Bagian 17 : Ibu Guru Rania

Episode sebelumnya...

"Pak Alvaro, tadi bapak di cari kepala sekolah diminta untuk ke ruangannya. " Ujar guru itu lagi.

"Oh iya, baik Pak Terimakasih untuk informasinya. " Jawab Alvaro sambil meletakkan barang bawaannya ke atas mejanya, lalu berjalan menuju ke ruang kepala sekolah.

###

Happy Reading and Enjoy Guys.

###

"Semangatttt DIKI, AYO DIKI, DIKI, DIKI, tumbangkan mereka semua. " Teriak Rania dari kursi penonton.

Saat ini Rania bersama beberapa teman sekalasnya sedang menonton pertandingan bola basket antara kelas 12 IPA 2 dengan kelas 12 IPS 1. Bintang dan teman sekelasnya sedang menyemangati Diki dan teman-teman mereka yang sedang bertanding bola basket.

"Ayoooo Dikit bantai mereka semua satu persatu, ****** kepalanya ayo Diki aku mendukungmu. " Teriak Rania membuat Melinda yang tepat berada di sampingnya terheran-heran dengan ucapan sadis Rania.

"Rania, ngomongnya gitu banget sih. "

"Biar Dikinya dan teman-teman kita semangat, ayo Mel bantu aku nyemangatin Diki, berdiri Mel. " Rania menarik-narik Melinda agar ikut bersorak dengannya.

"Gak gitu juga kali, Rania. Gak ah panas aku duduk aja. " Jawab Melinda yang lebih memilih menonton pertandingan sambil duduk, toh ini hanya permainan bukan pertandingan sungguhan, buang-buang tenaga saja.

"Gak asik kamu Mel. " Ejek Rania.

"Biarinnnn." Balas Melinda.

"Inikan pertandingan biasa aja, gak usah berlebihan gitu kali, kampungan banget, sok asik. " Sinis salah satu teman kelas Rania yang bernama Sinta, yang duduk tidak jauh dari tempat Rania dan Melinda. Rania yang mendengar itu hanya berdecak sebal dan kembali berteriak menyemangati kelasnya.

Pertandingan akhirnya selesai, Rania kemudian berlari ke lapangan dengan membawa sebotol minuman.

"Nih, Gun. " Rania menyodorkan minuman yang di pegangnya ke Gunawan anak kelas 12 IPS 1 yang terkenal kaya raya dan pintar, jago main basket pula.

"Makasih Rania. " Gunawan mengambil botol pemberian Rania dan langsung meminumnya sampai hampir habis.

Rania yang melihat itu menelan air liurnya melihat jakun di leher Gunawan yang bergerak-gerak karena menelan air minum.

"Makasih Rania. " Senyum Gunawan kepada Rania, sambil mengajak gadis itu duduk di salah satu bangku penonton.

Hal itu menjadi perhatian teman sekelas Rania yang beberapa di antaranya merasa iri karena melihat Rania bisa dekat dengan Gunawan. Melinda sendiri hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu yang suka cari perhatian.

"Lah, tadi suaranya paling kenceng nyemangatin sekarang malah ngasih minum ke kelas sebelah?. " Ujar Diki merasa Rania tidak adil padanya.

"Ihh genit banget lagi. " Sinis Sinta membalas ucapan Diki.

"Iya emang gitu tuh Rania, gak bisa liat yang cakep dikit. " Timpal Reski.

"Ganjen emang. " Ujar Nurlia menimpali ucapan teman-temannya yang lain.

"Eh pada cemburu yah kalian, ngomongnya pada nyinyir banget. " Ejek Diki.

"Ih enak aja. " Balas Nurlia, yang langsung mengakak teman-teman gengnya itu meninggalkan lapangan.

###

Mata pelajaran seharusnya sudah berjalan namun sudah lewat sepuluh menit Alvaro belum juga menampakkan batang hidungnya di kelas Rania. Pada saat jam istirahat tadi Alvaro sempat ketiduran di kursinya. Untungnya salah satu guru yang menyadari bahwa Alvaro harusnya mengajar setelah jam istirahat, membangunkan Alvaro.

