Bagian 12 : Kalah Taktik

Episode sebelumnya...

Semua siswa dan siswi sudah keluar dari kelas sambil bersenda gurau satu sama lain menyisakan Rania dan Alvaro yang keluar belakangan. Rania tampak cemberut karena hanya dirinya yang yang di perlakukan tidak adil sementara teman-temannya yang lain tampak sangat bersenang-senang di depan sana. Rania iri melihatnya dan sesekali melirik sini ke arah Alvaro yang berjalan di sampingnya.

###

Happy Reading and Enjoy Guys.

###

Kelas 12 IPA 2 saat ini sudah berada di dalam lab Biologi untuk melakukan praktek pembedahan pada tubuh katak.

"Oke jika semuanya sudah berada di kelompok kalian, silahkan masing-masing dari kalian menggunakan jas lab ya g kalian miliki dan para ketua kelompok saya harap kalian maju ke depan dan mengambil katak yang telah di siapkan di kotak di ujung sana. " Alvaro mengarahkan para ketua kelompok tersebut untuk masing-masing mengambil 1 katak untuk 1 kelompok dan nantinya akan di bedah bersama-sama.

Namun, para ketua kelompok itu nampak kebingungan karna di dalam kotak itu sudah tidak ada apa-apa. Salah satu ketua kelompok kemudian berbicara.

"Pak, kataknya gak ada. "

"Iya pak. " Timpal yang lainnya.

Alvaro yang merasa heran dan merasa dirinya telah benar-benar memastikan bahwa para katak itu ia letakkan di dalam kotak tersebut.

"Gimana dong pak?. " Tanya salah satu ketua kelompok.

Alvaro mengernyitkan alisnya, memperhatikan sekeliling ruangan dan mengingat-ingat kembali, namun laki-laki itu tidak memiliki ingatan yang lain selain ia telah memastikan katak-katak itu berada di dalam kotak dan menaruh kotaknya di posisi para ketua kelompok itu sekarang berada.

Salah satu siswi kemudian berteriak karena mendapati sesuatu yang kenyal berada di dalam saku jasnya.

"Aaaaaahhhhhhhh."

Para siswi yang lain ikut berteriak histeris karena ada banyak katak di lantai dan entah dari mana para katak itu berasal, saat ini katak-katak itu terlihat melompat-lompat membuat kepanikan di ruangan lab Biologi itu. Alvaro yang juga kebingungan mencoba menenangkan para siswi agar tidak usah takut. Namun, bukannya tenang para siswa malah mulai menjahili siswi lainnya.

Mata Alvaro kemudian tertuju pada Rania yang terlihat tenang-tenang saja bahkan sesekali tertawa melihat temannya yang berlarian menghindari katak-katak itu. Rania yang merasa dirinya di perhatikan seseorang mencari-cari orang tersebut dan mendapati Alvaro sedang menatapnya dengan mata yang menyipit, pertanda laki-laki itu mencurigainya.

Bukannya takut Rania malah mengedipkan-ngedipkan matanya ke arah Alvaro, seperti sedang mengejeknya. Alvaro yang sudah menyadari bahwa semua ini adalah ulah Rania kemudian berteriak memanggil nama gadis itu.

"Raniaaaaaa."

"Kemari kamu Raniaaaa. "

Alvaro berjalan ke arah Rania yang terlihat akan melarikan diri. Para siswa dan siswi lainnya saling menjahili dan saling menertawakan. Kelas pagi itu menjadi ricuh karena ulah Rania.

"Mau kemana kamu Rania, kesini. "

"Gak mau, wleeeekkkk. " Rania menjulurkan lidahnya, teman-temannya yang menyaksikan itu langsung menghindar ke sudut ruangan sambil tertawa dan menyemangati Rania agar jangan sampai gadis itu di tangkap oleh Alvaro.

