Bagian 16 : Kamu Nanya

Episode sebelumnya...

Teman satu kelas Rania yang menyaksikan hal itu juga menjadi kaget dan kembali heboh, ada yang bersiul dan ada juga yang bertepuk tangan seperti melihat pemandangan yang menakjubkan di depannya.

"Cie cieeeeee. "

"Cieeee." Ejek satu kelas Rania, membuat Alvaro dan Rania tersadar saling melepaskan dirinya satu sama lain.

###

Happy Reading and Enjoy Guys.

###

Rania sedang berada di dalam kamar Reno, mereka sedang belajar bersama. Hal ini memang biasa terjadi sekali waktu mereka akan berselisih paham hingga bertengkar dan saling mengatai namu di waktu yang lain mereka akan sangat akrab seperti malam ini, dua bersaudara itu terlihat sangat rukun.

Reno hanya dua tahun lebih muda dari Rania, saat ini ia sudah duduk di bangku kelas 1 SMA, Reno memilih bersekolah di tempat yang berbeda dengan Rania karena tidak ingin kakaknya itu di banding-bandingkan dengan dirinyanya jika orang-orang di sekolah Rania tahu bahwa gadis itu memiliki seorang adik yang karakternya sungguh kebalikan dari Rania.

"No komen itu sih derita lo masa bodoh gak mau tau. " Rania audah berulang kali menyenandungkan lirik itu, sedari tadi gadis itu tidak henti-hentinya bernyanyi.

Karena telah selesai mengerjakan tugas matematikanya dengan bantuan Reno, Rania berniat menyalakan musik dari sound system berukuran mini yang berada di kamar Reno.

"Berisik tau kak. " Reno mengambil sound system n tersebut dan menyingkirkannya dari jangkauan Rania.

"Ah Reno kamu mah gak asih. " Ujar Rania.

"Mandi sana kak, jelek banget kayak gitu. " Ejek Reno.

"MASA BODOH GAK MAU TAU. " Rania menghiraukan ucapan Reno barusan dengan menyanyikan sepenggal lirik lagu yang akhir-akhir ini sering Rania nyanyikam.

"Rania, ini bukunya ku sobekin loh kalau masih berisik. " Ancam Reno, menyandera buku matematika milik Rania.

"Iya, iya berhenti nih. "

"Kak Melinda kenapa gak pernah datang lagi?. "

"KAK MELINDA?. " ujar Rania menirukan ucapan Reno barusan dengan nada mengejek. Biasanya Reno memanggil Melinda dengan namanya saja tanpa embel-embel kak.

"Raniaaaa." Teriak Reno.

"Kamu nanyaaaaaa?. " Balas Rania dengan jargon yang saat ini sedang viral.

"Ah udah lah, kak Rania mending keluar aja. "

"Iya iya, maaf bercanda doang kok. hehehe. " Rania cengengesan.

"Kenapa kamu nanyain Melinda, kamu kangen yah?. " Goda Rania.

"Enggak lah orang cuma nanya doang. "

"Ahh masak sih nanya doang. "

"Yaudah kalau gak mau jawab. "

"Malam minggu katanya dia baru mau nginap disini. "

"Beneran nih?. " Tanya Reno antusias.

Rania diam mengambil buku matematikanya dari tangan Reno, lalu mengambil ancang-ancang untuk melarikan diri ke kamarnya.

"KAMU NANYAAAAA. " Teriak Rania sambil berlari keluar dari pintu kamar Reno. Reno yang penasaran dan merasa tidak puas dengan jawaban Rania tadi dengan cepat mencoba menahannya, namun gadis itu sudah menghilang dari balik pintu.

"Ah, Raniaa ngeselin banget. "

Rania masuk ke dalam kamarnya sambil tersenyum senang karena berhasil menjahili adiknya.

"Akhirnya tugasku selesai juga. " Ujar Rania lalu memasukkan bukunya itu ke dalam tas sekolahnya.

Rania kemudian berjalan ke balkon kamarnya, menatap langit malam yang cerah memperlihatkan bintang-bintang, pikiran Rania melayang ke kejadian tadi siang di sekolahnya saat Alvaro menarik tubuhnya yang hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangan, Rania merasa pipinya panas memikirkan saat teman-temannya menyorakinya. Rania masih mengingat dengan jelas bagaimana Alvaro menarik tubuhnya lalu memeluk pinggangnya, seperti sinetron yang biasa Rania dan Melinda tonton. Bau parfum Alvaro masih melekat dengan jelas dalam ingatan Rania, membuat gadis itu tersenyum-senyum sendirian.

..."Plakk."...

"Ah Aduh. " Rania menjitak kepalanya sendiri dan merasakan sakit pada kepalanya itu. Gadis itu menyadarkan dirinya sendiri agar jangat terlena dengan perlakuan Alvaro, bisa jadi itu adalah salah satu trik liciknya untuk mengalahkan Rania.

"Dasar licik, mencari kesempatan dalam kesempitan. " Rania kembali memikirkan ide baru untuk mengalahkan Alvaro.

