Bagian 10 : Perpustakaan

Episode sebelumnya...

"Duuhh itu anak emang kebiasaan susah banget bangun pagi, untung aja kamu nginep kalau enggak, jam segini Rania belum bangun. Tante udah gak tau lagi mau berbuat apa kalau bangunin dia pagi-pagi. "

"Ekhemm, gosipin aku yah. " Rania tiba-tiba muncul dan bergabung ke meja makan. Mereka semua pun tertawa bersama karena mama Rania tertangkap basah sedang menggosip kan anak gadisnya itu.

###

Happy Reading and Enjoy Guys.

###

"Plak." Sebuah penghapus melayang ke kepala Rania.

"Aduuhhh." Rania memegangi kepalanya yang sakit dan sudah ada banyak bubuk kapur di rambutnya.

"SIAPA YANG NGELAKUIN INI. " Teriak Rania, membuat seisi kelas yang tadinya sedang hening menjadi ricuh.

"SAYA." Teriak seseorang dari depan kelas yang ternyata orang itu adalah pak Deni, guru Bahasa Indonesia yang sedang mengajar di kelasnya.

"Ehh?. " Rania kaget, baru menyadari dirinya ketiduran di kelas karena semalaman begadang dan harus bangun sepagi itu, tadi oagi

"Sudah tidurnya. " Tanya pak Deni.

"Sssudah Ppak. " Jawab Rania ragu-ragu.

"Ya udah belajar di luar!. "Usir pak Deni.

" Ttapi pak?. "

Pak Deni berjalan ke arah Rania sambil membawa buku paket pelajaran Bhasa Indonesia yang di ajarkan nya.

"Kamu belajar di perpustakaan jangan keluar sebelum saya kesana, catat halaman 40 sampai 50 dan kerjakan tugas individu di akhir bab. "

"Banyak banget pak, saya belajar disini aja. " Rania mencoba mengelak.

"RANIA! kamu tuh benar-benar yah!. " Bentak pak Deny, Rania dan beberapa siswa lainnya tersentak kaget karena tidak biasanya pak Deni seperti itu.

"Ini sudah yang kesekian kalinya yah Rania.

"

"I-iya pak. "

"CEPAT!. " Perintah pak Deni.

Rania kemudian berdiri dan mengambil alat tulisnya, menundukkan kepalanya dan berjalan dengan cepat melewati pak Deni yang berdiri di depan mejanya. Rania buru-buru keluar dari kelas.

Baru saja kakinya akan melangkah keluar.

"Raniaaa?. " Panggil pak Deni lagi, Rania tersentak kaget. Ada apa lagi?.

"Ini buku paketnya harus kamu catat, nanti kalau saya kesana dan kamu gak ada di perpustakaan bapak akan berikan hukuman yang lebih berat. " Ancam pak Deni.

Rania kemudian kembali ke bangkunya dan mengambil buku paket mata pelajaran Bahasa Indonesia itu dan berlari keluar kelas, menuju ke perpustakaan sekolahnya.

Rania berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya, bibirnya manyun, tangan kanannya sedang memeluk alat tulisnya sementara tangan yang satunya memegang buku paket.

"Dasar pak guru gak asik. " Dengus Rania berjalan masuk ke perpustakaan yang sepi karena jam segini memang semua siswa dan siswi sedang berada di dalam kelasnya masing-masing karena pelajaran sedang berlangsung.

Rania mengambil tempat duduk di pojokan, membuka alat tulisnya dan mencatat tugasnya dengan malas-malassan.

"Duhhhh." Rania mengeluh, perasaannya sungguh sangat malas hari ini.

"Eehh Rania, tumben kamu ke perpus rajin banget. " Sapa seorang penjaga perpus yang baru saja masuk.

"Hummmm, rajin apanya. " Balas Rania dengan nada malas.