Rania kemudian berlari dan Alvaro mengejarnya, aksi kejar-kejarran itu menjadi tontonan yang menyenangkan bagi siswa-siswi lainnya, karena terlalu fokus menghindari tangkapan Alvaro, Rania tidak sengaja menyenggol laptop Alvaro yang sedang menyala menampilkan tutorial membelah katak, laptop itu berada di atas meja guru, gadis itu pun menghentikan aksinya.

..."prakkkk."...

"Upsss." Rania menutup mulutnya.

Suara benda jatuh, mengalihkan pandangan semua orang yang berada di dalam lab, tanpa terkecuali Alvaro yang terkejut melihat laptopnya yang jatuh ke lantai dan terbelah dua.

"RANIAAAA." Teriak Alvaro.

Hening.

"Semua kembali ke kelas kecuali, Rania! " Tegas Alvaro.

Perintah Alvaro langsung di ikuti oleh para siswa dan siswi, mereka berhamburan keluar dari lab Biologi tersebut, menyisakan Alvaro dan Rania.

Alvaro benar-benar di buat kesal kali ini, urat lehernya sampai-sampai kelihatan. Laki-laki itu kemudian mengatur nafasnya.

"Huuuuuuuhhhhh."

"Mm-maaf pak. " Ujar Rania, pelan.

"Bersihkan ruangan ini, nanti saya akan kembali lagi!. " Perintah Alvaro dengan dingin dan langsung meninggalkan Rania yang terpaku, membisu.

Alvaro mengunci pintu lab itu dari luar memastikan agar Rania tidak kabur dari sekolah.

"Pak, kok cuman saya sendiri sih. " Teriak Rania dari dalam kelas, mencoba membuka pintu.

"Pak buka dong, masak saya sendirian beresin ini semuanya. "

"Itu memang tanggung jawab kamu Rania, kamu baru belajar bertanggung jawab untuk apa yang kamu lakukan!. " Tegas Alvaro.

"Saya akan kembali nanti, kalau semuanya sudah bersih baru kamu boleh keluar. " Alvaro berlalu pergi meninggalkan Rania yang terkunci di dalam ruangan lab Biologi itu sendirian.

Rania mencoba menggedor-gedor pintu lab sekali lagi, namun sudah tidak ada orang di luar sana.

"Ahhhh sialan emang orang itu. "

"Enak aja, aku mau bersihin ruangan ini sendirian? tidak akan pernah terjadi!. "

Rania berjalan ke salah satu kursi panjang dan membaringkan dirinya disana. Gadis itu akan tidur sambil menunggu Alvaro datang membuka pintunya.

###

Alvaro berjalan kembali ke ruangan kelas 12 IPA 2untuk melnajutkan materinya. Hari ini perasaannya di buat benar-benar kesal oleh Rania. Gadis kecil itu benar-benar membuatnya tidak habis pikir bisa-bisanya ia kalah taktik. Alvaro bertekad di dalam hatinya bahwa hari ini adalah hari terakhir gadis itu mengerjai nya, tidak akan ada lagi kesempatan untuk hari esok.

Setelah satu jam berlalu bel tanda istirahat berbunyi, Alvaro segera menuju ke lab Biologi untuk membukakan pintu lab dan memeriksa apakah Rania sudah mengerjakan tugasnya atau belum. Sesampainya di depan pintu Alvaro mencoba menempelkan telinganya, namun tidak ada suara apapun yang terdengar dari dalam sana.

"Mungkin gadis itu sedang merenungi perbuatannya. " Banting Alvaro, kemudian mengambil kunci dari kantongnya dan membuka kunci lab Biologi tersebut.

Baru sedikit pintu itu terbuka Alvaro memasukkan kepalanya terlebih dahulu ke dalam pintu, takut apabila gadis itu berencana menerobos dirinya pada saat pintu di buka. Namun, Alvaro malah tidak melihat siapa-siapa di dalam ruangan itu. Alvaro kemudian masuk tanpa melepas kunci lab tersebut, ia berjalan memeriksa setiap jendela dan ternyata salah satu jendela itu tidak terkunci. Seseorang baru saja keluar dari sana.

