pembicaraan hangat
22 Bab 22 Akhirnya...
23 Bab 23 Hari yang melelahkan
24 Bab 24 Taburan Dandelion
25 Bab 25 Masih Sama
26 Bab 26 Teddy Bear yang bisa bicara
27 Bab 27 Portal Waktu
28 Bab 28 Menemukan Kode Sandi Utamanya
29 Bab 29 Memulai Awal Game
30 Bab 30 Permainan Level Satu
31 Bab 31 Menang
32 Bab 32 Memenangkan Hadiah
33 Bab 33 Hadiah
34 Bab 34 Rumah Baru Kim Lee Park
35 Bab 35 Menikmati Rumah Baru
36 Bab 36 Hadirnya Chun Cha
37 Bab 37 Arwah penasaran
38 Bab 38 Wujud Asli
39 Bab 39 Pesaing Baru
40 Bab 40 Mengenalkan Haneul
41 Bab 41 Kemarahan Haneul
42 Bab 42 Tertegun
43 Bab 43 Kegamangan Hati
44 Bab 44 Sebuah Pilihan
45 Bab 45 Alarm Bahaya
46 Bab 46 Mencari Kim Lee Park
47 Bab 47 Kembaran
48 Bab 48 Berdebat
49 Bab 49 Keanehan
50 Bab 50 Cahaya Yang Tak Terkalahkan
51 Bab 51 Ujian
52 Bab 52 Lemparan Bola Api
53 Bab 53 Kartu Doummal
54 Bab 54 Arti Kartu Doummal
55 Bab 55 Hadirnya Cheonsa
56 Bab 56 Kisah Seorang Pria
57 Bab 57 Terpental Ke Dimensi Lain
58 Bab 58 Danau Jingga
59 Bab 59 Pulang
60 Bab 60 Lima Pria Asing
61 Bab 61 Sebuah RENCANA BESAR
62 Bab 62 Karma
63 Bab 63 Lari
64 Bab 64 Tertahan
65 Bab 65 Takdir Itu
66 Bab 66 Periuk Ajaib
67 Bab 67 Lautan Kunang-Kunang
68 Bab 68 Serpihan Rindu
69 Bab 69 Pelabuhan Takdir
70 Bab 70 Merajut Asa
71 Bab 71 Untuk Apa Kunci Kuno Ini
72 Bab 72 Senyuman Yang Hilang
73 Bab 73 Penyesalan Itu
74 Bab 74 Cenayang Nyentrik
75 Bab 75 KEANEHAN TERJADI
76 Bab 76 Tempat Asing
77 Bab 77 Mengejar Bayangan
78 Bab 78 Melanjutkan perjalanan
79 Bab 79 Rumah Tembaga
80 Bab 80 Jebakan Darurat
81 Bab 81 Mudang Seo Yeon
82 Bab 82 GUNUNG HALLA
83 Bab 83 TRAGEDI
84 Bab 84 Akibat Yang Mereka Lakukan
85 Bab 85 Pengantin Wanita Itu Kabur
86 Bab 86 Kepanikan Kim Lee Park
87 Bab 87 Ilusi waktu itu...
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 Kim Lee Park
2
Bab 2 Chun Cha
3
Bab 3 Selamat Pagi
4
Bab 4 Cheonsa
5
Bab 5 System Buchae
6
Bab 6 Keajaiban
7
Bab 7 Hukuman Buchae
8
Bab 8 Pergi Ke Sekolah
9
Bab 9 Sebuah Kabar
10
Bab 10 Kegiatan di lapangan sekolah
11
Bab 11 Kacau
12
Bab 12 Cahaya Terang
13
Bab 13 Kebenaran
14
Bab 14 Menangis
15
Bab 15 Latihan
16
Bab 16 Pulang
17
Bab 17 Datang
18
Bab 18 Ucapan di pagi hari
19
Bab 19 Panik
20
Bab 20 Hari yang menyengat tubuh
21
Bab 21 Pembicaraan hangat
22
Bab 22 Akhirnya...
23
Bab 23 Hari yang melelahkan
24
Bab 24 Taburan Dandelion
25
Bab 25 Masih Sama
26
Bab 26 Teddy Bear yang bisa bicara
27
Bab 27 Portal Waktu
28
Bab 28 Menemukan Kode Sandi Utamanya
29
Bab 29 Memulai Awal Game
30
Bab 30 Permainan Level Satu
31
Bab 31 Menang
32
Bab 32 Memenangkan Hadiah
33
Bab 33 Hadiah
34
Bab 34 Rumah Baru Kim Lee Park
35
Bab 35 Menikmati Rumah Baru
36
Bab 36 Hadirnya Chun Cha
37
Bab 37 Arwah penasaran
38
Bab 38 Wujud Asli
39
Bab 39 Pesaing Baru
40
Bab 40 Mengenalkan Haneul
41
Bab 41 Kemarahan Haneul
42
Bab 42 Tertegun
43
Bab 43 Kegamangan Hati
44
Bab 44 Sebuah Pilihan
45
Bab 45 Alarm Bahaya
46
Bab 46 Mencari Kim Lee Park
47
Bab 47 Kembaran
48
Bab 48 Berdebat
49
Bab 49 Keanehan
50
Bab 50 Cahaya Yang Tak Terkalahkan
51
Bab 51 Ujian
52
Bab 52 Lemparan Bola Api
53
Bab 53 Kartu Doummal
54
Bab 54 Arti Kartu Doummal
55
Bab 55 Hadirnya Cheonsa
56
Bab 56 Kisah Seorang Pria
57
Bab 57 Terpental Ke Dimensi Lain
58
Bab 58 Danau Jingga
59
Bab 59 Pulang
60
Bab 60 Lima Pria Asing
61
Bab 61 Sebuah RENCANA BESAR
62
Bab 62 Karma
63
Bab 63 Lari
64
Bab 64 Tertahan
65
Bab 65 Takdir Itu
66
Bab 66 Periuk Ajaib
67
Bab 67 Lautan Kunang-Kunang
68
Bab 68 Serpihan Rindu
69
Bab 69 Pelabuhan Takdir
70
Bab 70 Merajut Asa
71
Bab 71 Untuk Apa Kunci Kuno Ini
72
Bab 72 Senyuman Yang Hilang
73
Bab 73 Penyesalan Itu
74
Bab 74 Cenayang Nyentrik
75
Bab 75 KEANEHAN TERJADI
76
Bab 76 Tempat Asing
77
Bab 77 Mengejar Bayangan
78
Bab 78 Melanjutkan perjalanan
79
Bab 79 Rumah Tembaga
80
Bab 80 Jebakan Darurat
81
Bab 81 Mudang Seo Yeon
82
Bab 82 GUNUNG HALLA
83
Bab 83 TRAGEDI
84
Bab 84 Akibat Yang Mereka Lakukan
85
Bab 85 Pengantin Wanita Itu Kabur
86
Bab 86 Kepanikan Kim Lee Park
87
Bab 87 Ilusi waktu itu...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!