Episode sebelumnya...
Beberapa teman kelas Rania terlihat cekikikan karena kejadian yang terjadi barusan. Bagaimana tidak, Rania yang biasanya sangat tidak ramah kepada siapapun guru yang masuk ke dalam kelas kini terlihat mati kutu di depan guru baru itu.
###
Happy Reading & Enjoy Guys.
###
Hari ini adalah hari pertama Alvaro mengajar di sekolah SMA 1 Jaya. Sejak pagi laki-laki terlibat sangat sibuk menyusun barang-barang yang akan ia masukkan ke dalam tasnya sebagai pendukung untuk hari pertamanya mengajar. Dalam hati Alvaro sebenarnya degdegan juga sih, biasanya dia menangani pasien yang sakit dengan karakter yang berbeda namun tentunya bukan Alvaro namanya jika tidak bisa mengambil hati para pasiennya, itu bukan halangan besar. Sekarang ia harus berhadapan dengan anak-anak remaja SMA dengan karakter yang berbeda juga dan tentunya para remaja ini bukan orang yang sedang sakit.
Mengambil hati para pasiennya yang sakit sangat mudah untuk Alvaro karena selama bertahun-tahun ia telah melakukannya, di tambah lagi dengan parasnya yang tampan membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona.
Beberapa pasien Alvaro yang sudah bersuia lanjut terkadang mencoba untuk menjodohkan dokter itu dengan anak atau cucu perempuannya. Siapa juga yang tidak mau bermenantukan seorang laki-laki yang mapan, dengan wajah tampan. Namun, Alvaro hanya membalasnya dengan tertawa kecil atau Alvaro akan membalas ucapan pasiennya itu dengan menjodohkan balik si pasien itu dengan seseorang.
Setelah sarapan pagi, Alvaro kemudian berangkat ke sekolah. Di depan pagarnya sudah ada seorang ojek online yang menunggunya. Hari ini ia tidak akan menggunakan mobil, terlalu mencolok untuk hari pertamanya bekerja di sekolah. Seperti kemarin, saat mobilnya memasuki pelataran sekolah dan laki-laki itu turun dari mobilnya yang di sambut oleh Bu Hani. Beberapa siswi yang tadinya sedang asyik bercengkrama dan bergosip dengan teman-temannya, perhatian para siswi itu langsung tertuju kepadanya. Beberapa siswi bahkan ada yang dengan terang-terangan memanggil-manggil dirinya.
"Siiit suittttt. " Salah satu siswi bersiul.
"Wahh itu siswa baru yah. " Timpal suswi lainnya.
"Ah kayaknya bukan deh udah dewasa gitu loh guys, suami Bu Hani kali."
"Ih gak mungkin atuh Bu Hani ketuaan tau. "
"Oh guru baru kaliiiii. " Ucap siswi lainnya yang langsung di sepekati oleh siswi-siswi yang sedang berkumpul itu.
Untungnya Bu Hani yang peka dengan ketidak nyamanan Alvaro langsung menegur para siswi itu dan mengajak Alvaro ke ruangan kepala sekolah.
"Eh anak-anak gak boleh gitu sama orang tua. Sana balik ke kelas kalian." Ujar Bu Hani kelar para siswi.
"Ah ibu gak asik ih, mau dong di hajarrrr bang. " salah satu siswa membalas ucapan Bu Hani.
"Hajar atau di ajarin nihhhh." Para siswi itu kembali saling menimpali yang langsung di tanggapi dengan Bu Hani yang terlihat akan mengambil ancang-ancang berjalan menuju mereka.
Para siswi itu akhirnya bubar berlarian masuk ke kelasnya masin-masing, karena takut Bu Hani akan memarahi mereka atau memberi mereka hukuman.