Alvaro segera bergegas menuju ke kelas yang akan ia ajar siang ini. Kelas Rania. Alvaro tidak ingin kecolongan dan membuat gadis itu melarikan diri dari mata pelajaran nya.

Sesampainya di depan kelas, kerena berjalan terlalu cepat Alvaro bertabrakan dengan seseorang.

..."Bug.. "...

"Aw sakit. " Suara seorang gadis sambil memegangi wajahnya yang bertabrakn dengan dada Alvaro.

"Rania?. " Alvaro memperhatikan gadis itu sedang menggendong tasnya, sepertinya akan membolos lagi.

"Aduh, pak Alvaro. " Rania tertangkap basah.

"Mau kemana kamu Rania bawa-bawa tas gitu?. "

"Saya? eh saya mau ke UKS pak. Wajah saya sakit habis tabrakan sama dada bapak. " Rania membuat alasan.

"Ah alasan aja kamu, perasaan kamu emang mau kabur sebelum saya sampai disini."

"Tapi saya beneran pak, nih ini aduhhh sakitt. " Ujar Rania sambil memperlihatkan hidungnya yang memang ada bekas luka kecil disana, tapi sepertinya tidak parah karena bekas lukanya sudah kering dan ukurannya sangat kecil.

"Raniaaaa." Tegas Alvaro.

"Iyaaa Paaaaak?. " Jawab Rania.

"Masuk Kelas dan duduk di kursimu!. "

Teman sekelas Rania ada yang cekikikan karena melihat gadis itu ketahuan saat akan melarikan diri dari kelas. Dengan perasaan yang sangat berat hati, Rania kembali ke tempat duduknya.

"Apa kamu. " Rania membulatkan matanya seperti mengancam Diki yang sedang menahan tawa.

"Wleeee." Diki menjulurkan lidahnya, mengejek Rania.

"Rania duduk.!. " Perintah Alvaro yang melihat gadis itu akan berulah lagi.

Rania duduk di kursinya sambil misuh-misuh.

Pelajaran sudah berlangsung selama hampir satu jam, Akvaro sedang berdiri di depan kelas menjelaskan kesimpulan mata pelajarannya hari ini. Namun matanya justru menangkap Rania yang sedang mengisengi Melinda yang tengah fokus mendengarkan penjelasan Alvaro.

"RANIAAAA." Teriak Alvaro, membuat Rania menghentikan aksinya.

"Kamu mau belajar atau tidak?. "

"Iiiya pak, mau. "

"Kenapa kamu tidak mendengarkan penjelasan saya?. "

"Dengar kok pak. " Elak Rania.

"Kalau begitu coba kamu jelaskan apa kesimpulan pelajaran kita hati ini?. "

"Ha? eh anu pak kesimpulannya....... " Rania berpikir keras kakinya memberikan kode kepada Melinda.

"Apa Rania?. " Desak Alvaro.

"Sa.. saya lupa pak. " Rania yang memang tidak memperhatikan penjelasan Alvaro tadi terpaksa berkata jujur dari pada ia harus mengarang-ngarang penjelasan Alvaro. Ia tidak ingin menjadi bahan tertwaan teman-temannya.

"Belajar di depan kelas sekarang!. "

"Ttapi pak?. "

"Sekarang!. " Tegas Alvaro.

Rania memanyunkan bibirnya dan berjalan ke depan kelas mengikuti perintah Alvaro.

"Yang laki-laki tolong ambil kursi dan meja Rania bawa ke depan kelas. "

Setelah Rania duduk di kursinya yang menghadapi ke teman-temannya, Alvaro kembali melanjutkan penjelasannya dengan Rania yang harus mencatat hal-hal penting yang sedang Alvaro jelaskan.

