Episode sebelumnya...
Teman satu kelas Rania yang menyaksikan hal itu juga menjadi kaget dan kembali heboh, ada yang bersiul dan ada juga yang bertepuk tangan seperti melihat pemandangan yang menakjubkan di depannya.
"Cie cieeeeee. "
"Cieeee." Ejek satu kelas Rania, membuat Alvaro dan Rania tersadar saling melepaskan dirinya satu sama lain.
###
Happy Reading and Enjoy Guys.
###
Rania sedang berada di dalam kamar Reno, mereka sedang belajar bersama. Hal ini memang biasa terjadi sekali waktu mereka akan berselisih paham hingga bertengkar dan saling mengatai namu di waktu yang lain mereka akan sangat akrab seperti malam ini, dua bersaudara itu terlihat sangat rukun.
Reno hanya dua tahun lebih muda dari Rania, saat ini ia sudah duduk di bangku kelas 1 SMA, Reno memilih bersekolah di tempat yang berbeda dengan Rania karena tidak ingin kakaknya itu di banding-bandingkan dengan dirinyanya jika orang-orang di sekolah Rania tahu bahwa gadis itu memiliki seorang adik yang karakternya sungguh kebalikan dari Rania.
"No komen itu sih derita lo masa bodoh gak mau tau. " Rania audah berulang kali menyenandungkan lirik itu, sedari tadi gadis itu tidak henti-hentinya bernyanyi.
Karena telah selesai mengerjakan tugas matematikanya dengan bantuan Reno, Rania berniat menyalakan musik dari sound system berukuran mini yang berada di kamar Reno.
"Berisik tau kak. " Reno mengambil sound system n tersebut dan menyingkirkannya dari jangkauan Rania.
"Ah Reno kamu mah gak asih. " Ujar Rania.
"Mandi sana kak, jelek banget kayak gitu. " Ejek Reno.
"MASA BODOH GAK MAU TAU. " Rania menghiraukan ucapan Reno barusan dengan menyanyikan sepenggal lirik lagu yang akhir-akhir ini sering Rania nyanyikam.
"Rania, ini bukunya ku sobekin loh kalau masih berisik. " Ancam Reno, menyandera buku matematika milik Rania.
"Iya, iya berhenti nih. "
"Kak Melinda kenapa gak pernah datang lagi?. "
"KAK MELINDA?. " ujar Rania menirukan ucapan Reno barusan dengan nada mengejek. Biasanya Reno memanggil Melinda dengan namanya saja tanpa embel-embel kak.
"Raniaaaa." Teriak Reno.
"Kamu nanyaaaaaa?. " Balas Rania dengan jargon yang saat ini sedang viral.
"Ah udah lah, kak Rania mending keluar aja. "
"Iya iya, maaf bercanda doang kok. hehehe. " Rania cengengesan.
"Kenapa kamu nanyain Melinda, kamu kangen yah?. " Goda Rania.
"Enggak lah orang cuma nanya doang. "
"Ahh masak sih nanya doang. "
"Yaudah kalau gak mau jawab. "
"Malam minggu katanya dia baru mau nginap disini. "
"Beneran nih?. " Tanya Reno antusias.
Rania diam mengambil buku matematikanya dari tangan Reno, lalu mengambil ancang-ancang untuk melarikan diri ke kamarnya.
"KAMU NANYAAAAA. " Teriak Rania sambil berlari keluar dari pintu kamar Reno. Reno yang penasaran dan merasa tidak puas dengan jawaban Rania tadi dengan cepat mencoba menahannya, namun gadis itu sudah menghilang dari balik pintu.
"Ah, Raniaa ngeselin banget. "
Rania masuk ke dalam kamarnya sambil tersenyum senang karena berhasil menjahili adiknya.
"Akhirnya tugasku selesai juga. " Ujar Rania lalu memasukkan bukunya itu ke dalam tas sekolahnya.
Rania kemudian berjalan ke balkon kamarnya, menatap langit malam yang cerah memperlihatkan bintang-bintang, pikiran Rania melayang ke kejadian tadi siang di sekolahnya saat Alvaro menarik tubuhnya yang hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangan, Rania merasa pipinya panas memikirkan saat teman-temannya menyorakinya. Rania masih mengingat dengan jelas bagaimana Alvaro menarik tubuhnya lalu memeluk pinggangnya, seperti sinetron yang biasa Rania dan Melinda tonton. Bau parfum Alvaro masih melekat dengan jelas dalam ingatan Rania, membuat gadis itu tersenyum-senyum sendirian.
..."Plakk."...