###
Alvaro di hari pertamanya mengajar ini hanya mengenakan outfit yang biasanya ia gunakan di rumah sakit, kecuali jas putihnya. Alvaro sudah hampir sampai di depan gerbang SMA 1 JAYA, ia mengarahkan bapak ojol yang membonceng nya untuk turun tidak terlalu dekat dengan sekolah karena ia ingin berjalan-jalan saja.
Baru beberapa langkah berjalan, langkahnya berhenti mendengar suara teriakan seseorang yang terdengar jelas dari dekat gerbang sekolah.
"Jangan bolos lagi yah enter di omelin papa loh, jangan maling jambu kang Adi lagi nanti kualat, RANIA. " Teriak seseorang dari dalam mobil.
Alvaro menyimpulkan bahwa yang berada di dalam mobil itu adalah laki-laki.
"Eh Reno brengsekkkk." seorang gadis yang berada di jalan menuju gerbang sekolahnya terlihat membalas perkataan seseorang yang ada di dalam mobil.
"Wleeeekkk.".
"Awas kamu Reno tunggu di rumah nanti kukasih bagianmu." Gadis itu terlihat mengancam.
"Ayo jalan pak. Alip" Mobil itu melaju pergi.
Alvaro tersenyum tipis menyaksikan pertengkaran remaja itu. Rania?. Alvaro mengingat-ingat lagi dimana ia pernah mendengar nama itu.
Alvaro mengingat lagi kejadian kemarin di dalam ruang guru.
"Di kelas yang saya pegang untuk mengajar itu pak ada beberapa siswa yang lumayan bandel, ini saya udah ada catatannya di absen kelas. " Jelas Bu Hani kemarin siang.
"Ah iya Terima kasih Bu Hani. "
"Semoga ini bisa membantu bapak dalam mempelajari karakter para siswa, selain memberikan mata pelajaran sebagai seorang guru atau orang tua pengganti siswa siswi di sekolah kita tetap punya tanggung jawab yang sama seperti orang tua mereka di rumah kepada anak-anak, agar mereka tidak salah jalan. " Terang Bu Hani.
Alvaro terlihat manggut-manggut saja.
"Sebenarnya saya berat untuk pindah dari sekolah ini namun saya harus mengikuti suami saya berdinas di kota lain. Oh iya saya ingin berpesan kepada pak Alvaro bahwa ada satu anak di kelas 12 itu yang harus di perhatikan secara khusus. "
"Anaknya lumayan badung, melebihi badungnya anak laki-laki di kelasnya, tapi sebenarnya anaknya pintar kurang di arahkan saja. " Bu Hani menjelaskan panjang lebar.
Alvaro diam menyimak penjelasan Bu Hani yang setengah curhat.
"Namanya Rania, orang tuanya sebenarnya dokter mungkin karena malas keseringan atau mungkin udah hatam sama hal-hal kedokteran karena sering mendengarkan atau melihat orang tuanya membahas hal-hal medis dan proses pertumbuhan manusia segala macam. Padahal kan dalam pelajaran Biologi bukan hanya mempelajari hal-hal yang seperti itu saja. Hewan dan tumbuhan juga. "
"Tolong yah pak, soalnya kasian anak-anak kalau harus tinggal kelas. Saya sudah mencoba berbagai cara untuk mencegahnya membolos dari mata pelajaran saya, namun anak itu selalu saja punya akal untuk melarikan diri. " Bu Hani masih bercerita panjang lebar.
"Pak Alvaro saya titip anak-anak itu yah terutama Rania, tolong sekali lagi agar dia setidaknya mendapatkan perhatian khusus, saya serahkan amanah ini ke bapak. " Bu Hani mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Alvaro. Alvaro yang sedari tadi hanya diam mendengarkan langsung menyambut uluran tangan Bu Hani yang akan berpamitan.
###
Selesai berkenalan dengan beberapa guru dan mampir sebentar di ruangan kepala sekolah. Alvaro berjalan di koridor sekolah menuju kelas 12 IPA 2. Laki-laki itu sedikit terlambat masuk ke dalam kelas karena harus memperkenalkan dirinya dengan guru yang lain.