"Baiklah karena materinya sudah selesai selanjutnya kalian akan mengerjakan tugas pada halaman 50."

"Saya akan kembali ke kantor saya terlebih dahulu karena pelajaran saya masih ada waktu 20 menit, tolong kalian jangan ribut dan kerjakan tugas kalian dengan aman dan tenang. " Lanjut Alvaro.

"Setelah tugas kalian selesai kumpulkan pada ibu guru Rania. " Ucapan Alvaro sontak membuat seisi kelas tertawa. Rania semakin merasa kesal karena Alvaro menjadikannya bahan tertawaan seisi kelas.

"Baik lah Ibu guru Rania, tolong nanti kumpulkan tugas murid-murid yang lain lalu nanti kamu bawa ke ruangan saya, saya akan menyuruh security untuk berkeliling sekolah agar kamu tidak punya kesempatan untuk lari dari hukuman ini. "

"ingat yah IBU GURU RANIA.!. " Tegas Alvaro sekali lagi.

"SIALAN." Batin Rania yang merasa kalah telak hari ini.

"TUNGU PEMBALASANKU". Batin Rania.

Alvaro keluar dari kelas dan menutup pintu kelas Rania, Teman-teman kelas Rania yang sedari tadi menahan tawa kemudian tertawa terbahak-bahak menertawakan Rania yang duduk di depan kelas seperti seorang guru.

" Awas ya kalian. " Teriak Rania.

"Kerjakan tugas kalian dalam 10 menit, jika tidak tugas kalian tidak akan ibu bawa ke ruangan pak Alvaro. " Ujar Rania menyebut dirinya sebagai 'IBU' membuat teman sekelas Rania kembali fokus pada tugas yang di berikan Alvaro, beberapa di antaranya terlihat masih cengengesan.

Bersambung...

Terimakasih sudah membaca. Klik like dan tinggalkan komentar kalian.

Saran dan masukan yang membangun akan sangat berguna untuk penulis menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Author