Penjaga perpus itu berlalu sambil tertawa karena sudah mengenal Rania yang sering sembunyi ke perpustakaan jika sedang kejar-kejarran dengan Bu Hani saat Rania ingin membolos. Penjaga perpus itu langsung mengerti jika Rania saat ini sedang di keluarkan dari dalam kelas dan disuruh belajar sendirian di perpustakaan.

Rania kembali fokus mengerjakan hukumannya, tidak lama kemudian seorang anak laki-laki masuk.

"Raniaa, elo di hukum juga?. " Tanya orang ituitu yang kemudian duduk di samping Rania.

"Eh Bagus, bukan di hukum ini tugas tau. " Sinis Rania.

Bagus tertawa mendengar jawaban Rania. Bagus adalah siswa dari jurusan IPS yang memang saling mengenal dengan Rania karena jarak kelas mereka yang tidak terlalu jauh dan pernah sekali waktu membolos bersama Rania, dan sepertinya bagus juga sedang di keluarkan dari dalam kelasnya.

"Kamu ngapain disini?. " Tanya Rania basa basi.

"Nemenin kamu. " Gombal Bagus.

"Idihhhh najisss!. " Teriak Rania.

Bagus kembali tertawa.

"Jangan terlalu berisik anak-anak. " Teriak penjaga perpus, menyuruh Bagus dan Rania untuk memelankan suaranya.

"Disuruh jangan berisik padahal dia sendiri teriak-teriak. " Ujar Bagus sambil berbisik-bisik.

"Iya emang aneh kan orang itu. " Balas Rania sambil berbisik-bisik juga.

Mereka berdua kemudian cekikikan.

"Ekhem." Suara batuk seseorang mengagetkan mereka, orang itu ternyata berada di bangku sebelah yang di pisahkan oleh rak-rak buku yang menjulang tinggi sehingga orang itu tidak kelihatan.

Bagus dan Rania kemudian terdiam.

15 menit berlalu, perpustakaan terasa sangat sunyi, masih ada satu jam lagi untuk waktu istirahat.

"Besok Week end mau gak nonton Baradawihu di bioskop sama aku?. " Tanya Bagus tiba-tiba.

"Haa?. " Rania heran tiba-tiba mendengar Bagus berkata seperti itu.

"Iya, aku serius tau Ran, kita nonton yang lagi viral di tok tik ituloh. "

"Apaan emang?. "

"Yang Baradawihu penari ituloh, yang ceritanya kayak mahasiswa yang pergi ngelakuin tugas kuliah, kalau gak salah istilahnya KKN? judul filmnya KKN bersama Baradawihu. "

"Aku jarang buka media sosial, Gus. "

"Maka dari itu karna kamu gak tau, aku ada untuk memberi tahu dirimu. " Ucap bagas dengan nada ala-ala anak senja.

"Dih najisss. " Teriak Rania, merasa risih mendengar Bagus bicara seperti barusan.

"Kalian ngapain disini?. " Tanya seseorang mengagetkan Bagus dan Rania yang sedang asik berbincang-bincang, suara orang itu terdengar berbeda dari penjaga perpus sebelumnya.

Bagus dan Rania menoleh dan menelan ludah setelah melihat laki-laki dengan wajah tampan tapi tatapan matanya seperti akan membelah jantungmu. Tatapan yang tajam dan dingin.

"Ehhh pak Alvaro, haiiii pak. " Sapa Bagus, berbasa basi.

"Rania? dan Kamu? kalau ingin pacaran jangan di perpustakaan, ini tempat orang belajar!. " Tegas Alvaro sambil menunjuk Rania dan Bagus bergantian.

"Pacaran?. " Batin Rania

"Siapa yang pacaran pak, orang cuman ngajakin nonton kok. " Jawab Bagus seolah menantang Alvaro.

"Eh, enggak kok pak ini kita lagi belajar nih liat kita lagi belajar mandiri dan ngerjain tugas. " Rania memperlihatkan catatannya kepada Alvaro.