"Kita belum selesai pak ALVARO. " Rania bergumam kepada dirinya sendiri.

###

"Uhuk-uhukkkk." Alvaro terbatuk-batik setelah meminum tehnya seperti ada seseorang yang baru saja menyebut namanya.

"Uhuk-uhuk."

"Dok, dokter gapapa kan?. " Tanya salah seorang perawat yang sedang berada di dekatnya.

"Ekhem, tidak apa-apa kok. " Jawab Alvaro.

Alvaro saat ini sedang berada di ruangan khusus rapat. Para dokter dan perawat lainnya sedang berkumpul melakukan rapat dalam rangka untuk membahas bagaimana cara meningkatkan pelayanan rumah sakit untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.

30 menit kemudian rapat itu telah selesai di lakukan, Alvaro berjalan keluar dari ruangan itu bersama para dokter lainnya.

"Malam ini langsung pulang dok?. " Tanya dokter Rianti, teman kerja Alvaro yang juga bekerja di rumah sakit tersebut.

"Enggak, masih ada pasien yang mau saya cek dulu baru pulang. "

"Oh sama dong dok, saya boleh menumpang di mobil kamu gak dok, soalnya mobil saya lagi ada di bengkel?. " Rianti dengan nada memelas.

"Kenapa gak pesan ojol aja. " Jawab Alvaro cuek.

"Saya taku, nanti saya di culik gimana dong. "

"Saya punya ojol langganan kalau mau nanti saya pesan kan. "

"Gak usah dok, saya naik mobil saya aja. " Dokter Rianti berjalan cepat meninggalkan Alvaro dengan perasaan kesal. Bukan sekali dua kali dokter itu di tolak oleh Alvaro.

Alvaro sudah tau niat lain dari dokter Rianti, dokter muda itu ingin mendekati dirinya, namun Alvaro sama sekali tidak ingin membuka hati kepadanya. Bukan karena dokter Rianti tidak cantik, Alvaro hanya belum ingin membangun hubungan yang serius dengan seseorang dan ia tidak ingin membuang-buang waktunya untuk mencoba membangun hubungan yang Alvaro sendiri sudah tahu hubungan itu tidak akan bertahan lama.

Alvaro menguringkan niatnya untuk pergi ke ruangannya, laki-laki itu berbalik arah dan menuju ruangan pasien yang akan ia periksa terlebih dahulu. Alvaro ingin cepat-cepat pulang dan beristirahat.

###

Waktu audah menunjukkan pukul 06.00, alarm di kamar Alvaro baru saja berbunyi. Laki-laki itu langsung mematikan alarmnya dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Hari ini ia memiliki jadwal mengajar di pagi hari.

Setengah jam kemudian Alvaro sudah berada di meja makan, menikmati nasi goreng buatan ibunya dan segera kembali ke kamarnya setelah melakukan rutinitas sarapan pagi bersama keluarganya.

Alvaro mengenakan pakaian kerjanya dan kembali memeriksa isi tasnya untuk memastikan semua barang-barang yang ia butuhkan untuk mengajar hari ini sudah siap. Alvaro lalu berpamitan dengan keluarganya untuk berangkat ke sekolah dan mengendarai mobilnya yang telah di panaskan oleh security sebelumnya karena Alvaro tidak memiliki supir pribadi. Laki-laki itu menyetir mobilnya dengan santai karena jam mengajarnya masih lama, sekitar 90 menit lagi. Tidak sampai 1 jam kemudian Alvaro sudah sampai di sekolah SMA 3 JAYA.

Setelah memarkirkan mobilnya Alvaro berjalan menuju ke ruang guru.

"Selamat pagi pak. " Sapa salah seorang guru yang telah berada di ruangan itu lebih dahulu.

"Pagi, pak. " Balas Alvaro.

"Pak Alvaro, tadi bapak di cari kepala sekolah diminta untuk ke ruangannya. " Ujar guru itu lagi.

"Oh iya, baik Pak Terimakasih untuk informasinya. " Jawab Alvaro sambil meletakkan barang bawaannya ke atas mejanya, lalu berjalan menuju ke ruang kepala sekolah.

Bersambung...

Terima kasih sudah membaca. Klik like dan tinggalkan komentar kalian. Saran dan masukan yang membangun akan lebih berguna untuk penulis menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Author