Alvaro kemudian menepuk jidatnya, ia lupa bahwa ruangan ini di penuhi dengan jendela kaca besar yang dapat di buka dari dalam. Alvaro yang menyadari dirinya telah di kerjai untuk yang kedua kalinya bergegas membalikkan badannya ke arah pintu untuk mencari Rania. Saat berbalik ternyata Rania sudah berada disana sambil memegang kunci lab yang tadi di tinggalkan Alvaro.

"Wleeekkkk." Rania menjulurkan lidahnya dan segera menutup pintu lab tersebut dan menguncinya dari luar. Alvaro yang baru saja akan berlari ke arah pintu tidak dapat melakukan apa-apa karena pintu itu sudah terkunci. Laki-laki itu kalah cepat. Lagi-lagi dirinya kalah taktik.

"Raniaaa." Teriak Alvaro.

"Buka pintu nya, awas kamu yah. "

"Enak aja, rasain tuh di kunciin dari luar emang enak. "

"Raniaaaaa.. "

"Sampai bersih yah pak, awas kalau sampai gak bersih . " Rania menaruh kunci itu di bawah pintu yang dapat di jangkau oleh Alvaro, namun percuma saja karna pintunya hanya bisa di kunci dari luar. Hanya jika ada orang yang tidak sengaja melewati ruangan lab itu yang bisa membukanya.

Rania tertawa kegirangan meninggalkan Alvaro di ruangan lab Biologi itu, gadis itu kemudian kembali ke kelasnya.

Ruangan lab itu sangat jarang di lewati oleh orang-orang, karena berada di sudut sekolah dan biasanya hanya di buka 2 kali sehari oleh tukang bersih-bersih sekaligus orang yang memegang kunci seluruh ruangan di sekolah ini pada pagi dan sore hari. Kecuali jika ada kelas yang akan menggunakannya. Alvaro sepertinya akan terkunci disana hingga sore nanti.

Bersambung....

Terimakasih sudah membaca klik like dan tinggalkan komentar kalian. Saran dan masukkan yang membangun akan sangat berguna untuk penulis menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Author