"Suara kalian mengganggu saya. "

"Iya pak maaf, kita gak bakalan berisik lagi kok. " Rania mencubit lengang Bagus agar laki-laki itu juga meminta maaf.

"Aw sakit Ran, eh iya pak maaf. "

"Awas ya, sekali lagi kalian berisik saya akan suruh penjaga perpus untuk usir kalian dari sini. " Ucap Alvaro dengan nada yang mengintimidasi membuat Bagus dan Rania tertunduk karena tidak ingin mendapatkan hukuman yang lebih berat lagi jika ketahuan membuat ulah, sementara hukuman mereka yang sebelumnya belum selesai.

"Iya, pak. " jawab Bagus dan Rania serentak.

Alvaro memicingkan matanya ke arah Rania yang di balas Rania dengan tatapan sinis.

"Kenapa mata kamu Rania. "

Rania yang di tegur seperti itu kemudian mengubah kondisi wajahnya, gadis itu tersenyum lebar ke arah Alvaro memperlihatkan deretan giginya yang rapih.

"Gapapa kok pak, tadi mata saya kelilipan. " Rania mengedip-ngediokan kedua matanya.

"Awas ya kalian, terutama kamu Rania, jangan macam-macam. " Ucap Alvaro sambil berlalu pergi kembali ke tempatnya semula yang ternyata orang yang tadi batuk itu adalah Alvaro, yang duduk di bangku sebelah.

Bagus Rania kemudian saling memandang dan cekikikan kembali karena merasa lucu, ancaman seperti itu tidak ada apa-apa nya bagi anak-anak bandel seperti Bagus dan Rania. Semboyannya adalah masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

"Ekhem." Suara batuk Alvaro terdengar kembali, membuat Bagus dan Rania terdiam dan benar-benar kembali fokus pada hukuman mereka.

Bersambung...

Terimakasi sudah membaca, klik like dan tinggalkan komentar kalian. Saran dan masukkan yang membangun akan lebih berguna untuk penulis menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Author