#kimel#

Terpopuler

Comments

Mom La - La

Mom La - La

hdir lgi pak guru

2023-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 : Prolog
2 Bagian 2 : Dimarahi?
3 Bagian 3 : Berdebat
4 Bagian 4 : Iwak Peyek
5 Bagian 5 : Hari Pertama
6 Bgian 6 : Ancaman
7 Bagian 7 : Rumah Sakit
8 Bagian 8 : Membantu Lansia
9 Bagian 9 : Melinda
10 Bagian 10 : Perpustakaan
11 Episode 11 : Rencana Rania
12 Bagian 12 : Kalah Taktik
13 Bagian 13 : Anak Monyet
14 Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15 Bagian 15 : Kelas Heboh
16 Bagian 16 : Kamu Nanya
17 Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18 Bagian 18 : Normal?
19 Bagian 19 : Keseleo
20 Bagian 20 : Adik Ipar
21 Bagian 21 : Ulangan Biologi
22 Bagian 22 : Taruhan
23 Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24 Bagian 24 : Rania Berdandan
25 Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26 Bagian 26 : Rencana Baru!
27 Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28 Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29 Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30 Bagian 30 : Alvaro Menangis
31 Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32 Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33 Bagian 33 : Mid Semester
34 Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35 Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36 Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37 Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38 Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39 Bagian 39 : Masuk Perangkap
40 Bagian 40 : Laki-laki Batu
41 Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42 Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43 Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44 Bagian 44 : -3 Hari
45 Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46 Bagian 46 : Mengurung Diri
47 Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48 Bagian 48: Menang Taruhan
49 Bagian 49 : Double Date
50 Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51 Terima Kasih
52 Bagian 51 : Rania Menggalau
53 Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54 Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55 Bagian 54 : Rania Bad Mood
56 Bagian 55 : Di Antar Pulang
57 Bagian 56 : LAPAR
58 Bagian 57 : Terlambat Lagi
59 Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60 Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61 Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62 Bagian 61 : Emosional
63 Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64 Bagian 63 : Canggung
65 Bagian 64 : Cemburu ?
66 Bagian 65 : Ngambek
67 Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68 Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69 Bagian 68 : Dingin
70 Bagian 69 : Bertengkar
71 Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72 Bagian 71 : Tali Kutang
73 Bagian 72 : Kritis
74 Bagian 73 : Menjenguk Laura
75 Bagian 74 : Suami Laura
76 Bagian 75 : Calon Mertua?
77 Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78 Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79 Bagian 78 : Bimbang?
80 Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81 Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82 Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83 Bagian 82 : Gunawan
84 Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85 Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86 Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87 Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88 Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89 Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90 Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91 Bagian 90 : Kabar Rania.
92 Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93 Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94 Bagian 93 : Menjemput Rania?
95 Bagian 94 : Bertemu kembali?
96 Bagian 96 : Gaun Pengantin
97 Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98 Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99 Bagian 99 : Merasa Perih
100 Bagian 100 : End
101 PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102 PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103 Sepatah Kata Author.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1 : Prolog
2
Bagian 2 : Dimarahi?
3
Bagian 3 : Berdebat
4
Bagian 4 : Iwak Peyek
5
Bagian 5 : Hari Pertama
6
Bgian 6 : Ancaman
7
Bagian 7 : Rumah Sakit
8
Bagian 8 : Membantu Lansia
9
Bagian 9 : Melinda
10
Bagian 10 : Perpustakaan
11
Episode 11 : Rencana Rania
12
Bagian 12 : Kalah Taktik
13
Bagian 13 : Anak Monyet
14
Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15
Bagian 15 : Kelas Heboh
16
Bagian 16 : Kamu Nanya
17
Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18
Bagian 18 : Normal?
19
Bagian 19 : Keseleo
20
Bagian 20 : Adik Ipar
21
Bagian 21 : Ulangan Biologi
22
Bagian 22 : Taruhan
23
Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24
Bagian 24 : Rania Berdandan
25
Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26
Bagian 26 : Rencana Baru!
27
Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28
Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29
Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30
Bagian 30 : Alvaro Menangis
31
Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32
Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33
Bagian 33 : Mid Semester
34
Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35
Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36
Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37
Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38
Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39
Bagian 39 : Masuk Perangkap
40
Bagian 40 : Laki-laki Batu
41
Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42
Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43
Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44
Bagian 44 : -3 Hari
45
Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46
Bagian 46 : Mengurung Diri
47
Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48
Bagian 48: Menang Taruhan
49
Bagian 49 : Double Date
50
Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51
Terima Kasih
52
Bagian 51 : Rania Menggalau
53
Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54
Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55
Bagian 54 : Rania Bad Mood
56
Bagian 55 : Di Antar Pulang
57
Bagian 56 : LAPAR
58
Bagian 57 : Terlambat Lagi
59
Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60
Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61
Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62
Bagian 61 : Emosional
63
Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64
Bagian 63 : Canggung
65
Bagian 64 : Cemburu ?
66
Bagian 65 : Ngambek
67
Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68
Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69
Bagian 68 : Dingin
70
Bagian 69 : Bertengkar
71
Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72
Bagian 71 : Tali Kutang
73
Bagian 72 : Kritis
74
Bagian 73 : Menjenguk Laura
75
Bagian 74 : Suami Laura
76
Bagian 75 : Calon Mertua?
77
Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78
Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79
Bagian 78 : Bimbang?
80
Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81
Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82
Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83
Bagian 82 : Gunawan
84
Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85
Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86
Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87
Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88
Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89
Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90
Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91
Bagian 90 : Kabar Rania.
92
Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93
Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94
Bagian 93 : Menjemput Rania?
95
Bagian 94 : Bertemu kembali?
96
Bagian 96 : Gaun Pengantin
97
Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98
Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99
Bagian 99 : Merasa Perih
100
Bagian 100 : End
101
PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102
PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103
Sepatah Kata Author.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!