#kimel#

Terpopuler

Comments

Kiki Amelia

Kiki Amelia

aw maacih yah kamu juga semangatttt

2023-01-21

1

Mom La - La

Mom La - La

semangat thor

2023-01-21

1

Mom La - La

Mom La - La

cie... si Rania dpt panggilan khusus

2023-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 : Prolog
2 Bagian 2 : Dimarahi?
3 Bagian 3 : Berdebat
4 Bagian 4 : Iwak Peyek
5 Bagian 5 : Hari Pertama
6 Bgian 6 : Ancaman
7 Bagian 7 : Rumah Sakit
8 Bagian 8 : Membantu Lansia
9 Bagian 9 : Melinda
10 Bagian 10 : Perpustakaan
11 Episode 11 : Rencana Rania
12 Bagian 12 : Kalah Taktik
13 Bagian 13 : Anak Monyet
14 Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15 Bagian 15 : Kelas Heboh
16 Bagian 16 : Kamu Nanya
17 Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18 Bagian 18 : Normal?
19 Bagian 19 : Keseleo
20 Bagian 20 : Adik Ipar
21 Bagian 21 : Ulangan Biologi
22 Bagian 22 : Taruhan
23 Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24 Bagian 24 : Rania Berdandan
25 Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26 Bagian 26 : Rencana Baru!
27 Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28 Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29 Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30 Bagian 30 : Alvaro Menangis
31 Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32 Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33 Bagian 33 : Mid Semester
34 Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35 Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36 Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37 Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38 Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39 Bagian 39 : Masuk Perangkap
40 Bagian 40 : Laki-laki Batu
41 Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42 Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43 Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44 Bagian 44 : -3 Hari
45 Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46 Bagian 46 : Mengurung Diri
47 Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48 Bagian 48: Menang Taruhan
49 Bagian 49 : Double Date
50 Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51 Terima Kasih
52 Bagian 51 : Rania Menggalau
53 Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54 Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55 Bagian 54 : Rania Bad Mood
56 Bagian 55 : Di Antar Pulang
57 Bagian 56 : LAPAR
58 Bagian 57 : Terlambat Lagi
59 Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60 Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61 Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62 Bagian 61 : Emosional
63 Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64 Bagian 63 : Canggung
65 Bagian 64 : Cemburu ?
66 Bagian 65 : Ngambek
67 Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68 Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69 Bagian 68 : Dingin
70 Bagian 69 : Bertengkar
71 Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72 Bagian 71 : Tali Kutang
73 Bagian 72 : Kritis
74 Bagian 73 : Menjenguk Laura
75 Bagian 74 : Suami Laura
76 Bagian 75 : Calon Mertua?
77 Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78 Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79 Bagian 78 : Bimbang?
80 Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81 Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82 Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83 Bagian 82 : Gunawan
84 Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85 Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86 Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87 Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88 Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89 Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90 Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91 Bagian 90 : Kabar Rania.
92 Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93 Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94 Bagian 93 : Menjemput Rania?
95 Bagian 94 : Bertemu kembali?
96 Bagian 96 : Gaun Pengantin
97 Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98 Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99 Bagian 99 : Merasa Perih
100 Bagian 100 : End
101 PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102 PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103 Sepatah Kata Author.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1 : Prolog
2
Bagian 2 : Dimarahi?
3
Bagian 3 : Berdebat
4
Bagian 4 : Iwak Peyek
5
Bagian 5 : Hari Pertama
6
Bgian 6 : Ancaman
7
Bagian 7 : Rumah Sakit
8
Bagian 8 : Membantu Lansia
9
Bagian 9 : Melinda
10
Bagian 10 : Perpustakaan
11
Episode 11 : Rencana Rania
12
Bagian 12 : Kalah Taktik
13
Bagian 13 : Anak Monyet
14
Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15
Bagian 15 : Kelas Heboh
16
Bagian 16 : Kamu Nanya
17
Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18
Bagian 18 : Normal?
19
Bagian 19 : Keseleo
20
Bagian 20 : Adik Ipar
21
Bagian 21 : Ulangan Biologi
22
Bagian 22 : Taruhan
23
Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24
Bagian 24 : Rania Berdandan
25
Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26
Bagian 26 : Rencana Baru!
27
Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28
Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29
Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30
Bagian 30 : Alvaro Menangis
31
Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32
Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33
Bagian 33 : Mid Semester
34
Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35
Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36
Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37
Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38
Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39
Bagian 39 : Masuk Perangkap
40
Bagian 40 : Laki-laki Batu
41
Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42
Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43
Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44
Bagian 44 : -3 Hari
45
Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46
Bagian 46 : Mengurung Diri
47
Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48
Bagian 48: Menang Taruhan
49
Bagian 49 : Double Date
50
Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51
Terima Kasih
52
Bagian 51 : Rania Menggalau
53
Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54
Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55
Bagian 54 : Rania Bad Mood
56
Bagian 55 : Di Antar Pulang
57
Bagian 56 : LAPAR
58
Bagian 57 : Terlambat Lagi
59
Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60
Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61
Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62
Bagian 61 : Emosional
63
Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64
Bagian 63 : Canggung
65
Bagian 64 : Cemburu ?
66
Bagian 65 : Ngambek
67
Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68
Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69
Bagian 68 : Dingin
70
Bagian 69 : Bertengkar
71
Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72
Bagian 71 : Tali Kutang
73
Bagian 72 : Kritis
74
Bagian 73 : Menjenguk Laura
75
Bagian 74 : Suami Laura
76
Bagian 75 : Calon Mertua?
77
Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78
Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79
Bagian 78 : Bimbang?
80
Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81
Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82
Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83
Bagian 82 : Gunawan
84
Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85
Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86
Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87
Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88
Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89
Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90
Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91
Bagian 90 : Kabar Rania.
92
Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93
Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94
Bagian 93 : Menjemput Rania?
95
Bagian 94 : Bertemu kembali?
96
Bagian 96 : Gaun Pengantin
97
Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98
Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99
Bagian 99 : Merasa Perih
100
Bagian 100 : End
101
PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102
PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103
Sepatah Kata Author.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!