Alvaro sampai di depan kelas 12 IPA 2 dan mendengar keributan yang ada di dalam kelas tersebut. Ia berpikir jangan-jangan ada siswa yang bertengkar. Namun, saat membuka pintu pemandangan yang menggelikan terpampang di depan matanya. Agar imagenya tetap terjaga di hari pertamanya mengajar Alvaro kemudian berpura-pura batuk.
"Ekhemmm."
"Kalian lagi pada ngapain? . " Tanya Alvaro masuk ke kelas berjalan menuju seseorang yang berdiri di atas kursi.
Para siswa siswi berhamburan menuju kursinya masing-masing. Alvaro memperhatikan siswi yang berdiri di kursinya dari ujung kaki hingga kepala. Wajahnya terlihat sangat terkejut.
"Raniiaaaa, turun dari situ." Teriak salah satu siswi menanggil siswi yang sedang berada di atas kursi guru tersebut.
Siswi itu kemudian turun sambil menundukkan kepalanya.
"Maaf ya pak, heheehee. " Siswi itu berlari ke bangkunya.
".Rania?. " Batin Alvaro.
pembelajaranpun dimulai, Alvaro kemudian memperkenalkan dirinya yang nantinya akan bergantian dengan para siswa siswi di kelas itu.
"Baiklah anak-anak perkenalkan nama saya Alvaro Pangarep, saya yang akan menggantikan Bu Hani sebagai guru Biologi baru kalian. "
Para siswi bersorak senang. Kecuali siswi dengan papan nama, Rania.
"Kalian boleh panggil saya Pak Alvaro ketika berada di sekolah dan ketika berada di luar kalian boleh memanggil saya dengan bebas karena sebelum ini saya juga berprofesi sebagai dokter." bla bla bla. Alvaro menjelaskan panjang lebar tentang dirinya.
Setelah memperkenalkan dirinya Alvaro kemudian mengambil absen dari dalam tasnya. Ia akan mengabsensi siswa siswi di kelas itu sekaligus berkenalan dengan mereka.
"Hari ini kita tidak akan belajar apapun, namun kita akan berkenalan terlebih dahulu untuk membuat kesan yang baik di antara saya dan kalian. Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang. " Alvaro mencoba menghidupkan suasana kelas.
"Tjakeppppp." Di balas antusias oleh para siswa siswi.
"Tak makan makan tak kenyang. "
"Hahahahaha"
Mereka semua tertawa mendengar guyonan Akvaro.
"Oke baik, tenang, tenang agar kelas di pertemuan pertama kita hari ini cepat selesai kita mulai ya absennya. "
Satu persatu siswa memperkenalkan dirinya, hingga sampai pada giliran Rania.
"Rania Kanya Dewi??. " Panggil Alvaro.
Rania kemudian mengangkat tangannya.
"Saya pak. "
"Wah nama kamu kayak nama artis yahh. " Ujar Alvaro yang di balas Rania dengan cengengesan.
"Iya Pak diakan emang Artis penyanyi dangdut viral karena goyangan dan nyanyiannya yang berjudul IWAAAAKKK PEYEEEEKKK. " Diki menimpali ucapan Alvaro yang di susul gelak tawa satu kelas itu.
"DIKIIIIII.... ." Rania meneriakkan nama temannya itu. kesal.
###
Bersambung...
Terimkasih sudah mampir untuk membaca klik jempol dan tulis komentar kalian yah. Berikan saya kritikan dan masukkan yang membangun agar saya bisa lebih baik dalam menyanyikan karya baru ke depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
siswanya aktif ya bu, wkwk
2023-03-03
0
Kacan
sini jodohkan dengan kacan saja😁
2023-03-03
0
Kiki Amelia
hahahaha iya nih, semangat thor.....
2023-01-18
1