#kimel#

Terpopuler

Comments

Mom La - La

Mom La - La

ih... gemes deh sama Rania

2023-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 : Prolog
2 Bagian 2 : Dimarahi?
3 Bagian 3 : Berdebat
4 Bagian 4 : Iwak Peyek
5 Bagian 5 : Hari Pertama
6 Bgian 6 : Ancaman
7 Bagian 7 : Rumah Sakit
8 Bagian 8 : Membantu Lansia
9 Bagian 9 : Melinda
10 Bagian 10 : Perpustakaan
11 Episode 11 : Rencana Rania
12 Bagian 12 : Kalah Taktik
13 Bagian 13 : Anak Monyet
14 Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15 Bagian 15 : Kelas Heboh
16 Bagian 16 : Kamu Nanya
17 Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18 Bagian 18 : Normal?
19 Bagian 19 : Keseleo
20 Bagian 20 : Adik Ipar
21 Bagian 21 : Ulangan Biologi
22 Bagian 22 : Taruhan
23 Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24 Bagian 24 : Rania Berdandan
25 Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26 Bagian 26 : Rencana Baru!
27 Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28 Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29 Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30 Bagian 30 : Alvaro Menangis
31 Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32 Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33 Bagian 33 : Mid Semester
34 Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35 Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36 Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37 Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38 Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39 Bagian 39 : Masuk Perangkap
40 Bagian 40 : Laki-laki Batu
41 Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42 Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43 Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44 Bagian 44 : -3 Hari
45 Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46 Bagian 46 : Mengurung Diri
47 Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48 Bagian 48: Menang Taruhan
49 Bagian 49 : Double Date
50 Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51 Terima Kasih
52 Bagian 51 : Rania Menggalau
53 Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54 Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55 Bagian 54 : Rania Bad Mood
56 Bagian 55 : Di Antar Pulang
57 Bagian 56 : LAPAR
58 Bagian 57 : Terlambat Lagi
59 Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60 Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61 Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62 Bagian 61 : Emosional
63 Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64 Bagian 63 : Canggung
65 Bagian 64 : Cemburu ?
66 Bagian 65 : Ngambek
67 Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68 Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69 Bagian 68 : Dingin
70 Bagian 69 : Bertengkar
71 Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72 Bagian 71 : Tali Kutang
73 Bagian 72 : Kritis
74 Bagian 73 : Menjenguk Laura
75 Bagian 74 : Suami Laura
76 Bagian 75 : Calon Mertua?
77 Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78 Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79 Bagian 78 : Bimbang?
80 Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81 Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82 Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83 Bagian 82 : Gunawan
84 Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85 Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86 Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87 Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88 Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89 Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90 Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91 Bagian 90 : Kabar Rania.
92 Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93 Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94 Bagian 93 : Menjemput Rania?
95 Bagian 94 : Bertemu kembali?
96 Bagian 96 : Gaun Pengantin
97 Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98 Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99 Bagian 99 : Merasa Perih
100 Bagian 100 : End
101 PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102 PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103 Sepatah Kata Author.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1 : Prolog
2
Bagian 2 : Dimarahi?
3
Bagian 3 : Berdebat
4
Bagian 4 : Iwak Peyek
5
Bagian 5 : Hari Pertama
6
Bgian 6 : Ancaman
7
Bagian 7 : Rumah Sakit
8
Bagian 8 : Membantu Lansia
9
Bagian 9 : Melinda
10
Bagian 10 : Perpustakaan
11
Episode 11 : Rencana Rania
12
Bagian 12 : Kalah Taktik
13
Bagian 13 : Anak Monyet
14
Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15
Bagian 15 : Kelas Heboh
16
Bagian 16 : Kamu Nanya
17
Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18
Bagian 18 : Normal?
19
Bagian 19 : Keseleo
20
Bagian 20 : Adik Ipar
21
Bagian 21 : Ulangan Biologi
22
Bagian 22 : Taruhan
23
Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24
Bagian 24 : Rania Berdandan
25
Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26
Bagian 26 : Rencana Baru!
27
Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28
Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29
Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30
Bagian 30 : Alvaro Menangis
31
Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32
Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33
Bagian 33 : Mid Semester
34
Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35
Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36
Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37
Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38
Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39
Bagian 39 : Masuk Perangkap
40
Bagian 40 : Laki-laki Batu
41
Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42
Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43
Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44
Bagian 44 : -3 Hari
45
Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46
Bagian 46 : Mengurung Diri
47
Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48
Bagian 48: Menang Taruhan
49
Bagian 49 : Double Date
50
Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51
Terima Kasih
52
Bagian 51 : Rania Menggalau
53
Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54
Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55
Bagian 54 : Rania Bad Mood
56
Bagian 55 : Di Antar Pulang
57
Bagian 56 : LAPAR
58
Bagian 57 : Terlambat Lagi
59
Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60
Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61
Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62
Bagian 61 : Emosional
63
Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64
Bagian 63 : Canggung
65
Bagian 64 : Cemburu ?
66
Bagian 65 : Ngambek
67
Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68
Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69
Bagian 68 : Dingin
70
Bagian 69 : Bertengkar
71
Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72
Bagian 71 : Tali Kutang
73
Bagian 72 : Kritis
74
Bagian 73 : Menjenguk Laura
75
Bagian 74 : Suami Laura
76
Bagian 75 : Calon Mertua?
77
Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78
Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79
Bagian 78 : Bimbang?
80
Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81
Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82
Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83
Bagian 82 : Gunawan
84
Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85
Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86
Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87
Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88
Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89
Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90
Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91
Bagian 90 : Kabar Rania.
92
Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93
Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94
Bagian 93 : Menjemput Rania?
95
Bagian 94 : Bertemu kembali?
96
Bagian 96 : Gaun Pengantin
97
Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98
Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99
Bagian 99 : Merasa Perih
100
Bagian 100 : End
101
PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102
PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103
Sepatah Kata Author.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!