#kimel#

Episodes
1 Bagian 1 : Prolog
2 Bagian 2 : Dimarahi?
3 Bagian 3 : Berdebat
4 Bagian 4 : Iwak Peyek
5 Bagian 5 : Hari Pertama
6 Bgian 6 : Ancaman
7 Bagian 7 : Rumah Sakit
8 Bagian 8 : Membantu Lansia
9 Bagian 9 : Melinda
10 Bagian 10 : Perpustakaan
11 Episode 11 : Rencana Rania
12 Bagian 12 : Kalah Taktik
13 Bagian 13 : Anak Monyet
14 Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15 Bagian 15 : Kelas Heboh
16 Bagian 16 : Kamu Nanya
17 Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18 Bagian 18 : Normal?
19 Bagian 19 : Keseleo
20 Bagian 20 : Adik Ipar
21 Bagian 21 : Ulangan Biologi
22 Bagian 22 : Taruhan
23 Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24 Bagian 24 : Rania Berdandan
25 Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26 Bagian 26 : Rencana Baru!
27 Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28 Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29 Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30 Bagian 30 : Alvaro Menangis
31 Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32 Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33 Bagian 33 : Mid Semester
34 Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35 Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36 Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37 Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38 Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39 Bagian 39 : Masuk Perangkap
40 Bagian 40 : Laki-laki Batu
41 Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42 Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43 Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44 Bagian 44 : -3 Hari
45 Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46 Bagian 46 : Mengurung Diri
47 Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48 Bagian 48: Menang Taruhan
49 Bagian 49 : Double Date
50 Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51 Terima Kasih
52 Bagian 51 : Rania Menggalau
53 Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54 Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55 Bagian 54 : Rania Bad Mood
56 Bagian 55 : Di Antar Pulang
57 Bagian 56 : LAPAR
58 Bagian 57 : Terlambat Lagi
59 Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60 Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61 Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62 Bagian 61 : Emosional
63 Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64 Bagian 63 : Canggung
65 Bagian 64 : Cemburu ?
66 Bagian 65 : Ngambek
67 Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68 Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69 Bagian 68 : Dingin
70 Bagian 69 : Bertengkar
71 Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72 Bagian 71 : Tali Kutang
73 Bagian 72 : Kritis
74 Bagian 73 : Menjenguk Laura
75 Bagian 74 : Suami Laura
76 Bagian 75 : Calon Mertua?
77 Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78 Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79 Bagian 78 : Bimbang?
80 Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81 Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82 Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83 Bagian 82 : Gunawan
84 Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85 Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86 Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87 Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88 Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89 Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90 Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91 Bagian 90 : Kabar Rania.
92 Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93 Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94 Bagian 93 : Menjemput Rania?
95 Bagian 94 : Bertemu kembali?
96 Bagian 96 : Gaun Pengantin
97 Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98 Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99 Bagian 99 : Merasa Perih
100 Bagian 100 : End
101 PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102 PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103 Sepatah Kata Author.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1 : Prolog
2
Bagian 2 : Dimarahi?
3
Bagian 3 : Berdebat
4
Bagian 4 : Iwak Peyek
5
Bagian 5 : Hari Pertama
6
Bgian 6 : Ancaman
7
Bagian 7 : Rumah Sakit
8
Bagian 8 : Membantu Lansia
9
Bagian 9 : Melinda
10
Bagian 10 : Perpustakaan
11
Episode 11 : Rencana Rania
12
Bagian 12 : Kalah Taktik
13
Bagian 13 : Anak Monyet
14
Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15
Bagian 15 : Kelas Heboh
16
Bagian 16 : Kamu Nanya
17
Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18
Bagian 18 : Normal?
19
Bagian 19 : Keseleo
20
Bagian 20 : Adik Ipar
21
Bagian 21 : Ulangan Biologi
22
Bagian 22 : Taruhan
23
Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24
Bagian 24 : Rania Berdandan
25
Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26
Bagian 26 : Rencana Baru!
27
Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28
Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29
Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30
Bagian 30 : Alvaro Menangis
31
Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32
Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33
Bagian 33 : Mid Semester
34
Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35
Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36
Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37
Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38
Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39
Bagian 39 : Masuk Perangkap
40
Bagian 40 : Laki-laki Batu
41
Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42
Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43
Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44
Bagian 44 : -3 Hari
45
Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46
Bagian 46 : Mengurung Diri
47
Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48
Bagian 48: Menang Taruhan
49
Bagian 49 : Double Date
50
Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51
Terima Kasih
52
Bagian 51 : Rania Menggalau
53
Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54
Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55
Bagian 54 : Rania Bad Mood
56
Bagian 55 : Di Antar Pulang
57
Bagian 56 : LAPAR
58
Bagian 57 : Terlambat Lagi
59
Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60
Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61
Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62
Bagian 61 : Emosional
63
Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64
Bagian 63 : Canggung
65
Bagian 64 : Cemburu ?
66
Bagian 65 : Ngambek
67
Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68
Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69
Bagian 68 : Dingin
70
Bagian 69 : Bertengkar
71
Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72
Bagian 71 : Tali Kutang
73
Bagian 72 : Kritis
74
Bagian 73 : Menjenguk Laura
75
Bagian 74 : Suami Laura
76
Bagian 75 : Calon Mertua?
77
Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78
Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79
Bagian 78 : Bimbang?
80
Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81
Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82
Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83
Bagian 82 : Gunawan
84
Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85
Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86
Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87
Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88
Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89
Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90
Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91
Bagian 90 : Kabar Rania.
92
Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93
Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94
Bagian 93 : Menjemput Rania?
95
Bagian 94 : Bertemu kembali?
96
Bagian 96 : Gaun Pengantin
97
Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98
Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99
Bagian 99 : Merasa Perih
100
Bagian 100 : End
101
PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102
PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103
Sepatah Kata Author.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!