"Ah Aduh. " Rania menjitak kepalanya sendiri dan merasakan sakit pada kepalanya itu. Gadis itu menyadarkan dirinya sendiri agar jangat terlena dengan perlakuan Alvaro, bisa jadi itu adalah salah satu trik liciknya untuk mengalahkan Rania.
"Dasar licik, mencari kesempatan dalam kesempitan. " Rania kembali memikirkan ide baru untuk mengalahkan Alvaro.
"Kita belum selesai pak ALVARO. " Rania bergumam kepada dirinya sendiri.
###
"Uhuk-uhukkkk." Alvaro terbatuk-batik setelah meminum tehnya seperti ada seseorang yang baru saja menyebut namanya.
"Uhuk-uhuk."
"Dok, dokter gapapa kan?. " Tanya salah seorang perawat yang sedang berada di dekatnya.
"Ekhem, tidak apa-apa kok. " Jawab Alvaro.
Alvaro saat ini sedang berada di ruangan khusus rapat. Para dokter dan perawat lainnya sedang berkumpul melakukan rapat dalam rangka untuk membahas bagaimana cara meningkatkan pelayanan rumah sakit untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
30 menit kemudian rapat itu telah selesai di lakukan, Alvaro berjalan keluar dari ruangan itu bersama para dokter lainnya.
"Malam ini langsung pulang dok?. " Tanya dokter Rianti, teman kerja Alvaro yang juga bekerja di rumah sakit tersebut.
"Enggak, masih ada pasien yang mau saya cek dulu baru pulang. "
"Oh sama dong dok, saya boleh menumpang di mobil kamu gak dok, soalnya mobil saya lagi ada di bengkel?. " Rianti dengan nada memelas.
"Kenapa gak pesan ojol aja. " Jawab Alvaro cuek.
"Saya taku, nanti saya di culik gimana dong. "
"Saya punya ojol langganan kalau mau nanti saya pesan kan. "
"Gak usah dok, saya naik mobil saya aja. " Dokter Rianti berjalan cepat meninggalkan Alvaro dengan perasaan kesal. Bukan sekali dua kali dokter itu di tolak oleh Alvaro.
Alvaro sudah tau niat lain dari dokter Rianti, dokter muda itu ingin mendekati dirinya, namun Alvaro sama sekali tidak ingin membuka hati kepadanya. Bukan karena dokter Rianti tidak cantik, Alvaro hanya belum ingin membangun hubungan yang serius dengan seseorang dan ia tidak ingin membuang-buang waktunya untuk mencoba membangun hubungan yang Alvaro sendiri sudah tahu hubungan itu tidak akan bertahan lama.
Alvaro menguringkan niatnya untuk pergi ke ruangannya, laki-laki itu berbalik arah dan menuju ruangan pasien yang akan ia periksa terlebih dahulu. Alvaro ingin cepat-cepat pulang dan beristirahat.
###
Waktu audah menunjukkan pukul 06.00, alarm di kamar Alvaro baru saja berbunyi. Laki-laki itu langsung mematikan alarmnya dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Hari ini ia memiliki jadwal mengajar di pagi hari.
Setengah jam kemudian Alvaro sudah berada di meja makan, menikmati nasi goreng buatan ibunya dan segera kembali ke kamarnya setelah melakukan rutinitas sarapan pagi bersama keluarganya.
Alvaro mengenakan pakaian kerjanya dan kembali memeriksa isi tasnya untuk memastikan semua barang-barang yang ia butuhkan untuk mengajar hari ini sudah siap. Alvaro lalu berpamitan dengan keluarganya untuk berangkat ke sekolah dan mengendarai mobilnya yang telah di panaskan oleh security sebelumnya karena Alvaro tidak memiliki supir pribadi. Laki-laki itu menyetir mobilnya dengan santai karena jam mengajarnya masih lama, sekitar 90 menit lagi. Tidak sampai 1 jam kemudian Alvaro sudah sampai di sekolah SMA 3 JAYA.
Setelah memarkirkan mobilnya Alvaro berjalan menuju ke ruang guru.
"Selamat pagi pak. " Sapa salah seorang guru yang telah berada di ruangan itu lebih dahulu.
"Pagi, pak. " Balas Alvaro.
"Pak Alvaro, tadi bapak di cari kepala sekolah diminta untuk ke ruangannya. " Ujar guru itu lagi.
"Oh iya, baik Pak Terimakasih untuk informasinya. " Jawab Alvaro sambil meletakkan barang bawaannya ke atas mejanya, lalu berjalan menuju ke ruang kepala sekolah.
Bersambung...
Terima kasih sudah membaca. Klik like dan tinggalkan komentar kalian. Saran dan masukan yang membangun akan lebih berguna untuk penulis menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Author
#kimel#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Mom La - La
hdir lgi pak guru
2023-01-21
1